Hipnotika atau obat tidur (Yun: hypnos = tidur) adalah zat-zat yang dalam
malam hari. Bilamana zat-zat ini diberikan pada siang hari dalam dosis
(obat-obat pereda). Oleh karena itu tidak ada perbedaan yang tajam
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.(Jenderal et al., 1997)
Obat Psikotropik atau psikofarmakon adalah obat yang mempunyai efek terapeutik
langsung pada proses mental pasien karena efeknya pada otak. (Maramis & Maramis,
2009)
Menurut (WHO, 1966), Psikotropik adalah obat yang bekerja pada atau mempengaruhi
fungsi psikis kelakuan atau pengalaman. (Departemen Farmakologi FKUS, 2009)
01 02 03 04
Difenhidramin Amobarbital Alprazolam Buspiron
Midazolam
Dan lain-lain
Golongan I
01 Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ektasi. Zat
psikotropika golongan I terdiri dari 26 macam.
Golongan II
02 Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan ssindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
Zat Psikotropika golongan II terdiri dari 14 macam.
Golongan II
.
Golongan III
04 Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan
dalam terapi dan atau untuk ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam,
Nitrazepam (BK, DUM). Zat psikotropika golongan IV terdiri dari 60
macam.
. 6
ANTIHISTAMIN
Project 3
FARMAKOKINETIK
PENTOBARBITAL
Nembutal, Novopentobarb
Absorpsi
KLASIFIKASI
Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral,
Sedatif/Hipnotik (barbiturat), antikonvulsan rektal, atau IM
INDIKASI
Distribusi
Agens hipnotik (jangka pendek), sedasi praoperatif
dan situasi lain yang memerlukan sedasi, pengobatan Didistribusi secara luas, konsenstrasi tertinggi pada
kejang. Penggunaan tidak resmi : IV : Induksi koma otak dan hati. Menembus plasenta, sejumlah kecil
pada pasien tertentu dengan iskemia otak dan memasuki ASI
Text goes here peningkatan tekanan intrakranial.
penatalaksanaan Metabolisme dan eksresi
KERJA OBAT
Dimetabolisme oleh hati. Sejumlah kecil dieksresi
Menekan SSP, kemungkinan dengan memperkuat asam gama aminobutirat (GABA),
oleh ginjal tanpa mengalami perubahan
suatu neurotransmiter inhibitor
Menghasilkan depresi SSP pada semua tingkatan, termasuk korteks sensorik, Waktu Paruh
Text goes here
aktivitas motoric, dan perubahan fungsi serebelum 35-50 jam
Dapat menurunkan aliran darah serebri, edema serebri, dan tekanan intracranial
The Power of PowerPoint | thepopp.com 11
(hanya IV)
KONTRAINDIKASI DAN PERHATIAN
Dikontraindikasikan pada :
Hipersensitivitas
Hipersensitivitas atau diketahui intoleransi terhadap glikol propilena
Pasien koma atau yang sudah menderita depresi SSP (kecuali jika digunakan untuk menginduksi
koma)
Nyeri berat tak terkendali
Kehamilan atau laktasi
Disfungsi hati
Kerusakan ginjal berat
Pasien dengan kecenderungan bunuh diri atau pernah kecanduan obat sebelumnya
Lansia atau pasien yang sangat lemah (dianjurkan untuk mengurangi dosis)
Penggunaan hipnotik harus jangka pendek saja (penggunaan kronik dapat menyebabkan
ketergantungan)
(hanya IV saja)
Depresi SSP bertambah bila digunakan bersama depresan SSP lain, termasuk alkohol,
antihistamin, analgesik opioid, dan sedatif/hipnotik lain
Dapat menginduksi enzim hat, yang metabolisme enzim lain, sehingga menurunkan
efektivitasnya, termasuk kontrasepsi oral, antikoagulan oral, kloramfenikol, siklosporin,
dakarbazin, glukokortikoid, antidepresan trisiklik, dan quinidine
Hipnotik
PO (Dewasa) : 100 mg menjelang tidur
Injeksi : 50 mg/ml
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint | thepopp.com
PENGKAJIAN
Kaji pasien pascaoperasi untuk adanya nyeri. Terapi jangka panjang dapat menyebabkan
Pentobarbital dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik. Batasi jumlah
responsivitas pada rangsang nyeri. obat yang ada pada pasien, terutama bila ia
mengalami depresi, kecenderungan bunuh diri, atau
pernah ketergantungan.
