KELAS M / KEL . 8
DOSEN : Dra. Refdanita, MSi, Apt
1 Obat obyek
2 Obat presipitan
FARMAKODINAMIK
FARMAKOTERAPI FARMAKOKINETIK
MEKANISME
IO
Major
Keparahan
interaksi
moderate minor
• Umur
penderita • Sifat keturunan
• Penyakit yang sedang diderita
• Fungsi hati dan ginjal
Faktor yang
mempengaruhi
interaksi obat
Ascardia dan
Clopidogrel
Ascardia dan
bisoprolol
LANJUTAN
Farmakoterapi yang sebaiknya pada pasien di berikan
Penggunaan ISDN pada pasien ini sesuai karena efek vasodilatasinya dan
penggunaannya biasanya diberikan pada angina pectoris. Selain itu ISDN tidak
mempunyai interaksi yang berarti dengan obat-obatan lain yang diberikan
kepada pasien. Namun ketergantungan nitrat organic dapat terjadi sehingga
pada pasien yang mendapat nitrat organic dosis tinggi dan lama, penghentian
obat harus dilakukan secara bertahap. Pernah dilaporkan penghentian obat
secara mendadak menimbulkan gejalala rebound angina. Pada pasien pemberian
ISDN belum diketahui apakah secara PO atau SL. Pemberian obat ISDN dapat
diberikan secara PO atau SL. Dari literatur, pemberian ISDN untuk keadaan
angina akut adalah sebesar 5-10 mg PO (tablet kunyah) tiap 2-3 jam atau 2,5-10
mg SL jika perlu tiap 5-10 menit Pasien juga diterapi dengan clopidogrel 1x1
tab. Indikasi pemberian clopidogrel pada pasien ini adalah sebagai tatalaksana
jangka panjang pasien post sindrom koroner akut. Clopidogrel bekerja dengan
cara memblok reseptor ADP trombosit sehingga mencegah terjadinya agregrasi
trombosit.
Farmakoterapi yang sebaiknya pada pasien di berikan
Terapi farmakologis pada CAP dibagi menjadi terapi empiris dan definitf. Terapi
definitif dilakukan setelah diperoleh hasil uji kepekaan dan resistensi bakteri
dari hasil kultur bakteri. saya juga tidak menyarankan pemberian fluimucyl
karena dari beberapa studi terapi simptomatis pada infeksi saluran napas tidak
menunjukkan efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan terapi placebo.
Selain itu pada pasien juga belum dapat dipastikan bahwa batuk yang terjadi
akibat dari infeksi saluran napas atau
la efek samping dari captopril yang
dikonsumsi pasien. Oleh karena itu pemberian mukolitik pada pasien tidak
direkomendasikan.
Farmakoterapi yang sebaiknya pada pasien di berikan
Pada pasien ini diberikan simvastatin sebagai tatalaksana dari faktor risiko CVD
pada pasien. Obat golongan statin dipilih atas dasar memiliki efek mengurangi
kolesterol total, LDL, TG dan VLDL, meningkatkan HDL, memperbaiki fungsi
endotel, dan menstabilkan plak atherosclerosis. Pada pasien ini yang
sebelumnya telah mengalami dislipidemia dan saat ini dalam pengobatan
menggunakan simvastatin, obat tersebut disarankan untuk dilanjutkan.
Penggantian dengan atorvastatin tidak
la menunjukan perbedaan event dalam
mencegah kejadian penyakit jantung dalam penelitian terbaru. Pemberian obat
dislipidemia pada pasien memerlukan edukasi, yaitu dimakan pada sore hari.
Simvastatin diberikan pada pasien ini untuk penggunaan jangka panjang karena
efeknya yang terbukti menurunkan mortalitas dan kejadian kardiovaskular.
Target yang ingin dicapai adalah LDL<100 karena pasien memiliki penyakit
jantung koroner.
Farmakoterapi yang sebaiknya pada pasien di berikan
Pada contoh kasus diatas dibahas maka penggunaan beberapa obat dalam
waktu yang bersamaan ini yang perlu dipantau dalam beberapa aspek seperti,
apakah indikasi pemberian obat sudah benar,apakah terdapat overuse obat dari
golongan yang sama, bagaiama dengan dosis, frekuensi pemberian obat yang
diberikan, perlu dipikirkan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan apakah
tubuh masih bisa mengatasi efek samping yang akan ditimbulkan obat, yang
biasanya dapat kita pantau melalui pengecekan fungsi ginjal dan fungsi hati
pasien.
Pada pasien yang sudah tua biasanya sudah terjadi penurunan fungsi
organ seperti ginjal dan liver sehingga perlu diperhatikan apakah perlu
penyesuaian dosis dari metabolisme obat yang terjadi di hati dan sekresi obat yang
melalui ginjal . Selain itu juga harus diperhatikan interaksi obat ( penurunan
fungsi obat atau peningkatan efek toksik obat) pada pasien, efek samping dan
biaya pengobatan juga harus diperharikan dan dilakukan pemilihan obat yang
paling rasional berdasarkan efficcacy, safety,suitability, dan juga cost.