Anda di halaman 1dari 4

Nama : dr.

Rina Novitriani
NIM. : 04052722428003

TUGAS dr. Nita Parisa

Pertanyaan:
1. Jelaskan faktor yang mempengaruhi penyerapan obat pada anak!
a. Aliran darah di tempat pemberian
-Syok kardiovaskuler, vasokonstriksi, obat simpatomimetik, dan gagal jantung
-Glikosida jantung, aminogikosida dan antikejang
b. Fungsi pencernaan
-Sekresi asam lambung lambat
-Pengosongan lambung lambat
-Peristalsis usus halus lambat
-Aktivitas enzim pencernaan lambat

2. Jelaskan mengapa dokter perlu mengerti sediaan/bentuk obat? Karena bentuk obat
itu menetukan efikasi dan toksistas dari obat tersebut, dan juga harus disesuaikan
dengan jalur pemberian obat. Dengan tahu bentuk obat, maka dokter dapat
memberikan petunjuk konsumsi yang jelas dan sesuai pada pasien. Contoh pada
pasien anak, obat suspensi harus dikocok dulu, jika tidak dikocok akan menggumpal
dibagian bawah, yg menyebabkan toksistas yg tinggi setelah dosis selanjutnya.
Dengan mengetahui bentuk sediaan obat, maka kita akan dapat memberikan obat
sesuai dengan dosis, rute dan efek yg diharapkan untuk setiap pasien yang berbeda-
beda kebutuhannya.

3. Jelaskan kategori-kategori obat pada ibu hamil!


Menurut FDA/ADEC :
Kategori A : Aman
Kategori B : Pemakaina terbatas
Kategori C : efek negatif pada janin
Kategori D : Malformasi pada janin
Kategori X (kontra indikasi mutlak): resiko tinggi malformasi, contohnya obat
talidomid, asam valproate.

4. Jelaskan waktu yang tepat untuk mengkonsumsi obat pada ibu menyusui!
Sebagian besar obat dapat dideteksi di air susu tapi biasanya rendah. Untuk waktu yg
optimal mengkonsumsi obat yaitu 30-60 menit setelah menyusui atau 3-4 jam
sebelum menyusui berikutnya. Jika memang tidak terllau diperlukan, usahakan tidak
mengkonsumsi obat tersebut.

5. Jelaskan perubahan perilaku dan gaya hidup pada orang tua!


a. Perubahan kognitif : pada lansia akan terjadi penurunan fungsi kognitif seperti
mudah lupa karena proses penuaan.
b. Stres ekonomi : karena sudah terjadi keterbatasan aktivitas fisik sehingga lansia
sering menetap di rumah. Belum lagi jika lansia tersebut dahulunya biasanya
bekerja (misal PNS), sekarang sudah pensiun yang menyebabkan penurunan
finansial terkait pemasukan.
c. Pasangan hidup meninggal dunia : lansia akan merasa kesepian, sedih, dan tidak
ada yang mengingatkan untuk minum obat.

6. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan pasien lansia dalam


mengkonsumsi obat!
1. Harga obat yang mahal, obat yang terllau mahal dan dirasa tidak worth it, maka
pasien lansia tidak mau membelinya
2. Polifarmasi (lupa atau bingung), karena pada lansia sudah terjadi penurunan
fungsi kognitif, maka akan sering kebingungan pada saat makan obat, mana yang
dahulu diminum.
3. Riwayat terdahulu, pada lansia yang pernah mengalami trauma terhadap obat,
misal jika mengkonsumsi obat tersebut membuat efek samping, maka mereka
tidak mau mengkonsumsinya lagi
4. Fisik (artritis, tremor, gangguan penglihatan), misal obat yang diberikan dalam
bentuk sediaan sirup, pada pasien lansia sering mengalami tremor yang
menyebabkan obat tumpah. Maka sarannya, untuk obat lansia diberikan dalam
bentuk sediaan tablet, ukurannya tidak terllau besar, dan berwarna (karena lansia
sulit untuk membaca), misal obat paracetamol berwarna putih, obat antacid
berwarna hijau.

SLIDE KASUS
1. Trikomoniasis
 Metronidazole oral 400-500 mg dua kali sehari selama 5-7 hari atau

 Metronidazole gel intravagina 0,75% 5 gram sekali sehari selama 5 hari atau

 Clindamycin krim intravagina 2% 5 gram sekali sehari selama 7 hari

Sedangkan tata laksana alternatif yang direkomendasikan adalah:

 Metronidazole oral 2 gram dosis tunggal atau

 Tinidazole oral 2 gram dosis tunggal atau

 Tinidazole oral 1 gram sekali sehari selama 5 hari atau

 Clindamycin oral 300 mg dua kali sehari selama 7 hari


2. KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS

1. Antijamur Topikal:
 Klotrimazol 1% krim 5 gram intravaginal (tipe c), 7-14 hari atau
 Klotrimazol 2% krim 5 gram intravaginal 3 hari atau
2. Antijamur Oral:
 Flukonazol: 150 mg oral single dose (tipe D )
3. Nistatin: Tersedia dalam bentuk krim, supositoria, atau tablet. Nistatin bekerja
dengan merusak dinding sel jamur.

3.MASTITIS

Analgesic : Paracetamol atau golongan nsaid seperti Na Diclofenanc

Antibiotik : Amoksisilin 3x500mg jika diperlukan

4. ISK (hamil)
 Cefixime 2x100mg selama 7 hari
 Amoxicillin 3x300mg

 Ampicillin 1-2 g IV setiap 6 jam, dengan gentamicin 2 mg/kg/dosis setiap 8 jam


selama 7-14 hari
 Meropenem 1 g IV setiap 8 jam selama 7-14 hari

5. HEG

Vitamin B6

 Vitamin B6 10-25 mg per oral dengan doksilamin 12,5 mg 3-4 kali per hari

 Vitamin B6 10 mg dengan doksilamin 10 mg hingga 4 kali per hari, atau

 Vitamin B6 20 mg dengan doksilamin 20 mg hingga 2 kali per hari

Metoklorpramid : 3 x 10mg , maksimal dosis 30mg per hari, selama maksimal 5 hari.

Anda mungkin juga menyukai