Anda di halaman 1dari 10

OBAT

OBAT ANTIKONVULSAN
ANTIKONVULSAN

KELOMPOK
KELOMPOK 11
11
Anggota
AnggotaKelompok
Kelompok::
1.1. Rini
RiniIndrianingsih
Indrianingsih
2.2. Fitria
FitriaNurmayani
Nurmayani
3.3. Indah
IndahFajar
FajarWati
Wati
PENGERTIAN
PENGERTIAN

Antikonvulsan
Antikonvulsanadalah
adalahobat
obatuntuk
untukmencegah
mencegahatau
atau
mengatasi
mengatasikejang
kejangatau
atauepilepsi.
epilepsi.Antikonvulsan
Antikonvulsanatau
atau
antikejang
antikejangtersedia
tersediadalam
dalamberbagai
berbagaibentuk
bentukobat
obatdan
dan
hanya
hanyaboleh
bolehdigunakan sesuai resep
digunakan sesuai resepdokter.
dokter.Obat
Obat
antikonvulsan
antikonvulsanatau
atauantikejang
antikejangbekerja
bekerjadengan
dengancara
cara
menormalkan
menormalkanaktivitas
aktivitaslistrik
listrikyang
yangada
adadi
diotak,
otak,sehingga
sehingga
kejang
kejangdapat
dapatdicegah
dicegahatau
ataudiatasi.
diatasi.
GOLONGAN OBAT
ANTIKONVULSAN
1. Barbiturat 2. Benzodiazepine
3. Dibenzazepine 4. Hydantoin
5. Penghambat karbonik anhidrase
  6. Turunan asam lemak
7. Analog asam gamma-aminobutirat
8. Pyrrolidine 9. Triazine
JENIS SERTA DOSIS OBAT
• Phenobarbital
 Kategori : Obat resep
 Manfaat : Mengontrol dan meredakan kejang
 Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
 Phenobarbital untuk ibu hamil dan menyusui Kategori D : Ada bukti positif
mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh
mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa. Phenobarbital dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
 Bentuk obat : Tablet dan Suntik
 Dosis phenobarbital berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan memberikan dosis
dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi dan usia pasien.
Phenobarbital bisa diberikan dalam bentuk obat minum atau suntikan melalui
pembuluh darah vena (IV/intravena).
Lanjutan...

 Berikut ini adalah pembagian dosis phenobarbital berdasarkan usia dan fungsinya:
a. Fungsi : Mengatasi kejang pada status epileptikus
Dewasa : Dosis awal 15–20mg/kgBB suntikan IV, bisa diulang setelah 10 menit dengan
tambahan dosis 5–10 mg/kbBB.
Anak-anak : Dosis awal 15–20 mg/kgBB suntikan IV pelan, bisa diulang setelah 15–30
menit dengan dosis 5–10 mg/kgBB.

b. Fungsi : Mengatasi kejang


Dewasa: 1–3 mg/kgBB tablet atau suntikan IV, 1–2 kali sehari.
Anak-anak usia >12 tahun : 1–3 mg/kgBB obat minum atau suntikan IV, 1–2 kali sehari.
Anak-anak usia 6–12 tahun : 4-6 mg/kgBB obat minum atau suntikan IV, 1–2 kali
sehari.
Anak-anak usia 1–5 tahun : 6–8 mg/kgBB obat minum atau suntikan IV, 1–2 kali sehari.
Bayi : 5–6 mg/kbBB obat minum atau melalui suntikan IV, 1–2 kali sehari.
Neonatus (<28 hari) : 1–3 mg/kgBB obat minum atau suntikan IV, 1–2 kali sehari.

c.Fungsi : Obat penenang


Dewasa : 30–120 mg obat minum, 2–3 kali sehari. Dosis tidak lebih dari 400 mg per hari.
Anak-anak : 2 mg/kgBB obat minum, 3 kali sehari.
Untuk pasien lansia, dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Lanjutan...

• Diazepam
 Kategori : Obat resep
 Manfaat : Mengatasi kejang dan memberikan efek penenang
 Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak
 Kategori kehamilan dan menyusui Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Diazepam dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
 Bentuk obat : Tablet, sirup, suntik, suppositoria (kapsul yang dimasukkan ke dalam dubur).
 Dosis diazepam untuk setiap pasien berbeda-beda. Dokter akan menentukan dosis berdasarkan
kondisi yang ditangani, usia pasien, respons terhadap obat, serta bentuk sediaan obat. Berikut adalah
dosis diazepam yang umum diberikan:
 Dosis dewasa
Gangguan Kecemasan : 2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.
Kejang : 2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.
Gejala putus zat akibat alkohol : 5-10 mg setiap 6-8 jam.
 Dosis lansia atau pasien dengan kondisi khusus
Dimulai dari 2-2,5 mg, dikonsumsi 1-2 kali. Dosis dapat dinaikan secara perlahan jika dibutuhkan.
 Dosis anak-anak
1-2,5 mg, dikonsumsi 3-4 kali/hari. Dosis dapat dinaikan secara perlahan jika dibutuhkan.
PERINGATAN
PERINGATAN SEBELUM
SEBELUM MENGONSUMSI
MENGONSUMSI
ANTIKONVULSAN
ANTIKONVULSAN

 Jangan menggunakan obat antikonvulsan jika Anda alergi


terhadap obat ini.
 Hindari konsumsi  minuman beralkohol selama
menggunakan obat antikonvulsan, karena dapat
memperburuk efek samping.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau
merencanakan kehamilan.
 Obat antikonvulsan dapat memengaruhi efektivitas alat
kontrasepsi hormonal. Segera ke dokter jika mengalami
perdarahan dari vagina atau hamil saat menggunakan obat
antikonvulsan.
 Jangan mengganti jenis obat antikonvulsan sembarangan
saat sedang hamil, karena berisiko menyebabkan kejang
yang tidak terkontrol.
 Hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan selama
menggunakan obat antikonvulsan, karena obat ini dapat
menyebabkan pusing.
 Diskusikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaat obat
antikonvulsan, karena obat ini dapat memengaruhi suasana hati,
serta meningkatkan risiko terjadinya depresi dan keiinginan
untuk bunuh diri.
 Jangan mengubah atau menghentikan konsumsi obat
antikonvulsan tanpa seizin dokter, karena dapat menimbulkan
kejang berulang.
 Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit porfiria,
myasthenia gravis, sleep apnea, penyakit jantung, penyakit paru-
paru, penyakit liver, penyakit tiroid, penyakit ginjal,
osteopenia, osteomalacia, osteoporosis, hipoalbuminemia,
kecanduan alkohol, gangguan mental, glaukoma, dan diabetes.
 Beri tahu dokter obat apa saja yang sedang Anda konsumsi,
termasuk suplemen vitamin dan obat herbal.
 Beri tahu dokter jika Anda berencana menjalani perawatan gigi
atau operasi.
 Selama menjalani pengobatan dengan antikonvulsan, lakukan
pemeriksaan ke dokter secara rutin. Antikonvulsan jenis
benzodiazepine dapat membuat Anda kecanduan, sehingga tidak
boleh digunakan lebih dari 1 bulan.
 Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau
overdosis setelah menggunakan obat antikonvulsan.
EFEK SAMPING DAN BAHAYA
ANTIKONVULSAN

Kantuk Mual Muntah


Pusing Sakit Kepala
Tremor Lemas Kerusakan Hati
Pengelihatan Ganda Kerusakan Ginjal
TRIMAKASIH 
TRIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai