Anda di halaman 1dari 8

Tatalaksana saat kejang

Apabila saat pasien datang dalam keadaan kejang,


obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang
adalah diazepam IV

Dosis diazepam intravena adalah 0,2-0,5 mg/kg


perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/menit atau
dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 10
mg
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2016) ‘Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam’, Ikatan Dokter Anak Indonesia, p. 1.
Tatalaksana saat kejang
Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orangtua di rumah (prehospital) adalah diazepam rektal
Dosis: 0,5-0,75 mg/kg Diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan BB <12 kg 10 mg untuk BB >12 kg

Bila setelah pemberian diazepam rektal kejang belum berhenti, dapat diulang dengan interval waktu 5 menit. Bila setelah 2x pemberian
diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan ke RS

Di RS dapat diberikan diazepam intravena. Jika kejang masih berlanjut, lihat algoritme tatalaksana status epileptikus

Bila kejang telah berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari indikasi terapi antikonvulsan profilaksis

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2016) ‘Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam’, Ikatan Dokter Anak Indonesia, p. 1.
Diasepam
Indikasi
• status epileptikus
• konvulsi akibat keracunan.

kontraindikasi
• depresi pernapasan
• insufisiensi pulmoner akut
• status fobi/obsesi
• psikosis kronik, porfiria.

Efek samping
• mengantuk
• pandangan kabur, bingung, ataksia (terutama pada LANSIA),
• amnesia
• ketergantungan. Kadang nyeri kepala
• vertigo
• hipotensi, gangguan salivasi & saluran cerna, ruam
• perubahan libido
• retensi urin.

4.8.1 Antiepilepsi | PIO Nas (2022) BADAN POM RI. Available at: https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/48-epilepsi/481-antiepilepsi (Accessed: 18 March 2022).
Pengobatan demam

• Dosis parasetamol:10-15 mg/kg/x, diberikan tiap 4-6


antipiretik jam
• Dosis ibuprofen: 5-10 mg/kg/x, 3-4x sehari

• Diazepam
• Oral 0,3 mg/kg/x, dengan dosis maksimum 7,5 mg/kali.
Antikovulan (intermiten) • Rektal 0,5 mg/kg/x (5 mg untuk berat badan <12 kg; 10
mg .untuk berat badan >12 kg), sebanyak 3x sehari

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2016) ‘Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam’, Ikatan Dokter Anak Indonesia, p. 1.
Pengobatan antikovulsan rumatan
Indikasi
•Kejang fokal
•Kejang lama >15 menit
•Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya
palsi serebral, hidrosefalus, hemiparesis
Pilihan obat
• fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis
• asam valproat adalah 15-40 mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis

Lama pengobatan
• Pengobatan diberikan selama 1 tahun
• Penghentian pengobatan rumat untuk kejang demam tidak membutuhkan tapering off, namun dilakukan pada
saat anak tidak sedang demam.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2016) ‘Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam’, Ikatan Dokter Anak Indonesia, p. 1.
Fenobarbital

Indikasi
• epilepsi, semua jenis, kecuali petit mal, status epileptikus.

Kontraindikasi
• depresi pernapasan berat, porfiria.

Efek samping
• mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia, nistagmus, iritabel dan hiperaktif
pada anak: agitasi, resah dan bingung pada lansia; reaksi alergi pada kulit,
hipoprotrom binemia, anemia megaloblastik.
4.8.1 Antiepilepsi | PIO Nas (2022) BADAN POM RI. Available at: https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/48-epilepsi/481-antiepilepsi (Accessed: 18 March 2022).
Valproad
Indikasi
• Sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan pada pengobatan partial seizure (elementary dan kompleks) dan
absence seizure (petit mal seizure).

Kontraindikasi
• Kegagalan fungsi hati yang berakibat fatal dapat terjadi. Hati-hati diberikan pada pasien dengan riwayat
penyakit hati, kelainan kongenital yang disertai retardasi mental, dan penyakit otak karena organik. Hentikan
pemberian obat jika terjadi disfungsi hati. Pemberian obat selama kehamilan sebaiknya mempertimbangkan
manfaat-resiko pemberian obat.

Efek samping
• Hati: Kegagalan fungsi hati yang bersifat sementara, peningkatan bilirubin serum. Efek samping yang paling
sering dilaporkan: mual, muntah, dan indigestion, pankreatitis, peningkatan bleeding time, perdarahan,
hematoma, leukopenia, trombositopenia, anemia, supresi sumsum tulang, psikosis, agresi, menstruasi yang
tidak beraturan, kelelahan, rambut rontok (pernah dilaporkan).

4.8.1 Antiepilepsi | PIO Nas (2022) BADAN POM RI. Available at: https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/48-epilepsi/481-antiepilepsi (Accessed: 18 March 2022).
Penatalaksanaan non medikamentosa
• a) Semua pakaian ketat dibuka
• b) Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung
• c) Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan
oksigen
• d) Monitor suhu tubuh, Cara paling akurat adalah dengan suhu rektal
• f) Berikan Kompres Hangat
• g) Menaikkan Asupan Cairan Anak
• h) Istirahatkan Anak Saat Demam

Irdawati (2009) ‘Kejang demam dan penatalaksanaannya’, 2 No.3(September), pp. 143–146. Available at: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/2377/KEJANG DEMAM DAN
PENATALAKSANAANNYA.pdf?sequence=1.

Anda mungkin juga menyukai