Anda di halaman 1dari 5

SKRINING Ada 2 hal ; sensitifity dan spesifity

1. Pengertian skrining 3. Sensitifity


a. Penyaringan adalah suatu identifikasi penyakit Kemampuan suatu pemeriksaan untuk
yang secara klinis belum jelas. Usaha ini dapat mengidentifikasi secara benar orang yang
dilakukan dengan pemeriksaan tertentu atau mendapat penyakit.
prosedur tertentu yang secara tepat dapat
True positif
membedakan orang yang terlihat sehat tetapi
mempunyai kemungkinan sakit dan orang yang sensitifit = ---------------------------
betul-betul sehat. as -----
b. Penyaringan merupakan salah satu survey
epidemiologi untuk menentukan frekuensi True positif + false
penyakit. negatif
2. Macam-macam skrining
a. Mass scrining: penyaringan dilakukan pada
seluruh penduduk 4. Spesifitas
b. Selectif scrining: Penyaringan dilakukan Kemampuan dari suatu pemeriksaan untuk
terhadap kelompok penduduk tertentu mengidentifikasi secara benar orang-orang yang
c. Single disease scrining; penyaringan ditunjukan tidak mempunyai penyakit.
pada suatu jenis penyakit misalnya penyaringan
True negatif
untuk mengetahui penyakit tbc
d. Multiphase scrining; penyaringan untuk spesifitas = --------------------------------
kemungkinan adanya beberapa penyakit pada
individu, misalnya penyaringan kesehatan pada True negatif + false positif
pegawai sebelum bekerja.
3. Syarat penyaringan
a. Penyakit yang akan discrining merupakan PROGRAM SKRINING UNTUK POPULASI
masalah kesehatan utama/penting di masyarakat BESAR
b. Harus ada cara pengobatan untuk penderita
yang ditemukan melalui penyaringan. Hasil Tes
c. Fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan harus Skrining

ada.
d. Penyakit hrs memiliki perjalanan yg dpt Negatif (-) Positif (+)
dikenali, dengan keadaan awal dan lanjutnya
dapat diidentifikasi
e. harus ada cara pemeriksaan yang tepat NB NP PP PB

f. pemeriksaan yang dilakukan tidak berbahaya Tidak sakit Sakit Tidak Sakit Sakit

dan dapat diterima oleh masyarakat.


g. biaya penemuan kasus dapat ekonomis  % Sensitivitas: % orang dengan penyakit yg
terdeteksi melalui tes uji
KONSEP DASAR DALAM SKRINING PB
× 100%
PB + NP
1. Identifikasi nilai normal  % Negatif Palsu: % orang dengan penyakit yang
Pengertian normal biasanya dipakai untuk tidak terdeteksi uji
menentukan karakteristik populasi tertentu,
misalnya kadar rata-rata hemoglobin. Nilai rata- NP
× 100%
rata tersebut dapat diperkirakan batas yang NP + PB
dianggap normal
 % Spesifisitas: % orang tanpa penyakit yg dengan
2. Validity suatu alat tes skrining
benar dinyatakan tidak terkena penyakit melalui uji
Kemampuan dari suatu pemeriksaan untuk
menentukan individu mana yang mempunyai
NB
penyakit (tidak normal) dan individu yang mana × 100%
tidak mempunyai penyakit (normal). NB + PP
o On the Job Traning
o Penelitian
 % Positif Palsu: % orang tanpa penyakit yang saat o Masalah Program Pemberantasan
uji keliru dinyatakan terkena penyakit
PP  KRETERIA KERJA KLB
× 100% 1. Timbulnya penyakit yg sebelumnya tdk ada atau
PP + NB
tdk dikenal, 1 kasus = KLB.
 Nilai Prediktif suatu Tes 2. Peningkatan Kesakitan / kematian selama 3 kurun
- Rumus nilai prediktif uji positif waktu berturut-turut
3. Peningkatan Kesakitan / kematian meningkat 2
Positif benar kali atau lebih dibanding Periode waktu
× 100%
Positif benar + positif palsu sebelumnya
4. Jumlah penderita baru rata2 dlm sebulan
- Rumus nilai prediktif uji negatif menunjukan kenaikan 2 x dibandingkan dengan
negatif benar angka rata2 pd bulan yg sama tahun sebelumnya.
× 100% 5. Angka kematian (CFR) suatu penyakit pada
negatif benar + negatif palsu
kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50 %
contoh soal dari waktu sebelumnya.
- Tes skrining baru dilakukan pada 1850 peserta 6. Setiap ada kasus :
- Terkena penyakit dan positif uji = 50 o Tetanus neonatorum
- Terkena penyakit dan negatif pada uji = 15 o Polio myelitis/ AFP
- Tidak terkena penyakit dan positif pada uji = 75
o Keracunan makanan / pestisida (2 kasus atau
- Tidak terkena penyakit dan negatif pada uji =
lebih )
1.710
o Flu Burung
o SARS
 Buat matriks tabel 2 x 2 !
o Dipteri/pertusis
 Hitung Sensitifitas dan spesifitasnya!
 Hitung nilai prediktif uji positif dan uji negatif ! o DBD ( pada kab/kota yang belum ada kasus/
belum endemis)
 TUJUAN KHUSUS Penyelidikan KLB
1. Memastikan Diagnosa dan mengidentifikasi
penyebab penyakit
2. Memastikan bahwa terjadi KLB/wabah
3. Menggambarkan variabel orang, tempat &
waktu
4. Menggambarkan sumber penyebab penyakit,
cara penularan (alat, vektor, jalan)
5. Mengidentifikasi populasi rentan & terpapar
 Siklus Penyelidikan KLB

KLB

 Definisi KLB/Wabah
Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/
kematian yg bermakna secara epidemilogi dalam
kurun waktu dan daerah tertentu

 Alasan dilakukan Investigasi KLB ??


o Pencegahan & Penanggulangan
o Laporan masyarakat, politik, serta kepentingan
legal aspek
 Rontgen

MEMASTIKAN ADANYA KLB/WABAH


 LANGKAH2 PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI  Ketahui angka insidens kasus tersebut pada saat
( LPE KLB) biasa (angka standar)
1. Tahap survey pendahuluan ;  Hitung angka insidens kasus tersebut saat ini
a. Memastikan adanya KLB  Bandingkan angka insidens kasus dengan angka
b. Menegakan diagnosa standar
c. Buat hypotesa sementara ( penyebab, cara Berbeda secara bermakna?
penularan, faktor yg mempengaruhi) Berbeda tidak bermakna?
2. Tahap Pengumpulan Data ; Dibawah angka standar?
a. Identifikasi kasus kedalam variabel epid  lihat grafik trend (kecenderungan)
(orang, tempat, waktu)
Langkah 2 : pengumpulan data
b. Uji hipotesis
c. Menentukan kelompok yg rentan  Registrasi kasus kedalam variabel epid :
3. Tahap pengolahan data ;
- Orang : gol umur, jenis kelamin
a. Lakukan pengolahan menurut variable epid,
menurut ukuran epid, menurut nilai statistik. - Tempat : kelurahan/desa
b. Lakukan analisa data menurut variable epid,
menurut ukuran epid, menurut nilai statistik. - Waktu : tgl. Mulai sakit, tgl meninggal,tgl
Bandingkan dg nilai2 yg sudah ada
sembuh, tgl berobat
c. Buat intepretasi hasil analisa
d. Buat laporan hasil penanggulangan  Data agen penyebab
4. Tentukan tindakan penanggulangan dan
 Cara penyebaran
pencegahan :
* Tindakan penanggulangan :  Faktor yg berpengaruh
- Pengobatan penderita  Jumlah klp rentan
- Isolasi kasus
Langkah 3. Pengolahan data
* Tindakan pencegahan :
- Surveilans yg ketat Waktu  kapan?  buat grafiknya!
- Perbaikan mutu lingkungan  Periode penyakit
- Perbaikan status kes masy  Saat paparan
Tempat  distribusi geografis  buat peta!
Langkah 1 :Survey pendahuluan
 Tempat tinggal (RT, RW, desa, kec), tempat kerja,
MENEGAKAN DIAGNOSA :
 kemampuan pengetahuan Petugas: sekolah
tentang epidemiologi penyakit yg dicurigai  Angka serangan (Attack Rate / AR)
 perlengkapan penyelidikan
Orang (kasus)  buat grafiknya!
kuesionernya
 AR menurut umur, sex,
bahan pengambilan spesimebn lab
 Perbekalan dan Administrasi  AR tertinggi & terendah pada klp umur, sex
DEFINISI KASUS Gambaran variabel menurut waktu:
 Harus jelas
PEMERIKSAAN KLINIS  Menggambarkan periode paparan
 Tanda (sign)  Buat Tabelnya !  Semua kasus digambarkan menurut tanggal
 Gejala (symptom) mulainya gejala
PEMERIKSAAN LAB:
 Serologis, antigen, biakan
 Menggambarkan kurva common source atau o Sosial, ekonomi, lingkungan
propagated source atau keduanya o Lain-lain
 Pada KLB common source tergambarkan: PENANGGULANGAN KLB :

o Puncak KLB  TANGGUNG JAWAB BERSAMA


o Permulaan, akhir dan lama KLB DINKES/PEMDA, MASYARAKAT &SEKTOR
o Periode paparan sumber kepada kasus TERKAIT
Menentukan “Periode Paparan” yang paling mungkin  ALASAN POLITIS
dari kasus-kasus dalam KLB “Common Source”  KETERPADUAN PENANGGULANGAN KLB
 Masa inkubasi terpendek & terpanjang a. KLB Keracunan ( BLK, BTKL, BPOM &
 Masa inkubasi rata-rata Dinkes Kab)
o Kasus pertama & kasus terakhir b. KLB DBD (Pemda, Kebersihan, Masy.
o Lama berlangsungnya KLB DinKes.
 Bentuk grafik: satu puncak c. KLB Malaria (KLH, Pemda, Masy. DinKes)
 Mengidentifikasi kasus-kasus penyebaran sekunder d. KLB Diare (PU, Pemda, Masy, DinKes)

 Bentuk grafik: banyak puncak e. KLB FLU BURUNG (Dinas

 Gambaran variabel menurut tempat: Peternakan,PEMDA, Masyarakat dan

 Dengan “spot-map” dari kasus-kasus DinKES)


LAPORAN PENANGGULANGAN KLB
 Gambarkan juga pada map tersebut:
o Sungai, tempat sampah, SAB, pembuangan  Pendahuluan

limbah, dll. yg mungkin berkaitan dgn  Latar Belakang

sumber infeksi  Uraian tentang yang dilakukan dalam

o Lokasi Index Case (kasus pertama) investigasi/penyelidkan (Bahan dan cara)

 Spot map dibuat berdasarkan perkiraan lokasi  Hasil Penyelidikan

penularan penyakit  Analisa Data dan Kesimpulan


o Di pemukiman, RT, RW, desa, kecamatan  Tindakan penanggulangan yang sudah diambil
o Sekolah, kelas  Dampak penting yang mungkin timbul
o Tempat kerja, ruangan, shift kerja  Saran / Rekomendasi
 Dapat dibuat spot map dengan “Attack Rate” PENYELIDIKAN KLB OLEH : KAB/KOTA,
(bukan jumlah kasus)  Area Map PROPINSI, PUSAT
 Gambaran variabel menurut orang: à kasus  PERMINTAAN DAERAH
penyakit spesifik menyerang kelompok tertentu:  LUAS WILAYAH & BORDER AREA
 Menurut sifat bawaan:  LAMA PERIODE KLB
o Umur, sex, ras, status imunisasi, status  ALASAN POLITIS (kersahan masyarakat dsb.)
perkawinan  ALASAN EPIDEMIOLOGIS (Penyakit baru,
 Menurut kegiatan: etiologi tidak jelas dsb.)
o Jenis pekerjaan, ras, agama, adat,  KOMITMENT GLOBAL (Polio, CAMPAK, TN)
o Keadaan tempat hidup

Anda mungkin juga menyukai