DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
NAMA : INJILIA V A ROGAHANG
NIM : 19 18 0027
TK/SEMESTER : 1/II
Obat Psikotropika
1. Xanax
Xanax digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan. Obat ini merupakan obat keras
yang memerlukan resep dokter. Xanax mengandung zat aktif dalam 3 dosis yaitu 0,25
mg, 0,5 mg dan 1 mg.
Indikasi (manfaat) obat
Mengatasi:
Gangguan kecemasan (ansietas) termasuk kondisi cemas yang berlebih (kecemasan
neurotik).
Depresi disertai dengan kecemasan.
Gangguan panik yang disertai atau tanpa disertai dengan rasa takut yang
berlebihan pada tempat umum (agorafobia ).
Bentuk Sediaan
Rute pemberian
Diminum (oral)
Komposisi obat
Dosis obat
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
1) Kecemasan (ansietas):
Dosis awal: 0,75-1.5 mg/hari dalam dosis terbagi.
Dosis pemeliharaan: 0,5-4 mg/hari dalam dosis terbagi.
2) Gangguan panik:
Dosis awal: 0,5-1 mg pada saat menjelang tidur atau 0,5 mg sebanyak 3
kali/hari.
Dosis pemeliharaan: sesuaikan dengan respons pasien.
3) Penambahan dosis tidak boleh melebihi 1 mg dan dilakukan dengan selang waktu
3-4 hari, maksimal: 10 mg/hari.
4) Pasien lanjut usia:
Dosis awal dan pemeliharaan: 0,5-0,75 mg/hari dalam dosis terbagi.
Mengantuk.
Berbicara cadel.
Kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila diberi
rangsangan (somnolen).
Gangguan kecerdasan.
Ketakutan seseorang akan kenaikan berat badan (anoreksia).
Kelelahan (fatigue).
Perhatian khusus
Simetidin.
Ketokonazol.
trakonazol.
Nefazodon.
Fluvoksamin.
Fluoksetin.
Propoksifen.
Kontrasepsi oral.
Diltiazem.
Eritromisin.
Troleandomisin.
Ritonavir.
2. Valium
Kontraindikasi:
Riwayat hipersensitivitas
Intoksikasi alkohol akut
Miastenia gravis
Glaukoma sudut tertutup akut dan glaukoma sudut terbuka, kecuali pasien mendapat
terapi yang sesuai
Depresi pernafasan
Pemberian IV diazepam pada pasien syok, koma, depresi pernafasan, dan pasien yang
telah menerima obat respiratori depresan
Sleep apnea atau insufisiensi pulmoner akut
Anak < 6 bulan
Trimester pertama kehamilan
Bentuk obat
Rute pemberian
Diminum (oral)
Gangguan kecemasan
2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.
Kejang
2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.
Interaksi dengan Obat Lain
Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi jika menggunakan diazepam bersamaan
dengan obat-obatan tertentu:
3. Ativan
Lorezepam atau ativan adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Lorezepam mampu menghasilkan efek menenangkan di berbagai bagian otak dan sistem saraf
pusat. Efek menenangkan ini sangat membantu dalam berbagai kondisi yang menyebabkan rasa
gelisah atau cemas, seperti sebelum tindakan operasi atau sebelum kemoterapi. Selain itu,
lorazepam juga digunakan untuk insomnia yang berhubungan dengan gangguan kecemasan, dan
lorazepam suntik diberikan untuk kejang yang sulit berhenti (status epileptikus). Namun,
lorazepam suntikan tidak tersedia di Indonesia.
Lorezepam termasuk dalam golongan obat antikonvulsan jenis benzoadiazepine yang bekerja
dengan cara meningkatkan efek unsur kimia tertentu di dalam otak, yaitu asam gamma-
aminobutirat (GABA). Dengan meningkatnya aktivitas GABA, kerja otak akan melambat dan
menghasilkan efek menenangkan.
Kontraindikasi
Penggunaan lorazepam dengan opioid harus dihindari sebisa mungkin. Penggunaan bersama
opioid dapat menyebabkan sedasi dalam yang berujung pada depresi pernafasan, koma dan
kematian. Penggunaan lorazepam bersamaan dengan opioid hanya dapat dilakukan pada:
Bentuk obat
Tablet
Rute pemberian
Diminum (oral
Dosis Lorazepam
Interaksi Obat
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan lorazepam bersama
dengan obat-obatan lainnya:
4. Librium
Librium adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan atau untuk bantuan
gejala kegelisahan jangka pendek, gejala penarikan alkoholisme akut dan / atau penyalahgunaan
obat, serta ketakutan dan kecemasan pra operasi. Obat ini mengandung Chlordiazepoxide obat
yang bekerja pada otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan.Berikut ini adalah
informasi lengkap obat Librium yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik
yang sama.
Indikasi
Kegunaan Librium (Chlordiazepoxide) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
Librium diindikasikan untuk pengelolaan gangguan kecemasan (anxiety) atau untuk bantuan
gejala kegelisahan jangka pendek.
Untuk mengobati gejala penarikan alkoholisme akut dan / atau penyalahgunaan obat.
Obat Librium juga digunakan untuk meredakan kecemasan sebelum menjalani operasi.
Efektivitas Chlordiazepoxide HCl dalam penggunaan jangka panjang, yaitu lebih dari 4 bulan,
belum ditetapkan oleh studi klinis yang sistematis. Dokter akan melakukan evaluasi secara
berkala efektivitas obat tersebut untuk setiap pasien secara individual.
Kontraindikasi
Kontraindikasi pada pasien dengan riwayat hipersensitif/alergi obat Chlordiazepoxide
HCl atau obat-obat kelas benzodiazepine secara umum.
Jangan digunakan pada pasein insufisiensi paru akut, depresi berat, pasien dengan
kelemahan respek neuromuskular, psikosis kronis, atau porfiria.
Librium sebaiknya tidak digunakan untuk ibu hamil atau ibu menyusui.
Bentuk obat
Tablet
Rute pemberian
Diminum (oral) dan melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular)
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Librium yang mungkin terjadi jika digunakan bersamaan dengan
obat-obat lain :
Dosis Librium
Premedikasi sebelum anestesi (Intramuskular)
Dewasa : 50-100 mg diberikan 1 jam sebelum operasi.
Insomnia (oral)
Dewasa : 10-30 mg sebelum tidur.
Kejang otot (oral)
Dewasa : 10-30 mg/hari dalam dosis terbagi.
Kegelisahan (oral)
Dewasa : 30 mg/hari dalam dosis terbagi, bisa ditingkatkan sampai 100 mg/hari jika
parah.
