Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI SAINS

DALAM VAKSINASI
apt. Binar Asrining Dhiani, M.Sc., Ph.D.
Seminar Nasional RAKERCAB IAI Banyumas 2021
28 November 2021

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
apt. Binar Asrining Dhiani, M.Sc., Ph.D.
e-mail: binar_dhiani@ump.ac.id
(bidang penelitian: biologi molekuler, bioteknologi, interaksi protein-protein, penemuan target obat)
• Pendidikan
– Ph.D., Biological Chemistry (Mehellou Lab) di Cardiff University, UK
– M.Sc., Biotechnology (BT101 Lab) di Mahidol University, Thailand
– S.Farm & apt (CCRC-UGM) di UGM, Indonesia
• Pekerjaan
– Dosen Farmasi UMP (2006-sekarang)
– Teaching assistant dan Lab skill demonstrator (Mahidol Univ. & Cardiff
Univ.)
• Pengabdian Masyarakat
– STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic)
Ambassador Wales, UK
• Penelitian dan Publikasi
– https://uk.linkedin.com/in/binar-asrining-dhiani-1baa5755
– https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=56572783500

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
OUTLINE
• Perkembangan vaksinasi COVID-19 dunia dan Indonesia
– Vaksin dan perkembangan proses vaksinasi
– Efektifitas vaksinasi untuk mencapai herd community
– Faktor yang berpengaruh pada tercapainya herd immunity
• Komunikasi sains
– Apa dan mengapa penting
– Peran penting apoteker dalam komunikasi sains
– Bagaimana dilakukan
• Analisa kasus
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Lanskap Pengembangan Vaksin di Dunia
per 23 Nov 2021 dari WHO

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Lanskap Pengembangan Vaksin di Dunia
per 23 Nov 2021 dari WHO

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Tahap Pengembangan Vaksin

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Vaksinasi di Indonesia
(kumulatif dibandingkan jumlah penduduk)

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Vaksinasi di Indonesia
per 20 Nov 2021

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Herd Immunity
Tidak ada kekebalan Herd immunity

~ 60-70%

Pembawa penyakit Rentan Sudah vaksin atau kebal

• atau Kekebalan Kawanan


– terjadi ketika bagian tertentu dari suatu populasi menjadi kebal terhadap penyakit infeksi, sehingga
penyebaran penyakit dapat menurun.
– orang yang tidak kebal akan terlindungi secara tidak langsung karena tingkat penyebaran penyakit
infeksi menjadi sangat kecil
– dapat dicapai melalui infeksi dan pemulihan atau vaksinasi

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Berapa lama?

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Faktor yang mempengaruhi
Ketersediaan
keberhasilan vaksinasi
vaksin

• Tidak percaya akan manfaat vaksin


• Khawatir efek masa depan yang tidak
Ketidakpercayaan diketahui
Distribusi vaksin terhadap • Khawatir menjadi korban produk
keamanan dan komersial
manfaat vaksin
Keberhasilan • Pilihan mendapatkan kekebalan
vaksinasi alamiah
• Percaya pada pendekatan kesehatan
holistik
• Percaya pada pengobatan
Ketidaknyamanan
komplementer dan alternatif
dan
Pandangan agama ketidakmampuan • Ketidakpercayaan pada pemerintah
dan politik dalam mengakses dalam manajemen COVID-19
vaksin

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
PERAN APOTEKER?

Epidemik Informasi –
KOMUNIKASI termasuk
Pandemik COVID-19 misinformasi
SAINS
(=Infodemik)

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Apakah Komunikasi Sains itu?

Kesadaran

• Penggunaan seperangkat Kesenangan


keterampilan, media,
kegiatan, dan dialog untuk Ketertarikan
menghasilkan beberapa
respon terhadap sains Pembentukan opini

Pemahaman
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Apakah Komunikasi Sains itu?

• Kegiatan komunikasi:
– Menyebarluaskan temuan sains
– Meningkatkan penghargaan terhadap sains sebagai cara untuk memecahkan
permasalahan
– Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sains yang berhubungan dengan isu
khusus yang memerlukan keputusan
– Mempengaruhi pendapat, sikap dan pilihan atas kebijakan seseorang ketika
menimbang keputusan yang memiliki konsekuensi di masyarakat
– Melibatkan diri pada kelompok masyarakat berbeda, sehingga cara pandang
mereka terhadap sains dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Apakah Komunikasi Sains itu?
• Komunikasi tentang sains
kepada pihak “di luar dunia”
saintis

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Caregiver
Decision
Leader
maker
Peran Apoteker dalam
Komunikasi Sains
Communica
Researcher
tor
APOTEKER

Teacher Manager

Life-long Entrepre
learner neur
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
PERAN APOTEKER
Epidemik Informasi –
KOMUNIKASI termasuk
Pandemik COVID-19 misinformasi
SAINS
(=Infodemik)

Meluruskan
informasi
• Bentuk infodemik: yang salah
– Klaim berlebihan
– Klaim khasiat yang tidak berdasar
• Contoh akibat infodemik:
– Skeptisme terhadap vaksin
– Promosi berlebihan obat-obat OTC dan suplemen sebagai penangkal dan obat COVID-19
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Bagaimana caranya?
• Mencegah penyebaran misinformasi secara proaktif
• Bereaksi terhadap misinformasi yang telah tersebar

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Bagaimana caranya?
• Mencegah penyebaran misinformasi secara proaktif

• Kenali dan validasi perasaan dan emosi pasien


Misinformasi umumnya beredar melalui perasaan negatif yang timbul pada suatu
populasi
Masyarakat takut, khawatir atau terpukul selama COVID-19, maka informasi yang
mengatasi perasaan ini akan banyak beredar
Orang pada dasarnya ingin didengar dan divalidasi perasaan dan emosinya

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Bagaimana caranya?
• Mencegah penyebaran misinformasi secara proaktif

• Komunikasi yang jelas dan berulang-ulang untuk mengkritisi misinformasi


Berkurangnya kepercayaan terhadap sains sekarang ini lebih diakibatkan pada
mekanisme, platform dan proses yang tersedia dalam penyebaran misinformasi,
bukan pada ketidakjelasan komunikasi
Sayangnya, dimanapun di dunia, informasi ilmiah yang disebarkan dipengaruhi oleh
dukungan politik

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Bagaimana caranya?
• Bereaksi terhadap misinformasi yang telah tersebar
• Periksa sumbernya
Apoteker harus mengevaluasi sumber informasi darimana pertanyaan dan data
berasal
Crosscheck dengan artikel pada jurnal, berita, website dan abstrak untuk
memastikan bahwa informasi yang disebarkan tidak diarahkan dan mengandung
unsur politis
• Berikan penjelasan alternatif
Pada masa ketidakjelasan, memberikan penjelasan yang sederhana dan akurat untuk
mengisi ketidaktahuan pasien sangat membantu menghilangkan kesalahpahaman

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Analisa Kasus

• Seseorang yang diketahui mempunyai pandangan tertentu dalam


beragama, keberatan melakukan vaksinasi karena khawatir melanggar
aturan agama. Apoteker mencoba menelusur lebih lanjut pandangannya
tersebut dan mencari sumber informasi. Apoteker menemukan artikel
pada suatu website yang merupakan platform rujukan orang tersebut.
Artikel ditulis oleh pemuka agama yang berprofesi sebagai dokter bergelar
S3. Isi artikel tersebut diberi judul pertanyaan resiprokal, “Menjadi umat
yang baik dengan menolak vaksinasi?”. Dan berhasil membuat pasien
bersedia melakukan vaksinasi.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Analisa Kasus

• Sekelompok masyarakat mempertanyakan keamanan vaksin COVID-19


karena diberikan ijin edar relatif sangat cepat dibandingkan vaksin-vaksin
pada umumnya. Informasi kemudian diberikan mengenai pengembangan
vaksin COVID-19 yang dimulai dari vaksin virus SARS dan bagaimana
prosedur perijinan yang disesuaikan dengan kondisi pandemik
(emergency use authorization - EUA) sehingga dapat mempercepat
prosesnya. Informasi tersebut menjadikan kepercayaan terhadap
keamanan vaksin meningkat.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Rujukan
• Philip Gerretsen et al, 2021,Individual determinants of COVID-19 vaccine hesitancy, Plos One.
• Kathryn K. Marwitz, 2021,The pharmacist’s active role in combating COVID-19 medication
misinformation, J. Am. Ph. Assoc.
• J. Silas, A. Jones, L. Weiss-Cohen et al., The seductive allure of technical language and its effect
on covid-19 vaccine beliefs and intentions, Vaccine,
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2021.11.027
• Communicating Science Effectively: A Research Agenda. Washington (DC): National Academies
Press (US); 2017 Mar 8. 1, Using Science to Improve Science Communication. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK425715/
• T. W. Burns, John O'Connor, S. M. Stocklmayer, April 2003, Science Communication: A
Contemporary Definition, Acoustics, Speech, and Signal Processing Newsletter, IEEE 12(2):183-
202

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
TERIMA KASIH

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id

Anda mungkin juga menyukai