Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT ANEMIA

Pokok Bahasan : Sistem Imun Dan Hematologi


Sub Pokok Bahasan : Anemia
Waktu : 09.00-10.00 Wib
Hari / Tanggal : jum’at, 05 November 2015
Tempat : Balai Desa Kec Nanggalo

A. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan sel darah merah, yang ditunjukkan oleh rendahnya
tingkat hemoglobin yang sehat. Tingkat hemoglobin normal pada anak lebih rendah dari
tingkat hemoglobin pada orang dewasa. Bayi baru lahir memiliki hemoglobin normal 170-
200 g/l. Setelah lahir, konsentrasi hemoglobin menurun drastis sehingga pada usia 2-3
bulan kadar hemoglobinnya berkisar 110-120 g/l. Kisaran ini bertahan terus hingga usia
sekolah, yang meningkat menjadi 130 g/l.
Anemia dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak yang berdampak
serius dalam jangka panjang. Asian Development Bank (ADB) mengatakan bahwa sekitar
22 juta anak di Indonesia terkena anemia, yang menyebabkan hilangnya angka IQ 5
sampai 15 poin, prestasi sekolah yang buruk dan kerugian potensi masa depan hingga
2,5%. Karena itu, kita semua harus mewaspadainya.

B. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 15 menit, diharapkan peserta
penyuluhan diharapkan mampu memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan serta pencegahan Anemia.

b. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta penyuluhan diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian Anemia.
2. Menyebutkan penyebab Anemia.
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Anemia.
4. Menyebutkan penatalaksanan dan pengobatan Anemia.
5. Menyebutkan cara pencagahan Anemia.
6. Menebutkan bagaimana prinsip mengolah dan menyajikan makanan.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. SASARAN
Warga Di Kecamatan Nanggalo, Siteba Padang
2. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
3. MEDIA
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet
d. mikrofon
4. Waktu Dan Tempat
Hari/Tanggal : Jum’at, 05 November 2015
Jam : 09:00-10:00 Wib
Tempat: Balai Desa Rt.01 Rw.02 Kec. Nanggalo, Siteba Padang
5. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Tiara Asparina Sari
b. Presenter : Rahmi Putri Roza
c. Observer : Sri Ulfa Afriwan Chantya
d. Fasilitator : Reza Yuni Sandra

6. SETTING TEMPAT
: Moderator : peserta : observer

: presenter : fasilitator

D. URAIAN TUGAS
1. MODERATOR
 Membuka acara
 memperkenalkan anggota
 menjelaskan tujuan dan topik
 menjelaskan tata tertib penyuluhan
 menjelaskan kontrak waktu
 menetapkan bahasa
 meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak di pahami
 memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh peserta
 menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan mengatur jalannya
acara
 menutup acara
2. PRESENTER
 menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disajikan
 Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
 Memberikan reinforcement positif terhadap peserta tentang
pendapatnya
 menjawab pertanyaan dari peserta
3. FASILITATOR
 Memotivasi peserta agar berperan aktif
 Membuat absensi penyuluhan
 Membagikan leaflet pada setiap peserta
 Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
4. OBSERVER
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

E. KEGIATAN PENYULUHAN

NO Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Kegiatan
 Moderator memberikan  Menjawab salam
1. Pembukaan
(5 menit) salam
 Moderator memper kenalkan
 Mendengarkan dan
pembimbing
memperhatikan
 Moderator menjelaskan
 Mendengarkan dan
tentang topik penyuluhan
memperhatikan
 Moderator membuat kontrak
 Mendengarkan dan
waktu dan bahasa
memperhatikan
 Moderator menjelaskan
 Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan
memperhatikan
 Mengkaji penegetahuan
 Mengemukakan
peserta tentang anemia
pendapat
 Memberi reinforcement
 Mendengarkan dan
positif
memperhatikan
 Menjelaskan pengertian  Mendengarkan dan
2. Tahap
anemia memperhatikan
Pelaksanaan  Memotivasi peserta untuk  Mengulang kembali
(20 menit)
mengulang kembali
 Memberikan reinforcment
 Mendengarkan
Positif
 Menggali pengetahuan
tentang klasifikasi anemia  Mengemukakan
 Memberikan reinforcement pendapat
positif  Mendengarkan
 Menjelaskan klasifikasi
anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
memperhatikan
tentang penyebab anemia
 Memberikan reinforcement  Mengemukakan
pendapat
positif
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan

penyebab anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
tentang tanda dan gejala memperhatikan
anemia  Mengemukakan
 Memberikan reinforcement pendapat
positif
 Menjelaskan tentang tanda
dan gejala anemia  Mendengarkan
 Menggali pengetahuan
tentang komplikasi anemia  Mendengarkan dan
 Memberikan reinforcement
memperhatikan
positif  Mengemukakan
 Menjelaskan komplikasi
pendapat
anemia  Mendengarkan
 Menggali pengetahuan
tentang cara pencegahan
anemia  Mendengarkan dan
 Memberikan reinforcement memperhatikan
positif  Mengemukakan
 Menjelaskan tentang cara pendapat
pencegahan anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan
tentang pengobatan
tradisional penyakit anemia
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan dan
positif memperhatikan
 Menjelaskan tentang  Mengemukakan
pengobatan tradisional pendapat
penyakit anemia
 Memberi kesempatan
 Mendengarkan
audiens untuk bertanya
 Menjawabpertanyaan
 Mendengarkan dan
audiens (jikaada)
memperhatikan

 Bertanya (jika ada)

 Mendengarkan dan
memperhatikan
 Bersama peserta  Ikut menyimpulkan
3. Penutup menyimpulkan materi yang
(5 menit) materi
telah disampaikan  Menjawab
 Mengevaluasi materi yang
pertanyaan
telah diberikan  Menjawab salam
 Menutup dan memberi salam

F. EVALUASI

Kriteria Hasil

a. Evaluasi Struktur
 Diharapkan penyuluh dan peserta dapat hadir sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Diharapkan setting tempat teratur, media serta alat – alat untuk penyuluhan tersedia
sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
 peran dan tugas anggota sesuai dengan perencanaan
 pelaksanaan kegiata sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
 peserta tidak meninggalkan kegiatan
 peserta dapat memenuhi aturan
c. Evaluasi Hasil
 Peserta dapat menyebutkan sebagian dari materi yang disampaikan
 peserta dapat memahami isi penyuluhan
G. LAMPIRAN MATERI

ANEMIA

A. PENGERTIAN ANEMIA
Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila jumlah sel darah merah (eritrosit) dan
atau jumlah hemoglobin dalam darah menurun di bawah normal. Sel darah merah dan
hemoglobin ini berfungsi untuk mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tanpa
kecukupan pasokan oksigen, banyak jaringan dan organ tubuh akan terganggu.

2. PENYEBAB ANEMIA
Anemia pada anak disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan anemia pada orang dewasa.
Namun, penyebab anemia pada anak-anak juga memiliki kekhasan tersendiri, di antaranya:

 Kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia pada anak.
Sebenarnya, bila anak mendapatkan makanan bergizi yang cukup, sangat kecil
kemungkinannya mereka mengalami kekurangan zat besi. Namun, banyak anak-anak dari
kalangan tidak mampu yang kurang mendapatkan makanan bergizi sehingga mengalami
anemia dan gejala kurang gizi lainnya. Anak-anak dari kalangan mampu juga dapat
terkena anemia bila memiliki gangguan pola makan atau berpola makan tidak seimbang.

 Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan vitamin C

 Parasit. Anak-anak dapat mengalami anemia karena mengidap cacingan. Pola makan
anak mungkin normal, namun penyerapan nutrisinya terganggu karena diserobot cacing
di dalam perutnya.

 Menstruasi. Anemia dapat terjadi pada remaja putri yang mengalami perdarahan
menstruasi berat dan berkepanjangan.

 Infeksi. Penyakit infeksi tertentu dapat mengganggu pencernaan dan mengganggu


produksi sel darah merah.

 Penyakit ginjal dan penyakit kronik lain seperti TBC.

 Perdarahan. Perdarahan ini bisa saja akibat mimisan, luka karena jatuh atau kecelakaan

3. TANDA DAN GEJALA ANEMIA


A. Anemia Ringan
Anemia ringan biasana tidak menimbulkan gejala apapun. Jika anemia ini berlangsung
secara terus menerus (kronis) tubuh dapat beradaptasi atau mengimbangi perubahan,
dalam hal ini mungkin tidak ada gejala apapun sampai anemia menjadi lebih berat.
B. Anemia Sedang
Anemia sedang dapat memunculkan gejala-gejala berikut, diantaranya:
 Wajah tampak pucat
 Cepat lelah
 Penurunan energy
 Sesak napas ringan
 Jantung berdebar-debar
C. Anemia Berat
Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia berat meliputi:
 Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk,
berwarna merah marun atau tampak berdarah.
 Denyut jantung cepat
 Tekanan darah rendah
 Pernapasan cepat
 Pucat atau kulit dingin
 Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah
 Pembesaran kelenjar getah bening
 Nyeri dada
 Pusing atau kepala terasa ringan (terutama ketika berdiri)
 Kelelahan atau kekurangan energy
 Sakit kepala tidak bisa berkonsentrasi
 Pingsan
 Sesak napas

4. PENANGANAN DAN PENGOBATAN ANEMIA


Apabila terjadi gejala-gejala anemia, segera periksakan kondisi anak ke dokter untuk
mengetahui penyebab anemia sehingga pengobatan dapat diberikan dengan tepat. Selain terapi
obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet. Untuk memenuhi asupan zat besi,
tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe) misalnya makanan hewani, kacang-
kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua.
Defisiensi / kekurangan zat besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila jumlah
penderita anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling
dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai
salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia. Anemia dapat diatasi
dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada anak umumnya
diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan.
TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg
asam folat. Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai efek samping seperti
mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar. Agar tidak terjadi efek
samping dianjurkan minum tablet setelah makan pada malam hari.

5. PENCEGAHAN ANEMIA
pencegahan anemia pada anak
 Usahakan memberikan air susu ibu (ASI) sampai setidaknya anak berumur 12
bulan (idealnya sampai 2 tahun). Ibu menyusui disarankan mengkonsumsi
makanan yang cukup zat besi.
 Jika anak sudah mendapatkan makanan tambahan, usahakan menambahkan
sereal, bayam, kangkung, katuk dan sumber zat besi lainnya dalam menu
makanan padat yang diberikan.
 Jika Anda memberikan susu formula kepada bayi Anda, pilihlah susu formula
yang diperkaya dengan zat besi.
 Pastikan anak anda yang lebih besar memiliki pola makan seimbang dengan
makanan yang mengandung:
- Zat Besi ( Fe )daging (terutama daging berwarna merah), kuning telur, sayur-
sayuran yang berwarna hijau (kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam,
daun singkong, kacang buncis, kacang panjang, dll. ).
- Asam Folat Ati, jamur, pisang, apel
- Protein Telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacang
- Berikan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
- Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
- Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi
dan penyakit cacingan.
- Ajarkan anak-anak kebiasaan hidup bersih sehingga terhindar dari penyakit
infeksi dan parasit.

pencegahan anemia pada ibu hamil


 Pencegahan Anemia
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan

pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui data dasar

kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai

pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga di ketahui

adanya infeksiparasit. (Manuaba, I. B. G. 1998, hal.30)


6. PRINSIP MENGOLAH DAN MENYAJIKAN MAKANAN

 Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan


 Alat-alat memasak bersih
 Sayuran, buah dicuci dahulu baru dipotong-potong
 Sayuran dimasak, jangan terlalu lama
 Sajikan makanan bervariasi jenis makanannya
 Kombinasi makanan hewani dan nabati
 Perhatikan jadwal menu
 Jumlah makanan sesuai dengan kebutuhan

Lampiran 2:

Pertanyaan yang akan diberikan kepada peserta:

1) Coba ibu / bapak sebutkan pengertian Anemia?


2) Coba ibu / bapak sebutkan penyebab-penyebab Anemia?
3) Coba ibu / bapak sebutkan tanda dan gejala dari Anemia?
4) Coba ibu / bapak sebutkan penatalaksanaan dan pengobatan dari Anemia?
5) Coba ibu / bapak sebutkan bagaimana cara mencegah penyakit Anemia?
6) Coba ibu / bapak sebutkan bagaimana prinsip mengolah dan meniapkan makanan?

Jawaban yang diharapkan dari peserta:

1. Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi apabila julah sel darah merah (eritrosit) dan
atau jumlah hemoglobin dalam darah menurun di bawah normal.

2. Anemia pada anak disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan anemia pada orang
dewasa. Namun, penyebab anemia pada anak-anak juga memiliki kekhasan tersendiri, di
antaranya:
a. Kekurangan zat besi

b. Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan vitamin C

c. Parasit

d. Menstruasi

e. Infeksi

f. Penyakit ginjal dan penyakit kronik lain seperti TBC.

g. Perdarahan

3. Anemia Ringan
Anemia ringan biasana tidak menimbulkan gejala apapun. Jika anemia ini berlangsung secara
terus menerus (kronis) tubuh dapat beradaptasi atau mengimbangi perubahan, dalam hal ini
mungkin tidak ada gejala apapun sampai anemia menjadi lebih berat.

Anemia Sedang
Anemia sedang dapat memunculkan gejala-gejala berikut, diantaranya:
a) Wajah tampak pucat
b) Cepat lelah
c) Penurunan energy
d) Sesak napas ringan
e) Jantung berdebar-
debar Anemia Berat
Beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia berat meliputi:
a) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk, berwarna
merah marun atau tampak berdarah.
b) Denyut jantung cepat
c) Tekanan darah rendah
d) Pernapasan cepat
e) Pucat atau kulit dingin
f) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah
g) Pembesaran kelenjar getah bening
h) Nyeri dada
i) Pusing atau kepala terasa ringan (terutama ketika berdiri)
j) Kelelahan atau kekurangan energy
k) Sakit kepala tidak bisa berkonsentrasi
l) Pingsan
m) Sesak napas

4. Apabila terjadi gejala-gejala anemia, segera periksakan kondisi anak ke dokter untuk
mengetahui penyebab anemia sehingga pengobatan dapat diberikan dengan tepat. Selain
terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet. Untuk memenuhi asupan
zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe) misalnya makanan
hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua.

Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada
anak umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama
masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi
elemental dan 0.25 mg asam folat. Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai
efek samping seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar. Agar
tidak terjadi efek samping dianjurkan minum tablet setelah makan pada malam hari.

5. Cara mencegah anemia:

 Usahakan memberikan air susu ibu (ASI) sampai setidaknya anak berumur 12 bulan
(idealnya sampai 2 tahun). Ibu menyusui disarankan mengkonsumsi makanan yang cukup
zat besi.

 Jika anak sudah mendapatkan makanan tambahan, usahakan menambahkan sereal,


bayam, kangkung, katuk dan sumber zat besi lainnya dalam menu makanan padat yang
diberikan.

 Jika Anda memberikan susu formula kepada bayi Anda, pilihlah susu formula yang
diperkaya dengan zat besi.

 Pastikan anak Anda yang lebih besar memiliki pola makan seimbang dengan makanan
yang mengandung:
o Zat Besi ( Fe )
Ati, daging (terutama daging berwarna merah), kuning telur, sayur-sayuran yang
berwarna hijau (kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam, daun singkong,
kacang buncis, kacang panjang, dll. ).

o Asam Folat
Ati, jamur, pisang, apel

o Protein
Telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacang

 Berikan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi.

 Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.

 Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.

 Ajarkan anak-anak kebiasaan hidup bersih sehingga terhindar dari penyakit infeksi dan
parasit.

6. Prinsip menyiapkan makanan:

- Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan


- Alat-alat memasak bersih
- Sayuran, buah dicuci dahulu baru dipotong-potong
- Sayuran dimasak, jangan terlalu lama
- Sajikan makanan bervariasi jenis makanannya
- Kombinasi makanan hewani dan nabati
- Perhatikan jadwal menu
- Jumlah makanan sesuai dengan kebutuhan
Hasil Evaluasi
Penyuluhan tentang Anemia dan Penanggulangannya
Di Ruang Kaswari, RSUD Wangaya
Tanggal 13 Desember 2011

Evaluasi Struktur
a) Materi siap sudah dua hari sebelum penyuluhan
b) SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
c) Media : lcd, leaflet, dan Laptop sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
d) Penyuluh telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan pembagian tugas

Evaluasi Proses
a) Penyuluhan telah dimulai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Suasana penyuluhan sudah tertib
d) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai
e) 80% peserta yang dikontrak telah hadir dalam acara penyuluhan
Pertanyaan dari Peserta:

o Penanya: Ibu Nurlaila

- Apakah anemia itu hanya terjadi pada orang dewasa saja atau anak-anak saja?
- Apakah dampak negativ dari anemia tersebut?

o Penanya: Ibu Natalia

- Apakah penyakit anemia bawaan sejak lahir?


- Jika sudah mendapatkan transfusi darah apakah seseorang yang menderita anemia akan
sembuh secara total?
- Makanan apa saja yang mengandung zat besi?

o Penanya: Ibu Leni

- Waktu seorang ibu hamil dan dikatakan mengalami anemia, apakah anak yang dikandungnya
juga mengalami anemia?

o Penanya: Ibu Sulton

- Beberapa bulan lalu, saya pingsan, apakah saya kekurangan darah juga?
Evaluasi Hasil

 Pertanyaan 1 dijawab oleh Ibu Suryati

 Pertanyaan 2 dijawab oleh Bapak Wetra

 Pertanyaan 3 dijawab oleh Ibu Candri

 Pertanyaan 4 dijawab oleh Bapak Bawa

 Pertanyaan 5 dijawab oleh Ibu Asri

 Pertanyaan 6 dijawab oleh Bapak

Wetra Jawaban dari peserta:


1) Anemia adalah kondisi yang terjadi dimana jumlah sel darah merah dan jumlah hemoglobin di
bawah normal.

2) Penyebab anemia:

a) Kekurangan zat besi

b) Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan vitamin C

c) Parasit

d) Infeksi

e) Penyakit

f) Perdarahan

3) Tanda dan gejala aenmia:


a) Wajah tampak pucat
b) Cepat lelah
c) Penurunan energi
d) Sesak napas ringan
e) Jantung berdebar-debar
f) Tinja hitam
g) Pucat
h) Tekanan darah rendah
i) Pingsan
j) Sesak napas
k) Sakit kepala

4) Apabila terjadi gejala-gejala anemia, segera periksakan kondisi anak ke dokter untuk
mengetahui penyebab anemia sehingga pengobatan dapat diberikan dengan tepat. Minum obat
penambah darah seperti sangobion.

5) Cara mencegah anemia:


a. Memberi ASI kepada anak
b. Memberi makanan pendamping ASI
c. Pola makan seimbang dengan makanan yang mengandung:

 Zat Besi ( Fe )

 Asam Folat

 Protein

 Vitamin C

d. Menjaga lingkungan tetap bersih.

6) Prinsip menyiapkan makanan:


§ Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan
§ Alat-alat memasak bersih
§ Sayuran, buah dicuci dahulu baru dipotong-potong
§ Sayuran dimasak, jangan terlalu lama
§ Sajikan makanan bervariasi jenis makanannya
§ Kombinasi makanan hewani dan nabati
§ Jumlah makanan sesuai dengan kebutuhan
XII REFERENSI
· Brunner 7 Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol: 1, Edisi 8.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
· Guyton, Arthur C. & John E. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi
11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
· Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gannguan Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika
· Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinik. Jakarta:
Salemba Medika
· Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai