Nama Tn. A
Usia 62 tahun 10 bulan
Jenis Kelamin Pria
Datang ke IGD RS UKI 15 Maret 2017
Status IGD
Kesadaran : Composmentis
Tanda tanda vital :
- TD : 180/110 mmHg
- Denyut nadi : 98x/menit
-RR :21 x /menit
- Suhu : 36,3 C
Keluhan Utama & Riwayat Penyakit
Sekarang
Kepala : Normocephali
Mata : Sklera ikterik -/-, Conjungtiva anemis -/-
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thoraks :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus simetris
Perkusi : Sonor sonor
Auskultasi : Bunyi nafas dasar (Vesikuler), Rh -/-
Wh -/-, Bunyi Jantung I & II normal
Gallop (-), Murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timfani , Nyeri ketok (+) pada regio epigastrium
Palpasi : Perabaan supel (+), nyeri tekan (+) pada regio
epigastrium
Palpasi hepar (tidak dilakukan)
Palpasi Lien (tidak dilakukan)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
(15 Maret 2017)
Kesimpulan :
Ukuran hepar normal, tepi
tumpul rata.
Limpa normal, asites (-)
Ginjal normal
Vesika urinaria dan prostat
normal.
Diagnosis Pasien
Membentuk
kompleksi kimiawi
yang menutupi
ulkus.
Menghambat aksi
asam dan pepsin.
Menghambat difusi
asam lambung
pada lapisan
sucralfat.
Glibenclamide
Indikasi : NIDDM
Efek samping : Ggn. GI, intoleransi alkohol, ikterik,
leukopenia
Kontraindikasi : IDDM, Koma diabetikum, gagal ginjal berat
Interaksi Obat : Alkohol mempotensiasi efek hipoglikemia.
Golongan obat Beta blocker & propanolol.
Dosis Terapi : Awal 5 mg/hr. Peningkatan secara bertahap 2,5
mg dengan interval 1 minggu. Maks 15 mg/hari.
Farmakokinetik
Ion Ca++
Sekresi Insulin
masuk
= jumlah
merangsang
Peptida C
granula
Codipront
Absorbsi :
Diabsorspsi dengan baik dan cepat setelah pemberian or
al(50%).
Onset kerja oral 30-60 menit, melalui intramuskular 10-30
menit. Untuk kadar puncak oral mencapai 60-90
menit,dan kadar puncak obat kodein melalui
intramuskular selama30-60 menit
Durasi obat kodein mencapai 4-6 jam, memanjang pada
geriatri
Farmakokinetik
Distribusi :
Dalam darah kodein berikatan dengan protein plasma
sebesar 7%.
Ekskresi :
80% melalui urin dengan bentuk tidak diubah,norkodein dan
bentuk bebas serta morfin terkonjugasi.
Penurunan
Penurunan
resistensi
tekanan darah
perifer
Opini Farmakoterapi
Diagnosis
RPS RPD
Melena, Nyeri
Perut (gastritis Hipertensi
kronik)
Diebetes
Batuk
Melitus Tipe II
Guide to good prescribing
2. Tujuan Terapi
Melena
Mengatasi dan gejala
gastritis yang
kronik menyertai
teratasi
Pemberian OAH
dan OAD
Terkontrol
Guide to good prescribing
3. Kecocokan Pengobatan
Ca antagonis:
Bradikardi non dihidropiridin (ex: verapamil)
Dihidropiridin (amlodipine buat penurunan resistensi perifer;
nicardipine) buat edema perifer tp tidak buat bradikardi
Hipertensi dg aritmia diberikan ca antagonis yang non
dihidropiridin
Guide to good prescribing
3. Kecocokan Pengobatan
Content : Levodropropizine
Indikasi : Terapi simptomatik untuk batuk non produktif
Efek samping : Sedasi, pusing
Kontraindikasi : Pemberian pada penderita batuk berdahak,
gangguan hepar, kehamilan dan laktasi.
Interaksi obat : Penggunaan bersamaan dengan obat sedatif,
antihistamin, dan hipnotik dapat meningkatkan
efek sedasi.
Farmakodinamik
Farmakologi At Glance.
Terima kasih