Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FARMAKOLOGI

NAMA : Muhammad Firdaus


NIM : 1926067
KELAS : 1A

DOSEN PENGAMPU : Siti Maryam S.apt

Akademi Keperawatan Panca Bakthi


Jl. ZA. Pagar Alam No.14, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar
Lampung, Lampung 35145, Indonesia
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb


Penguasa alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan
karunia kepada semua makhluk-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, serta
orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan tugas makalah


farmakologi tentang “Obat Haloperidol”. Penyusunan makalah ini dapat terwujud
tak lepas dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena


keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki kekurangan
ataupun kekeliruan yang ada. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa kebidanan untuk menambah wawasan dalam bidang
kesehatan.

Penulis mohon ma’af apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
penulis dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i

KATA PENGANTAR …………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………….… 4

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………… 4

1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi obat ……………………………………….... 5

2.2 Aturan pakai obat …………………………………………….. 6

2.3 Efek samping obat ……………………………………………….. 6

2.4 Perhatian khusus ……………………….. 7

2.5 Interaksi obat …………………………………………...… 7

BAB III PENUTUP

3.2 Simpulan …………………………………………………… 8

3.2 Saran ……………………………………………………..… 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman, dan juga tidak
ekonomis saat ini telah menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan, baik di
negara maju maupun negara berkembang. Masalah ini dijumpai di unit-unit
pelayanan kesehatan misalnya di rumah sakit, Puskesmas, praktek pribadi,
maupun di masyarakat luas.

Peresepan obat yang rasional sangat didambakan berbagai pihak, baik oleh dokter,
apoteker, maupun pasien, sehingga diperoleh peresepan obat yang efektif dan
efisien . Salah satu indikator keberhasilanperesepan obat rasional di rumah sakit
antara lain persentase penggunaan antibiotik, persentase penggunaan obat generik,
dan persentase penggunaan obat esensial (ketaatan penggunaan formularium)
benar-benar diterapkan sesuai aturan Obat yang digunakan di rumah sakit
umumnya adalah obat generik,

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang, maka dapat
dirumuskan masalah berapakah persentase penggunaan dosis obat Glimepiride,
Efek samping pada obat Haloperidol , manfaat dan interaksi obat.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penggunaan obat
Haloperidol dan efek samping
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi obat


 Haloperidol merupakan obat antipsikotik. Haloperidol digunakan untuk
mengobati penyakit mental jangka panjang yang memengaruhi cara kerja
otak anda (Skizofrenia ).
Haloperidol
Golongan Antipsikotik
Kategori obat Obat resep
Bentuk sediaan obat Tablet, suntik, dan obat tetes
Dikonsumsi oleh Anak ≥ 3 tahun dan Dewasa
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan
menunjukkan efek buruk terhadap janin dan
tidak ditemukan studi yang memadai pada
manusia. Namun, mengingat efektivitasnya,
penggunaannya dapat dipertimbangkan pada
wanita hamil sekalipun berisiko.
Dosis obat Dosis setiap orang pasti berbeda-beda.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan
dokter sebelum mengonsumsi obat.
Mual dan muntah (intramuskular)
 Dewasa: 0,5-2 mg setiap hari. Dalam
perawatan paliatif, 1,5 mg 1-2 kali
sehari melalui jalur pemberian oral
atau 2,5-10 mg dalam 24 jam melalui
jalur infus SC (subkutan).
Psikosis akut (intramuskular)
 Dewasa: Dosis berkisar 2-10 mg, dapat
diberikan setiap jam atau dengan
interval 4-8 jam, sampai gejala
terkontrol. Maks: 18 mg/hari. Untuk
mengatasi kondisi darurat pasien yang
sangat terganggu: dapat diberikan
hingga dosis 18 mg melalui suntikan
IV / IM.
Kegelisahan dan kebingungan (oral)
 Dewasa: 1-3 mg setiap 8 jam.
Psikosis (oral)
 Dewasa: 0,5-5 mg dua atau tiga kali
sehari, dapat ditingkatkan hingga 100
mg setiap hari dalam kasus yang berat
atau resisten. Dosis pemeliharaan : 3-
10 mg setiap hari. 
Anak: > 3 tahun: Awalnya, 25-50
mcg / kg setiap hari dalam 2 dosis
terbagi, ditingkatkan secara bertahap
jika diperlukan. Maks: 10 mg/hari.
Sindrom Tourette, Tic berat (oral)
 Dewasa: Awalnya, 0,5-1,5 mg tiga kali
sehari. Hingga 30 mg setiap hari
mungkin diperlukan pada sindrom
Tourette; sesuaikan dosis dengan hati-
hati untuk mendapatkan respons
optimal; dosis pemeliharaan : 4 mg
setiap hari.
Pengobatan tambahan Jangka pendek pada
gangguan cemas berat atau gangguan
perilaku (oral)
 Dewasa: dua kali sehari 0,5 mg.
Cegukan yang tidak dapat diatasi (oral)
 Dewasa: 1,5 mg tiga kali sehari,
sesuaikan menurut respons.
Kegelisahan dan kebingungan (subkutan)
 Dewasa: 5-15 mg melalui infus SC
selama 24 jam.