Gejala akut penarikan alkohol (oral)
Dewasa : 25-100 mg/hari diulang seperlunya. Dosis maksimal : 300 mg/hari.
Kecemasan akut (Parenteral)
Dewasa : Dosis awal, 50-100 mg diikuti 25-50 mg 3-4 kali sehari jika diperlukan. Bisa
diberikan via Intramuskular yang dalam atau Intravena lamban.
Gejala penarikan alkohol yang parah (Parenteral)
Dewasa : Dosis awal, 50-100 mg, jika diperlukan, ulangi dosis setelah 2-4 jam. Bisa
diberikan via Intramuskular yang dalam atau Intravena lamban.
5. Dumolid
Dumolid adalah salah satu merek obat penenang yang mengandung nitrazepam. Obat ini hanya
diberikan untuk mengatasi insomnia yang berat, sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, serta
mengakibatkan rasa tertekan pada penderitanya. Dumolid tidak boleh diberikan untuk jangka
panjang karena mengakibatkan efek ketergantungan dan mengurangi efektivitasnya di kemudian
hari, sehingga dosis obat harus terus ditingkatkan.
Kandungan nitrazepam pada Dumolid merupakan obat golongan benzodiazepine yang bekerja
dengan cara memengaruhi zat kimia di otak, sehingga mengakibatkan kerja otak menurun.
Seluruh obat golongan benzodiazepine merupakan obat yang bisa didapatkan hanya dengan
resep dokter, sehingga bila seseorang memiliki dan mengonsumsi Dumolid tanpa resep dokter
dapat dikategorikan sebagai penyalahgunaan obat.
Indikasi Dumolid
Pemberian obat dumolid harus sesuai dengan indikasi yang berlaku dan tidak boleh digunakan
tanpa adanya indikasi tersebut. Obat dumolid bisa diberikan kepada pasien yang memiliki
keluhan insomnia atau gangguan tidur lainnya. Kandungan nitrazepam di dalam obat dumolid
juga bisa diberikan kepada pasien yang membutuhkan ketenangan. Pasien atau konsumen yang
sedang memiliki kesedihan yang cukup mendalam atau masalah berat bisa menggunakan obat
dumolid. Akan tetapi jangan pernah menggunakan obat dumolid sebagai penenang tanpa adanya
anjuran dari dokter. Penggunaan obat dumolid sebagai obat penenang harus atas izin dokter. Hal
ini dikarenakan efek penenang dari obat dumolid bisa menimbulkan ketergantungan.
Kontraindikasi Dumolid
Ada beberapa hal yang bisa menjadi kontraindikasi terhadap obat dumolid. Informasi ini penting
untuk Anda ketahui agar terhindar dari efek samping tertentu yang membahayakan kesehatan
dan keselamatan jiwa.
Pasien yang memiliki psikosis kronik dan depresi pernapasan tidak bisa menggunakan obat
dumolid. Selain itu, kontraindikasi juga terjadi pada orang-orang yang memiliki masalah medis
seperti gangguan hati berat, miastenia gravis, porfiria akut dan kondisi obsesi.
Sebagaimana obat-obatan jenis lainnya, pasien atau konsumen yang memiliki alergi atau
hipersensitif terhadap nitrazepam sebagai kandungan dumolid tidak boleh mengonsumsi obat
dumolid. Hal ini bisa menimbulkan reaksi alergi setelah pemakaian.
Obat dumolid juga tidak bisa digunakan oleh pasien yang memiliki masalah paru-paru berat dan
sleep apnea. Ibu hamil dan ibu menyusui juga sebaiknya tidak menggunakan obat dumolid tanpa
melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Janganlah memberikan obat dumolid
kepada anak yang berusia di bawah 12 tahun.
Obat dumolid yang beredar di pasaran tersedia dalam satu bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat
dumolid adalah tablet salut selaput. Setiap satu tablet salut selaput mengandung 5 mg
nitrazepam. Simpanlah obat dumolid di tempat yang terhindar dari sinar matahari.
Rute pemberian
Diminum (oral)
Dosis Dumolid
Manfaat dumolid bisa Anda dapatkan apabila menggunakannya sesuai dengan aturan pakai dan
dosis yang dianjurkan baik dari resep dokter maupun yang tertera pada kemasan. Dosis dumolid
untuk orang dewasa adalah 5-10 mg per hari.
Pada pasien lanjut usia, dosis dumolid yang harus diberikan adalah 2,5-5 mg per hari. Pemberian
dosis dumolid baik untuk orang dewasa dan lansia dilakukan sebelum tidur. Dosis dumolid untuk
anak usia di atas 12 tahun sebaiknya didapat atas anjuran dokter.
Rasa kantuk berlebihan, bila dikonsumsi dengan obat penenang lainnya, alpha-blocker
seperti tamsulosin, antidepresan, antipsikotik, alkohol, obat anti nyeri, antihistamin, dan
relaksan otot seperti baclofen dan tizanidine.
Menurunnya efek dari nitrazepam, bila dikonsumsi dengan kafein dan teofilin.
Mempengaruhi kadar obat epilepsy, seperti phenytoin atau barbiturate, dalam darah.
Mempercepat pembuangan zat nitrazepam keluar tubuh, bila dikonsumsi
dengan rifampicin.
Memperlambat pembuangan zat nitrazepam keluar tubuh, bila dikonsumsi dengan
cimetidine, kontrasepsi yang mengandung estrogen, ritonavir, isoniazid.
Mengganggu kerja obat levodopa.
Rasa kelelahan.
Koma.
Linglung.
Hipotensi.
Melambatnya denyut jantung.
Sulit bernapas
Kematian.
Obat Keras
1. Stazol
Stazol merupakan obat yang di produksi oleh Bernofarm. Obat ini mengandung Cilostazol yang
diindikasikan untuk Klaudikasio intermiten (gejala yang paling sering muncul pada penyakit
arteri perifer). Stazol bekerja dengan cara Peningkatan cAMP dalam trombosit dan pembuluh
darah menyebabkan penghambatan agregasi trombosit, vasodilatasi dan penghambatan
proliferasi sel otot polos pembuluh darah.
Bentuk
Tablet
Rute Pemberian
Oral ( diminum)
Indikasi Stazol
Stazol diindikasikan untuk Klaudikasio intermiten (gejala yang paling sering muncul pada
penyakit arteri perifer).
Dewasa: 2 x sehari 100 mg. Hentikan jika tidak ada perbaikan klinis setelah 3 bulan.
Pusing, sakit kepala, jantung berdebar, diare, mual, muntah, bengkak, aritmia jantung,
nyeri dada, radang selaput lendir hidung, memar, ruam, perdarahan.
Jarang, kelainan hematologis termasuk agranulositosis (sumsum tulang gagal membentuk
granulosit), leukopoenia (penurunan jumlah leukosit), trombositopenia (penurunan
jumlah trombosit).
Berpotensi Fatal: Pancytopenia, anemia aplastik.
Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan gagal jantung kongesif dari segala tingkat
keparahan, perpanjangan interval QT, kecenderungan untuk perdarahan (misalnya:
Ulserasi peptik aktif, retinopati diabetik proliferatif, stroke hemoragik baru-baru ini
(dalam 6 bulan).
Hipertensi yang tidak terkontrol), angina pektoris tidak stabil, serangan jantung atau
intervensi koroner dalam 6 bulan terakhir. Riwayat takikardia ventrikel, fibrilasi
ventrikel, ektopik ventrikel multifokal, takikaritmia berat.
Gangguan hati sedang sampai berat atau gangguan ginjal berat (CrCl ≤25 mL / mnt).
Penggunaan bersamaan dengan 2 antiplatelet tambahan atau obat antikoagulan.
Interaksi Obat:
Meningkatkan konsentrasi plasma jika digunakan bersamaan dengan obat penghambat
CYP3A4 dan CYP2C19 (misalnya: Ketoconazole, omeprazole).
Berpotensi Fatal: Meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan bersamaan dengan ≥ 2
antiplatelet atau obat antikoagulan tambahan (misalnya: Aspirin, clopidogrel, heparin).
2. Dorner
Dorner merupakan obat yang mengandung Beraprost. Dorner digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri dan rasa dingin akibat hambatan pada pembuluh darah arteri dan hipertensi paru primer.
Dorner bekerja dengan cara vasodilator (memperlebar pembuluh darah), mengurangi beban dari
ventrikel kanan. Dorner juga digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.
Bentuk Sediaan
Tablet
Rute Pemberian
Oral ( diminum)
Indikasi Dorner
Dorner digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan rasa dingin akibat hambatan pada pembuluh
darah arteri dan hipertensi paru primer (tekanan darah tinggi pada pembuluh darah arteri di paru-
paru dan sisi kanan jantung).
Dosis & Cara Penggunaan Dorner
Dorner merupakan obat yang termasuk ke dalam Golongan Obat Keras sehingga pada setiap
pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan dorner juga harus
dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena Dosis Penggunaan
nya berbeda-beda setiap individu nya tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
1. Memperbaiki tukak, nyeri, & rasa dingin yang berhubungan dengan oklusi arterial kronik
Dewasa: di berikan tablet (120 mcg)/hari atau 2 tablet, di minum 3 kali sehari.
2. Hipertensi pulmonal primer Di berikan 3 tablet (60 mcg)/hari, atau 1 tablet di minum 3
kali sehari. Bila perlu, tingkatkan dosis sampai dengan 180 mcg/hari dalam 3-4 dosis
terbagi.
Kontraindikasi
Interaksi Obat
Tidak boleh di berikan bersamaan dengan warfarin, aspirin, tiklopidin dan urokinase.
3. Alista
4. Alista
Alista merupakan obat yang mengandung Cilostazol yang digunakan untuk membantu
mengobati penyakit pembuluh darah perifer. Penyakit ini adalah masalah peredaran darah yang
umum dimana pembuluh darah arteri menyempit yang menyebabkan kurangnya aliran darah ke
tungkai (kaki). Penyakit pembuluh darah perifer disebabkan oleh adanya penumpukan lemak
pada saluran pembuluh darah yang menghambat aliran darah. Alista bekerja dengan menjaga
darah dari pembekuan dengan melebarkan atau merelaksasi pembuluh darah sehingga aliran
darah menjadi lancar.
Bentuk Sediaan
Tablet
Rute Pemberian
Oral (diminum)
Indikasi Alista
Alista digunakan untuk mengobati klaudikasio intermiten (ketidaknyamanan otot ekstremitas
bawah).
Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Alista pada pasien:
Interaksi Obat:
4. Tamaret
Bentuk Sedian
Tablet
Rute Pemberian
Oral ( dimunum)
Indikasi
Kegunaan tamaret (Erythromycin ) adalah untuk mengobati infeksi oleh kuman yang peka
terhadap Erythromycin seperti bronkitis akut dan kronik, osteomyelitis, cellulitis, pyelitis,
uretritis, gonorrhoeae, syphillis dan amoebiasis. tamaret (Erythromycin) juga digunakan untuk
mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak dan profilaksis demam rheuma yang recurrent.
Kontra indikasi
Tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat hipersensitifitas atau alergi
terhadap Erythromycin dan antibiotika makrolidum lainnya.
Kontraindikasi untuk pasien dengan fungsi hati yang rusak.
Efek Samping tamaret
Kebanyakan efek samping tamaret (Erythromycin) yang muncul adalah gangguan pada
saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, kembung, flatulensi, palpitasi, nyeri
dada, dispepsia, dan nyeri pada perut.
Gugup, ruam kulit, melena dan jaundice kolestatik, monilia, vaginitis dan nefritis,
pusing, sakit kepala, vertigo, somnolence, letih, fotosensitifitas dan shock anafilaksis juga
pernah dilaporkan.
Antibiotik ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan reaksi
psikotik, mimpi buruk dan berkeringat di malam hari.
jangan menggunakan antibiotik ini pada penderita dengan fungsi hati yang rusak.
Gunakan sesuai durasi yang telah ditetapkan. Jangan menghentikan pemakaian obat
sebelum waktunya karena bisa memicu terjadinya resistensi bakteri.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat-obat yang mengandung Erythromycin dengan obat-obat lain :
Dosis tamaret
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang
mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Tamaret harus sesuai dengan yang
dianjurkan.
5. Orixal
Tablet
Rute Pemberian
Oral ( diminum)
Indikasi
Kegunaan Orixal 500 mg (Clarithromycin) adalah untuk pengobatan infeksi oleh kuman yang
peka terhadap antibiotik ini, seperti :
Kontra indikasi
Orixal 500 mg (Clarithromycin) tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat
hipersensitifitas pada Clarithromycin dan antibiotika macrolide lainnya.
Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
Antibiotik ini sebaiknya tidak digunakan jika pasien memiliki masalah jantung atau
sedang memakai obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah jantung tertentu
(misalnya, perpanjangan QT atau bradycardia), atau terjadinya ketidakseimbangan
elektrolit (misalnya, level kalium atau natrium yang rendah).
Tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat ikterus kolestatik atau
disfungsi hati yang terkait dengan penggunaan antibiotik ini sebelumnya.
Tidak boleh digunakan oleh pasien yang sedang menggunakan obat-obat lain seperti,
terfenadine, astemizole, pimozide, cisapride, ergotamine atau dihydroergotamine.
Antibiotik ini secara umum bisa ditoleransi oleh sebagian besar orang. Namun obat ini juga
memiliki berbagai efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping Orixal 500 mg
(Clarithromycin) yang pernah dilaporkan :
Kebanyakan efek samping Orixal 500 mg (Clarithromycin) yang muncul adalah mual,
muntah, diare, kembung, flatulensi, palpitasi, nyeri dada, dispepsia, dan nyeri pada perut.
Gangguan kemampauan membau dan rasa, stomatitis, glositis, perubahan warna lidah
dan gigi, sakit kepala, insomnia, reaksi alergi (seperti ruam kulit dan anafilaktik) dan
hasil tes fungsi hati yang abnormal juga dilaporkan terjadi akibat pemakaian obat ini.
Efek samping lain misalnya arthralgia, mialgia, hipoglikemia,
leukopenia, trombositopenia, nefritis interstitial, kelemahan otot, agranulositosis, kadar
serum amilase tinggi, perpanjangan QT, torsades de pointes, kekeruhan kornea, demam,
infiltrasi paru oleh eosinofilia, delirium, halusinasi visual, dan juga pankreatitis.
Efek samping yang jarang terjadi seperti iritasi yang sangat ekstrem, halusinasi,
kehilangan keseimbangan, mulut kering, panik dan mimpi buruk adalah efek samping
lain dari Orixal 500 mg (Clarithromycin) meskipun kejadiannya sangat jarang.
Efek samping yang berpotensi fatal, seperti : kegagalan hepatik, kolitis pseudomembran,
anafilaksis, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, ruam obat dengan
eosinofilia dan gejala sistemik (DRESS) sindrom dan Henoch-Schonlein purpura.
interaksi obat
Berikut beberapa interaksi dengan obat lain jika diberikan secara bersamaan :
Faringitis, tonsillitis
Dewasa : 250 mg setiap 12 jam selama 10 hari.
Anak : 7,5 mg/kg Berat badan, 2 x sehari selama 5-10 hari.
Sinusitis maksilaris akut
Dewasa : 500 mg setiap 12 jam selama 14 hari.
Anak : 7,5 mg/kg Berat badan, 2 x sehari selama 5-10 hari.
Saluran pernafasan bawah
Dewasa : 250-500 mg setiap 12 jam selama 7-14 hari.
Anak : 7,5 mg/kg Berat badan, 2 x sehari selama 5-10 hari.
Eksaserbasi akut bronkitis kronis yang disebabkan Streptococcus pneumoniae atau
M.cattarhalis
250 mg setiap 12 jam selama 7-14 hari.
Anak : 7,5 mg/kg Berat badan, 2 x sehari selama 5-10 hari.
Eksaserbasi akut bronkitis kronis yang disebabkan H.influenzae
500 mg setiap 12 jam selama 7-14 hari
Anak : 7,5 mg/kg Berat badan, 2 x sehari selama 5-10 hari.
Pneumonia yang disebabkan Streptococcus pneumoniae dan M. pneumonia
250 mg setiap 12 jam selama 7-14 hari.
Anak : 7,5 mg/kg Berat badan, 2 x sehari selama 5-10 hari.
Infeksi kulit dan struktur kulit tidak terkomplikasi
250 mg setiap 12 jam selama 7-14 hari.
Anak : 7,5 mg/kg Berat badan, 2 x sehari selama 5-10 hari.
Eradikasi H. pylori yang terkait dengan penyakit ulkus peptikum
Dewasa : 500 mg 2 x sehari, dalam kombinasi dengan antibakteri lain dan salah satu dari
obat-obat Penghambat Pompa Proton (omeprazole, Lansoprazole) atau H2-reseptor
antagonis (cimetidine, ranitidine) selama 7-14 hari.
Anak : ≥1 tahun 7,5 mg / kg berat badan, 2 x sehari. Dapat diberikan dalam kombinasi
dengan antibakteri lain dan Penghambat Pompa Proton selama 7 hari
Obat Bebas Terbatas
1. Alermax
Alermax adalah obat yang digunakan untuk mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal
pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold,
atau influenza. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati rinitis alergi, urtikaria, dan hay
fever. Alermax mengandung Chlorpheniramine maleate, obat antihistamin generasi pertama
yang bertindak terutama sebagai inverse agonist histamin perifer H1-reseptor. Selain itu juga
mempunyai efek antikolinergik dan sebagai obat penenang ringan.Berikut ini adalah informasi
lengkap obat Alermax yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Bentuk Sediaan
Kaplet
Rute pemberian
Oral (diminum)
Indikasi
Kontraindikasi
Penggunaan pada anak usia < 2 tahun tidak dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter.
Tidak boleh digunakan pada neonatus, bayi prematur, atau penderita serangan asma akut.
Efek samping yang paling sering terjadi adalah mengantuk. Mengantuk biasanya
menghilang setelah beberapa hari pengobatan.
Obat ini juga menyebabkan efek sedasi namun lebih lemah
dibandingkan antihistamin generasi pertama lainnya (trimeprazin dan prometazin). Efek
sedasi dari obat alergi sebenarnya dibutuhkan untuk mengendalikan gatal karena alergi.
Efek samping lainnya termasuk pusing, kebingungan, sembelit, kecemasan,
mual, penglihatan kabur, gelisah, penurunan koordinasi, mulut kering, pernapasan cepat,
halusinasi, iritabilitas, masalah dengan ingatan atau konsentrasi, tinnitus dan kesulitan
buang air kecil.
Obat ini mempunyai aktivitas sebagai antimuskarinik sehingga harus digunakan secara
hati-hati pada penderita hipertrofi prostat, retensi urin, pasien dengan risiko glaukoma
sudut sempit, obstruksi pyloroduodenal, gangguan fungsi hati dan epilepsi.
Penurunan dosis mungkin perlu dilakukan pada penderita gangguan ginjal.
Pemakaian obat-obat golongan antihistamin harus dihentikan minimal 48 jam sebelum
menjalani tes alergi kulit, karena dapat mengganggu hasil tes.
Jika obat antihistamin dibutuhkan selama menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter untuk mendapatkan dosis terendahnya.
Penggunaan antihistamin untuk pasien epilepsi dan pasien dengan risiko kejang, pasien
dengan penurunan fungsi hati dan ginjal, usia tua, ibu hamil dan ibu menyusui harus
dilakukan dengan hati-hati.
Alermax (Chlorpheniramine maleate) menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau
mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat
ini.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Alermax (Chlorpheniramine maleate) dengan obat-obat lain :
Efek samping pada sistem saraf pusat meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat-
obat depresan sistem saraf pusat (misalnya obat penenang, tranquilisers).
Hal yang sama juga terjadi jika digunakan bersamaan dengan alkohol.
Risiko atau keparahan efek samping meningkat jika Alermax (Chlorpheniramine
maleate) dikombinasikan dengan Alprazolam, Aripiprazole, Benzocaine, Buspirone,
Cetirizine, atau Cyproheptadine.
Metabolisme Alermax (Chlorpheniramine maleate) menurun bila dikombinasikan dengan
Amiodarone, Celecoxib, Cimetidine, Clarithromycin, atau Clotrimazole.
Aturan pakai :
2. Allergen
Allergen adalah obat yang digunakan untuk mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal
pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold,
atau influenza. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati rinitis alergi, urtikaria, dan hay
fever. Allergen mengandung Chlorpheniramine maleate, obat antihistamin generasi pertama
yang bertindak terutama sebagai inverse agonist histamin perifer H1-reseptor. Selain itu juga
mempunyai efek antikolinergik dan sebagai obat penenang ringan.Berikut ini adalah informasi
lengkap obat Allergen yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Bentuk Sediaan
Tablet
Rute Pemberian
Oral ( diminum)
Indikasi
Kegunaan Allergen (CTM) adalah untuk mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal pada
mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau
influenza. Obat ini juga sering digunakan sebagai obat rinitis alergi, urtikaria, dan hay fever.
Kontraindikasi
Penggunaan pada anak usia < 2 tahun tidak dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter.
Tidak boleh digunakan pada neonatus, bayi prematur, atau penderita serangan asma akut.
Efek samping yang paling sering terjadi adalah mengantuk. Mengantuk biasanya
menghilang setelah beberapa hari pengobatan.
Obat ini juga menyebabkan efek sedasi namun lebih lemah
dibandingkan antihistamin generasi pertama lainnya (trimeprazin dan prometazin). Efek
sedasi dari obat alergi sebenarnya dibutuhkan untuk mengendalikan gatal karena alergi.
Efek samping lainnya termasuk pusing, kebingungan, sembelit, kecemasan,
mual, penglihatan kabur, gelisah, penurunan koordinasi, mulut kering, pernapasan cepat,
halusinasi, iritabilitas, masalah dengan ingatan atau konsentrasi, tinnitus dan kesulitan
buang air kecil.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Allergen (Chlorpheniramine maleate) dengan obat-obat lain :
Efek samping pada sistem saraf pusat meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat-
obat depresan sistem saraf pusat (misalnya obat penenang, tranquilisers).
Hal yang sama juga terjadi jika digunakan bersamaan dengan alkohol.
Risiko atau keparahan efek samping meningkat jika Allergen (Chlorpheniramine
maleate) dikombinasikan dengan Alprazolam, Aripiprazole, Benzocaine, Buspirone,
Cetirizine, atau Cyproheptadine.
Metabolisme Allergen (Chlorpheniramine maleate) menurun bila dikombinasikan dengan
Amiodarone, Celecoxib, Cimetidine, Clarithromycin, atau Clotrimazole.
Aturan pakai :
3. Coredryl Expectorant
Bentuk Sediaan
Rute Pemberian
Oral (diminum)
Kontraindikasi
Interaksi Obat
Tidak boleh di berikan bersamaan dengan alkohol, Depresan SSP, Penghambat MAO.
4. Tifalsic
Tifalsic merupakan obat yang mengandung ibuprofen dan paracetamol. Obat ini digunakan
sebagai analgetik, antipiretik dan NSAID yang berfungsi meringankan nyeri ringan hingga
sedang dan dapat digunakan untuk menurunkan demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi dan
peradangan sendi.
Bentuk Sediaan
Kaplet.
Rute Pemberian
Oral ( diminum)
IndikasiTifalsic
Tifalsic berguna untuk nyeri pasca operasi, nyeri sesudah cabut gigi, meringankan nyeri pada
dismenore (dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai wanita tersebut
tidak dapat bekerja dan harus tidur) primer, meringankan gejala rematik tulang dan nyeri sendi.
Dosis & Cara Penggunaan Tifalsic
Dewasa : 3-4 x sehari 1 tablet bersama makan atau tepat setelah makan.
Anak rusia 7-12 tahun ; 3-4 x sehari ½-1 tablet.
Kontraindikasi:
Interaksi Obat:
Antikoagulan (warfarin atau kumarin), karena obat-obat ini jika diberikan bersamaan
ibuprofen meningkatkan resiko perdarahan lambung.
Aspirin dapat meningkatkan resiko perdarahan lambung.
Mengganggu efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan efektivitas aspirin
menurun bila digunakan untuk cardioprotection dan pencegahan stroke.
Ibuprofen menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
(misalnya, enalapril) atau diuretik (furosemide, hydrochlorothiazide).
5. Histaklor
Histaklor merupakan obat alergi yang diproduksi oleh PT. Graha Farma. Histaklor mengandung
zat aktif Dexchlorpheniramine maleat yang bermanfaat dalam pengobatan pada kondisi alergi
seperti gatal-gatal karena alergi, pilek karena perubahan iklim, eksim karena alergi, radang kulit
karena alergi dan alergi terhadap obat-obatan. Histaklor bekerja dengan cara menekan pusat
batuk.
Bentuk Sediaan
Tablet
Rute Pemberian
Oral (diminum)
Indikasi Histaklor
Histaklor digunakan dalam pengobatan pada kondisi alergi.
Kontraindikasi:
Hati-hati penggunaan Histaklor pada pasien:
Interaksi Obat:
Penggunaan Histaklor dengan alkohol dan depresan SSP (barbiturate, opioid analgesics,
hipnotik, sedatif, tranquilizers) dapat meningkatkan efek adiktif.
Penggunaan Histaklor dengan MAO inhibitors dapat memperpanjang dan
mengintensifkan efek antikolinergik (pengeringan) antihistamin.
Obat Bebas
1. Pyrexin
Pyrexin tablet adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam untuk segala usia dan pereda
nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pyrexin tablet mengandung
paracetamol, obat yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic sekaligus analgetic. Berikut ini
adalah informasi lengkap Pyrexin tablet yang penting diketahui sebelum mengonsumsinya.
Bentuk Sediaan
Tablet
Rute Pemberian
Oral (diminum)
Pyrexin tablet (paracetamol) digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia.
Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan
membutuhkan terapi obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun
panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101.3 °F).
Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih
berat seperti nyeri pasca operasi biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic
opioid.
Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang
sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.
Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.
Kontra indikasi
jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap
paracetamol.
Secara umum Pyrexin tablet (paracetamol) bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar
orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping
Pyrexin tablet (paracetamol) yang mungkin terjadi :
Interaksi obat
Dosis Pyrexin tablet
2. Neogobion
Neogobion adalah suplemen yang mengandung zat besi, asam folat, serta vitamin dan mineral
lainnya. Berfungsi untuk membantu mencegah dan mengobati anemia defisiensi zat besi,
terutama pada ibu hamil dan menyusui, lansia, dan saat masa penyembuhan.
Indikasi Neogobion
Membantu mencegah dan mengobati anemia defisiensi zat besi dan anemia karena
pendarahan
Memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut, dan
selama masa penyembuhan
Bentuk Sediaan
Tablet
Dosis Penggunaan Neogobion
Cara Menggunakan Neogobion
Efek Samping Neogobion
Gangguan pencernaan
Kontraindikasi Neogobion
3. Ferospat Effervescent
Ferospat Effervescent Tablet merupakan sediaan obat dalam bentuk tablek yang di larutkan
kedalam air yang mengandung komposisi Fe Pyrophosphate Mikroenkapsulasi 175mg,
Manganese Sulfate 100mcg, Cupric Sulfate 100mcg, Vitamin C 50mg, Folic Acid 0,5mg,
Vitamin B12 7.5mcg yang digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi dan
mineral, kekurangan vitamin B, kebutuhan asam folat yang biasanya dibutuhkan pada ibu hamil
dan menyusui. Penggunaan vitamin ini juga dapat digunakan bagi masa pertumbuhan dan lanjut
usia.
Bentuk Sediaan
Tablet.
Rute Pemberian
Oral (diminum)
Kontra Indikasi
Hipersensitif
4. Biofferon
Bioferron Chew adalah suplemen vitamin yang mengandung zat besi, vitamin C, asam folat, dan
cyanocobalamin. Berfungsi membantu memelihara kesehatan tubuh pada masa kehamilan.
Bentuk Sediaan
Tablet
Rute Pemberian
Oral ( diminum)
Kontraindikasi Bioferron Chew
Jangan minum terlalu banyak atau melewati dosis yang telah dianjurkan oleh
dokter
Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter
Karena dibuat dari bahan yang alami dan hampir dibutuhkan oleh tubuh dari setiap orang,
Bioferron hingga saat ini tidak memiliki efek samping apapun yang mampu membahayakan
tubuh penggunanya.
Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya penelitian atau pernyataan yang secara resmi
menyatakan bahwa Bioferron memberikan efek samping tertentu yang membahayakan
5. Poldan Mig
Poldan MIG adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala karena migraine,
sakit gigi, sakit pada telinga, nyeri haid, dan nyeri ringan lainnya. Poldan MIG mengandung
paracetamol (obat yang digunakan sebagai analgetic dan antipiretic), acetosal (obat yang
termasuk nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID), dan caffeine, stimulan sistem
saraf pusat untuk mencegah rasa kantuk.
Bentuk Sediaan
Tablet
Rute Pemberiaan
Oral ( Diminum)
Indikasi
Kontraindikasi
jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap paracetamol
dan acetosal/aspirin atau obat-obat NSAID lain.
pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan
menggunakan Poldan MIG.
obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien
yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
anak dan remaja di bawah usia 12 tahun dan ibu menyusui.
Memiliki riwayat atau sedang menderita tukak saluran cerna, hemofilia.
Tidak untuk mengobati nyeri pada penyakit asam urat/gout.
Tidak untuk digunakan sebagai penurun panas pada pasien demam berdarah.
Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan
pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Poldan MIG yang mungkin
terjadi :
Interaksi obat
Dosis Poldan MIG
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang
mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Poldan MIG (acetosal) harus sesuai
dengan yang dianjurkan.
Obat Generik
1. Decongestan
Obat decongestant tersedia dalam sediaan jenis hirup, tablet, sirup, bubuk, dekongestan hirup
lebih sering digunakan dan ditemui di pasaran. Beberapa macam dekongestan yang beredar di
Indonesia adalah oxymetazoline, pseudoephedrine, ephedrine, ipratropium bromide,
dan phenylephrine.
Bahan yang paling sering ditemukan di dalam obat ini adalah pseudoefedrin, oxymetazoline,
fenilefrin, dan xylometazoline. Cara bekerja dekongestan adalah meredakan pembengkakan
pembuluh darah di hidung. Hal ini membantu untuk membuka jalan napas hidung Anda,
membuat anda bernapas dengan lebih mudah. Meskipun dekongestan dapat membantu Anda
melegakan hidung anda, kerja obat tersebut tidak bisa menyembuhkan penyebab hidung
tersumbat, seperti pilek atau alergi.
Bentuk Sediaan
Rute Pemberian
Oral (diminum)
Dosis Obat Dekongestan
Untuk jenis dekongestan hirup, dosis yang dianjurkan biasanya 5-7 kali sehari. Dekongestan
hirup tidak boleh digunakan lebih dari tujuh kali dalam sehari. Terapi dekongestan diberikan
paling lama seminggu. Pemakaian dekongestan yang lebih dari 1 minggu dapat memperparah
penyakit yang diderita.
Sedangkan pada jenis dekongestan oral, dosis yang biasanya dianjurkan adalah 30 mg sebanyak
4-6 kali sehari (6-12 tahun) dan 60 mg sebanyak 4-6 kali sehari (12 tahun ke atas). Dosis berbeda
– beda sesuai keparahan penyakit dan usia penderita. Dosis maksimal tidak boleh melebihi 75
mg per hari (dewasa) dan 37,5 mg perhari (anak 6-12 tahun).
Efek samping ringan yang mungkin terjadi diantaranya, Iritasi pada lapisan hidung, mulut terasa
kering, mual, sakit kepala, tremor atau gemetar, merasa gelisah, sulit buang air kecil (pada
pria), sulit tidur, ruam (reaksi alergi), jantung berdebar.
Efek samping yang lebih serius seperti halusinasi dan syok anafilatik bisa juga terjadi tetapi
kasusnya sangat jarang terjadi.
Interaksi Obat Dekongestan
Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat antidepressant, monoamine oxidase inhibitor
dapat menyebabkan tekanan darah naik secara ekstrim (hypertensive crisis).
