Anda di halaman 1dari 5

Soal Objective Structured Pharmacotherapy Examination (OSPE)

Kasus/Diagnosis kejang Demam IKA_06

Uraian kasus Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ke


Puskesmas oleh ibunya karena kejang-kejang
seluruh tubuh untuk kedua kalinya dalam satu
hari disertai demam tinggi. Pada saat terserang
kejang tubuh pasien dikatakan menghentak2
selama kurang lebih 5 menit. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan suhu tubuh 39 C, Nadi
70x/,mnt, respirasi: 20x/mnt. Pada pemeriksaan
neurologis tdk didapatkan kelainan.
Pemeriksaan EEG: normal.
Tujuan terapi

Assignment  Tuliskan resep untuk pasien ini


Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Edisi Revisi Tahun 2014 At a glance
Kardiovaskuler, At a glance. Farmakologi Medis
ed. 5, MJ Neal, Penerbit Erlangga, Jakarta,
2010; Informatorium Obat Nasional Indonesia,
2000. Informasi Spesialite Obat – Indonesia,
2009-2010

Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejang akut adalah dengan:


a. Diazepam per rektal (0,5mg/kgBB) atau BB < 12 kg diazepam rektal 5 mg , BB >
12 kg diazepam rektal 10 mg, atau lorazepam (0,1 mg/kg) harus segera diberikan jika
akses intravena tidak dapat diperoleh dengan mudah. Jika akses intravena telah
diperoleh diazepam lebih baik diberikan intravena dibandingkan rektal. Dosis
pemberian IV 0,3-0,5 mg/kgBB/kali dengan maksimum pemberian 20 mg. Jika
kejang belum berhenti diazepam rektal/IV dapat diberikan 2 kali dengan interval 5
menit.
Lorazepam intravena, setara efektivitasnya dengan diazepam intravena dengan efek
samping yang lebih minimal (termasuk depresi pernapasan) dalam pengobatan kejang
akut.
b. Jika dengan 2 kali pemberian diazepam rektal/intravena masih terdapat kejang
dapat diberikan fenitoin IV dengan dosis inisial 20 mg/kgBB, diencerkan dalam NaCl
0,9% dengan pengenceran 10 mg fenitoin dalam 1 ml NaCl 0,9%, dengan kecepatan
pemberian 1mg/kgBB/menit, maksimum 50 mg/menit, dosis inisial maksimum
adalah 1000 mg. Jika dengan fenitoin masih terdapat kejang, dapat diberikan
fenobarbital IV dengan dosis inisial 20 mg/kgBB, tanpa pengenceran dengan
kecepatan pemberian 20 mg/menit. Jika kejang berhenti dengan fenitoin maka
lanjutkan dengan pemberian rumatan 12 jam kemudian dengan dosis 5-7
mg/kgBB/hari dalam 2 dosis. Jika kejang berhenti dengan fenobarbital, maka
lanjutkan dengan pemberian rumatan 12 jam kemudian denagn dosis 4-6
mg/kgBB/hari dalam 2 dosis.
4. Pemberian farmakoterapi untuk profilaksis untuk mencegah berulangnya kejang di
kemudian hari.
a. Profilaksis intermiten dengan diazepam oral/rektal, dosis 0,3 mg/kgBB/kali tiap 8
jam, hanya diberikan selama episode demam, terutama dalam waktu 24 jam setelah
timbulnya demam.
b. Profilaksis kontinyu dengan fenobarbital dosis 4-6 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
atau asam valproat dengan dosis 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis. Profilaksis
hanya diberikan pada kasus-kasus tertentu seperti kejang demam dengan status
epileptikus, terdapat defisit neurologis yang nyata seperti cerebral palsy. Profilaksis
diberikan selama 1 tahun.
Tabel 8.16 Intra Vena (IV) Per rektal
Farmakoterapi untuk
mengatasi kejang
Obat
Diazepam 0,3 mg-0,5 mg/kg dengan 0,5 mg/kg atau.BB <
kecepatan pemberian 2 10 kg dosis 5 mg,
mg/mnt, tanpa BB > 10 kg dosis 10
pengenceran.Maksimum mg.
pemberian 20 mg.
Lorazepam 0,05 – 0,1 mg/kg dalam 1-2 0,1 mg/kg (maks 4
Fenitoin
mnt (maks 4 mg per dosis) mg per dosis),
Fenobarbital
Inisial 20 mg/kgBB
dilarutkan dengan air
diencerkan dengan NaCl
1:1 sebelum
0,9% 10 mg fenitoin dalam 1
digunakan.
ml NaCl 0,9%, kecepatan
pemberian 1
mg/kgBB/menit,
maksimum 50 mg/menit.
Rumatan 5-7 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
Inisial 20 mg/kgBB tanpa
pengenceran, kecepatan
pemberian 20 mg/menit.
Rumatan 4-6 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis

Diazepam
Farmakodinamik :antiansietas, antikejang
Indikasi : ansietas jangka pendek
Kontraindikasi : depresi pernafasan,gangguan hati berat,miastenia gravis,pulmoner
akut,fobi,obsesi, psikosis,glaukoma akut,asma,kehamilan,bayi premature
Peringatan ; mengganggu kemampuan mengemudi/mengoperasikan
mesin,menyusui,bayi,lansia,penyakit hati & ginjal,penyakit
pernapasan,kelemahaan otot
Efek samping : mengantuk,kelemahan otot,ataksia,gangguan
mental,amnesia,ketergantungan,depresi pernapasan,bingung,nyeri
kepala,hipotensi,gangguan pencernaan,gangguan penglihatan,ruam.
Perubahan libido,retensi urin
Interaksi obat : efek addiktif dengan barbiturate
Dosis dan cara pakai : 2 mg 3x sehari (max 30 mg sehari),supositoria: 10-30 mg
Contoh obat di pasaran:

Lorazepam
Farmakokinetik : masa kerja pendek
Farmakodinamik : antiansietas
Indikasi : ansietas jangka pendek,insomnia,status epileptikus
Kontraindikasi : depresi pernafasan,gangguan hati berat,miastenia gravis,pulmoner
akut,fobi,obsesi, psikosis,glaukoma akut,asma,kehamilan,bayi premature
Peringatan : mengganggu kemampuan mengemudi/mengoperasikan
mesin,menyusui,bayi,lansia,penyakit hati & ginjal,penyakit
pernapasan,kelemahaan otot
Efek samping : mengantuk,kelemahan otot,ataksia,gangguan
mental,amnesia,ketergantungan,depresi pernapasan,bingung,nyeri
kepala,hipotensi,gangguan pencernaan,gangguan penglihatan,ruam,
Perubahan libido,retensi urin
Interaksi obat : efek addiktif dengan barbiturate
Dosis dan cara pakai : Oral:ansietas 14 mg/hari dosis terbagi,lansia setengah dosis
insomnia 12 mg sebelum tidur
anak tidak di anjurkan

Fenobarbital
Farmakokinetik :absorpsi lambat,ekskresi lewat tinja&ginjal
Farmakodinamik :antikonvulsi
Indikasi :epilepsy
Kontraindikasi :depresi pernafasan,porfiria
Peringatan :gangguan hati,ginjal&jantung ,lansia,hamil,menyusui
Efek samping :sedasi,psikosis,agitasi
Interaksi obat :asam valproat
Dosis dan cara pakai :60-180 mg
Fenitoin
Farmakokinetik :absorpsi lambat,ekskresi lewat tinja&ginjal
Farmakodinamik :antikonvulsi
Indikasi :epilepsy
Kontraindikasi :depresi pernafasan,porfiria
Peringatan :gangguan hati,ginjal&jantung ,lansia,hamil,menyusui
Efek samping :gangguan saluran cerna,pusing,tremor,insomnia,neuropati
perifer,hipotensi,hiperglikemia,tiroiditis,hipertrofi gusi
Interaksi obat :klorampenikol,disulfiram,INH,simetidin,dikumarol,sulfonamide
Dosis dan cara pakai :300-400 mg/hari,max 600 mg/hari
Contoh obat di pasaran:

Anda mungkin juga menyukai