Anda di halaman 1dari 32

HUFAFURAL

(nifuroxazide)

Cara kerja obat :


Nifuroxazid merupakan senyawa turunan nitrofuran yang memiliki
efek bakterisidal terhadap Eschericia coli, Shigella
dysentriae,Stapehylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Nifroxazid bekerja normal pada saluran pencernaan.

Indikasi :
Diare karena E.coli ,Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa dan kolopatis spesifik.

Aturan Pakai :
 Dewasa :
3X sehari 1 sampai 2 sendok takar (5-10ml)
 Anak dan bayi lebih dari 6 bulan :
3X sehari 1 sendok takar(5ml)
 Bayi di bawah 6 bulan :
2X sehari 1 sendok takar (5ml)
 Lama pemakaian 5 hari setelah kemasan di buka pada suhu
kamar.
Kontra Indikasi :
Kerusakan fungsi ginjal dan hati, hipertiroid, intoleransi yodium,
hiper sensitif terhadap komponen obat, bayi prematur dan baru
lahir yang berusia 0-1 bulan

Peringatan dan perhatian :


 Kerusakan neurologi
 Pigmentasi warna hijau pada lidah, urine dan feces

Efek samping :
 Neurotoksisitas berat
 Penurunan jumlah mikro flora normal dalam saluran cerna dapt
terjadi selama theraphy
 Nyeri abdomen
 Kerusakan serebral
GUANISTREP

Farmakologi :
 Kaolin adalah suatu adsorben untuk menyerap toksin baik yang
berupa gas atau bahan beracun lainnya yang merangsang dari
saluran usus , selanjutnya membentuk lapisan pelindung pada
dinding usus.
 Pektin sebagai bahan yang berfungsi untuk menghilangkan hasil
pertumbuhan bakteri yang bersifat racun.
 Karena kemampuannya membentukasam galakturonat dari
kuman maka bisa ber efek mematikan kuman yang merugikan.

Komposisi :
Tiap 5ml (1 sendok takaran) mengandung :
 Kaolin 986mg
 Pektin 40mg

Indikasi :
Untuk pengobatan simtomatik pada diare. Karena pencernaan yang
tidak normal, dan diare karena penyebab lain yang tidak di ketahui
secara pasti.

Dosis :
 Bayi :6-12 bulan : 1 sendok takaran, 1 kali sehari
 Anak2 :1-3 tahun : 1 sendok takaran, 2 kali sehari
:3-10 tahun : 2 sendok takaran, 2-3 kali sehari
 Dewasa :2 sendok takaran, 3-4 kali sehari
Kontra indikasi :
 Hipersensitif
 Penderita obstruksi usus
 Penderita yang harus menghindari konstipasi

Efek samping dan interaksi obat :


Hampir tidak ada

Peringatan dan perhatian :


 Hati hati pada penderita yang hipersensitif
 Minum setelah buang air besar pada kasus diare
 Kocok dahulu sebelum di minum
DEXTEEM
Dexclorpheniramine Maleate
Antihistamin

Komposisi :
Tiap tablet mengandung : Dexclorpheniramine Maleat 2 mg

Farmakologi :
Dexclorpheniramine maleat bekerja secara kompetitif dengan
senyawa histamine yaitu senyawa penyebab alergi, dalam
mengeblok receptor histamine dan sifatnya adalah reversibel.

Indikasi :
Digunakan untuk pengobatan secara simtomatik keadaan-keadaan
alergi :
 Urticaria atau gatal gatal karena alergi
 Pilek karena perubahan iklim
 Hay fever
 Eksim karena alergi
 Radang kulit karena alergi
 Allergi terhadap obat-obatan.
Kontra Indikasi :
 Bagi penderita yang hipersensitif terhadap Dexclorpheniramine
maleat atau antihistamin lain yang struktur kimianya sama.
 Bayi baru lahir atau prematur
 Pemberian bersama-sama dengan obat-obat monoamine oxidase
(M.A.O) inhibitor.