Penggunaan dekongestan bersamaan dengan digitalis dapat meningkatkan aktivitas
ektopik pacemaker.
Penggunaan dekongestan bersamaan dengan ketokonazol, eritromisin, atau simetidin
dapat meningkatkan konsentrasi plasma loratadin.
Penggunaan dekongestan bersamaan dengan antasida dapat meningkatkan
absorpsi pseudoefedrin.
Penggunaan dekongestan bersamaan dengan kaolin dapat menurunkan absorpsi
pseudoefedrin.
Kontraindikasi
Tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki hipersensitivitas, pasien yang sedang menggunakan
obat MOA atau baru berhenti pengobatan dalam 14 hari, glaukoma sudut sempit, retensi urin,
hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, hipertiroid, dan anak di bawah 12 tahun.
2. Simvastatin
Simvastatin merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol LDL (lemak
jahat) dan meningkatkan HDL (kolesterol baik) dalam darah. Obat ini bekerja dengan
menghambat sintesis kolesterol sehingga pada akhirnya dapat menurunkan risiko penyakit
jantung aterosklerosis dan membantu mencegah stroke dan serangan jantung . (Lippincott
7th)
Rute Pemberian
Oral (diminum)
Dosis obat
Dosis diberikan oleh dokter bervariasi berdasarkan kondisi medis individu. Selama pengobatan,
dokter akan melihat respon pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.
Oral
Dewasa: Pasien berisiko tinggi (misalnya pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit
aterosklerosis kardiovaskular): 20-40 mg satu kali sehari. Pasien dengan risiko sedang: 10
mg sekali sehari.
Hyperlipidemia
Oral
Dewasa: Dimulai dengan 10-20 mg satu kali sehari. Pasien dengan risiko tinggi penyakit
kardiovaskular atau membutuhkan penurunan besar jumlah kolesterol : Dimulai dengan
40 mg satu kali sehari. Dosis dapat disesuaikan hingga maksimal 80 mg sekali sehari
minimal dalam interval 4 minggu. Semua dosis dikonsumsi pada malam hari. Pasien
dengan hiperkolesterolemia familial homozigot: 40 mg satu kali sehari pada malam hari
atau 80 mg / hari dalam 3 dosis terbagi 20 mg, 20 mg dan dosis malam 40 mg.
Anak: hypercholesterolaemia familial heterozigous : 10-17 thn dimulai dengan 10 mg
satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maks 40 mg / hari dalam interval 4
minggu. Semua dosis dikonsumsi pada malam hari.
Indikasi
Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada pasien dengan hiperkolesterolemia
Efek samping obat
Efek samping dapat terjadi pada pemakaian obat-obatan. Efek samping yang dapat terjadi
setelah menggunakan obat ini:
Kontraindikasi:
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis seperti:
Penyakit hati stadium akut atau peningkatan serum transaminase persisten yang
tidak dapat dijelaskan.
Pasien keturunan China tidak boleh mengonsumsi simvastatin 80 mg / hari
bersamaan dengan produk modifikasi lipid yang mengandung niacin lebih dari 1
gram
Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 poten seperti itrakonazole,
ketokonazole, clarithromycin, eritromycin, inhibitor protease HIV (nelvinafir),
gemfibrozil, cyclosporin, jus anggur
Kehamilan dan menyusui.
Interaksi antar obat dapat timbul apabila mengonsumsi obat secara bersamaan. Interaksi
obat simvastatin berupa:
Interaksi obat simvastatin berpotensi fatal jika digunakan bersamaan dengan itrakonazol,
ketokonazol, posakonazol, clarithromycin, erithromycin, niacin, cyclosporin, gemfibrozil,
nelvinafir.
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan
dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus
dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM
(Badan Pengawas Obat dan Makanan).
3. Alopurinol
Alopurinol digunakan untuk mengobati dan mencegah kadar asam urat tinggi dalam darah
dan sejenis batu ginjal yang mungkin disebabkan oleh obat kanker atau untuk pasien batu
ginjal yang mengandung kalsium.
Bentuk sediaan obat
Rute Pemberian
Oral(diminum)
Indikasi
Hiperurisemia primer dan sekunder (gout)
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas, serangan gout akut, kehamilan, dan meyusui.
Dosis obat
Dosis bersifat individual. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi obat.
Dewasa: 200-400 mg/m2 setiap hari sebagai infus tunggal atau dalam dosis terbagi sama
pada interval 6-8 atau 12-jam, mulai 1-2 hari sebelum dilakukannya pengobatan kanker.
Maks: 600 mg / hari.
Anak: umur kurang dari 10 tahun, awalnya, 200 mg/m2 per hari, umur lebih dari 10 thn
200-400 mg/m2 setiap hari. Dosis dapat diberikan sebagai infus tunggal atau dalam dosis
terbagi pada interval 6-, 8- atau 12-jam, mulai 1-2 hari sebelum dilakukannya pengobatan
kanker. Max 600 mg/hari.
Hiperurisemia
Dewasa: Awalnya, 100 mg setiap hari, kemudian disesuaikan dengan efektivitas serum
urat. Perawatan: Ringan: 100-300 mg setiap hari; cukup parah: Hingga 600 mg setiap
hari. Max: 900 mg/hari. Dosis lebih dari 300 mg setiap hari harus diambil dalam dosis
terbagi.
Dewasa: 600-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi, 2-3 hari sebelum dilakukannya
pengobatan kanker.
Anak: umur kurang dari 15 thn 10-20 mg/kg setiap hari. Maks: 400 mg/hari.
Baca cara pemakaian Alopurinol atau ikuti saran dari dokter terlebih dahulu sebelum
Anda memakainya. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan langsung kepada dokter
Anda. Obat ini dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi keluhan pencernaan. Biasa
dikonsumsi satu kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Obat ini harus dikonsumsi dengan
banyak cairan untuk pencegahan batu ginjal. Dosis diberikan sesuai kondisi pasien.
Gunakan obat secara teratur agar mendapatkan manfaatnya.
Obat Alopurinol dapat menyebabkan efek samping yang sering terjadi jika dikonsumsi
seperti:
Mual
Diare
Kantuk
Mengonsumsi obat Alopurinol dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan
beberapa interaksi seperti:
4. Rifampicin
Rifampicin digunakan untuk mencegah dan mengobati tuberkulosis dan infeksi bakteri
lainnya. Rifampicin juga digunakan untuk mencegah penyebaran bakteri pada pasien yang
tidak menunjukan gejala infeksi. Obat ini bekerja dengan mencegah dan menghentikan
pertumbuhan bakteri.
Bentuk sediaan obat
Rute Pemberian
Indikasi:
Kontra Indikasi
Penderita hipersensitif, penderita gangguan saluran empedu, serta selama kehamilan trimester
pertama.
Dosis obat
Dosis diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi medis. Dosis yang diberikan mungkin bervariasi
berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respon terhadap
pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.
Intravena
Tuberkulosis
Oral
Tuberkulosis
Dewasa: 8-12 mg/kgBB sekali sehari. Berat badan < 50 kg: 450 mg/hari. Berat badan >
49: 600 mg/hari.
Anak: 10-20 mg/kgBB/hari. (Maksimal 600 mg/hari)
Ikuti aturan aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan obat ini. Anda
bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang sesuai dengan kondisi Anda. Obat
ini sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong. Obat ini dikonsumsi 1 jam sebelum atau 2
jam setelah makan. Jika Anda tidak dapat menelan bentuk kapsul, kapsul dapat dibuka
dan dituang untuk dikonsumsi. Jika obat dalam bentuk cair, kocok botol terlebih dahulu
sebelum diminum dan gunakan alat pengukur dosis yang sudah ditentukan. Minumlah
obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar mendapatkan efek yang maksimal.
Anda bisa menggunakan alat pengingat waktu (alarm) untuk membantu Anda mengingat.
Tetap minum obat ini bahkan jika sudah merasa lebih baik sesuai yang dianjurkan oleh
dokter. Menghentikan pengobatan terlalu cepat memungkinkan bakteri untuk tumbuh
kembali.
Perubahan warna urin, tinja, keringat, liur, dahak dan cairan tubuh lain menjadi
oranye-kemerahan
Wajah memerah dan gatal
Sindrom seperti flu (demam, menggigil, sakit kepala, pusing, nyeri tulang, sesak
nafas, malaise)
Gangguan pencernaan (mual, muntah, anoreksia, diare, nyeri ulu hati)
Colitis pseudomembran
Leukopenia
Anemia hemolitik
Gangguan fungsi ginjal dan gagal ginjal
Gangguan menstruasi
Edema
Miopati
Tromboflebitis
Iritasi mata dan gangguan penglihatan
Anafilaksis
5. Metoprolol
Metoprolol digunakan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi). Tekanan darah
tinggi akan membebani kerja jantung dan arteri yang dapat merusak pembuluh darah
sehingga dapat menyebabkan stroke , gagal jantung, dan gagal ginjal. Metoprolol juga
digunakan untuk mengobati angina (nyeri dada), menurunkan risiko serangan jantung,
dan untuk mengobati pasien gagal jantung. Obat ini bekerja dengan menghambat zat
kimia seperti epinefrin yang ada pada jantung dan pembuluh darah sehingga dapat
menurunkan denyut jantung, tekanan darah, dan tekanan pada jantung.
Bentuk sediaan obat
Tablet, suntik
Rute Pemberian
Indikasi:
Dosis obat
Dosis diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi medis. Dosis yang diberikan mungkin bervariasi
berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respon terhadap
pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.
Intravena
Dewasa: suntikkan dalam 12 jam pada saat nyeri dada, 5 mg dengan interval 2 menit
sampai mencapai total 15 mg. Setelah 15 menit, dilanjutkan dengan tablet 50 mg setiap 6
jam selama 2 hari. Dosis pemeliharaan dilanjutkan dengan 100 mg, 2 kali sehari.
Dewasa: dosis awal 5 mg, dengan laju 1-2 mg/menit, dapat diulang dengan interval 5
menit jika diperlukan. (Maksimal total dosis 10-15 mg)
Oral
Angina pectoris
Dewasa: 50-100 mg, 2-3 kali sehari. (Maksimal 200 mg, sekali sehari)
Hipertensi
Dewasa: dosis awal 100 mg/hari untuk beberapa kali konsumsi atau 2 kali, dapat
ditingkatkan hingga 400 mg/hari sesuai respon. Perawatan: 100-200 mg/hari.
Aritmia jantung
Dewasa: 50 mg, 2-3 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari untuk beberapa
kali konsumsi jika diperlukan.
Pencegahan migraine
Dewasa: dosis awal 12,5-25 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan dengan interval 2
minggu hingga mencapai 200 mg untuk sekali sehari.
Bentuk tablet dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Untuk mengurangi risiko
efek samping, dokter mungkin akan menganjurkan untuk mulai mengonsumsi obat ini
dengan dosis terendah dan secara bertahap meningkatkan dosisnya.
Mungkin diperlukan waktu beberapa minggu setelah mengonsumsi obat ini secara teratur
sesuai anjuran dari dokter agar mendapatkan hasil yang maksimal. Anda bisa
menggunakan alat pengingat (alarm) untuk membantu Anda mengonsumsi obat ini pada
waktu yang sama setiap hari. Jangan berhenti mengonsumsi obat ini tanpa sepengetahuan
dokter karena kondisi Anda mungkin bisa menjadi lebih buruk.
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini:
Kontraindikasi
DAFTAR PUSTAKA
https://doktersehat.com/obat-dumolid/
https://www.alodokter.com/diazepam
https://www.alomedika.com/obat/antiepilepsi-antikonvulsi/benzodiazepin/diazepam/kontraindikasi-
dan-peringatan
https://www.alodokter.com/lorazepam
https://www.alomedika.com/obat/psikofarmaka/antiansietas-dan-anti
https://www.honestdocs.id/librium insomnia/lorazepam/kontraindikasi-dan-peringatan
https://www.honestdocs.id/orixal-500-mg
https://www.klikdokter.com/obat/stazol
https://www.klikdokter.com/obat/dorner
https://www.honestdocs.id/tamaret
https://www.klikdokter.com/obat/alista
https://www.honestdocs.id/alermax-4-mg-caplet
https://www.honestdocs.id/allergen-4-mg-tablet
https://www.klikdokter.com/obat/coredryl-expectorant
https://www.klikdokter.com/obat/tifalsic
hhttps://www.honestdocs.id/pyrexin
https://www.honestdocs.id/toko-kesehatan/apotik-online/neogobion-cap-4s
https://www.klikdokter.com/obat/ferospat-effervescent
https://www.honestdocs.id/toko-kesehatan/apotik-online/bioferron-chew-tab-30s?
brand_filter=Ikapharmindo
https://www.honestdocs.id/poldan-mig
https://www.honestdocs.id/dekongestan
https://www.sehatq.com/obat/simvastatin
https://www.sehatq.com/obat/allopurinol
https://www.sehatq.com/obat/rifampicin
https://www.sehatq.com/obat/metoprolol