Anda di halaman 1dari 11

DONEPEZIL

Stella Kristianti Stevanny Minsanyta Agustinus Bayu

Farmakodinamik
Donepezil hydrochloride merupakan penghambat asetilkolinesterase (kolinesterase utama di otak) yang spesifik dan reversibel. Pd uji klinis pasien demensia Alzheimer:
Dosis tunggal donepezil hydrochloride 5/10 mg per hari memberikan penghambatan terhadap aktivitas asetilkolinesterase sebesar 63,6 - 77,3%

Farmakokinetik
Absorbsi
Oral : capai konsentrasi plasma maks 3-4 jam stlh pemberian. Konsentrasi plasma meningkat sesuai dengan peningkatan dosis. Waktu paruh disposisi terminal 70 jam, sehingga pemberian dosis tunggal harian berkali-kali perlahan2 mencapai steady-state. Steady-state tercapai dalam 3 minggu setelah terapi dimulai. Steady state tercapai konsentrasi plasma dan aktivitas farmakodinamik sedikit bervariasi sepanjang hari. Makanan tidak mempengaruhi absorpsi donepezil hydrochloride.

Distribusi:
Donepezil hydrochloride kira-kira 95% terikat protein plasma manusia. Berdasarkan penelitian, donepezil/metabolitnya dapat bertahan dalam tubuh selama lebih dari 10 hari

Metabolisme/Ekskresi:
Donepezil hydrochloride dimetabolisme oleh sistem sitokrom P450, dan tidak satupun teridentifikasi. Biotransformasi dan ekskresi urin merupakan rute eliminasi utama. Konsentrasi plasma donepezil hydrochloride tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, dan riwayat merokok secara bermakna.

Sebagai penghambat AChE, donepezil hydrochloride mendukung fungsi kolinergik pada sistem saraf pusat, sehingga memberikan manfaat terapetik. Enzim AChE terdapat di sel darah merah, sehingga pengukuran aktivitas AChE di membran eritrosit memberikan suatu indeks bagi farmakodinamik donepezil hydrochloride.

Indikasi dan Kontra indikasi


Indikasi: Donezepil ditujukan untuk terapi simtomatik demensia ringan atau sedang pada penyakit Alzheimer.

Kontra indikasi : Donezepil dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap donepezil hydrochloride, derivat piperidin, atau terhadap bahan lain dalam obat ini.

Hal2 yang perlu diperhatikan


Anestesia:
sebagai penghambat kolinesterase dapat meningkatkan relaksasi otot tipe succinylcholine selama anestesia.

Kondisi Kardiovaskular:
penghambat kolinesterase dapat menunjukkan efek vagotonik pada denyut jantung (misal, bradikardia). Kemungkinan terjadinya efek ini terutama penting bagi pasien dengan sick sinus syndrome atau kondisi konduksi jantung supraventrikular lain.

Kondisi Gastrointestinal:
Pasien beresiko tinggi (ex: ulkus, sedang diterapi NSAID) harus harus dipantau gejalanya

Genitourinaria:
Pada kolinomimetik dapat menyebabkan obstruksi kandung kemih

Kondisi Neurologis :
Demam: Kolinomimetik dipercaya memiliki potensi menyebabkan kejang menyeluruh. Namun, aktivitas kejang juga dapat merupakan manifestasi penyakit Alzheimer.

Kondisi Paru:
Hati-hati pada pasien yang punya riwayat asma/penyakit obstruktif paru.

Interaksi
Donepezil hydrochloride dan/atau metabolitnya tidak menghambat metabolisme theophylline, warfarin, cimetidine atau digoxin pada manusia. Namun, donepezil hydrochloride berpotensi mengganggu obat yang mempunyai aktivitas antikolinergik. Pada penelitian jangka panjang terbuka, tidak ada laporan adanya efek samping yang berkaitan dengan interaksi obat donepezil hydrochloride bersama dengan penghambat ambilan kembali serotonin selektif, neuroleptik atau terapi anti-Parkinson (pada sejumlah kecil kasus).

Kehamilan dan menyusui:


Kehamilan Penelitian teratologi pada tikus hamil dengan dosis kira-kira 80 kali dosis manusia dan pada kelinci hamil dengan dosis hingga 50 kali dosis manusia tidak menunjukkan adanya bukti potensi teratogenik. Namun, pada penelitian terhadap tikus hamil yang diberikan dosis 50 kali dosis manusia dari hari ke-17 gestasi hingga hari ke-20 postpartum, terdapat sedikit peningkatan lahir mati dan penurunan ketahanan hidup hingga hari ke-4 postpartum. FORDESIA digunakan pada kehamilan hanya jika keuntungan yang diperoleh kemungkinan lebih besar daripada resiko pada fetus. Menyusui, Tidak diketahui apakah donepezil hydrochloride diekskresi dalam air susu ibu dan tidak ada penelitian pada wanita menyusui. FORDESIA hanya diberikan pada wanita menyusui jika keuntungan yang mungkin diperoleh lebih besar daripada resiko pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai