Fentanyl

A. Sediaan
Injeksi 0.05 mg/mL
Nasal spray 100 mcg/spray
Patch 12 mcg/jam; 25 mcg/jam; 50 mcg/jam; 75 mcg/jam; 100 mcg/jam

B. Indikasi, Dosis, dan Rute Pemberian

Indikasi Dosis Rute

50 - 100 mcg/dosis IM atau slow IV selama
30 – 60 menit sebelum
operasi
Premedikasi operasi 5 mcg/kg (dosis maksimum : 400 Lozenge
mcg)
Penambahan anestesi regional : 50 – Slow IV selama 1 – 2
100 mcg (0.05 – 1 mg) menit
Operasi minor : 0.5-2 mcg/kg/dosis IV
Anestesi general Adjunct to general anesthesia (jarang IV
dipakai) : 20 – 50 mcg/kg/dosis
Analgetik :
1-2 mcg/kg atau Bolus IV
25-100 mcg/dosis jika perlu atau Continuous IV infus
1 – 2 mcg/kg/jam atau
25 – 200 mcg/jam Continuous IV infus

Analgetik Severe Pain : 50 – 100 mcg/dosis IV/IM setiap 1 – 2 jam

(pasien dengan Riwayat paparan sesuai kebutuhan
opioid sebelumnya mungkin
mentoleransi dosis awal yang lebih
tinggi
PCA (Patient Controlled Anesthesia) : IV
10 mg/mL
Nyeri kronis 12-25 mcg/jam Patch setiap 72 jam
 Antidot untuk overdosis fentanyl : Naloxone

C. Durasi Pemberian

D. Kontraindikasi
- Pasien non toleran opioid
- Intoleran atau hipersensitif terhadap fentanyl
- Pasien dengan depresi pernafasan dan/atau penyakit saluran napas obstruktif
- Pasien dengan MAOi selama 2 minggu setelah memulai atau menghentikan
- Kategori kehamilan : C, dapat menyebabkan neonatal abstinence syndrome dan
menyebabkan depresi pernapasan pada bayi baru lahir.
- Pada ibu menyusui, tidak direkomendasikan pemberian fentanyl pada :
1. Sediaan lozenge : Setidaknya 48 jam setelah dosis terakhir
2. IV atau IM : Setidaknya 24 jam setelah dosis terakhir
3. Patch transdermal : Setidaknya 72 jam setelah dosis terakhir

Note : Dapat menyebabkan sedasi dan depresi pernapasan pada anak yang disusui

E. Penyesuaian Dosis
Renal Impairment

Nilai GFR Penyesuaian Dosis

20 – 50 75% dari dosis normal. Titrasi sesuai dg
respon
10 – 20 75% dari dosis normal. Titrasi sesuai dg
respon
<10 50% dari dosis normal. Titrasi sesuai dg
respon

Anak
For induction and maintenance in children 2 to 12 years of age, a reduced dose as low as 2 to
3 mcg/kg is recommendded

F. DRP

Jenis DRP Solusi Monitoring

5-HTP (MAOi, SSRI, Interaksi major : Hindari Gejala serotonin
TCA, 5-HT1 RA, Meningkatkan resiko penggunaan jika syndrome seperti
alkaloid ergot, dari serotonin mungkin perubahan status
dextrometorfan, syndrome (potensiasi mental, halusinasi,
tryptophan) efek opioid) confusion,
hipertermia,
takikardia,
diaphoresis, ketidak
stabilan tekanan
darah, tremor, kaku,
mual muntah dan
diare
Benzodiazepin, Interaksi major : Hindari Gejala dari depresi
sedative/hypnotics, Meningkatkan risiko penggunaan pernapasan dan
anxiolytics, opioid hipotensi, depresi bersama sedasi.
lain pernapasan Penyesuaian dosis
Amiodarone, Interaksi major : Monitoring gejala
diltiazem Meningkatkan toksisitas seperti
konsentrasi plasma pusing, pingsan,
dari fentanyl yang sedasi ekstrim,
dapat meningkatkan bradikardia,
atau memperpanjang kesulitan bernapas,
efek samping dan dan napas yang
menyebabkan depresi pendek
pernapasan fatal
Antihipertensi Interaksi moderate : Monitoring efek
Dapat meningkatkan hipotensi
efek hipotensi (efek
aditif pada tekanan
darah dan ortostasis)
Antihistamin Meningkatkan efek
sedasi
Carbamazepine Interaksi major : Monitoring ketat
Berpotensi respon farmakologi
menurunkan
konsentrasi opioid
plasma 
berkurangnya efek
atau withdrawal
symptoms
Antipsikotik Interaksi major : Monitoring tanda-
Dapat menurunkan tanda konstipasi.
motilitas GI  ileus Monitoring fungsi
dan konstipasi. usus terutama pada
Berpotensi geriatric. Pasien
meningkatkan resiko disarankan untuk
hipotensi dan efek minum air yang
sedasi cukup, makan yang
berserat
Dexamethasone Interaksi major : Monitoring ketat
Berpotensi respon farmakologi.
menurunkan Tanda-tanda vital
konsentrasi opioid dan monitoring EKG
 plasma 
berkurangnya efek
atau withdrawal
symptoms
Droperidol Interaksi major : Monitoring ketat
Berpotensi dan individualisasi
menyebabkan dosis
perpanjangan interval
QT, torsade de pointes
dan aritmia.
Meningkatkan risiko
hipotensi dan depresi
pernapasan
Gabapentinoid Interaksi major : Penyesuaian dosis Monitoring tanda
(Gabapentin, Berpotensi terutama pada dan gejala depresi
Pregabalin) meningkatkan resiko pasien lansia, pernapasan dan
overdosis opioid dan gangguan ginjal, sedasi
efek samping serius atau gangguan paru
seperti sedasi, depresi kronis. Gunakan
pernapasan, sinkop, dosis minimum
dan kematian karena dengan titrasi dosis.
efek aditif depresan di
CNS.
5-HT3 RA Interaksi major : Hindari Gejala serotonin
(Granisetron, Meningkatkan resiko penggunaan jika syndrome seperti
ondansetron) dari serotonin mungkin perubahan status
syndrome (potensiasi mental, halusinasi,
efek opioid) confusion,
hipertermia,
takikardia,
diaphoresis, ketidak
stabilan tekanan
darah, tremor, kaku,
mual muntah dan
diare
Itraconazole, Interaksi major : Hindari Tanda dan gejala
ketoconazole Berpotensi penggunaan dari toksisitas
meningkatkan bersama dengan
konsentrasi plasma itraconazole selama
dari fentanyl yang dan 2 minggu
dapat meningkatkan setelah treatment
efek samping dan
menyebabkan depresi
pernapasan yang fatal.
Phenytoin Interaksi major : Monitoring respon
Berpotensi farmakologi
menurunkan
konsentrasi plasma
dari opioid
(menurunkan efek dan
meningkatkan resiko
 withdrawal symptoms)
Tramadol Interaksi major : Hindari Gejala dari depresi
Meningkatkan risiko penggunaan pernapasan dan
hipotensi, depresi bersama sedasi.
pernapasan Penyesuaian dosis

G. Ikatan Protein
80 – 85%

H. Waktu Paruh
Waktu paruh 2 – 4 jam

I. Kompatibilitas, Stabilitas dan Inkompatibilitas

- Inkompatibel dengan pentobarbital sodium, methohexital sodium dan thiopental sodium
- Kompatibilitas cairan : Cairan NaCl 0.9% dan Dextrose 5%
- Fentanyl stabil pada pH 3.5-7.5. Dapat terhidrolisis pada larutan asam.
- Stabilitas pada syringe : 28 hari (undiluted)
- Stabilitas pada dextrose 5% atau NaCl 0.9% : 48 jam

Abc

A. Sediaan
B. Indikasi, Dosis, dan Rute Pemberian
C. Durasi Pemberian
D. Kontraindikasi
E. Penyesuaian Dosis
F. DRP
G. Ikatan Protein
H. Waktu Paruh
I. Kompatibilitas, Stabilitas dan Inkompatibilitas