2.2 Aturan pakai obat


Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan obat
haloperidol sebelum mengonsumsi.
Haloperidol oral dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Ukurlah
obat cair dengan syringe, sendok pengukur dosis, atau dengan gelas obat
untuk mengukur dosis yang dibutuhkan. Pemberian obat melalui jalur
SC/IM/IV hanya dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten.

2.3 Efek samping obat


Di setiap pemakaian obat selalu mempunyai efek samping tertentu. Efek
samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat akan tetapi jika terjadi
efek samping yang berlebihan, harus langsung ditangani oleh medis.
Obat haloperidol dapat menyebabkan efek samping yang sering terjadi jika
dikonsumsi seperti: tardive dyskinesia, reaksi ekstrapiramidal, kecemasan,
takikardia transien, hipotensi postural, leukopenia, efek samping
antikolinergik lain, kantuk, depresi, dan anoreksia. Bahkan dapat berpotensi
fatal mengakibatkan sindrom neuroleptik maligna. Jika efek samping
semakin memburuk segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan
medis.
2.4 Perhatian khusus
 
Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu atau jika Anda memiliki kondisi
medis seperti:
 Epilepsi
 Alergi
 Penyakit jantung atau hati yang parah
Kontraindikasi
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis seperti:
 Depresi SSP toksik berat
 Penyakit parkinson
 Laktasi
 Koma yang sudah ada sebelumnya

2.5 Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)


Interaksi pada obat mungkin akan terjadi jika mengonsumsi beberapa obat
secara bersamaan. Jika ingin menggunakan obat secara bersamaan harap
konsultasi ke dokter Anda, dokter akan mengganti dosis obat tersebut jika
memang harus digunakan secara bersamaan
Mengonsumsi obat Haloperidol dengan obat lain secara bersamaan dapat
menyebabkan beberapa interaksi seperti:
 Penggunaan bersama dengan karbamazepin dan rifampisin dapat
menurunkan kadar haloperidol dalam darah.
 Peningkatan efek depresi sistem saraf pusat dapat meningkat bila
digunakan bersama dengan alkohol, zat hipnotik, zat anestesi umum,
anxiolytics, dan opioid.
 Dapat menurunkan efek anti hipertensi dari golongan guanetidin.
 Dapat meningkatkan risiko aritmia bila digunakan dengan obat-
obatan jantung yang memperpanjang gelombang QT (pada EKG) dan
golongan diuretik yang menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
 Kadar haloperidol darah dapat meningkat bila digunakan bersama
dengan clozapin atau klorpromazin.
 Penggunaan bersama dengan litium akan meningkatkan kadar litium
dan dapat memicu sindrom neuroleptik maligna
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis
langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek
tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat
tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM).

 
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada obat Haloporidol memiliki efek samping dan terdapat juga cara meminum
dan dosis obat yang akan kita pakai.

3.2 saran
Dalam pemakaian obat, hendaknya kita perhatikan kontra indikasi dari obat
tersebut, untuk mencegah efek samping dari obat yang berlebihan. Dan adapun
penangan dari efek samping tersebut disesuaikan dengan efek samping yang
ditimbulkan oleh obat yang telah dikonsumsi atau telah masuk ke dalam tubuh
DAFTAR PUSAKA

Mims. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/haloperidol/?
type=brief&mtype=generic
Diakses pada 9 Januari 2019
Drugs. https://www.drugs.com/mtm/haloperidol.html#WhatIs
Diakses pada 9 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai