Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

“Obat Antipsikotik”
Yushar A. Embisa
2022-84-080

Pembimbing : dr. Adelin Saulinggi, Sp. KJ (K)


BAB I
PENDAHULUAN
Adalah kondisi mental yang dapat
Psikosis menyebabkan seseorang mengalami gejala
seperti halusinasi, delusi, dan kebingungan.

Adalah jenis obat yang


Obat anti-psikotik
digunakan untuk mengobati
atau disebut juga
psikosis dan gangguan mental
sebagai neuroleptik
lainnya yang serupa.

Antipsikotik tipikal/Dopamine
Receptor Antagonist (DRA) –
Obat anti- Generasi pertama
psikotik terdiri
atas dua jenis Antipsikotik atipikal/Dopamine-
Serotonin Antagonist – Generasi
kedua
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI

Obat antipsikotik atipikal bekerja dengan


mengurangi aktivitas dopamin dan juga
serotonin di otak, sehingga dapat membantu
Antipsikotik
mengurangi gejala gangguan mental seperti
atipikal (Generasi skizofrenia, bipolar, dan depresi psikotik.
kedua)

Obat antipsikotik

Antipsikotik tipikal
(Generasi Obat antipsikotik tipikal bekerja dengan
pertama) mengurangi aktivitas dopamin di otak, yang
dapat membantu mengurangi gejala seperti
halusinasi, delusi, dan perilaku tidak wajar.
Mekanisme Kerja Obat
Antipsikotik

4 jaras neurotransmiter
dopamin sentral
1
Antipsikotik Atipikal/Second
Generations Antipsychotics
(SGA) – Obat antipsikotik
generasi kedua/Antipsikotik
atipikal
1. Aripiprazole (dipasarkan dengan nama Abilify)
Pada tahun 2020, terdapat 13 2. Asenapine Maleat (dipasarkan dengan nama Saphris)
obat antipsikotik atipikal 3. Brexpiprazole (dipasarkan dengan nama Rexulti)
yang disetujui oleh Food 4. Cariprazine (dipasarkan dengan nama Vraylar)
and Drug Administration
5. Clozapine (dipasarkan dengan nama Clozaril)
(FDA) Amerika.
6. Iloperidone (dipasarkan dengan nama Fanapt)
7. Lumateperone (dipasarkan dengan nama Caplyta)
8. Lurasidone (dipasarkan dengan nama Latuda)
9. Olanzapine (dipasarkan dengan nama Zyprexa, dan sebagai Symbyax
dalam kombinasi dengan fluoxetine)
10. Paliperidone (dipasarkan dengan nama Invega)
11. Quetiapine (dipasarkan dengan nama Seroquel)
12. Risperidone (dipasarkan dengan nama Risperdal)
13. Ziprasidone (dipasarkan dengan nama Geodon)
Risperidon (Risperdal)

Indikasi :
• Pada remaja usia 13 – 17 tahun
• Pengobatan jangka pendek episode manik atau campuran akut terkait gangguan bipolar I pada anak-anak dan
remaja usia 10 hingga 17 tahun
• Pengobatan iritabilitas yang terkait dengan spektrum autisme usia 5 – 16 tahun
• Gejala agresif, perilaku menyakiti diri sendiri dengan sengaja
• Perubahan mood yang cepat

Sediaan
• Risperidone tersedia dalam bentuk tablet 0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg, 2 mg, 3 mg, dan 4 mg serta larutan oral 1
mg/mL
Risperidon (Risperdal)

Dosis
• Dosis awal biasanya 1 hingga 2 mg pada malam hari, yang kemudian dapat ditingkatkan menjadi 4 mg/hari.

Efek Samping
• Peningkatan berat badan, kecemasan, mual dan muntah, rinitis, disfungsi ereksi, disfungsi orgasme
• Peningkatan prolaktin
• Penggunaan risperidone menyebabkan peningkatan berat badan pada anak-anak daripada pada orang dewasa.
Paliperidone (Invega)
Indikasi
• Pengobatan akut skizofrenia.
• Paliperidone juga diindikasikan untuk pengobatan akut gangguan skizoafektif sebagai monoterapi atau sebagai
tambahan pada stabilisator suasana hati atau antidepresan.

Sediaan
• Tersedia dalam tablet 3 mg, 6 mg, dan 9 mg. Dosis rekomendasi adalah 6 mg sekali sehari, diberikan pada pagi
hari.
• Direkomendasikan tidak lebih dari 12 mg perhari
Paliperidone (Invega)
Efek Samping
• Dosis paliperidone harus dikurangi pada pasien dengan gangguan ginjal. Paliperidone dapat menyebabkan
peningkatan interval QT (QTc) dan harus dihindari dalam kombinasi dengan obat lain yang menyebabkan
peningkatan interval QT. Hal ini dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, takikardia, somnolen, akatisia, distonia,
EPS, dan parkinsonisme.
Olanzapine (Zyprexa)
Indikasi
• Pengobatan skizofrenia
• Olanzapine oral digunakan sebagai monoterapi untuk pengobatan akut episode manik atau campuran yang terkait
dengan gangguan bipolar I
• Kombinasi olanzapine, fluoxetine dan symbyax direkomendasikan. Symbyax diindikasikan untuk pengobatan
depresi yang sulit diobati. Namun, olanzapine sebagai monoterapi tidak direkomendasikan untuk pengobatan
depresi yang sulit diobati.

Sediaan
• Olanzapine tersedia dalam bentuk tablet oral 2,5 mg, 5 mg, 7,5 mg, 10 mg, 15 mg, dan 20 mg
Olanzapine (Zyprexa)
Dosis
• Dosis awal untuk pengobatan psikosis biasanya 5 atau 10 mg. Untuk mania akut, dosis biasanya 10 atau 15 mg
sekali sehari.
• Dosis awal harian yang direkomendasikan adalah 5 hingga 10 mg. Setelah 1 minggu, dosis dapat dinaikkan
menjadi 10 mg per hari.

Efek Samping
• Olanzapine secara konsisten menyebabkan peningkatan berat badan yang lebih signifikan dan lebih sering
daripada atipikal lainnya.
• Efek samping lainnya berupa somnolen, mulut kering, pusing, sembelit, dispepsia, peningkatan nafsu makan,
akatisia, dan tremor terkait dengan penggunaan olanzapine.
• Ada risiko EPS.
• Peringatan terjadinya risiko stroke pada pasien dengan demensia yang diobati dengan obat ini, namun risiko ini
kecil bila penggunaannya di kontrol
Quetiapine (Seroquel)
Indikasi
• Diindikasikan untuk pengobatan episode manik akut yang terkait dengan gangguan bipolar I, baik sebagai
monoterapi maupun sebagai tambahan dengan lithium atau natrium valproat.
• Sebagai monoterapi untuk pengobatan episode depresi akut yang terkait dengan gangguan bipolar dan
pengobatan pemeliharaan (maintenance) untuk gangguan bipolar I sebagai kombinasi dengan lithium atau
divalproex.
• Dapat juga sebagai terapi tambahan untuk antidepresan

Sediaan
• Quetiapine tersedia dalam bentuk tablet 25 mg, 50 mg, 100 mg, 200 mg, 300 mg, dan 400 mg.
Quetiapine (Seroquel)
Dosis
• Dosis awal quetiapine adalah 25 mg dua kali sehari, kemudian dosis ditingkatkan sebesar 25 hingga 50
mg/takaran setiap 2 hingga 3 hari, hingga mencapai target dosis 300 hingga 400 mg per hari.
• Quetiapine dalam dosis 25 hingga 300 mg pada malam hari telah digunakan untuk mengatasi insomnia.

Efek Samping
• Somnolen, hipotensi postural, dan pusing yang biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan peningkatan
dosis secara bertahap.
• Quetiapine merupakan antipsikotik atipikal yang paling sedikit menyebabkan EPS. Hal ini membuatnya sangat
berguna dalam mengobati pasien dengan penyakit Parkinson yang mengalami psikosis akibat agoni dopamin.
• Peningkatan prolaktin jarang terjadi dan bersifat sementara serta ringan jika terjadi.
• Peningkatan berat badan sementara yang moderat pada beberapa orang, tetapi beberapa pasien kadang-kadang
mengalami peningkatan berat badan yang signifikan.
• Dapat menyebabkan DM belum jelas
Ziprasidone (Geodon)
Indikasi
• Obat yang digunakan untuk mengobati skizofrenia
• Digunakan sebagai monoterapi untuk pengobatan akut episode manik atau campuran yang terkait dengan
gangguan bipolar I
• Tambahan dengan lithium atau valproat untuk pengobatan gangguan bipolar I.

Sediaan
• Ziprasidone tersedia dalam kapsul 20mg, 40mg, 60mg dan 80mg.
• Untuk penggunaan intramuskular (IM), ziprasidone tersedia dalam botol vial satu kali pakai dengan dosis 20
mg/mL.
Ziprasidone (Geodon)
Dosis
• Dosis ziprasidone oral harus dimulai dengan 40 mg sehari, dibagi menjadi dua dosis harian.
• Dosis IM yang direkomendasikan adalah 10 hingga 20 mg setiap 2 jam untuk dosis 10 mg dan setiap 4 jam untuk
dosis 20 mg. Dosis total maksimum ziprasidone IM adalah 40 mg sehari.

Efek Samping
• Somnolen
• Sakit kepala
• Pusing
• Mual
• Hampir tidak memiliki efek yang signifikan di luar sistem saraf pusat (CNS)
• Tidak dikaitkan dengan peningkatan berat badan
• Tidak menyebabkan peningkatan prolaktin yang berkelanjutan.
Aripiprazole (Abilify)
Indikasi
• Untuk pengobatan skizofrenia
• Aripiprazole juga digunakan untuk pengobatan episode manik dan campuran yang terkait dengan gangguan
bipolar tipe I secara akut dan pemeliharaan.
• Aripiprazole juga digunakan sebagai terapi tambahan dengan lithium atau valproat pada pengobatan episode
manik dan campuran yang terkait dengan bipolar tipe I.

Sediaan
• Aripiprazole tersedia dalam tablet 5mg, 10mg, 15mg, 20mg dan 30 mg. Rentang dosis efektif adalah 10 hingga
30 mg/hari.
Aripiprazole (Abilify)
Dosis
• Dianjurkan 10-15mg/hari

Efek Samping
• Sakit kepala
• Somnolensi
• Agitasi
• Dispepsia
• Kecemasan
• Mual.
• Akatisia
• Telah dilaporkan adanya kejang dgn penggunaan obat ini
Asenapine (Saphris)
Indikasi
• Asenapine merupakan obat yang disetujui untuk pengobatan akut pada orang dewasa dengan skizofrenia
• Untuk pengobatan akut pada episode manik atau campuran yang terkait dengan gangguan bipolar tipe I dengan
atau tanpa gejala psikotik pada orang dewasa.

Sediaan
• Asenapine tersedia dalam bentuk tablet sublingual 5 dan 10 mg dan harus ditempatkan di bawah lidah.
Asenapine (Saphris)
Dosis
• Direkomendasikan untuk skizofrenia adalah 5mg 2x/hari
• Pada gangguan bipolar, pasien dapat dimulai dengan 10 mg dua kali sehari, dan jika perlu dosis dapat dikurangi
menjadi 5 mg dua kali sehari, tergantung pada masalah tolerabilitas.
• Dalam pengobatan skizofrenia akut, tidak ada bukti manfaat tambahan dengan dosis 10 mg dua kali sehari.

Efek Samping
• Somnolen
• Pusing
• EPS ringan
• Peningkatan berat badan
Clozapine (Clozaril)
Indikasi
• Pasien dengan tardive dyskinesia yang parah
• Pasien psikotik yang intoleran terhadap EPS yang disebabkan agen lain, kondisi mania yang resisten terhadap
pengobatan, depresi psikotik yang parah, penyakit Parkinson idiopatik, penyakit Huntington, dan pasien dengan
skizofrenia atau gangguan skizoafektif yang ingin melakukan bunuh diri.
• Autisme pada masa kanak-kanak dan OCD (tunggal atau kombinasi dengan SSRI).
• Clozapine dosis tunggal sangat jarang memicu gejala obsesif-kompulsif

Sediaan
• Clozapine tersedia dalam tablet 25 dan 100 mg.
Clozapine (Clozaril)
Dosis
• Dosis awal biasanya adalah 25 mg satu atau dua kali sehari, meskipun dosis awal yang konservatif adalah 12,5
mg dua kali sehari.
• Dapat ditingkatkan secara bertahap (25 mg per hari setiap 2 atau 3 hari) menjadi 300 mg per hari dalam dosis
terbagi, biasanya dua atau tiga kali sehari.
• Dosis hingga 900 mg per hari dapat digunakan.

Efek Samping
• Efek-efek samping paling umum rasa kantuk
• Pusing
• Pingsan
• Denyut jantung cepat
• Tekanan darah rendah
• Mual dan muntah
• Efek samping lain yang umum meliputi kelelahan peningkatan berat badan, berbagai gejala gangguan pencernaan
(paling sering sembelit) dan kelemahan otot yang dirasakan subjektif.
• Sialore atau hipersalivasi
Iloperidone (Fanapt)
Indikasi
• Iloperidone adalah obat yang digunakan untuk pengobatan akut pada pasien dewasa dengan skizofrenia.
• Keamanan dan efektivitas iloperidone pada anak-anak dan remaja belum ditetapkan.

Sediaan
• Iloperidone tersedia dalam paket titrasi

Dosis
• Dosis efektif 12 mg harus dicapai dalam kurang lebih 4 hari
• Dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 24 mg sehari

Efek Samping
• Iloperidone memperpanjang interval QT dan dapat berhubungan dengan aritmia dan kematian mendadak
Lurasidone HCL (Latuda)
Indikasi
• Skizofrenia
• Belum banyak pengalaman klinis yang luas dengan lurasidone

Sediaan
• Lurasidone tersedia dalam bentuk tablet 20 mg, 40 mg, 80 mg dan 120 mg

Dosis
• Dosis awal yang direkomendasikan adalah 40 mg sekali sehari

Efek Samping
• Sedikit kenaikan berat badan dan perubahan metabolik
Lumateperone (Caplyta)

• Lumateperone (Caplyta) adalah obat yang disetujui oleh FDA untuk pengobatan skizofrenia pada orang dewasa
pada bulan Desember 2019 dan menjadi tersedia pada bulan Februari 2020.

• Karena ini adalah obat baru, pengalaman dengan obat ini sangat terbatas.
2
Antagonis Reseptor Dopamin
(DRA)/(Antipsikotik Generasi
Pertama/Antipsikotik tipikal)

• Disebut antipsikotik tipikal


• Obat pertama dari kelompok ini yaitu klorpromazin fenotiazin (Thorazine), diperkenalkan pada
awal tahun 1950-an.
• Kelompok lainnya : fenotiazin, butirofenon, tiosanten, dibenzoksazepin, dihidroindolon dan
difenilbutirilpiperidin.
• Risiko terjadinya efek samping EPS sangat tinggi
Antagonis Reseptor Dopamin
(DRA)/(Antipsikotik Generasi
Pertama/Antipsikotik tipikal)

Indikasi
• Skizofrenia dan gangguan skizoafektif
• Mania
• Depresi dengan Gejala Psikotik
• Gangguan Delusi
• Gelisah dan bertindak kekerasan
• Gangguan Tourette
• Borderline Personality Disorder (BPD)
• Dementia dan Delirium
• Gangguan Psikotik yang Diinduksi Zat
• Skizofrenia pada masa kanak-kanak
• Indikasi Psikiatri dan Non-Psikiatri Lainnya : Huntington
Antagonis Reseptor Dopamin
(DRA)/(Antipsikotik Generasi Potensi dan efek samping buruk penggunaan DRA
Pertama/Antipsikotik tipikal)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

• Obat antipsikotik, juga dikenal sebagai obat neuroleptik, adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati
gangguan mental seperti skizofrenia, bipolar, dan depresi psikotik. Obat antipsikotik bekerja dengan mengurangi
aktivitas dopamin di otak, yang dapat membantu mengurangi gejala seperti halusinasi, delusi, dan perilaku tidak
wajar.

• Terbagi atas antipsikotik tipikal dan antipsikotik atipikal

• Meskipun obat antipsikotik efektif dalam mengobati gangguan mental, obat ini juga dapat memiliki efek samping
yang signifikan, termasuk kantuk, tremor, obesitas, dan gangguan hormon. Beberapa jenis obat antipsikotik juga
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

• Pilihan obat antipsikotik yang tepat dan dosis yang sesuai harus mempertimbangkan keuntungan dan risiko dari
pengobatan. Obat antipsikotik adalah obat yang efektif dalam mengobati gangguan mental tertentu, tetapi juga
dapat memiliki efek samping yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai