DI SUSUN OLEH :
Navalia Ardiana 1816028
Nindia Okta Salsabila 1816029
Nur Indah Sari 1816030
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan anugerah ilmu pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul
“Penyakit Menular Seksual (PMS) HIV/AIDS” ini selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kesalahan ataupun kekurangan, baik itu dari segi penulisan, isi dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik maupun
saran yang membangun dari para pembaca.
Demikianlah pengantar ini kami sampaikan, dengan harapan semoga makalah ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca. Penulis mengucapkan terima
kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penyakit Menular Seksual..........................................................3
2.2 Bahaya Penyakit Menular Seksual ..............................................................3
2.3 Tanda dan Gejala Penyakit Menular Seksual ..............................................3
2.4 Definisi HIV/AIDS.......................................................................................3
2.5 Etiologi.........................................................................................................4
2.6 Mekanisme Penularan Penyakit...................................................................5
2.7 Manifestasi Klinis.........................................................................................6
2.8 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan.....................................................7
2.9 Infertilitas......................................................................................................9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................12
4.2 Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tingginya angka kejadian infeksi menular seksual di kalangan remaja dan dewasa
muda, terutama wanita, merupakan bukti bahwa masih rendahnya pengetahuan
remaja akan infeksi menular seksual. Wanita dalam hal ini sering menjadi korban
dari infeksi menular seksual. Hal ini mungkin disebabkan masih kurangnya
penyuluhan- penyuluhan yang diakukan oleh pemerintah dan badan-badan
kesehatan lainnya. Tidak adanya mata pelajaran yang secara khusus mengajarkan
dan memberikan informasi bagi murid sekolah menengah atas, terutama siswi,
juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka kejadian infeksi menular
seksual di kalangan remaja.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.2 HIV/AIDS
2.2.1 Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan
AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkal infeks sehingga sel darah putih akan menurun
jumlahnya. Akibatnya system kekebalan tubuh menjadi lemah dan
penderita mudah terkena berbagai penyakit kondisi ini disebut HIV
(Kumalasari, 2012)
2
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang
berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh
yang disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan
untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit.
AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga
akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain (Kumalasari, 2012).
2.2.2 Penyebab
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dianggap sebagai virus penyebab
AIDS. Virus ini termaksuk dalam retrovirus anggota subfamili lentivirinae.
Ciri khas morfologi yang unik dari HIV adalah adanya nukleoid yang
berbentuk silindris dalam virion matur. Virus ini mengandung 3 gen yang
dibutuhkan untuk replikasi retrovirus yaitu gag, pol, env. Terdapat lebih dari
6 gen tambahan pengatur ekspresi virus yang penting dalam patogenesis
penyakit. Satu protein replikasi fase awal yaitu protein Tat, berfungsi dalam
transaktivasi dimana produk gen virus terlibat dalam aktivasi transkripsional
dari gen virus lainnya. Transaktivasi pada HIV sangat efisien untuk
menentukan virulensi dari infeksi HIV. Protein Rev dibutuhkan untuk
ekspresi protein struktural virus. Rev membantu keluarnya transkrip virus
yang terlepas dari nukleus. Protein Nef menginduksi produksi khemokin
oleh makrofag, yang dapat menginfeksi sel yang lain. (Kumalasari, 2012)
3
3. Menggunakan obat suntik. Orang yang menggunakan obat suntik sering
kali berbagi jarum dan suntikan.
4. Pria yang belum disunat.
2.3 Infertilitas
2.3.1 Pengertian
Infertilitas atau ketidaksuburan pasangan usia subur (PUS) untuk memperoleh
keturunan setelah melakukan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha
pencegahan lebih dari satu tahun (Kumalasari, 2012).
4
3. Reaksi imunologis (kekebalan)
4. Adanya tumor otak
5. Adanya gangguan fungsi kelenjar tiroid
5
3. Pemberian obat-obatan untuk kesuburan
4. Tidakan inseminasi buatan
5. Bayi tabung.
6
infertilitas pada wanita, dan 10% dari pria dan wanita, 10% tidak diketahui
penyebabnya. Pasangan usia subur (PUS) yang menderita infertilitas sebanyak
524 (5,1%) PUS dari 10205 PUS6. Menurut penelitian Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta, 36% infertilas terjadi pada pria dan 64%
terjadi pada wanita. Penelitian lain menunjukan di angka kejadian infertilitas
wanita terjadi sekitar 15% pada usia produktif (30-34 tahun), meningkat sampai
dengan 30% pada usia 35-39 tahun dan 64% pada usia 40-44 tahun.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan :
1. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan
AIDS.
2. Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema
pallidum.
3. Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum
dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
4. Program pencegahan penularan dan penyebaran HIV lebih dipusatkan
pada pendidikan masyarakat mengenai cara-cara penularan HIV.
5. Sifilis dapat di cegah dengan cara melakukan hubungan seksual secara
aman misalkan menggunakan kondom.
6. Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit gonore ini adalah
menghindari gaya hidup seks bebas dan selalu setia kepada pasangan.
4.2 Saran
1. Bagi instansi terkait
a. Dalam rangka mencegah penyebar luasan penyakit seksual ini maka
perlu meningkatkan upaya promotif dengan cara melakukan penyuluhan
tentang penyakit menular seksual sehingga masyarakat lebih bias
waspada.
b. Melakukan pengendalian terhadap makin banyaknya kegiatan seks bebas.
2. Bagi masyarakat
a. Agar dapat mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran
penyakit seksual dengan cara tidak berganti – ganti pasangan.
b. Dan melakukan hubungan seksual secara aman
8
DAFTAR PUSTAKA