Dosis :
 Dewasa : 3-4 kali sehari 1 tablet
 Anak-anak dibawah usia 12 tahun : 3-4 kali sehari ½ tablet atau
0,15 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi.

Perhatian :
 Karena dexteem dapat menimbulkan sedikit kantuk, sebaiknya
jangan diberikan pada para pengemudi dan pekerja yang
menjalankan mesin.
 Alkohol dapat menaikkan daya sedatip dari dexteem
OPISTAN

Komposisi
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Mefenamic Acid........................................................ 500 mg

Cara kerja obat :


Mefenamic acid merupakan kelompok anti-inflamasi non steroid,
bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam
jaringan tubuh dengan cara menghambat enzim siklooksigenase
sehingga mempunyai efek analgesik, anti-inflamasi dan antipiretik.

Indikasi :
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit
kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma,
nyeri otot dan nyeri sesudah operasi.

Kontraindikasi :
 Pasien yang hipersensitif terhadap mefenamic acid
 Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasme,
rinitis alergis dan urtikaria.
 Penderita dengan tukak lambung dan usus
 Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.
Efek Samping :
 Sistem pencernaan : mual, muntah, diare dan rasasakit
abdominal
 Sistem hematopoietik : leukopenia, eosinophilia,
trombocytopenia, dan agranulo-cytopenia.
 Sistem saraf : rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan
insomnia.

Peringatan dan Perhatian :


Sebaiknya diminum sesudah makan.
Hati-hati jika digunakan pada wanita hamil dan menyusui.
Keamanan penggunaan pada anak-anak di bawah 14 tahun belum
diketahui pasti.

Interaksi Obat :
Penggunaaan bersamaan dengan antikoagulan oral dapat
memperpanjang waktu prothrombin.

Dosis :
Dewasa dan anak-anak >14 tahun :
Dosis awal 500 mg, kemudian dianjurkan 250 mg tiap 6 jam sesuai
dengan kebutuhan.

Over Dosis :
Jika terjadi over dosis maka pasien harus dirangsang muntah atau
pasien diberi arang aktif (karbo absorben) untuk menyerap obat.
FEVRIN
Paracetamol

Fevrin (paracetamol) merupakan sediaan analgesik


dan antipiretik.
 Sebagai analgesik, bekerja dengan meningkatkan ambang rasa
sakit.
 Sebagai antipiretik (menurunkan demam), bekerja dengan
menghambat kerja pirogen endogen pada pusat pengaturan
suhu dari hipotalamus.

Komposisi :
Tiap tablet fevrin mengandung :
Paracetamol.......................................500 mg
Tiap sendok takar (5 ml) fevrin syrup tanpa alkohol mengandung :
Paracetamol.......................................120 mg
Tiap 0,6 ml fevrin drops tanpa alkohol mengandung :
Paracetamol.......................................60 mg

Indikasi :
Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan
menurunkan demam.
Dosis :
 Fevrin tablet :
Dewasa dan anak >12 tahun :1-2 tablet 3-4 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun : ½-1 tablet 3-4 kali sehari
Atau sesuai petunjuk dokter

 Fevrin syrup :
Fevrin syrup dianjurkan diberikan 3-4 kalisehari.
0-1 tahun : ½ sendok takar (2,5 ml)
1-2 tahun : 1 sendok takar (5 ml)
2-6 tahun : 1-2 sendok takar ( 5-10 ml)
6-9 tahun : 2-3 sendok takar (10-15 ml)
9-12 tahun : 3-4 sendok takar (15-20 ml)

 Fevrin drops :
Dibawah 1 tahun : Dosis 60 mg (alat tetes 0,6 ml) 3-4 kali sehari
1-2 tahun : Dosis 60-12- mg (alat tetes 0,6-1,2 ml) 3-4 kali sehari
Atau sesuai petunjuk dokter

Kontra Indikasi :
 Penderita gangguan fungsi hati yang berat
 Penderita hipersensitif terhadap obat ini

Peringatan dan Perhatian :


 Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.
 Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari
nyeri tidak menghilang segera hubungi unit pelayanan
kesehatan.
 Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi
alkohol, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

Efek Samping :
 Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan
kerusakan hati.
 Reaksi hipersensitifitas.
MIRAVON
Komposisi :
 Tiap tablet mengandung :
Bromhexin HCL ........................................................ 8 mg
 Tiap sendok takar (5 ml) sirup mengandung :
Bromhexin HCL ........................................................ 4 mg
 Alkohol 95% ............................................................... 3% v/v
Miravon bekerja dengan mengencerkan secret pada saluran
pernapasan dengan jalan menghilangkan serat-serat mukoprotein dan
mukopolisakarida yang terdapat pada sputum/dahak sehingga lebih
mudah dikeluarkan.

Indikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap bromhexin HCL.

Efek Samping :
Mual, diare gangguan pencernaan, perasaan penuh diperut, tetapi
biasanya ringan. Pernah dilaporkan efek samping : sakit kepala,
vertigo, berkeringat banyak dan ruam kulit, juga dapat terjadi
kenaikan transaminase.

Peringatan dan Perhatian :


Hindari penggunaan miravon pada 3 bulan pertama kehamilan dan
pada masa kehamilan dan pada masa menyusui. Hati-hati penggunaan
pada penderita tukak lambung.
Interaksi Obat :
Pemberian bersama-sama dengan antibiotika (amoksilin, sefuroksim,
doksisiklin) akan meningkatkan konsentrasi antibiotika.

Dosis :
 Tablet
Dewasa & anak diatas 10 tahun : 3 kali sehari 1 tablet
Anak 5-10 tahun : 3 kali sehari ½ tablet
Anak 2-5 tahun : 2 kali sehari ½ tablet
Atau sesuai petunjuk dokter
 Sirup
Dewasa & anak diatas 10 thn : 3 kali sehari 2 sendok takar (5 ml)
Anak 5-10 tahun : 3 kali sehari 1 sendok takar (5 ml)
Anak 2-5 tahun : 2 kali sehari 1 sendok takar (5 ml)
Atau sesuai petunjuk dokter.
DEXTROMETHORPHAN

Komposisi :
 Tiap tablet salut selaput mengandung dextromethorphan
hidrobromida 15 mg.
 Tiap sendok takar (5 ml) sirup mengandung dextromethorphan
hidrobromida 10 mg.

Cara Kerja Obat :


Merupakan penekan batuk non opiat yang bekerja secara sentral
dengan jalan meningkatkan ambang rangsang refleks batuk.

Indikasi :
Untuk meringankan batuk yang tidak berdahak atau yang
menimbulkan rasa sakit.

Dosis :
 Tablet
Dewasa dn diatas 12 tahun : 1 tablet, 3 kali sehari
Anak 6-12 tahun : ½ tablet, 3 kali sehari
Atau sesuai petunjuk dokter
 Sirup
Aanak 2-6 tahun : ½ sendok takar, 3-4 kali sehari
Anak 7-12 tahun : 1 sendok takar, 3-4 kali sehari
13 tahun keatas : 2 sendok takar, 3-4 kali sehari
Peringatan dan Perhatian :
 Tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 2 tahun kecuali
atas petunjuk dokter
 Hati-hati untuk penderita dalam keadaan mengantuk, debil dan
hipoksia (kekurangan oksigen)
 Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan
fungsi hati.
 Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan saraf
pusat pada penggunaan dengan dosis besar atau pada pasien
dengan gangguan fungsi pernafasan (misal : asma, empisema)

Efek Samping :
Mengantuk, mual, pusing, konstipasi.

Kontra Indikasi :
Penderita hipersensitif terhadap obat ini.

Interaksi Obat :
Dapat terjadi rangsangan SSP dan depresi pernafasan yang berat
pada pemberian bersamaan dengan penghambat MAO.
SULTRIMMIX

Komposisi :
 Sultrimmix tablet
Tiap tablet mengandung :
Sulfamethoxazol ............................................................ 400 mg
Trimethorprim ................................................................ 80 mg
 Sultrimmix P tablet
Tiap tablet mengandung :
Sulfamethoxazol ............................................................. 100 mg
Trimethorprim ................................................................. 20 mg
 Sultrimmix DS kaptab
Tiap kaptab mengandung :
Sulfamethoxazol .............................................................. 800 mg
Trimethorprim .................................................................. 160 mg
 Sultrimmix suspensi
Tiap 5 ml suspensi mengandung :
Sulfamethoxazol .............................................................. 200 mg
Trimethorprim ................................................................... 40 mg
Atil Alkohol ...................................................................... 3%

Khasiat :
 Sutrimmix merupakan kombinasi 2 macam kemoterapik yaitu
sulfamethoxazol dan trimethorprim dengan perbandingan 1:5
yang menghasilkan efek bakterisid dengan spektrum luas.
Sultrimmix menghambat biosintesis asam folat miksoorganisme
pada tahap yang berbeda secara beruntun. Pada kedua zat
aktif tersebut digunakan sendiri-sendiri biasanya hanya
memberi hasil bakteriostatik.
 Sultrimmix seringkali epektif terhadap mikroorganismeyang
resisten terhadap sulfamethoxazol tunggal. Sultrimmix invitro
efektif terhadap kuman-kuman gram positif dan negatif
termasuk Staphylococcus, streptococcus, escherichia coli,
haemophilus influenzae, proteus, salmonella, shigella, klebsiella
dan enterobacter.
 Sultrimmix juga mempunyai khasiat sebagai antiprotozoa
misalnya terhadap pneumocystitis dan nocardia.
 Trimethorprim dan sulfamethoxazol diabsorpsi dan dieliminasi
dengan kecepatan yang sama.
 Setelah pemberian oral, konsentrasi puncak dalam darah
tercapai setelah 1-4 jam dengan waktu paruh 12 jam.
 Sultrimmix diekskresikan melalui ginjal.

Indikasi :
1. Infeksi traktus urinarius seperti pielonefritis, pielitis, prostates
akut dan kronis yang disebabkan oleh kuman yang sensitif
seperti :E.coli, klebsiella, enterobacter dan proteus mirabilis.
2. Infeksi gastrointestinalis, terutama yang disebabkan oleh
kuman salmonella dan shigella seperti demam tipoid, paratipoid
dan disentri basiler.
3. Infeksi traktus respiratorius seperti bronkitis akut dan
sinusitis akut yang disebabkan oleh kuman H.influenzae dan
S.pneumoniae.
4. Infeksi THT seperti : otitis media akut dan sinusitis akut yang
disebabkan oleh kuman H.influenzae atau S.pneumoniae.
Kontra Indikasi :
 Penderita yang diketahui sensitif terhadap golongan
sulfonamid atau trimethoprim.
 Bayi berumur kurang dari 2 bulan
 Penderita anemia megaloblastik yang terjadi karena kekurangan
folat
 Wanita hamil dan menyusui, karena sulfonamid melewati
plasenta dan diekskresikan pada susu dan dapat menyebabkan
kernicterus.

Efek Samping :
 Mual, muntah, ruam kulit
 Leukopenia, trombositopenia, agronulositosis, anemia aplastik,
diskrasia darah.
 Pada penggunaan jangka panjang pernah dilaporkan adanya
anemia megaloblastik dan hal ini dapat ditolerir dengan
pengobatan asam folat.
 Walaupun sifatnya jarang, dapat terjadi raeksi hipersensitifitas
yang fatal pada kulit atau darah seperti sindrom steven
johnson, toksik epidermal, nekrosis fulminant, nekrosis hepatik
dan diskrasia darah lainnya.

Peringatan dan Perhatian :


 Saat menggunakan obat ini agar minum air yang banyak untuk
mencegah kristaluria.
 Penderita dengan kegagalan fungsi ginjal, dosis harus
dikurangi. Pemberiannya harus dijarangkan untuk menghindari
efek kumulatif dalam darah.
 Pada pengobatan jangka panjang dianjurkan pemeriksaan darah
yang teratur dan berkala, karena ada kemungkinan terjadi
diskrasia darah.
 Tidak untuk mengobati faringitis yang disebabkan oleh
hemolitik streptococcus grup A.
 Hentikan penggunaan sultrimmix bila sejak awal penggunaan
ditemukan ruam kulit atau tanda-tanda efek samping lain yang
serius.

Dosisi dan Cara Pemakaian :


 Tablet
Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun :
Tablet Forte Kaptab
Dosis lazim (10-14 hari) 2 kali sehari 2 tablet 2 kali sehari 1 kaptab
Dosis untuk terapi jangka
panjang (>14 hari) 2 kali sehari 1 tablet 2 kali sehari ½ kaptab
Dosis untuk infeksi berat 2 kali sehari 3 tablet 2 kali sehari 1 ½ kaptab
Dosis untuk gonorrhoea
tidak terkomplikasi (selama 2 2 kali sehari 4 tablet 2 kali sehari 2 kaptab
hari).

 Obat diminum pagi dan malam hari setelah makan dan diminum
air putih sebanyak-banyak nya.
Untuk penderita gangguan fungsi ginjal, dosis sbb :
Kreatinin Klirens (ml/menit) Dosis
>30 Dosis lazim
10-30 ½ dosis lazim
<15 Pemberian tidak dianjurkan
 Bayi usia 2 bulan atau lebih :
Sulfamethoxazol 20-30 mg/kg BB
Trimethoprim 4-6 mg/kg BB
Tiap 12 jam
 Suspensi
Untuk usia 2 bulan atau lebih :
Bobot Badan (kg) Setiap 12 jam
10 5 ml (1 sendok takar)
20 10 ml (2 sendok takar)
30 15 ml (3 sendok takar)
40 20 ml (4 sendok takar)

 Untuk penderita gangguan fungsi ginjal, dosis sbb :


Kreatinin Klirens (ml/menit) Dosis
>30 Dosis lazim
10-30 ½ dosis lazim
<15 Pemberian tidak dianjurkan
SANADRYL
Ekspektoran
Diphenhydramine HCL
Ammonium CI, K Guaiacolsulphonate,Na Citrate, Menthol
Sirop

Tiap ml mengandung :
 Difenhidramin Hidroklorida ........................................... 12,5 mg
 Amonium Klorida ............................................................ 100 mg
 Kalium Sulfoguaiakolat ................................................... 30 mg
 Natrium Sitrat ................................................................. 50 mg
 Mentol .............................................................................. 1 mg

Farmakologi :
 Difenhidramin Hidroklorida merupakan antihistamin yang
bekerja menghambat histamin secara kompetitif, dengan efek
antitusif. Efek antitusif terjadi pada dosis yang menimbulkan
sedasi.
 Amonium Klorida dan natrium sitrat merupakan ekspektoran
ringan bekerja dalam merangsang pengeluaran sekret dari
saluran pernafasan.
 Kalium Sulfoguaiakolat sebagai ekspektoran dengan
meningkatkan volume cairan saluran pernafasan dan membantu
mempermudah transportasi mukus.

Indikasi :
Untuk meringankan batuk berdahak yang disebabkan alergi.
Kontra Indikasi :
Tidak boleh digunakan pada bayi, ibu menyusui, terapi antibiotika
yang bersifat ototoksik karena dapat menimbulkan reaksi ototoksik.
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen dari
SANADRYL ekspektoran.

Efek Samping :
Efek samping yang sering terjadi : mengantuk, sedasi, pusing,
gangguan koordinasi, rasa tidak enak di ulu hati, sekresi saluran
nafas mengental.

Perhatian :
 Tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 16 tahun dan
wanita hamil, kecuali atas petunjuk dokter.
 Selama minum obat ini jangan mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin.
 Harap ke dokter bila gejala batuk belum sembuh atau terjadi
demam dalam 2 hari.
 Jangan melampaui dosis yang disarankan.
 Hati-hati pemakaian pada penderita epilepsi, kelainan prostat,
glaukoma dan penyakit jantung.
 Jangan gunakan obat ini pada penderita yang sedang
mendapatkan pengobatan anti depresi golongan penghambat
MAO (Mono Amin Oksidase).

Dosis :
Anak-anak 6-12 : 5 ml, 3-4 kali sehari.
Dewasa : 10 ml, 3-4 kali sehari.
ACYCLOVIR
Tablet

Komposisi :
 Acyclovir 200 mg
Tiap tablet mengandung : Acyclovir 200 mg
 Acyclovir 400 mg
Tiap tablet mengandung : Acyclovir 400 mg

Cara Kerja Obat :


Acyclovir merupakan antiviral agen yang menginhibisi pertumbuhan
virus terutama herves simplex dan varicella-zoster virus.

Indikasi :
 Infeksi yang disebabkan virus herpes simplex pada kulit dan
membran mukosa baik penyakit permulaan dan penyakit
kambuhan dari herpes genital dan herpes zoster.
 Perlindungan/mengatasi infeksi herpes simplek pada pasien
imunocompromised.

Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap acyclovir.
Dosis :
 Dewasa :
Pengobatan infeksi herpes simplex : 5 kali sehari 200 mg
(setiap 4 jam) selama 5 hari.
Supresion infeksi herpes simplex : 4 kali sehari 200 mg
(setiap 6 jam) selama 5 hari.
Pengobatan infeksi herpes zoster : 5 kali sehari 800 mg
(setiap 4 jam) selama 7 hari.
 Anak-anak :
Pengobatan infeksi virus herpes simplex dan propylaxis infeksi
herpes simplex :
Kurang dari 2 tahun : ½ dari dosis dewasa
Lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa

Efek Samping :
Ruam merah pada kulit, efek neurological, mual, muntah, diare dan
efek gastrointestinal lainnya.

Peringatan dan Perhatian :


Memperburuk fungsi ginjal, ketuaan, sebaiknya tidak diberikan pada
wanita hamil.

Interaksi Obat :
Probenecid : menaikkan waktu paruh Acyclovir dan meningkatkan
konsentrasi dalam plasma.
BUFANTACID
Aluminium Hidroksida
Magnesium Hidroksida
Simeticone

Komposisi :
Tiap 5 ml mengandung :
Aluminium Hidroksida ............................................................ 400 mg
Magnesium Hidroksida ............................................................ 400 mg
Simeticone ................................................................................ 50 mg

Farmakologi :
Bufantacid suspensi mengandung kombinasi aluminium hidroksida
dan magnesium hidroksida yang merupakan antasida yang bekerja
menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga rasa
nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang.
Disamping itu, efek laksatif dari magnesium hidroksida akan
mengurangi efek konstipasi dari aluminium hidroksida. Simetikon
mengurangi gelembung-gelembung gas dalam saluran cerna yang
menyebabkan rasa kembung berkurang.

Indikasi :
Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dengan gejala-
gejala seperti mual, kembung, dan perasaan penuh dilambung.
Dosis dan Aturan Pakai :
 Dewasa : 1-2 sendok takar (5-10 ml) 3-4 kali sehari
 Anak-anak 6-12 tahun : ½-1 sendok takar (2,5-5 ml) 3-4 kali
sehari
 Diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan
menjelang tidur

Kontraindikasi :
Jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat,
karena dapat menimbulkan hipermagnesia (kadar magnesium dalam
darah meningkat).

Efek Samping :
Efek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah, dan
gejala-gejala tersebut akan hilang apabila pemakaian obat dihentikan.

Interaksi Obat :
Pemberian bersama-sama dengan simetidin atau tetrasiklin dapat
mengurangi absorpsi obat tersebut.

Peringatan dan Perhatian :


 Hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan
penderita dengan diet rendah fosfor.
 Tidak dianjurkan untuk digunakan terus menerus lebih dari 2
minggu kecuali atas petunjuk dokter karena dapat
menimbulkan ketergantungan fungsi lambung.
 Bila diperlukan penggunaan bersama simetidin atau tetrasiklin
agar diberikan dengan jarak 1-2 jam.
 Tidak dianjurkan pemberian pada anak-anak dibawah 6 tahun,
kecuali atas petunjuk dokter, karena biasanya kurang jelas
penyebab gangguan penyakitnya.
HUPADON
Domperidon

Komposisi :
 Kaplet : tiap kaplet mengandung domperidon 10 mg
 Suspensi : tiap 5 ml mengandung domperidon 5 mg
 Suspensi tetes oral : tiap 1 ml mengandung domperidon 5 mg

Cara Kerja Obat :


 Domperidon merupakan antagonis dopamin yang mempunyai
kerja anti emetik.
 Efek anti emetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek
periferal (gastrokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor
dopamin di kemoreseptor “trigger zone” yang terletak diluar
saluran darah otak diarea postrema.
 Pemberian per oral domperidon menambah lamanya kontraksi
antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung
dalam bentuk cairan dan setengah padat pada orang sehat,
serta bentuk padat pada penderita yang pengosongannya
terlambat dan menambah tekanan pada sfinker esofagus bagian
bawah pada orang sehat.

Indikasi :
 Deawasa :
o Untuk mual dan muntah akut tidak dianjurkan
pencegahan rutin pada muntah setelah operasi.
o Untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian
levodopa dan bromokriptin lebih dari 12 minggu.
o Untuk pengobatan symptom dispepsia fungsional tidak
dianjurkan pemberian jangka lama.
 Anak-anak :
Tidak dianjurkan, kecuali untuk mual dan muntah pada
kemoterapi kanker dan radioterapi.

Dosis :
 Dispepsia fungsional :
o Dewasa dan usia lanjut : 10-20- mg 3 kali sehari dan 10-20
mg sehari sekali sebelum tidur malam tergantung respon
klinik. Pengobatan jangan melebihi 12 minggu.
o Anak-anak tidak dianjurkan
 Mual dan muntah (termasuk yangdisebabkan oleh levodopa dan
bromkriptin) :
o Dewasa (termasuk usia lanjut) : 10-20 mg, dengan interval
waktu 4-8 jam.
o Anak-anak (sehubungan kemoterapi kanker dan
radioterapi) : 0,2-0,4 mg/kg BB sehari, dengan interval
waktu 4-8 jam.
 Obat diminum 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur
malam.

Kontra Indikasi :
 Penderita hipersensitif terhadap domperidon
 Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang
mengeluarkan prolaktin.
Efek Samping :
 Jarang dilaporkan : sedasi, reaksi ekstrapiramidal distonik ,
parkinson, tardive dyskinesia (pada pasien deawasa dan usia
lanjut) dan dapat diatasi dengan obat antiparkinson.
 Peningkatan prolaktin serum sehingga menyebabkan galatorrhal
dan ginaecomastia.
 Mulut kering, sakit kepala, diare, rash kulit, rasa haus, cemas,
dan gatal.

Peringatan dan Perhatian :


 Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.
 Tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang.
 Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan
ginjal.

Interaksi Obat :
 Domperidon mengurangi efek hipoprolaktin anemia dan
bromokriptin.
 Pemberian obat anti kolinergik muskarinik dan analgetik opioid
secara bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidon.
 Pemberian antasida secara bersamaan dapat menurunkan
bioavailabilitas domperidon.
 Efek bioavailabilitas dapat bertambah dari 13% menjadi 23% bila
diminum ½ jam setelah makan.
Over Dosis :
Belum ada data mengenai over dosis pada penggunaan domperidon
secara oral.
Belum ada anti dot spesifik yang digunakan pada over dosis
domperidon, mungkin dapat dilakukan dengan cara pengosongan
lambung.

Anda mungkin juga menyukai