Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

FARMAKOLOGI DASAR

OLEH :

NAMA : HARTINA

NIM : O1A1 17 095

KELAS :B

DOSEN : WAHYUNI, S.Si., M.Sc., Apt.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
AMOBARBITAL SEBAGAI OBAT ANTIKONVULSAN UNTUK
PENANGANAN EPILEPSI

Antikonvulsan → Antiepilepsi
Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk mengembalikan kestabilan
rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang yang sering
disebut epilepsi. Selain mengatasi kejang, antikonvulsan juga digunakan untuk
meredakan nyeri akibat gangguan saraf (neuropati) atau mengobati gangguan bipolar.
Saraf-saraf dalam sel otak saling berkomunikasi melalui sinyal listrik, sehingga dapat
memerintahkan tubuh untuk bergerak atau bertindak. Pada kondisi kejang, jumlah
rangsangan sinyal listrik saraf melebihi batas normal. Perubahan rangsangan sinyal
saraf tersebut dapat disebabkan oleh cedera pada otak, tumor otak, stroke, atau
gangguan di luar otak, misalnya gangguan elektrolit. Obat antikonvulsan dapat
menormalkan kembali rangsangan di sepanjang sel saraf, sehingga kejang dapat
dicegah atau diatasi.
 Epilepsi  gangguan SSP, spontan episodik,berulang dan berhubungan
dengan neuronal discharge berupa letupan listrikyang berlebihan.
 Fokus ektopik  neuron epileptik
 Gejala serangan (seizure) dapat disertai kejang atau tidak.
 Mekanisme seizure  Neuron epileptik mencetuskan letupan depolarisasi
paroxysmal merubah potensial membran, berulang-ulang, IPSP hilang dan
letupan depolarisasi abnormal menjalar ke sel sekitar. Terjadi defect pada
transmisi sinap antar neuron pada kanal ion
Antikonvulsan dapat meningkatkan nilai ambang neron epileptic. Mencegah
penyebaran seizure ke neuron yang masih normal. Pada umumnya obat antikonvulsan
dapat menghilangkan gejala (seizure)50%, sebagian seizure dapat ditekan sehingga
tidak menyebar.
Salah satu jenis obat antikonvulsan adalah obat golongan barbuturat. Obat ini
menekan aktivitas sistem saraf pusat dan meningkatkan aksi gamma-aminobutyric
acid (GABA) yang menghambat neurotransmitter, sehingga mencegah terjadinya
kejang. Antikonsvulsan barbiturat dipakai dalam mengobati semua jenis kejang.
Contoh obat ini adalah phenobarbital, amobarbital dan lain-lain. Pada artikel ini,
penulis akan membahas mengenai amobarbital.

Penggunaan Amobarbital
Amobarbital adalah obat turunan dari barbiturate, umumnya digunakan untuk
mengatasi kecemasan, insomnia, dan induksi penenang preanestesi. Amobarbital
dapat menyebabkan rasa kantuk, ketenangan dan hipnosis. Dalam dunia medis,
amobarbital ini dapat juga digunakan untuk anastesi ketika seseorang menjalani
operasi singkat. Dapat digunakan untuk mengatasi seseorang dengan kejang-
kejang, epilepsi atau tetanus. Pada umumnya obat ini berbentuk cairan. Selain itu
belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa semua informasi yang didapatkan
dari seseorang dibawah pengaruh obat ini benar valid.
Cara memakainya adalah dengan disuntikan pada urat. Bentuknya yang cair ini
menunjukan bahwa obat ini bukanlah jenis obat yang dapat digunakan sembarangan
tanpa petunjuk dokter atau ahli.

Penyimpanan Amobarbital
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek
lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan
instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan
menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah
tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan
limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dalam dosis dan sediaan apakah Amobarbital tersedia?


Amobarbital tersedia dalam dosis-dosis sebagai berikut:
Bubuk untuk suntikan: 500 mg.

Efek Samping
Efek samping apa yang mungkin terjadi karena Amobarbital?
Efek samping umum dari amobarbital meliputi rasa kantuk, linglung, gelisah,
insomnia, pusing, mual, muntah, sembelit, sakit kepala dan demam.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek
samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai
efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Pencegahan & Peringatan


Sebelum menggunakan Amobarbital,
 Beri tahu dokter dan apoteker apabila Anda alergi terhadap obat ini atau obat lain.
 Beri tahu dokter dan apoteker apa saja obat-obatan dengan atau tanpa resep,
termasuk vitamin yang sedang Anda gunakan.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang atau berencana hamil atau sedang menyusui.
Jika Anda hamil saat menggunakan alclometasone, hubungi dokter.
 Beri tahu dokter jika Anda memiliki depresi, insufisiensi paru-paru, sleep apnea,
depresi CNS atau koma, gangguan hati parah atau porphyria.
Keamanan Amobarbital untuk ibu hamil atau menyusui
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada
ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk
mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat
ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D menurut US Food and Drugs
Administration (FDA).
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
 A= Tidak berisiko,
 B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
 C= Mungkin berisiko,
 D= Ada bukti positif dari risiko,
 X= Kontraindikasi,
 N= Tidak diketahui

Interaksi Obat
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Amobarbital
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek
samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam
artikel ini. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun
tanpa persetujuan dokter.
Obat yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat dapat meningkatkan efek
sedasi atau depresi pernapasan; MAOI dapat memperpanjang efek depresi sistem dan
mengurangi ambang batas konvulsif sehingga dapat melawan aksi anti-konvulsan
yang dimiliki oleh barbiturate.
 Fenoprofen
 Methadone
 Pethidine dan opioid analgesics
 Disopyramide, lidocaine and quinidine
 Chloramphenicol, doxycycline
 Warfarin dan coumarin
 Antidepressants (bupropion, fluoxetine, lithium and mianserin; valproate dan
progabide)
 Vigabatrin, oxcarbazepine, carbamazepine, clonazepam, ethosuximide,
lamotrigine, tiagabine dan zonisamide, griseofulvin
 Teniposide
 Metronidazole
 Chlorpromazine
 HIV-protease inhibitors
 β-blockers
 Calcium-channel blockers (nifedipine and verapamil)
 Digitoxin
 Ciclosporin
 Corticosteroids
 Furosemide
 Montelukast
 Kontrasepsi oral
 Theophylline

Anda mungkin juga menyukai