Anda di halaman 1dari 3

Cara kerja obat luminal (merk dagang dari ; Fenobarbital)

FARMAKOKINETIK
a. Absorbsi dan Bioviabilitas
Setelah pemberian obat secara oral, obat diserap dengan baik dari lambung dan
usus halus, dengan kadar puncak terjadi 2 sampai 20 jam kemudian. Kadar dosis
untuk orang dewasa adalah sekitar 20 sampai 40 mikro gram per ml. Sedangkan pada
anak, kadar yang sedikit lebih rendah masih efektif. Phenobarbital diserap dalam
berbagai derajat setelah pemberian oral, rektal atau parenteral. Garam-garam lebih
cepat diserap daripada asam. Tingkat penyerapan meningkat jika garam natrium
ditelan sebagai larutan encer atau diminum pada saat perut kosong. Bioavailabilitas
oral fenobarbital mencapai 100%.
b. Distribusi
Fenobarbital adalah asam lemah yang diserap dan dengan cepat di distribusikan
ke seluruh jaringan dan cairan dengan konsentrasi tinggi di otak, hati, dan ginjal.
Semakin ia larut lemak, semakin cepat pula ia menembus semua jaringan tubuh.
Durasi kerja, yang berkaitan dengan tingkat dimana fenobarbital didistribusikan ke
seluruh tubuh bervariasi antara orang-orang dan pada orang yang sama dari waktu ke
waktu. Long-acting fenobarbital memiliki onset kerja 1 jam atau lebih dan durasi
tindakan dari 10 sampai 12 jam. Fenobarbital memiliki kelarutan lipid terendah,
pengikatan dengan plasma terendah, pengikatan dengan protein di otak terendah,
penundaan terpanjang pada onset aktivitas , dan durasi aksi terpanjang di kelas
barbiturat.
c. Biotransformasi
Metabolisme fenobarbital terjadi di hati berupa hidroksilasi dan konjugasi ke
sulfat atau asam glukuronat, diikuti oleh ekskresi melalui ginjal. Waktu paruh
fenobarbital adalah dari 50 sampai 100 jam. Fenobarbital dimetabolisme terutama
oleh sistem enzim mikrosomal hati, dan produk-produk metabolisme diekskresikan
dalam urin, dan dalam tinja.
d. Ekskresi
Sekitar 25 sampai 50 persen dari dosis fenobarbital dihilangkan tidak berubah
dalam urin. Ekskresi barbiturat yang tidak dimetabolisme adalah salah satu fitur yang
membedakan kategori long-acting dari mereka yang termasuk kategori lain golongan
barbiturat yang hampir seluruhnya dimetabolisme. Metabolit aktif dari barbiturat
diekskresikan sebagai konjugat dari asam glukuronat.

FARMAKODINAMIK
Terdapat 2 mekanisme anti konvulsiyang penting yaitu,(1) dengan mencegah
timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron epileptik dalam fokus epilepsi, (2)
dengan mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat
pengaruh fokus epilepsi. Bagian terbesar antiepilepsi yang dikenal termasuk dalam
golongan terakhir ini. Mekanisme kerja antiepilepsi hanya sedikit yang dimengerti
secara baik. Berbagai obat antiepilepsi diketahui mempengaruhi berbagai fungsi
neurofisiologik otak teruatama yang mempengaruhi sistem inhibisi yang melibatkan
GABA dalam mekanismekerja berbagai antiepilepsi.
Mekanisme kerja menghambat kejang kemungkinan melibatkan potensiasi
penghambatan sinaps melalui suatu kerja pada reseptor GABA, rekaman intrasel
neuron korteks menunjukkan bahwa fenobarbital meningkatkan respons terhadap
GABA yang diberikan secara iontoforetik. Efek ini telah teramati pada konsentrasi
fenobarbital yang sesuai secara terapeutik. Analisis saluran tunggal pada out patch
bagian luar yang diisolasi dari neuron spinalis kordata mencit menunjukkan bahwa
fenobarbital meningkatkan arus yang diperantarai reseptor GABA dengan
meningkatkan durasi ledakan arus yang diperantarai reseptor GABA tanpa merubah
frekuensi ledakan. Pada kadar yang melebihi konsentrasi terapeutik, fenobarbital juga
membatasi perangsangan berulang terus menerus; ini mendasari beberapa efek kejang
fenobarbital pada konsentrasi yang lebih tinggi yang tercapai selama terapi status
epileptikus.
Fenobarbital adalah penurun ambang stimulasi sel saraf di korteks motorik
sehingga terjadi hambatan penyebaran aktivitas listrik (lepas muatan) dari fokus
aktivitas epilepsi di otak. Fenobarbital bekerja pada reseptor GABA sehingga
menyebabkan peningkatkan inhibisi sinaptik. Hal tersebutlah yang menyebabkan
adanya efek terangkatnya ambang kejang. Selain itu, hal tersebut pula dapat
mengurangi penyebaran aktivitas kejang dari fokus kejang. Fenobarbital juga dapat
menghambat saluran kalsium, mengakibatkan penurunan pengeluaran transmitter
yang memiliki fungsi untuk merangsang.

Anda mungkin juga menyukai