PENYAKIT ANEMIA
A. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan sel darah merah, yang ditunjukkan oleh rendahnya
tingkat hemoglobin yang sehat. Tingkat hemoglobin normal pada anak lebih rendah dari
tingkat hemoglobin pada orang dewasa. Bayi baru lahir memiliki hemoglobin normal 170-
200 g/l. Setelah lahir, konsentrasi hemoglobin menurun drastis sehingga pada usia 2-3
bulan kadar hemoglobinnya berkisar 110-120 g/l. Kisaran ini bertahan terus hingga usia
sekolah, yang meningkat menjadi 130 g/l.
Anemia dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak yang berdampak
serius dalam jangka panjang. Asian Development Bank (ADB) mengatakan bahwa sekitar
22 juta anak di Indonesia terkena anemia, yang menyebabkan hilangnya angka IQ 5
sampai 15 poin, prestasi sekolah yang buruk dan kerugian potensi masa depan hingga
2,5%. Karena itu, kita semua harus mewaspadainya.
B. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 15 menit, diharapkan peserta
penyuluhan diharapkan mampu memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan serta pencegahan Anemia.
b. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta penyuluhan diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian Anemia.
2. Menyebutkan penyebab Anemia.
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Anemia.
4. Menyebutkan penatalaksanan dan pengobatan Anemia.
5. Menyebutkan cara pencagahan Anemia.
6. Menebutkan bagaimana prinsip mengolah dan menyajikan makanan.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. SASARAN
Warga Di Kecamatan Nanggalo, Siteba Padang
2. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
3. MEDIA
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet
d. mikrofon
4. Waktu Dan Tempat
Hari/Tanggal : Jum’at, 05 November 2015
Jam : 09:00-10:00 Wib
Tempat: Balai Desa Rt.01 Rw.02 Kec. Nanggalo, Siteba Padang
5. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Tiara Asparina Sari
b. Presenter : Rahmi Putri Roza
c. Observer : Sri Ulfa Afriwan Chantya
d. Fasilitator : Reza Yuni Sandra
6. SETTING TEMPAT
: Moderator : peserta : observer
: presenter : fasilitator
D. URAIAN TUGAS
1. MODERATOR
Membuka acara
memperkenalkan anggota
menjelaskan tujuan dan topik
menjelaskan tata tertib penyuluhan
menjelaskan kontrak waktu
menetapkan bahasa
meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak di pahami
memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh peserta
menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan mengatur jalannya
acara
menutup acara
2. PRESENTER
menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disajikan
Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
Memberikan reinforcement positif terhadap peserta tentang
pendapatnya
menjawab pertanyaan dari peserta
3. FASILITATOR
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Membagikan leaflet pada setiap peserta
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
4. OBSERVER
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
E. KEGIATAN PENYULUHAN
penyebab anemia
Menggali pengetahuan Mendengarkan dan
tentang tanda dan gejala memperhatikan
anemia Mengemukakan
Memberikan reinforcement pendapat
positif
Menjelaskan tentang tanda
dan gejala anemia Mendengarkan
Menggali pengetahuan
tentang komplikasi anemia Mendengarkan dan
Memberikan reinforcement
memperhatikan
positif Mengemukakan
Menjelaskan komplikasi
pendapat
anemia Mendengarkan
Menggali pengetahuan
tentang cara pencegahan
anemia Mendengarkan dan
Memberikan reinforcement memperhatikan
positif Mengemukakan
Menjelaskan tentang cara pendapat
pencegahan anemia
Menggali pengetahuan Mendengarkan
tentang pengobatan
tradisional penyakit anemia
Memberikan reinforcement Mendengarkan dan
positif memperhatikan
Menjelaskan tentang Mengemukakan
pengobatan tradisional pendapat
penyakit anemia
Memberi kesempatan
Mendengarkan
audiens untuk bertanya
Menjawabpertanyaan
Mendengarkan dan
audiens (jikaada)
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Bersama peserta Ikut menyimpulkan
3. Penutup menyimpulkan materi yang
(5 menit) materi
telah disampaikan Menjawab
Mengevaluasi materi yang
pertanyaan
telah diberikan Menjawab salam
Menutup dan memberi salam
F. EVALUASI
Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
Diharapkan penyuluh dan peserta dapat hadir sesuai dengan waktu yang direncanakan
Diharapkan setting tempat teratur, media serta alat – alat untuk penyuluhan tersedia
sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
peran dan tugas anggota sesuai dengan perencanaan
pelaksanaan kegiata sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
peserta tidak meninggalkan kegiatan
peserta dapat memenuhi aturan
c. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menyebutkan sebagian dari materi yang disampaikan
peserta dapat memahami isi penyuluhan
G. LAMPIRAN MATERI
ANEMIA
A. PENGERTIAN ANEMIA
Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila jumlah sel darah merah (eritrosit) dan
atau jumlah hemoglobin dalam darah menurun di bawah normal. Sel darah merah dan
hemoglobin ini berfungsi untuk mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tanpa
kecukupan pasokan oksigen, banyak jaringan dan organ tubuh akan terganggu.
2. PENYEBAB ANEMIA
Anemia pada anak disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan anemia pada orang dewasa.
Namun, penyebab anemia pada anak-anak juga memiliki kekhasan tersendiri, di antaranya:
Kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia pada anak.
Sebenarnya, bila anak mendapatkan makanan bergizi yang cukup, sangat kecil
kemungkinannya mereka mengalami kekurangan zat besi. Namun, banyak anak-anak dari
kalangan tidak mampu yang kurang mendapatkan makanan bergizi sehingga mengalami
anemia dan gejala kurang gizi lainnya. Anak-anak dari kalangan mampu juga dapat
terkena anemia bila memiliki gangguan pola makan atau berpola makan tidak seimbang.
Parasit. Anak-anak dapat mengalami anemia karena mengidap cacingan. Pola makan
anak mungkin normal, namun penyerapan nutrisinya terganggu karena diserobot cacing
di dalam perutnya.
Menstruasi. Anemia dapat terjadi pada remaja putri yang mengalami perdarahan
menstruasi berat dan berkepanjangan.
Perdarahan. Perdarahan ini bisa saja akibat mimisan, luka karena jatuh atau kecelakaan
5. PENCEGAHAN ANEMIA
pencegahan anemia pada anak
Usahakan memberikan air susu ibu (ASI) sampai setidaknya anak berumur 12
bulan (idealnya sampai 2 tahun). Ibu menyusui disarankan mengkonsumsi
makanan yang cukup zat besi.
Jika anak sudah mendapatkan makanan tambahan, usahakan menambahkan
sereal, bayam, kangkung, katuk dan sumber zat besi lainnya dalam menu
makanan padat yang diberikan.
Jika Anda memberikan susu formula kepada bayi Anda, pilihlah susu formula
yang diperkaya dengan zat besi.
Pastikan anak anda yang lebih besar memiliki pola makan seimbang dengan
makanan yang mengandung:
- Zat Besi ( Fe )daging (terutama daging berwarna merah), kuning telur, sayur-
sayuran yang berwarna hijau (kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam,
daun singkong, kacang buncis, kacang panjang, dll. ).
- Asam Folat Ati, jamur, pisang, apel
- Protein Telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacang
- Berikan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
- Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
- Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi
dan penyakit cacingan.
- Ajarkan anak-anak kebiasaan hidup bersih sehingga terhindar dari penyakit
infeksi dan parasit.
Lampiran 2:
1. Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila julah sel darah merah (eritrosit) dan
atau jumlah hemoglobin dalam darah menurun di bawah normal.
2. Anemia pada anak disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan anemia pada orang
dewasa. Namun, penyebab anemia pada anak-anak juga memiliki kekhasan tersendiri, di
antaranya:
a. Kekurangan zat besi
c. Parasit
d. Menstruasi
e. Infeksi
g. Perdarahan
3. Anemia Ringan
Anemia ringan biasana tidak menimbulkan gejala apapun. Jika anemia ini berlangsung secara
terus menerus (kronis) tubuh dapat beradaptasi atau mengimbangi perubahan, dalam hal ini
mungkin tidak ada gejala apapun sampai anemia menjadi lebih berat.
Anemia Sedang
Anemia sedang dapat memunculkan gejala-gejala berikut, diantaranya:
a) Wajah tampak pucat
b) Cepat lelah
c) Penurunan energy
d) Sesak napas ringan
e) Jantung berdebar-
debar Anemia Berat
Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia berat meliputi:
a) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk, berwarna
merah marun atau tampak berdarah.
b) Denyut jantung cepat
c) Tekanan darah rendah
d) Pernapasan cepat
e) Pucat atau kulit dingin
f) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah
g) Pembesaran kelenjar getah bening
h) Nyeri dada
i) Pusing atau kepala terasa ringan (terutama ketika berdiri)
j) Kelelahan atau kekurangan energy
k) Sakit kepala tidak bisa berkonsentrasi
l) Pingsan
m) Sesak napas
4. Apabila terjadi gejala-gejala anemia, segera periksakan kondisi anak ke dokter untuk
mengetahui penyebab anemia sehingga pengobatan dapat diberikan dengan tepat. Selain
terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet. Untuk memenuhi asupan
zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe) misalnya makanan
hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua.
Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada
anak umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama
masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi
elemental dan 0.25 mg asam folat. Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai
efek samping seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar. Agar
tidak terjadi efek samping dianjurkan minum tablet setelah makan pada malam hari.
Usahakan memberikan air susu ibu (ASI) sampai setidaknya anak berumur 12 bulan
(idealnya sampai 2 tahun). Ibu menyusui disarankan mengkonsumsi makanan yang cukup
zat besi.
Jika Anda memberikan susu formula kepada bayi Anda, pilihlah susu formula yang
diperkaya dengan zat besi.
Pastikan anak Anda yang lebih besar memiliki pola makan seimbang dengan makanan
yang mengandung:
o Zat Besi ( Fe )
Ati, daging (terutama daging berwarna merah), kuning telur, sayur-sayuran yang
berwarna hijau (kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam, daun singkong,
kacang buncis, kacang panjang, dll. ).
o Asam Folat
Ati, jamur, pisang, apel
o Protein
Telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacang
Berikan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi.
Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.
Ajarkan anak-anak kebiasaan hidup bersih sehingga terhindar dari penyakit infeksi dan
parasit.
Evaluasi Struktur
a) Materi siap sudah dua hari sebelum penyuluhan
b) SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
c) Media : lcd, leaflet, dan Laptop sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
d) Penyuluh telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan pembagian tugas
Evaluasi Proses
a) Penyuluhan telah dimulai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Suasana penyuluhan sudah tertib
d) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai
e) 80% peserta yang dikontrak telah hadir dalam acara penyuluhan
Pertanyaan dari Peserta:
- Apakah anemia itu hanya terjadi pada orang dewasa saja atau anak-anak saja?
- Apakah dampak negativ dari anemia tersebut?
- Waktu seorang ibu hamil dan dikatakan mengalami anemia, apakah anak yang dikandungnya
juga mengalami anemia?
- Beberapa bulan lalu, saya pingsan, apakah saya kekurangan darah juga?
Evaluasi Hasil
2) Penyebab anemia:
c) Parasit
d) Infeksi
e) Penyakit
f) Perdarahan
4) Apabila terjadi gejala-gejala anemia, segera periksakan kondisi anak ke dokter untuk
mengetahui penyebab anemia sehingga pengobatan dapat diberikan dengan tepat. Minum obat
penambah darah seperti sangobion.
Zat Besi ( Fe )
Asam Folat
Protein
Vitamin C