A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia.
Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi. Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi
kondisi tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia.
Tetapi di satu sisi kondisi tersebut menyebabkan beban negara menjadi
semakin besar. Selain menjadi beban negara juga menimbulkan permasalahan
lain. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak disertai dengan ketersediaan
lapangan pekerjaan yang mampu menampung seluruh angkatan kerja bisa
menimbulkan pengangguran, kriminalitas, yang bersinggungan pula dengan
rusaknya moralitas masyarakat.
kepada seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan bawah hingga lapisan atas
dalam masyarakat. Oleh sebab itu makalah ini disusun untuk mengetahui
seluk beluk mengenai penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari sejarah,
proses pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan dari KB, serta dampak positif
maupun dampak negatf dari pelaksanaan KB.
D. STRATEGI
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
E. MEDIA
1. Leaflet.
2. Lembar balik.
F. MATERI
Terlampir
3
G. KEGIATAN
NO Acara Waktu Kegiatan Evaluasi
1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucap salam Menjawab
2. Memperkenalkan salam,
diri mendengarkan
3. Menyepakati waktu
untuk menjelaskan
4. Menggali
pengetahuan
tentang KB
2 Isi 10 menit 1. Menjelaskan Mendengarkan
tentang pengertian dan
KB memperhatikan.
2. Menjelaskan
manfaat KB
3. Menjelaskan
tentang macam-
macam metode alat
kontrasepsi
3 Diskusi 15 menit Tanya jawab Perserta
Bertanya
4 Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan Menjawab Salam
hasil penyuluhan.
2. Memberi saran-
saran.
3. Memberi salam
H. EVALUASI
Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB
Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu
menyusui.
Ibu dapat menyebutkan bebera pa keuntungan pemakaian alat kontrasepsi.
Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang biasa cocok
bagi dirinya
4
I. LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang diinginkan, agar dapat mencapai hal tersebut, maka dibuatlah
beberapa cara alat alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan
( Sulistyawati, 2011 ).
Definisi Keluarga Berencana Menurut WHO (World Health Organisation
Expert Committe 1970) : tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,
mengatur interal diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam
keluarrga ( Hartanto, 2004 ).
Keuntungan kontrasepsi:
Efektivitas tinggi
Tidak ada efek samping secara sistemik
Tidak perlu obat atau alat
Tidak perli pengawasan medis
Tanpa biaya
Keterbatasan:
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam
30 menit pasca persalinan.
Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6
bulan.
Yang dapat menggunakan MAL:
Ibu yang menyusui secara eksklusif.
Tidak mendapatkan haid setelah melahirkan.
Yang seharusnya tidak pakai MAL:
6
2). PIL.
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan
sebagai kontrasepsi darurat.
Efek samping: gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak
teratur)
Pil kombinasi :
Efektif dan reversible
Harus diminum setiap hari.
Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan
bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
Efek samping serius sangat jarang terjadi
Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi,baik yang sudah mempunyai
anak maupun belum.
Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.
Tidak dianjurkan oleh ibu yang menyusui.
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Jenis :
Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen atau progestin dalam dosis yang sama, dengan tujuh
tablet tanpa hormon aktif.
7
Cara Kerja:
Lendir serviks menjadi kental
Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
Keterbatasan:
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorrhea
Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual,
pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.
Membutuhkan tindak pembedahan minor.
Cara Pemakaian:
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu
sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.
Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub
kutan).
Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk
mencegah infeksi pada luka insisi)
11
5). Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intra uterine device (IUD)
AKDR generasi pertama atau akdr polos (inert iud) yakni akdr yang terbuat dari
bahan polietilen. Salah satu akdr jenis ini adalah lippes loop yang sangat terkenal
dan termasuk akdr yang masih dipakai saat ini hingga sekarang. Pada saat ini akdr
merupakan salah satu cara kontrasepsi yang paling populer dan diterima oleh
program keluarga berencana disetiap negara.
Ada 2 hal yang penting menyangkut akdr yakni :
Tidak ada satu jenis iud yang secara konsisten lebih baik dari yang lain
(misal lebih rendah angka kejadiannya, untuk kehamilan, eksplusi dan
pencabutan).
AKDR yang lebih kecil menunjukaan angka kehamilan dan ekkspulis
yang lebih tinggi ketimbang model yang lebih besar, tetapimempunyai
angka kejadian yang lebih kecil gangguan perdarahan, nyeri dan gangguan
medis lainnya yang memaksa akdr harus diangkat.
Jenis AKDR :
AKDR Polos (inert IUD)
AKDR yang mengandung tembaga (copper bearing IUD)
AKDR yang mengandung obat (medicated IUD)
Cara kerja :
Dalam dua dasa warsa terakhir telah banyak dilakukan penelitian untuk
mengetahui cara kerja akdr. Pada umumnya diketahui bahwa akdr membuat
12
DAFTAR PUSTAKA
Prihatmiati, Atiek. 2003. Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Pemilihan Type
Alat Kontrasepsi Suntik pada Ibu Menyusui