Anda di halaman 1dari 49

JENIS VARIABEL PENELITIAN,

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL


&
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
PENELITIAN

Armelia Sari
Variabel :
• segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian

• adalah ukuran/ciri yang mempunyai variasi antara


satu kelompok/objek dengan kelompok/objek
lainnya

misalnya : - umur - berat badan


- jenis kelamin - karies gigi
- penyakit - gingivitis
Variabel bebas/pengaruh/
independent: variabel
yang mempengaruhi

Jenis
variabel

Variabel tergantung/
terpengaruh/dependent:
variabel yang dipengaruhi
Variabel :
1. V. confounding/ pengganggu/ perancu
2. V. moderate/perantara/penghubung
3. V. prakondisi
4. V. pendahulu
5. V. terkontrol/terkendali
VARIABEL BEBAS
• Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel
tergantung).

Variabel bebas dapat diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh


peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala
yang diobservasi.

Contoh:
“Kebiasaan menyikat gigi” adalah variable bebas yang dapat
dilihat pengaruhnya terhadap “jumlah karies dalam mulut”.

”Ekstrak kulit rambutan” adalah variabel bebas yang


dilihat pengaruhnya terhadap ”bakteri patogen RM”
VARIABEL TERGANTUNG

Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau


menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati dan


diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh
variabel bebas.

• Contoh:
• “Pengaruh obat kumur herbal” adalah variable bebas yang dapat dilihat
pengaruhnya terhadap “jumlah bakteri dalam mulut” variabel tergantung
VARIABEL PERANTARA/ PENGHUBUNG/
MODERATE

Variabel yang menjembatani pengaruh suatu variabel bebas dengan


variabel tergantung

v. bebas v. perantara v. tergantung

penyuluhan alat peraga Kesadaran sikat gigi


VARIABEL PERANTARA
• Variabel perantara merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable
bebas dan variabel tergantung.

• Contoh :
Hipotesis: Ada hubungan antara penyuluhan gigi
menggunakan alat peraga dengan meningkatnya kesadaran
anak-anak untuk menyikat gigi.
         Variabel bebas: penyuluhan
         Variabel tergantung: kesadaran menyikat gigi
         Variable perantara: alat peraga
VARIABEL PENDAHULU

Variabel bebas yang berpengaruh pada variabel tergantung tetapi


sekaligus berpengaruh pula pada variabel lain yang juga berperan sebagai
variabel bebas terhadap variabel tergantung tsb.

tingkat pendidikan
v.pendahulu

v.bebas v.tergantung

penerimaan thd cara kepercayaan thd cara


pengobatan modern pengobatan tradisional
VARIABEL PRAKONDISI

Variabel yang keberadaannya merupakan prasyarat bagi bekerjanya variabel


bebas terhadap variabel tergantung

kebersihan mulut

v. prakondisi

v. bebas v. tergantung

streptococcus mutans karies


VARIABEL TERKONTROL

• Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang


faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

• Contoh:

Hipotesis: ada pengaruh ekstrak stroberi terhadap


pertumbuhan S. mutans
         Variabel bebas: ekstrak stroberi
         Variabel tergantung: pertumbuhan S. mutans
         Variabel kontrol: medium pertumbuhan bakteri
VARIABEL PENGGANGGU
(CONFOUNDING)
Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung

variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara


kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara
teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
CONTOH VARIABEL
PENGGANGGU

Kebiasaan makan manis  Karies gigi

Kebiasaan menggosok gigi


Genetik
Kunjungan ke drg
CONTOH VARIABEL
PENGGANGU
Variabel independen  varibel dependen
Kadar estrogen osteoporosis

Variabel confounding
Asupan kalsium
Indeks massa tubuh
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
HUBUNGAN ANTARVARIABEL

1. Hubungan sederhana

Variabel bebas Variabel tergantung

2. Hubungan sederhana dengan 2/> variabel bebas

Variabel Variabel Variabel


bebas I tergantung bebas II

plak gigi gingivitis diabetes melitus


3. Hubungan dengan variabel perantara

Variabel Variabel Variabel


bebas perantara tergantung

sukrosa pH plak gigi karies gigi

4. Hubungan dengan variabel pendahulu

Variabel Variabel
jenis pendahulu bebas
kelamin merokok

Variabel
tergantung kanker
paru
5. Hubungan dengan variabel prakondisi

Variabel prakondisi: variabel yang keberadaannya


merupakan prasayarat bekerjanya variabel bebas

Variabel prakondisi
kondisi tubuh

Variabel bebas Variabel tergantung

coronavirus SARS
6. Hubungan dengan variabel luar

Variabel
luar
S. mutans
Variabel
luar

X Kebersihan mulut

Variabel Variabel Variabel


bebas tergantung X luar

Sukrosa karies gigi aliran ludah


HUBUNGAN LEBIH DARI DUA VARIABEL

Hubungan antara dua variabel disebut


hubungan bivariat
Hubungan lebih dari dua variabel disebut
hubungan multivariat

1 Keterangan:
X1
X1 : Kebiasaan menyikat gigi
Y
X2 X2 : Tingkat pendidikan
Y : jumlah karies/DMFT
X1 Keterangan:
X1 : gaya belajar
Y X2 : motivasi belajar
X2 Y : prestasi belajar

X1
Keterangan:
X2 X1 : gizi
X2 :usia
X3 Y
X3 : tinggi ibu
X4 X4 : tinggi ayah
X5 : jenis kelamin
X5
Y : tinggi badan anak
SKALA PENGUKURAN

Untuk mengukur suatu variabel dalam rumusan


masalah penelitian, dibutuhkan skala
pengukuran.
BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN:
a. Variabel Kategorikal (variabel kualitatif)
b. Variabel Numerik (variabel kuantitatif)

VARIABEL
VARIABEL KATEGORIKAL
KATEGORIKAL (NOMINAL
(NOMINAL && ORDINAL):
ORDINAL):
--ditetapkan
ditetapkanberdasarkan
berdasarkanproses
prosespenggolongan
penggolongan
--berbentuk
berbentukklasifikasi
klasifikasiatau
ataukategori
kategori
--datanya
datanyanon
nonmetrik
metrik(tidak
(tidakmempunyai
mempunyai besaran)
besaran)

VARIABEL
VARIABEL NUMERIK
NUMERIK (RASIO
(RASIO && INTERVAL)
INTERVAL)
- ditetapkan berdasarkan proses pengukuran
- datanya mempunyai besaran atau satuan  data
metrik
Skala dalam penelitian:

Skala Nominal

Skala Ordinal

Skala Rasio

Skala Interval
VARIABEL KATEGORIK/
KUALITATIF

• 1. SKALA NOMINAL

• 2. SKALA ORDINAL
SKALA NOMINAL

• Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan


untuk memberikan kategori saja

• Contoh:
Ya 1
Tidak 2
SKALA NOMINAL
• Suatu skala yang berfungsi untuk mengelompokkan data,
tetapi tidak memiliki arti:
• dua (2) kategori  dikotom jenis kel, ya/tidak,
sehat/sakit.
• lebih 2 kategori  polikotom  gol darah, etnik
• nomor atau kode  hanya nama atau label, bukan
besaran atau peringkat

Misalnya : jenis kelamin diberi skala :


• 1. Laki-laki
• 2. perempuan
Angka 2 untuk perempuan bukan berarti lebih baik/besar
dari angka 1 bagi laki-laki
SKALA
SKALA ORDINAL:
ORDINAL:

- sifatnya sama dengan nominal

- jenjang urutan

- skala yang memberi arti


prioritas/peringkat/ranking
- jarak antara peringkat:
tidak sama, tidak dapat dibandingkan &
tidak dapat diukur

- Mengurutkan nilai “paling rendah” ke tingkatan


“paling tinggi”
SKALA ORDINAL

• Contoh:
Tingkat pendidikan
TK……………………… 1
SD ………………………… 2
SMP ………………….. 3
SMU ………………………. 4
S1 ……………………… 5
S2…………. 6
VARIABEL
NUMERIK/KUANTITATIF

1. SKALA RATIO

2. SKALA INTERVAL
SKALA RASIO

• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan


untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak
atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki
nilai 0 (nol) yang mutlak .
• Contoh:
1. Berat Badan
2. Tinggi badan
3. Hasil Pengukuran  kadar gula darah, kolesterol
SKALA RASIO

• Yaitu skala yang dapat memberi arti


perbandingan/perkalian.
• Contoh : berat badan Lia 40 kg
berat badan Rony 60 kg
Ratio berat Rony 3/2 x berat Lia.
Jadi nilai 3/2 memiliki arti.
SKALA INTERVAL

• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat


digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan
sudah jelas, namun tidak memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak.
• Contoh:
1. Skala Pada Termometer (suhu badan)
2. Skala Pada Jam
RINGKASAN TENTANG SKALA

Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
(DOV)
DEFINISI OPERASIONAL

• Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan


informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur
variabel.
DEFINISI OPERASIONAL

• Semua yang ada pada kerangka konsep harus dibuat


batasan operasionalnya
• Agar tidak bermakna ganda
• Boleh mengacu dari pustaka yang ada
• Boleh pula membuat definisi sendiri asal masuk akal dan
dapat dipertanggung jawabkan
• Harus ditaati sampai penelitian selesai
MERUMUSKAN
MERUMUSKAN DEFINISI
DEFINISI OPERASIONAL
OPERASIONAL
VARIABEL
VARIABEL

Mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa


sehingga bersifat:
- spesifik (tidak berintepretasi ganda)
- terukur (observable / measurable)

Definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat


:
- diamati
- diukur
BAGAIMANA MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL ?

1.
1. Kegiatan
Kegiatan apa
apa yang
yang harus
harus dilakukan
dilakukan agar
agar hal
hal yang
yang
didefinisikan
didefinisikan itu
itu terjadi?
terjadi?
Lapar:
keadaan dalam individu yang timbul setelah dia tidak
makan selama 12 jam

2. - Bagaimana kegiatan itu dilakukan?


- Bagaimana hal yg didefinisikan itu terlihat?
® Sifat (ciri) apa yg harus diperoleh agar hal yg
didefinisikan itu terlihat?
Lapar
:Orang yg menyantap makanannya setelah makanan itu
dihidangkan dan menghabiskannya dalam waktu
kurang 10 menit.
Rumusan operasional variabel  batasan-batasan nilai
suatu variabel
Digunakan untuk:
membaca/menilai hasil pengukuran suatu variabel

Berat lahir
 2500 g : BBL normal
<2500 g : BBLR

Kadar Hb
8,1 g/dL – 11 g/dL : anemia ringan
6,1 g/dL – 8 g/dL : anemia sedang
 6 g/dL : anemia berat
PENGUKURAN

Harus Memenuhi:

- Obyektivitas

- Validitas

- Reabilitas
PENGUKURAN

- Obyektivitas

Pengukuran yang dilakukan benar2 terbebas


dari bias peneliti menghasilkan data apa
adanya
PENGUKURAN

- Validitas

Mempertanyakan apakah pengukuran yang


dilakukan benar-benar mengukur apa yang
memang diukur
PENGUKURAN

- REABILITAS

Mempertanyakan tentang akurasi / konsistensi /


stabilisasi pengukuran
CONTOH DOV
Pengaruh Stroberi terhadap Viabilitas Biofilm P.
gingivalis secara in vitro

Variabel bebas:
Stroberi yang diperoleh dari perkebunan Ciwidey sebanyak 100 g
kemudian diambil sarinya menggunakan juicer dan dibuat dalam
konsentrasi yang berbeda 100%, 50%, 25%, dan 12,5% dengan
menggunakan aquades sebagai pengencer. Skala nominal.

Variabel tergantung
Masa Biofilm P. gingivalis:
Jumlah monospesies P. gingivalis yang melekat pada permukaan dasar
sumur (96 well) yang dihitung setelah berinteraksi dengan stroberi
dalam masa inkubasi 1,3,6 dan 24 jam. Hasil penelitian dalam Optical
Density (OD) dengan skala ratio.
Pengaruh konsumsi probiotik L. bifidobacterium terhadap
jumlah S. mutans dalam saliva pada Subjek dengan
orthodontik cekat

Variabel bebas :
Minuman probiotik L. Bifidocabterium
Minuman yogurt yang mengandung probiotik L. Bifidocabterium (1x108 CFU/mL)
sebanyak 50mL dikonsumsi satu kali sehari setiap setelah sarapan dan menyikat
gigi. Skala nominal.

Variabel tergantung:
Jumlah bakteri S. mutans dalam saliva:
Jumlah DNA S. mutans dalam saliva subjek dengan orthodontik cekat, yang
dideteksi sebelum dan 2 minggu setelah mengkonsumsi probiotik menggunakan
metode kuantifikasi absolute dari hasil deteksi RT-PCR dengan hasil satuan
CFU/mL. Skala dalam penelitian ini adalah rasio.
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
Nama Definisi operasional Cara Satuan Skala
Jumlah bakteri Jumlah DNA S. Kuantifikasi CFU/mL rasio
S. mutans mutans saliva yang absolute dari
setelah dideteksi hasil deteksi
konsumsi menggunakan RT- RT-PCR
probiotik PCR setelah 2
minggu

Jumlah bakteri Jumlah B. lactis Kuantifikasi CFU/mL rasio


B. lactis setelah saliva yang dideteksi absolute dari
konsumsi menggunakan RT- hasil deteksi
probiotik PCR setelah 2 RT-PCR
minggu
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai