Farmakoterapi SSP
Anggota :
1. Zubaidi (21344097)
2. Windhy Widhia ( 21344098)
3. Munawar (21344099
4. Indah sari (21344100)
5. Citra Desy Puspita (21344101)
6. Abdulloh kholid Al Maisah (21344102)
7. Yanty Elusabeth (21344103)
8. Fikriyah Djaki R (21344104)
2. Pasien A berobat ke Rumah Sakit Otak, dokter mengatakan kepada pasien tersebut
bahwa dirinya menderita Infeksi Susunan Saraf Pusat . Berdasarkan tanda dan gejala
yang dialami pasien tersebut, dokter mendiagnosa pasien mengalami meningitis.
Meningitis dapat di cegah dengan memberikan vaksin. Vaksin apakah yang
dimaksud ?
a. Vaksin Campak
b. Vaksin Polio
c. Vaksin Covid-19
d. Vaksin cervarix
e. Vaksin HIB
Jawaban : (e) Vaksin HIB
Penjelasan
Vaksin Hib dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B
(Hib). Bakteri Hib adalah bakteri yang berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi berat,
seperti radang otak (meningitis), infeksi paru-paru, dan sepsis, terutama pada anak-anak.
3. Pasien anak I berumur 5 tahun datang ke seorang dokter . setelah didiagnosa dan
melakukan beberapa tes laboratorium. Dokter tersebut menderita penyakit Infeksi
Susunan Saraf Pusat. Berdasarkan diagnosa dan pemeriksaan laboratorium penyakit
anak ini di infeksi oleh Bakteri. Salah satu bakteri apakah yang menyebabkan Infeksi
Susunan Saraf Pusat ?
a. E. Coli
b. Neisseria meningitidis
c. Mycobacterium leprae
d. Clostridium perfringens
e. Pseudomonas
Jawaban : (b) Neisseria meningitidis
Pembahasan :
Bakteri E. Coli adalah bakteri yang biasanya terdapat pada infeksi saluran kemih
Mycobacterium leprae adalah bakteri yang menyebabkan penyakit lepra
Clostridium perfringens adalah bakteri gram-positif yang dapat membentuk spora dan
menyebabkan keracunan makanan.
Pseudomonas dalah bakteri yang menyebabkan penyakit lepra
Infeksi Susunan Saraf Pusat Dapat disebebkan oleh beberapa bakteri seperti
1. Streptococus pneumoniae (pneumococcus)
2. Neisseria meningitidis (meningococcus)
3. Haemophilus Influenzae (Haemophilus )
4. Listeria monocytogenes (listeria
(kasuma Abdullah,2020, Bahaya meningitis, Penerbitan Afdal, Selangor, Malaysia)
6. Seorang apoteker di rumah sakit sedang visite pasien, dan pasien mengeluhkan
pusing, mengantuk, nyeri perut, diare dan mual. Pasien diketahui menderita
meningitis dan mendapat terapi ceftriaxone inj, Ampicillin inj, Prednisone, dan
Dexamethasone. Obat manakah yang memiliki efek samping tersebut?
a. Ceftriaxone inj.
b. Ampicilin inj.
c. Prednisone
d. Dexamethasone
e. Semua jawaban benar
Jawaban : A. Ceftriaxone inj.
Alasan : efek samping umum ceftriaxone adalah pusing, mengantuk, nyeri perut,
diare, dan mual.
7. Seorang laki laki berusia 35 tahun, dibawa dalam keadaan tidak sadar. Panas sejak
7 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan koma, GSC 5, TD 150/90, suhu 40.5°c .
tungkai dan tangan lemah. Pada kasus ini pasien mengalami penyakit meningitis
bacterial, maka terapi yang tepat adalah?
a. Kloramhenicol
b. Doksisiklin
c. Sepalosporin
d. Asam mefenamat
e. Ibuprofen
Jawaban : C. Sepalosporin
Alasan : Sepalosporin digunakan untuk terapi meningitis pada dewasa
9. Icha berumur 22 tahun masuk UGD RS karena mengalami kejang, demam yang
sudah dialami selama 5 hari. Penurunan kesadaran (+) dan riwayat batuk pilek.
Sebelum tidak sadarkan diri, keluarga pasien mengatakanbahwa pasien sering
mengeluhkan nyeri kepala hebat ketika demam. Untuk menegakkan diagnosis
keadaan ini, pemeriksaan yang diperlukan adalah?
A. Trombosit
B. Gas darah
C. Cairan otak
D. Elektrolit
E. Kultur darah
Jawaban : C. Cairan Otak
Alasan : Pemeriksaan cairan otak merupakan pemeriksaan yang cepat dan dapat
langsung mengetahui positif atau negatifnya pasien terkena meningitis.
10. Jika pada pasien ensefalitis herpes diberikan terapi acyclovir mengalami penggian
tekanan intracranial, maka diberikan obat apa ?
a) Diazepam
b) Manitol 20%
c) Analsik
d) Amlodiphine
11. Seorang pasien laki-laki didiagnosa mengalami ensefalitis herpes simplex dan
telah diberikan acyclovir selama 10-14 hari dan tidak mengalami perubahan.
Terapi pengganti yang dapat digunakan adalah :
a) Amoxicillin
b) fermia
c) foskarnet
d) Depakote
Jawab : c foskarnet
Penjelasan : Pada pengobatan infeksi HSV yang resisten terhadap acyclovir
diberikan foskarnet dengan dosis 40 mg /kg BB per 8 jam.
12. Hasil pemeriksaan laboratorium Mr.x pada cairan serebrospinal dijumpai CSF
bervariasi antara 10-500 sel/mm3, pemeriksaan serologi terdapat peningkatan titer
antibody terhadap HSV, sehingga pasien didagnosa mengalami penyakit :
a) Menginitis
b) Ensefalitis herves simplex
c) Febris
d) Ispa
Jawab : b. ensefalitis herves simplex
Penjelasan : Diagnosa ensefalitis herpes simpleks ditegakkan diawali dengan
anamnese yang cermat dan kemudian diteruskan dengan pemeriksaan neurologik
yang sistemik dan beberapa pemeriksaan meliputi :
Pemeriksaan cairan cerebrospinal
Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan MRI atau CT Scan
Pemeriksaan biopsi otak
Pemeriksaan PCR
13. Ibu yang sedang hamil 3 bulan, melakukan control ke dokter, dokter mendiagnosa
ibu hamil tersebut mengalami infeksi toxoplasmosis, apakah terapi yang tepat
untuk mengatasi penyakit tersebut ?
a. Azithromycin
b. Ciprofloxacin
c. Spiramycin
d. Sulfadiazine
Jawab : c. spiramycin
Penjelasan : untuk ibu hamil yang terinfeksi toksoplasmosis, penanganan ditentukan
berdasarkan saat terjadinya infeksi dan pengaruhnya pada janin. Jika janin belum
terkena infeksi atau infeksi terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan, maka
dokter akan memberikan antibiotik spiramycin. Obat ini biasa digunakan pada
trimester awal kehamilan untuk mengurangi risiko gangguan saraf pada janin.
14. Seorang pasien dating ke igd dengan diagnosis stroke hemoragik dan mengalami
peningkatan tekanan intracranial. Dokter kemudian memberikan mannitol untuk
pasien tersebut. Tujuan pemberian mannitol tersebut adalah :
a) Melancarkan aliran darah
b) Menurunkan tekanan intracranial
c) Pengendalian kejang
d) Stabilitas hemodinamik.