Kejang : kaji lokasi, durasi, dan Kaji pola tidur sebelum dan secara periodik
karakteristik aktivitas kejang. selama terapi. Dosis hipnotik pentobarbital
Implementasikan tindakan mensupresi tidur REM. Pasien dapat mengalami
kewaspadaan terhadap kejang. peningkatan mimpi sampai obat dihentikan
.
Informasi Umum
Informasi umum PO IM
Awasi ambulasi dan perpindahan Eliksir dapat diberikan tanpa Jangan memberikannya secara SC.
pasien setelah pemberian. Jauhkan diencerkan atau diencerkan dengan Lakukan injeksi IM dalam pada otot
rokok. Penghalang tempang tidur air, susu, atau jus buah. Gunakan alat gluteus untuk meminimalkan iritasi
harus terpasang dan bel panggil harus ukur terkalibrasi agar dosisnya akurat. jaringan. Jangan menginjeksikan lebih
selalu berada di tempat yang mudah Jangan gunakan larutan yang keruh. dari 5 ml pada satu sisi, karena dapat
dijangkau. Beri posisi rendah pada terjadi iritasi jaringan.
tempat tidur.
IV Langsung
• Dosis dapat diberikan tanpa diencerkan atau diencerkan dengan air steril, NaCl 0,45%, NaCl 0,9%, D5W, D10W, larutan
Ringer atau laktat Ringer, kombinasi dekstrosa/salin atau dekstrosa/Ringer atau kombinasi laktat Ringer. Jangan
gunakan larutan yang telah berubah warna atau mengandung endapan.
• Larutan ini sangat bersifat basa, hindari extravasasi, yang dapat menyebabkan kerusakan dan nekrosis jaringan. Bila
terjadi extravasasi, infiltrasikan dengan larutan prokain 5% ke daerah yang terkena dan dapat diberikan kompres
panas lembab.
Kecepatan : Berikan setiap 50 mg selama minimal 1 menit. Titrasi secara perlahan untuk mendapatkan respons yang
diinginkan. Pemberian yang terlalu cepat dapat menyebabkan depresi pernapasan, apnea, spasme larings, spasme
bronkus, atau hipertensi.
Inkompatibilitas
Rektal
Spuit
benzquinamid, butorfanol, klorpromazin, Untuk memastikan dosisnya akurat,
simetidin, dimenhidrinat, difenhidramin, jangan membelah supositoria rektal.
droperidol, fentanil, glikopirolat, Supositoria harus disimpan dalam lemari
hidroksizin, meperidin, midazolam, pendingin.
nalbufin, pentazosin, perfenazin,
prokrolperazin edisilat, promazin,
prometazin, ranitidin.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 24
PENYULUHAN PASIEN/KELUARGA
Anjurkan pasien untuk meminum obat sesuai petunjuk. Jangan menaikkan dosis tanpa berkonsultasi dengan
dokter
Diskusikan mempersiapkan pentingnya lingkungan untuk tidur (ruang gelap, tenang, menghindari nikotin dan
kafein)
Anjurkan pasien yang mendapat terapi jangka panjang untuk tidak menghentikan obat tanpa berkonsultasi
dengan dokter. Penghentian mendadak dapat menyebabkan gejala putus obat
Dapat menyebabkan kantuk di siang hari. Peringatkan pasien untuk tidak mengendarai kendaraan atau
melakukan kegiatan lain yang memerlukan kewaspadaan sampai respons terhadap obat ini diketahui
Peringatkan pasien untuk meenghindari penggunaan alcohol atau depresan SSP lain bersama obat ini
Perbaikan pola tidur tanpa sedasi yang berlebihan di siang hari. Terapi biasanya dibatasi
sampai periode 2 minggu