Anda di halaman 1dari 13

LITIUM

Lithium merupakan logam alkali dalam bentuk kation monovalen (Li +


) Digunakan untuk pengobatan gangguan bipolar. Terdapat dalam
bentuk garam karbonat dan sitrat dari lithium yang tersedia.
Litium merupakan obat pilihan pertama pada gaganguan bipolar .
Sedangkan asam valporat dan lamotrigin, atau karbamazepin dapat juga
digunakan untuk pengobatan pada penyakit bipolar. Meskipun obat ini
telah digunakan dalam pengobatan psikiatri sejak tahun 1940an,
mekanisme kerja lithium sebagian besar tidak diketahui

BAUER, 2008 ; 711


Dosis terapi dan toksik
• Rentang terapeutik umum untuk litium adalah 0,6-1,5 mmol
/ L Namun, rentang konsentrasi terapeutik yang diberikan
berbeda tergantung pada kondisi klinis pasien
• mania akut, konsentrasi lithium minimal 0,8 mmol / L yang
biasanya direkomendasikan jika tidak ada respon maka dosis
dapat dinaikan 1-1,2 mmol / L

BAUER, 2008 ; 711


Efek samping litium
• Efek samping penggunan litium jangka pendek :yang diamati saat
memulai lithium atau setelah peningkatan dosis meliputi kelemahan
otot, kelesuan, polidipsia, poliuria, nokturia, sakit kepala, gangguan
ingatan
• Efek samping jangka panjang termasuk insipidus diabetes yang
disebabkan obat, , gaguan fungsi ginjal, hipotiroidisme dengan atau
tanpa pembentukan gondok, kelainan elektrokardiografi, leukositosis,
penambahan berat badan, dan perubahan dermatologis.

BAUER, 2008 ; 712


Lanjutan
• Jika dosis konsentrasi serum litium mendekati 1,2-1,5 mmol/L,
efek samping lain yang dialami yaitu penurunan daya ingat dan
konsentrasi, mengantuk, tremor, gangguan koordinasi, mual,
muntah, diare dan kelelahan.
• Konsentrasi diatas kisaran terapi 1,5-3 mmol/L mengalami
kebingungan, gangguan bicara, lethargy, ataxia, nystagmus,
penglihatan kabur, vertigo, hiperreflexsia, hipertonia, tremor.
• Konsentrasi diatas kisaran terapi 1,5-3 mmol/L mengalami
kebingungan, gangguan bicara, lethargy, ataxia, nystagmus,
penglihatan kabur, vertigo, hiperreflexsia, hipertonia, tremor.

BAUER, 2008 ; 727


Monitoring parameter klinis
• Tanda dan gejala penyakit bipolar meliputi depresi (depresi,
sering merasa sedih,, penurunan nafsu makan dan penurunan
berat badan, insomnia atau hypersomnia, retardasi atau agitasi
psikomotor, penurunan energi atau kelelahan, perasaan tidak
berharga atau rasa bersalah, sulit mengambil keputusan, sulit
konsentrasi

BAUER, 2008 ; 727


Lanjutan….
• mania ditandai dengan (mood yang tidak normal dan terus
meningkat,insomnia , tekanan bicara, peningkatan aktivitas
atau agitasi, berlebihan dalam kegiatan resiko tingggi

onset untuk litium adalah 1-2 minggu, dan periode pengobatan


4 sampai 6 minggu diperlukan untuk menilai respon terapeutik
lengkap terhadap obat tersebut.

BAUER, 2008 ; 727


LANJUTAN…
Sebelum memulai terapi lithium, pasien harus menjalani
pemeriksaan fisik lengkap, dan pemeriksaan serum umum
(termasuk serum elektrolit dan kreatinin serum), jumlah sel
darah lengkap dengan tes fungsi tiroid diferensial
Setelah konsentrasi lithium steady state yang diinginkan tercapai,
konsentrasi lithium harus diperiksa ulang setiap 1-2 minggu
selama kurang lebih 2 bulan atau sampai konsentrasi telah stabil
Lanjutan…
Karena pasien dengan mania akut dapat meningkatkan
pembersihan lithium, konsentrasi lithium harus diukur kembali
pada pasien ini setelah episode manik berakhir dan pembersihan
kembali normal. Jika tidak, konsentrasi lithium dapat
menumpuk ke tingkat toksik karena penurunan clearance
lithium.

BAUER, 2008 ; 727


PARAMETER FARMAKOKINETIK KLINIK

Lithium dieliminasi hampir seluruhnya (> 95%) tidak berubah dalam


urin. Lithium yang dieliminasi melalui air liur, keringat, dan feses
sekitar 5 %
Lithium diberikan secara oral sebagai garam karbonat atau sitrat.
Kapsul karbonat litium (150, 300, 600 mg) dan tablet (pelepasan cepat:
300 mg; pelepasan berkelanjutan: 300, 450 mg) tersediaAda 8.12 mmol
(atau 8,12 mEq) lithium dalam 300 mg litium karbonat. Sirup litium
sitrat (8 mmol atau mEq / 5 mL) adalah bentuk sediaan oral lainnya

BAUER, 2008 ; 713


Dosis khas lithium carbonate adalah 900-2400 mg / d pada pasien dewasa dengan fungsi ginjal normal.

Lanjutan…
 Ketersediaan hayati oral baik untuk semua garam lithium dan
bentuk sediaan dan sama dengan 100%

 Dosis litium karbonat 900-2400 mg/d pada pasien dewasa


denga fungsi ginjal .

BAUER, 2008 ; 713


Efek dari kondisi penyakit dan Kondisi pada
Farmakokinetik serta Dosis
Pasien dengan fungsi ginjal normal (kreatinin klirens > 80ml/min), T1/2 24 jam,
Vd 0,9L/kg, klirens litium 20ml/menit

Pasien dengan fase mania akut, klirens litium meningkat


sekitar 50%

Pada anak-anak (9-12 th) T1/2 18jam. Vd 0,9 L/.kg.


Klirens litium 40ml/menit

Klirens litium dapat menurun pada manula dan T1/2


mencapai diatas 36%

BAUER, 2008 ; 714


Efek dari kondisi penyakit dan Kondisi pada
Farmakokinetik serta Dosis
 disfungsi ginjal mempengaruhi farmakokinetik litium.
Tingkat CL lithium menurun sebanding dengan klirens
kreatinin. Pada orang dewasa, rasio clearance clearance /
kreatinin lithium adalah 20%, namun selama fase manik
meningkat hingga sekitar 30%
 Karena penurunan CL, rata rata waktu paruh litium 40-50
jam pada pasien gagal ginjal

BAUER, 2008 ; 714


Wanita menyusui
Litium tidak digunakan pada masa
trimester pertama saat kehamilan karena
kemungkinan efek teratogen pd bayi
Karena peningkatan filtrasi glomerulus,
klirens litium dapat meningkat pd wanita
hamil terutama pd saat kehamilan
trimester ketiga
Litium dpt menembus plasenta &
konsentrasi pd air susu sekitar 30-100 %

BAUER, 2008 ; 715

Anda mungkin juga menyukai