Jawab : b. menurunkan tekanan intracranial.
jawab : d. diazepam
Jawaban : B
Penjelasan : beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia aplastic,
yaitu : pemakaian obat-obatan seperti kloramfenikol dalam jangka Panjang
17. Seorang pasien yang berumur 47 tahun di rawat RS, pada saat pemeriksaan pasien
tersebut ditemukan periodic lateralizing high voltage sharp wave dan slow wave
complex pada daerah temporal dengan interval regular 2-3 per detik. Pemeriksaan
yang bagaimana dilakukan?
a. Pemeriksaan darah lengkap
b. Pemerikasaan serologi
c. Pemeriksaan EEG
d. Pemeriksaan MRI atau CT Scan
e. Pemeriksaan PCR
Jawaban : C
Penjelasan : Pemeriksaan EEG
Pada pemeriksaan EEG dapat ditemukan periodic lateralizing high voltage sharp
wave dan slow wave complex pada daerah temporal dengan interval regular 2-3 per
detik.
18. Seorang remaja dibawa ke rumah sakit, setelah dilakukan pemeriksaan remaja
tersebut mengalami infeksi virus yang menyebabkan ensefalitis pada neonatus
yang terjadi melalui jalan lahir. Tipe virus tersebut adalah ?
a. Virus herpes simpleks strain tipe 1
b. Virus herpes simpleks strain tipe 2
c. Virus herpes simpleks strain tipe 3
d. Virus herpes simpleks strain tipe 4
e. Virus herpes simpleks strain tipe 5
Jawaban : B
Penjelasan : Virus herpes simpleks strain tipe 2 yang menyebabkan penyakit genital
virus ini umumnya menyebabkan ensefalitis pada neonatus yang dapat terjadi selama
melalui jalan lahir dari ibu yang menderita herpes genital aktif.
19. Seorang pasien laki-laki umur 50 tahun didalam nucleus sel saraf ditemukan
“Eosinophilic intranuclear inclusion body”(Crowdy type A inclusion) yang
merupakan ciri khas dari ?
a. Ensefalitis herpes simpleks
b. Meningitis
c. Febris
d. Infeksi saluran kemih
e. Penyakit menular seksual
Jawaban : A
Penjelasan : Didalam nucleus sel saraf dijumpai “Eosinophilic intranuclear inclusion
body”(Crowdy type A inclusion) yang merupakan ciri khas ensefalitis herpes simpleks
20. Seorang ibu hamil datang ke dokter dan melalukan pemerikasaan Toksoplasmosis
dengan hasil positif, diketahui pasien tesebut dalam usia kandungan 18 minggu, beat
badan 65 kg, usia 25 tahun, dengan keluhan mengalami imunitas yang rendah, dari
pernyataan tersebut obat yang dapa diberikan untuk terapi tersebut adalah.......
a. Klaritromisin dengan cindamicin
b. Clindamicin dengan azitromycin
c. Pirimetamine dengan clindamicin
d. Pirimetamine dengan azitromisin
e. Azitromycin dengan klaritromisin
Penjelasan : untuk paien ibu hamil yang menderita toksoplasmosis dengan usia
kandungan lebih dari 16 minggu dan mengalami imunitas yg rendah digunakan obat
primetamine dengan clindamisin digunakan selama 16 minggu
Penjelasan : tanda & gejala toksoplasmosis ialah ruam kulit, memar, kehilangan
pendengaran anemia gejala lainya adalah limfadenofati, keterbelakangan mental,
kejang, kerusakan retina mata.
23. seorang ibu hamil dengan usia kandungan 5 bulan bernama Ny C datang ke IGD
dengan keluhan ruam kulit, keilangan pendengaran, anemia, berdasarkan hasil cek
yang dilakukan bahwa pasien tesebut positif toksoplasmosis dan janin sudah
terinfeksi, obat yang dapat digunakan adalah......
a. Pyrimetamine dan Sulfadiazine
b. Sulfametoksazol dan Trimetopin
c. Penisilin dan Clindamicin
d. Azitromisin dan Kloramphenicol
e. Cefadroksil dan Amoxicilin
Penjelasan : Terapi utama Toxoplasmic Encephalitis (TE) adalah kombinasi
pirimetamin (dihydrofolate reductase inhibitor) dan sulfadiazine (dihydrofolate
synthetase inhibitor). Dua obat ini bekerja melalui blokade metabolisme asam folat.
Karena difusi obat ke bagian otak yang terinfeksi tidak mudah tercapai, maka kedua
obat ini digunakan secara kombinasi/ bersamaan. Obat-obatan seperti golongan
sulfonamide, sulfadiazin, sulfamethazine dan sulfamerazine, memiliki efikasi yang
sama.
24. Seorang ibu hamil dengan usia kandungan 1 bulan, bernama Ny. Y diketahui hasil
lab positif toksoplasmosis namun dari hasil pemerikasaan janin belum terinfeksi, obat
yang sesuai untuk pengobatan tersebut adalah........
a. Spiramycin
b. Pyrimetamine
c. Aziromisin
d. Kloramphenicol
e. Tetrasiklin
Penjelasan :
d. Tes PCR
Pembahasan : Jika hasil IgG positif dan IgM negatif, mengindikasikan infeksi lampau
(infeksi > 1 tahun yang lalu). Jika kedua hasil IgG dan IgM positif, mengindikasikan
infeksi baru terjadi atau hasil mungkin positif palsu. Jika suspek infeksi akut,
pengulangan pemeriksaan direkomendasikan dalam 2-3 minggu. Peningkatan titer
antibodi IgG 4 kali lipat mengindikasikan infeksi yang sedang terjadi. Pemeriksaan
serologi positif dan PCR.
27. Sel darah yang tidak di serang oleh toxoplasma gondii adalah
a. Neutrofil
b. Eosinofil
c. Basofil
d. Trombosit
e. Eritrosit
28. Seorang ibu hamil didiagnosa terinfeksi Toxoplasma gondii akut pada masa
kehamilan trimester ketiganya. Dokter meresepkan obat kombinasi untuk ibu
hamil tersebut. Obat kombinasi apakah yang dapat diberikan?
a. Phyrimetamin, sulfadiazine, asam folat
b. Asam folat, kloramfenikol, trimetoprime
c. Azhitromycin, paracetamol, asam folat
d. Asam folat, streptomycin, misoprostol
Kombinasi pirimetamin, sulfadiazin, dan asam folat diindikasikan untuk ibu hamil
yang mengalami infeksi T. gondii akut pada akhir trimester kedua (>18 minggu) atau
pada trimester ketiga. Kombinasi ini juga diindikasikan untuk ibu hamil dengan
infeksi janin atau janin dengan tokso plasmosis kongenital yang terdeteksi
melalui ultasonografi.
29. Seorang pasien memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan mata kanan kabur
sejak 2 minggu sebelum ke rumah sakit, setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh
dokter, pasien didapatkan penurunan visus unilateral dan didiagnosa mengalami
toksoplasmosis ocular. Terapi antibiotic apakah yang diberikan untuk pasien
tersebut?
a. Levofloxacin
b. Bacitracin
c. Azithromycin
d. Trimetoprime
Jawaban: d. Trimetoprime
Penelitian yang dilakukan oleh Felix Fernandes (2012) dalam Reich (2015)
menunjukkan pemberian trimethoprim/sulfamethoxazole setiap 2 hari dengan dosis
960 mg selama 12 bulan terbukti 100% menurunkan rekurensi retinochoroiditis
Toksoplasma gondii. Selain itu terapi trimethoprim/sulfamethoxazole dapat digunakan
untuk manajemen toksoplasmosis okular karena tidak ada perbedaan yang signifikan
dari berbagai terapi sistemik yang ada.
30. Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit toksoplasmosis apabila tidak
diobati dengan sempurna antara lain, kecuali..
a. Kebutaan
b. Ensefalitis
c. Gangguan penciuman
d. Gangguan pendengaran dan retardasi mental