Nim : 201751142
Ujian tengah semester (uts) Farmasi Klinis
1. Jelaskan yang dimaksud reaksi obat yang merugikan dan bagaimana kaitannya dengan biaya
kesehatan ?
adalah cedera yang disebabkan oleh minum obat . terjadi setelah dosis tunggal atau
pemberian obat yang berkepanjangan atau hasil dari kombinasi dua obat atau lebih. Arti
istilah ini berbeda dengan istilah “ efek samping ” karena efek samping dapat menguntungkan
sekaligus merugikan. mengacu pada setiap cedera yang terjadi pada saat obat digunakan, baik
diidentifikasi sebagai penyebab cedera atau tidak.
2. Jelaskan pengertian dari pengobatan yang rasional
Penggunaan Obat Rasional adalah apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan
kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang
sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan masyarakat.
3. Buatlah satu contoh studi kasus tentang penyakit alzheimer, lakukan analisis kasus dengan
metode SOAP(TIDAK BOLEH SAMA SETIAP MAHASISWA)
Subjek
Nama Tn. H
Umur 69 tahun
Diagnosa Alzheimer tahap 3
Riwayat pengobatan Donepezil 10 mg 1 x sehari
Ekstrak gingko biloba 1 x sehari
Lisinopril 10 mg 1 x sehari
Keluhan pasien Gangguan / penurunan fungsi kognitif dan cemas
RPD Hipertensi
Objektif
Penyelesian Kasus
· Tn. H usia 69 tahun
· Terdiagnosis: Alzheimer tahap 3
· Gejala: gangguan/ penurunan fungsi kognitif dan cemas.
· RPD : Hipertensi terkendali dengan lisinopril 10 mg 1x1.
· Terapi : Donepezil 10 mg 1 x sehari dan ekstrak gingko biloba 1 x sehari.
Assesment
Medical Terapi DRPs Resolution
problem
Lisinopril 10 mg
Hipertensi 1xsehari Pemilihan obat tepat
Terapi dilanjutkan
Plan
Alzheimer : Donepezil 5 mg 1x sehari
Alasan penurunan dosis karena pada pasien baru mengalami tahap 3 yaitu tahap awal
alzheimer. Maka harusnya donepezil dimulai dengan dosis 5 mg perhari dipagi hari.
Kemudian setelah pemakaian 4-6 minggu jika di toleransi dengan baik maka dititrasi sampai
10 mg per hari (1). Donepezil merupakan inhibitor kolinesterase piperidin dengan spesifisitas
untuk inhibisi acetilkolinesterase dibanding butyryl cholinesterase (2). Efek samping lebih
sedikit dibanding golongan cholinesterase inhibitor non spesifik seperti tachrine. Keunggulan
donepezil dibanding dengan golongan inhibitor cholinesterase non spesifik antara lain ialah ;
1. Donepezil mempunyai efek samping yang lebih ringan (nausea dan vomitus pada 10 %
pasien,sementara takrin pada 24% ).
2. Donepezil dapat diberikan 5 mg 1x sehari.
3. Donepezil tidak dapat menyebabkan kenaikan enzim hepar pada sekitar separuh pasien
yang diobati.(3)
Konseling merupakan proses interktif antara apoteker dengan keluarga untuk meningkatkan
pengetahuan , pemahaman,kesadaran dan kepatuhan, sehingga terjadi perubahan perilaku
dalam enggnaan obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
8. Buatlah salah satu contoh studi kasus demam tifoid pada pasien anak dan bagaimana
penatalaksaannya, jelaskan indikasi obat yang diberikan pada kasus yang saudara pilih TIDAK
BOLEH SAMASETIAP MAHASISWA) ?
Penatalaksanaan
1. Memberikan penjelasan mengenai penyakit pasien, faktor resiko, penyebab, penanganan,
komplikasi dan pencegahan serta kekambuhan penyakit demam tifoid kepada pasien dan
anggota keluarga.
2. Memberikan penjelasan tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dengan
memperhatikan kebersihan diri, dan lingkungan. Terutama mengenai personal hygiene seperti
cuci tangan yang baik dan benar.
3. Memberikan edukasi kepada keluarga untuk berperan dalam turut serta menjaga
kebersihan lingkungan rumah. Sehingga faktor risiko yang ada pada keluarga dapat dicegah.
4. Mengedukasi pasien terkhusus masalah kebersihan di dalam rumah maupun isi lingkungan
rumah yang lembab untuk segera diperbaiki, kemudian edukasi
9. Jelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan konseling, dan kriteria pasien yang bagaimana
yang harus di konseling ?
Memiliki niat yang kuat untuk memulai konseling.
a. Membuat tim khusus untuk pelaksanaan konseling. Hal ini penting sebagai bentuk saling
mendukung agar kegiatan lebih mudah dilaksanakan.
b. Menyiapkan tempat atau ruangan khusus untuk Ruang konseling kadang tidak mudah
untuk segera terwujud karena berbagai hambatan, namun apabila ruang konseling belum
tersedia dapat memanfaatkan ruang yang ada.
c. Mempersiapkan literatur dan alat bantu konseling. Literatur yang dapat digunakan berupa
buku-buku standar dan aplikasi yang memuat informasi obat secara lengkap. Alat bantu
dapat berupa alat peraga/dummy dari obat-obat yang perlu penggunaan khusus seperti
insulin pen dan obat inhalasi.
d. Membuat form bantu konseling yang akan memudahkan kita untuk mengingat poin-poin
penting dalam konseling.
e. Alat untuk dokumentasi konseling, bisa berupa buku atau kartu pasien yang berisi data-
data pasien.
f. Alat komunikasi untuk menindaklanjuti hasil konseling dan memonitor pasien pasca
konseling.
Adapun kriteria pasien yang mendapat prioritas untuk diberikan konseling antara lain :
a. Pasien dengan kondisi khusus (pediatri, geriatri, pasien dengan gangguan fungsi
ginjal, ibu hamil dan menyusui).
b. Pasien dengan penyakit kronis atau pengobatan jangka panjang (hipertensi, diabetes
melitus, epilepsi, HIV/AIDS, TB, dll).
c. Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit (Digoksin, Fenitoin).
d. Pasien yang menggunakan banyak obat (polifarmasi).
e. Pasien yang menggunakan obat dengan instruksi khusus (kortikosteroid tappering off).
10. Jelaskan peran PMO (Pengawas Menelan Obat) dalam keberhasilan terapi pengobatan TBC
Peran seorang PMO (Pengawas Minum Obat ) 1) Mengawasi pasien TB agar menelan obat
secara teratur samapai selesai pengobatan. 2) Memberikan dorongan kepada pasien agar mau
berobat teratur. 3) Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah
ditentukan. 4) Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang mempunyai
gejalagejala mencurigakan TB untuk segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan
Tugas seorang PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien mengambil obat dari unit
pelayanan kesehatan.