Anda di halaman 1dari 19

Antikonvulsan

“fenobarbital & primidon”


Anggota Kelompok :
Fitri Dahlia
Dian Sartika
Otra Amelia
Maison Cahyadi

Dosen pembimbing :
RIZKI YULION. M. Farm., Apt
FENOBARBITAL
Ketepatan konsentrasi terapeutik dan
toksisitas AUC
• Fenobarbital merupakan senyawa organik
pertama yang digunakan dalam pengobatan
antikonvulsi
• Kerjanya membatasi penjalaran aktivitas dan
bangkitan dan menaikkan ambang rangsang
• Fenobarbital masih merupakan obat antikonvulsi
pilihan karena cukup efektif dan murah
• Dosis efektifnya relatif rendah. Efek sedatif
dianggap sebagai efek samping, dapat diatasi
dengan pemberian stimulan sentral tanpa
mengurangi efek antikonvulsinya
Parameter pemantauan klinis
• Efek utama barbiturat ialah depresi SSP
• Semua tingkat depresi dapat dicapai, mulai dari
sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anestesia,
koma, sampai dengan mati
• Efek hipnotik barbiturat dapat dicapai dalam
waktu 20-60 menit dengan dosis hipnotik
• Tidurnya menyerupai tidur fisiologis, tidak
disertai mimpi yang mengganggu
• Barniturat sedikit menyebabkan sikap masa
bodoh terhadap rangsangan luar
Parameter farkoterapi klinik ADME
dari Fenobarbital
Absorbsi
• Setelah pemberian obat secara oral, obat diserap dengan
baik dari lambung dan usus halus, dengan kadar puncak
terjadi 2 – 20 jam kemudian
• Kadar terapeutik untuk orang dewasa adalah sekitar 20-40
µg/mL
• Pada anak kadar yang sedikit lebih rendah masih efektif
• Fenobarbital diserap dalam berbagai derajat setelah
pemberian oral, rektal atau parenteral
• Garam-garam lebih cepat diserap daripada asam
• Tingkat penyerapan meningkat jika garam natrium ditelan
sebagai larutan encer atau diminum saat perut kosong
Distribusi
• Fenobarbital adalah asam lemah yang diserap dan
dengan cepat didistribusikan keseluruh jaringan dan
cairan dengan konsentrasi tinggi di otak, hati dan ginjal
• Durasi kerja, yang berkaitan dengan tingkat dimana
fenobarbital didistribusikan ke seluruh tubuh bervariasi
antara orang-orang dan pada orang yang sama dari
waktu ke waktu
• Long-acting fenobarbital memiliki onset kerja 1 jam atau
lebih dan durasi tindakan dari 10 sampai 12 jam
• Fenobarbital memiliki kelarutan lipid terendah,
pengikatan dengan plasma terendah, pengikatan dengan
protein di otak terendah, penundaan terpanjang pada
onset aktivitas, dan durasi aksi terpanjang di kelas
barbiturat.
Metabolisme
• Metabolisme fenobarbital terjadi di hati
berupa hidroksilasi dan konjugasi ke sulfat
atau asam glukuronat, diikuti oleh ekskresi
melalui ginjal
• Waktu paruh fenobarbital adalah dari 50
sampai 100 jam
• Fenobarbital dimetabolisme terutama oleh
sistem enzim mikrosomal hati, dan produk-
produk metabolisme diekskresikan dalam urin,
dan dalam tinja
Ekskresi
• Sekitar 25 sampai 50 persen dari dosis
fenobarbital dihilangkan tidak berubah dalam
urin
• Ekskresi barbiturat yang tidak dimetabolisme
adalah salah satu fitur yang membedakan
kategori long-acting dari mereka yang
termasuk kategori lain golongan barbiturat
yang hampir seluruhnya dimetabolisme
• Metabolit aktif dari barbiturat diekskresikan
sebagai konjugat dari asam glukuronat.
Dampak kondisi pasien dan penyakitnya
terhadap farmakokinetika dan penyesuaian
dosis
Dampak kondisi pasien dan penyakit terhadap
farmakokinetik

• Penghentian pemberian fenobarbital harus


secara bertahap guna mencegah kemungkinan
meningkatnya frekuensi bangkitan kembali atau
malahan bangkitan status epileptikus
• Efek samping :
 Sedasi
 Psikosis akut dan agitasi
Penyesuaian dosis

• Dosis dewasa : 2 x 120-250 mg sehari


• Dosis anak : 30-100 mg sehari
• Untuk kejang demam berulang pada anak dapat
diberikan dosis muat (loading dose) 6-8 mg/kgBB
dan ditambah dengan dosis pemeliharaan 3-4
mg/kgBB
• Untuk mengendalikan epilepsi disarankan kadar
plasma optimal, berkisar antara 10-40 µg/mL
• Kadar plasma diatas 40 µg/mL sering disertai gejala
toksik yang nyata
Interaksi obat
• Fenobarbital dengan obat lain umumnya terjadi karena fenobarbital
meningkatkan aktivitas enzim mikrosom hati
• Kombinasi dengan asam valproat akan menyebabkan kadar
fenobarbital meningkat 40%
• Fenobarbital dapat mengurangi kadar warfarin dalam darah,
sehingga kurang efektif dalam mencegah pembekuan darah
• Fenobarbital dapat mengurangi efektivitas kortikosteroid dalam
tubuh, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik
• Fenobarbital dapat mengurangi kemampuan doxycycline untuk
mengobati infeksi, karena tubuh tidak mampu memproses
doxycycline dengan baik
• Fenobarbital dapat menghambat penyerapan griseofulvin dalam
darah dan menurunkan efektivitasnya
PRIMIDON
Ketepatan konsentrasi terapeutik dan
toksisitas AUC
• Rentang terapeutik didefinisikan oleh
sebagian besar laboratorium sebagai 5-12
µg/mL
Parameter pemantauan klinis
• Untuk mengurangi frekuensi kejang dan
memaksimalkan tujuan terapi dengan kualitas
hidup antikonvulsan dengan minimalkan efek
samping
• Primidon dieliminasi oleh metabolisme hati
(40-60%)
Parameter farkoterapi klinik ADME
dari Primidon
Dampak kondisi pasien dan penyakitnya
terhadap farmakokinetika dan penyesuaian
dosis
Dampak kondisi pasien dan penyakit terhadap
farmakokinetik
Penyesuaian dosis
• Epilepsi: dosis awal 125 mg/hari menjelang
tidur, dinaikkan 125 mg tiap 3 hari sampai 500
mg/hari dalam 2 dosis terbagi, kemudian
dinaikkan 250 mg tiap 3 hari sampai maksimal
1,5 g/hari, dosis terbagi
• ANAK kurang dari 2 tahun: 250-500 mg/hari,
dalam 2 dosis terbagi; 2-5 tahun 500-750
mg/hari, dalam 2 dosis terbagi, 6-9 tahun
0,75-1 g/hari dalam 2 dosis terbagi.
Interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai