Anda di halaman 1dari 22

THERAPEUTIC DRUG MONITORING

"LITHIUM” Kelompok 4:
Reni Indah Pratiwi (1608062172)
Eka Angriani Hasan (1608062173)
Riska (1608062174)
Erlina Nur Anggraeni (1608062175)
Yang Bidari (1608062176)
Kasus
 Pasien berusia 36 tahun memiliki riwayat penyakit
bipolar yang terkontrol dengan lithium,
mengeluhkan mengalami tremor kasar dan
gangguan keseimbangan. Maintenace doses pasien
adalah tablet lithium lepas lambat (priadel) 400 mg
2 x sehari. Kadar serum lithium adalah 1.4 mmol/L
THERAPEUTIC DRUG
MONITORING (TDM)

TDM adalah suatu pengukuran kadar obat


dalam cairan tubuh/darah yang tujuannya
untuk :
 mencapai kesembuhan
 mengurangi symptom atau gejala
 mencegah penyakit

3
FUNGSI TDM
Mengetahui apakah kadar obat dalam
darah sesuai dengan yang diharapkan (kadar
optimal).

4
INDIKASI UNTUK MELAKUKAN PEMANTAUAN
KADAR OBAT DALAM DARAH (TDM) :

 Obat dengan indeks terapi sempit.

 Obat yang efek merugikannya tidak mudah


dipantau secara klinis.

Obat yang farmakokinetiknya mudah dipengaruhi


oleh faktor fisiologis, penyakit tertentu, faktor
eksternal, dll.

5
Lanjutan .............

 Obat yang diduga menyebabkan keracunan.

 Obat yang diberikan dengan dosis lazim,


tetapi tidak memberikan hasil.

Obat diduga tidak diminum oleh penderita

Obat diduga digunakan secara diam – diam.

6
Lanjutan........

Obat diduga mengalami interaksi.

Obat yang ingin diketahui ketersediaan


biologiknya pada penderita tertentu.

Obat yang dosisnya perlu disesuaikan secara


individu.

7
Lithium
 Indikasi : terapi dan pencegahan penyakit mania,
bipolar disorder, depresi kambuhan.
 Efek samping : Gangguan GI, Tremor, kerusakan
ginjal, polidipsi, leukositosis, hiperparatiroid dan
hiperkalsemia.
 Struktur :
Contoh Produk
Lithium
Gejala intoksikasi lithium dapat berupa:
• Gejala dini : muntah, diare, tremor kasar,
mengantuk, konsentrasi pikiran menurun,
bicara sulit, pengucapan kata tidak jelas, dan
gaya berjalan tidak stabil.
• Dengan semakin beratnya intoksikasi terdapat
gejala : penurunan kesadaran sampai koma
dengan hipertoni otot dan kedutan, oliguria,
dan kejang-kejang
Berapa rekomendasi range konsentrasi dari serum
lithium berdasarkan BNF?

 Pada fase akut mania dan pada pasien kambuh


atau yang memiliki gejala subsyndromal, target
konsentrasi serum litium yang dianjurkan adalah
0,8 - 1 mmol/liter.
 Sedangkan untuk terapi pemeliharaan dan pada
pasien lansia konsentrasi serum litium 0,4 - 1
mmol/liter.
BAGAIMANA MANAJEMEN
TOKSISITAS LITHIUM MENURUT BNF

 Meningkatkan output urin (misal dengan meningkatkan


asupan cairan tetapi menghindari diuretik).
 Jika tidak, pengobatan suportif yang terkait khusus
dengan elektrolit keseimbangan, fungsi ginjal, dan
kontrol kejang.
 Pengosongan lambung dapat dipertimbangkan jika dapat
dilakukan dalam 1 jam setelah menelan lithium dengan
jumlah yang signifikan yang menyebabkan keracunan.
 Irigasi usus harus dipertimbangkan untuk penelanan
lithium dengan jumlah yang signifikan.
Penjelasan bagi pasien dengan kadar tinggi
lithium dan pertanyaan apa yang akan
ditanyakan pada pasien

 Menggali informasi tentang riwayat penyakit


(keluhan ginjal dan tiroid) agar obat lithium
tidak memperparah penyakit sebelumnya.
 Menggali informasi tentang obat yang sedang
digunakan selain lithium.
PENJELASAN
 Penggunaan lithium dapat mempengaruhi kemampuan
yang berhubungan dengan memory dan kognitif (seperti
mengemudikan kendaraan dan pengoperasian mesin).
 Rutin melakukan monitoring fungsi ginjal, jantung dan
fungsi tiroid pada kondisi baseline dan 6 bulan sekali.
 Monitoring rutin serum lithium harus dilakukan setiap
minggu setelah inisiasi dan setelah perubahan dosis sampai
konsentrasi stabil, kemudian setiap 3 bulan sekali.
 Efek samping penggunaan obat lithium tremor, ataxia,
nistagmus, kerusakan ginjal, konvulsi/kejang, jika terjadi
gejala tersebut segera kerumah sakit.
Pasien mengaku menggunakan tablet arthritis milik
ibunya untuk mengatasi migrain yang
mengganggunya beberapa hari. Tuliskan obat yang
dapat berinteraksi dengan lithium yang juga
digunakan untuk mengatasi gejala arthritis.
INTERAKSI OBAT
 NSAID dan lithium dapat berinteraksi dengan
menurunkan clearance litium sehingga dapat
meningkatkan toksisitasnya. Jika pasien
mengalami keluhan migrain disarankan untuk
periksa ke dokter agar mendapat penanganan
yang tepat.
Apa yang harus dilakukan pada pasien
saat toksisitas lithium sudah teratasi
 Untuk menghindari agar tidak terjadi
toksisitas kembali, maka tugas apoteker
memberikan konseling pemahaman obat
litium kepada keluarga pasien. Khususnya
konseling terhadap gejala toksisitas dari
lithium. Agar kejadian tersebut tidak terulang,
maka jika pasien mengalami gejala toksisitas,
kekambuhan penyakit, dan ada penyakit lain
disarankan untuk langsung konsultasi kepada
dokter terkait terapi pengobatannya.
REFERENSI
 BNF (British National Formulary) ed 70,
september 2015-Maret 2016
 Fahmi M. Abdillah: Kenapa penggunaan Lithium
perlu dilakukan TDM? Dosis yang digunakan
apakah sudah sesuai?
Jawab: karena Lithium merupakan obat dengan
indeks terapi sempit dan efek merugikannya tidak
mudah dipantau secara langsung, dosis yang
digunakan untuk dewasa yang tidak mengalami
kelainan ginjal dan komplikasi lainnya, karena pada
soalnya tidak dijelaskan secara jelas apakah pasien
mengalami penyakit yang lain.

Anda mungkin juga menyukai