Anda di halaman 1dari 10

Tugas farmakologi

blok 6.4
Filza Nadia
12719455
henobarbital
Fenobarbital
Fenobarbital asam 5,5-fenil-etil
barbiturat merupakan senyawa organik pertama
yang digunakan dalam pengobatan antikonvulsi.
Fenobarbital mmerupakan golongan barbiturat yang
efektif sebagai hipnotik-sedatif dan obat antikonvulsi.
—Farmakodinamik

Barbiturat menghambat tahap akhir oksidasi mitokondria,


sehingga mengurangi pembentukan fosfat berenergi tinggi.
Senyawa fosfat ini perlu untuk untuk sintesis neurotransmitor
misalnya ACh, dan untuk repolarisasi membran sel neuron
setelah depolarisasi. Barbiturat sebagai hipnotik-sedatif
bekerja dengan memberikan efek depresi SSP.

Sebagai antiepilepsi, fenobarbital menekan


letupan di fokus epilepsi. Kerjanya menginibisi kanal Na+
pada membran sel akson sehingga membatasi penjalaran
aktivitas dan bangkitan dan menaikkan ambang rangsang.
Farmakokinetik

Absorbsi Distribusi
Barbiturat didistribusi secara luas dan dapat lewat

01 02
oral diabsorbsi cepat dan sempurna. Mula plasenta. Sangat larut lemak, yang digunakan sebagai
kerja bervariasi antara 10-60 menit, dan dihambat penginduksi anestesi, setelah pemberian secara IV,
oleh makanan di lambung. Secara suntikan IV, akan ditimbun di jaringan lemak dan otot. Hal ini
barbiturat digunakan untuk mengatasi status epilepsi, menyebabkan penurunan kadarnya dalam plasma dan
dan menginduksi serta mempertahankan anestesi otak secara cepat, menyebabkan pasien sadar dalam
umum. waktu 5-15 menit setelah penyuntik dengan dosis
anestetik. T1/2 80-120 jam

Metabolisme Ekskresi
dimetabolisme dan/atau
dikonjugasi hampir
03 04 25% diekskresi utuh
di urin
sempurna di hati
Kontraindikasi
Indikasi dan
kontraindikasi
• Orang dengan hipersensitivitas terhadap
fenobarbital
• depresi pernapasan berat, porfiria.

Hati-hati pemberian terhadap


• Ibu hamil dan menyusui ex. Besarnya Indikasi
manfaat dibanding kerugian
• Pengguna pil KB hormonal • Gejala bangkitan
• Gangguan ungsi hati dan ginjal • Status epilepsi
• Sedasi siang hari
• Obat pilihan utama untuk terapi kejang dan
kejang demam pada anak.
Posologi

Oral, IV, IM

Dewasa: 2-3 mg/kgBB/hari atau biasanya diberikan dua kali


120-250 mg sehari
Anak: 3-5 mg/kgBBlhari atau 30-100 mg sehari.

Untuk kejang demam yang berulang pada


anak dapat diberikan dosis muat (loading dose) 6-8
mg/kgBB dan ditambah dengan dosis pemeliharaan 3-4
mg/kgBB
Efek Samping

Agitasi Psikosis Akut Sedasi

Hangover/
Hipersensitivitas Rasa nyeri
Reaksi alergi terutama terjadi pada
after effects
mialgia, neuralgia,
individu yang menderita asma, vertigo, mual, muntah, atau diare.
urtikaria, angioedema, dan keadaan Kadangkadang timbul kelainan artrargia
serupa. Segala berituk emosional dan fobia dapat tambah
hipersensitivitas dapat terjadi, hebat.
terutama dermatosis.
Interaksi obat
● lnteraksi fenobarbital dengan obat lain umumnya
terjadi karena fenobarbital meningkatkan aktivitas
enzim mikrosom hati.
● Kombinasi dengan asam valproat akan menyebabkan
kadar fenobarbital meningkat 40%.
● Menurunkan kadar fenitoin
● Kombinasi barbiturat dengan
● Kombinasi dengan depresan SSP lain misalnya etanol
akan meningkatkan efek depresinya. Antihistamin,
isoniazid, metilfenidat, dan penghambat MAO juga
dapat menaikkan efek depresi barbiturat.
● Secara kompetitif menghambat metabolisme obat
antidepresan trisiklik
Thank You
Do you have any questions?

addyouremail@freepik.com | +91 620 421 838 | yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution


Reference
Wiria, Utama, Gan. 2007. Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Jakarta; Balai Penerbit
FK UI.

Find more illustrations like these on Storyset by Freepik

Anda mungkin juga menyukai