• Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan sistem saraf tepi (SST) . Pada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan suara mula- mula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang. Rasa sakit disebabkan oleh perangsangan rasa sakit diotak besar. • Obat – obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu : merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak langsung merangsang aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta syarafnya dan menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak lansung memblokir proses proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan saraf- sarafnya OBAT PERANGSANG SISTEM SARAF PUSAT
• Kelompok utama dari perangsang SSP adalah
amfetamin dan kafein yang merangsang korteks cerebri otak, analeptic dan kafein yang bekerja pada batang otak dan medulla untuk merangsang pernafasan, dam obat-obat yang menimbulkan anoreksia. • Pemakaian amfetamin yang panjang dapat menimbulkan ketergantungan psikologis dan toleransi, suatu keadaan dimana dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan respon awal. Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat antara lain dapat dilihat pada table berikut ini Tabel 2.1 Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat Obat Dosis Pertimbangan dan Penggunaan Amfetamin Dewasa : 5-20 Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan mg; perhatian Anak > 6 th : 2,5-Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat 5 mg/hari tidur, gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa masalah kardiovaskuler ( tachicardia, palpitasi, a r it m i a ) Metilfenidat Anak : 0 . 2 5 Untuk pengobatan depresi mental, pengobatan mg/kgBB/hr keracunan depresan SSP, syndrom hiperkinetik pada Dewasa : 10 mg anak. Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit 3x/hr ginjal. Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen, nyeri kepala, tachicardia Reaksi yang merugikan : takikardia, palpitasi, meningkatkan hiperaktivitas.
96 lanjutan
Obat Dosis Pertimbangan dan Penggunaan
Kafein apnea pada bayi : Untuk menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan 2.5-5 daya pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan mg/kgBB/hr, dan fasomotor, untuk merangsang pernafasan pada Keracunan obat apnea bayi premature. Kontraindikasi : diabetes, depresan : 0.5-1 kegemukan, hiperlipidemia, gangguan migren, gr kafein Na- anxietas. Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, Benzoat (IMr) tachicardia, takhipnu . Reaksi yang merugikan : mempengaruhi SSP dan jantung ( > dari 500 mg). Niketamid Dosis : 1-3 ml Indikasi : merangsang pusat pernafasan Untuk Efek samping : kejang (pada dosis berlebihan) Perangsang Pernafasan Doksapram Dosis : 0.5-1.5 Indikasi : perangsang pernafasan mg/kgBB IV Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku, muntah. OBAT –OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT • Obat Anestetik : Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam tindakan operasi Anestetik Lokal : Obat yang merintangi secara reversible penerusan impuls-impuls syaraf ke SSP (susunan syaraf pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin. Efek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat khasiat dari kardio depresifnya ( menekan fungsi jantung ), mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi. Contoh obat anestesi local diantaranya adalah Bupivikain, Etil klorida ( dengan efek menekan pernafasan, gelisah dan mual. Selanjutnya adalah Lidokain dan Prokain ( novokain )sebagai anestesi filtrasi dan anestesi permukaan Anestetika Umum : Obat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan. Efek samping yang terpenting diantaranya adalah : ▫ Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan trikloretiken ▫ Mengurangi kontraksi jantung, terutama haloten dan metoksifluran yang paling ringan pada eter • Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan lagi seperti senyawa klor • Merusak ginjal, khususnya metoksifluran Pengolongan obat anastesi umum Obat Waktu induksi Pertimbangan Pemakaian Inhalasi : Cairan Menguap Eter Lambat Sangat mudah terbakar. Tidak menimbulkan efek yang berat bagi sistem cardiovasculer dan hepar Enfluran Cepat Menyebabkan hiptensi, kontra indikasi gangguan ginjal Halotan Cepat Pemulihan cepat,dapat menurunkan tekanan darah, efek bronkhodilator dan kontraindikasi bagi obstetri Inhalasi : Gas Nitrous Oksida (Gas Sangat cepat Pemulihan cepat, mempunyai efek yang minimal tertawa) pada kardiovaskuler. Haus diberikan bersama sama oksigen. Potensi rendah Intravena Ketamin (Ketalar) Cepat Dipakai untuk pembedahan jangka singkat atau induksi pembedahan. Obat ini meninkatkan salivasi, tekanan darah dan nadi. • Obat Hipnotik dan Sedatif
Hipnotik atau obat tidur , adalah obat yang diberikan malam
hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh normal untuk tidur, mempermudah atu menyebabkan tidur. Sedangkan sedative adalah obat obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan efek menenangkan dan mencegah kejang-kejang. Kebanyakan obat tidur memberikan efek samping umum yang mirip dengan morfin . o Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contohnya flurazepam, kloralhidrat, dan paraldehida. o Tekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturate. o Hang-over, yaitu efek sisa mengantuk pada keesokan harinya contohnya golongan benzodiazepine dan barbiturat o Berakumulasi di jaringan lemak karena umumnya hipnotik bersifat lipofil. Penggolongan Obat Hypnotik dapat dilihat pada table dibawah ini. Obat Dosis Pertimbangan Pemakaian Kloral Hidrat S : 250 mg 3 kali sehari Diberikan bersama makanan untuk H: 0,5 – 1 gr/jam m e n c e g a h ir it a s i la m b u n g Paraldehida 5-10 ml dalam sari buah-buahan Aroma keras, rasa tidak enak, atau susu sekarang jarang dipakai Barbiturat Masa Kerja Singkat Penobarbital S:20-30 mg, 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur. Mula kerja H: 100 mg oral waktu tidur, 150- 15-30 menit dengan lama kerja 3-6 200 mg IM jam Secobarbital S: 30-50 mg , 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur. Mula kerja H:100-200 mg waktu tidur dan 15-30 menit dengan lama kerja 3-6 IM jam Anak : 3-5 mg/kgBB, tidak lebih dari 100 Barbiturat Masa Kerja Sedang Natrium S: 30-50 mg , 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur. Mula kerja Amobarbital H:60-200 mg waktu tidur dan IM 45-60 menit dengan lama kerja 6-10 Anak : 2mg/kgBB, dalam dosis jam terbagi 3 Aprobarbital S: 40 mg 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur H: 40-160 mg, waktu tidur Hipnotik Benzodiazepin Flurazepam H: 15-30 mg, waktu tidur untuk insomnia Triazolam H: 0,125-0,5 mg, waktu tidur untuk insomnia Piperidindion Glutetimid H: 250-500 mg, waktu tidur untuk insomnia, mirip b a r b it u r a t e , hati-hati dalam pemakaian : penyakit ginjal Metilprilon H:200-400 mg, waktu tidur Untuk in s o m n ia , hentikan obat secara bertahap untuk mencehag timbulnya gejala putus obat Ket : S ; Sedatif ; H: Hipnotik • Analgetik-Antipiretik
Merupakan obat atau zat-zat yang
mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan bila menurunkan panas disebut Antipiretika.
Atas kerja farmakologisnya, analgetik
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu: analgetik perifer (non-narkotik dan analgetik narkotik • Analgetik Perifer (non narkotik) ▫ Golongan salisilat Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin. Obat ini diindikasikan untuk sakit kepala, nyeri otot, demam. Sebagai contoh aspirin dosis kecil digunakan untuk pencegahan thrombosis koroner dan cerebral. Asetosal. Efek sampingnya yaitu perangsangan bahkan dapat menyebabkan iritasi lambung dan saluran cerna. ▫ Golongan para aminofenol Terdiri dari fenasetin dan asetaminofen (parasetamol ). Efek samping golongan ini serupa denga salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sedang, dan dapat menurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam, dengan mekanisme efek sentral. • Golongan pirazolon(dipiron) Dipiron sebagai analgetik antipirentik, karena efek inflamasinya lemah. Efek samping semua derivate pirazolon dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik dan trombositopenia. ▫ Golongan antranilat Obat-obat ini mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan. Kebanyakan zat ini juga berdaya antipiretis dan/atau antiradang, sehingga tidak hanya digunakan sebagai obat antinyeri, melainkan juga pada demam (infeksi virus/kuman, selesma, pilek) dan peradangan seperti rematik dan encok. Efek samping yang paling umum adalah gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal dan juga reaksi alergi kulit. terutama terjadi pada penggunaan lama atau dalam dosis tinggi. Oleh karena itu penggunaan analgetika secara kontinu tidak dianjurkan. • Analgetik Narkotik. Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri sedang sampai hebat, seperti fraktur dan kanker. Analgesik ini bekerja pada syaraf pusat. Obat ini tidak hanya menekan nyeri, tetapi juga menekan pernafasan dan batuk. Banyak narkotik mempunyai efek antitusif dan anti diare selain kemampuannya meredam nyeri Penggolongan analgetik narkotik adalah sebagai berikut : Obat Dosis Pertimbangan Pemakaian Morfin IM, IV :5-15 mg Indikasi : analgetik selama dan setelah setiap 4 jam, jika pembedahan perlu (PRN) Kontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut. Efek samping : mual, m u n t a h , konstipasi, ketergantungan/ indiksi pada over dosis Kodein fosfat IM, IV :15 – 60 mg Indikasi : nyeri ringan sampai sedang setiap 4 jam, jika Kontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme perlu (PRN) akut, penyakit perut akut Efek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/ indiksi over dosis. Meperidin Dosis : Oral, IM 50- Indikasi : nyeri sedang, (Demerol) 100 mg setiap 3-4 Efek samping: menurunkan tekanan darah, pusing. jam bila perlu Pada cidera kepala, dapat menimbulkan peningkatan TIK Hidromorfon Oral, SC,IM,IV dan Untuk nyeri hebat. Merupakan narkotik kuat , 5-10 perektal 2-4 mg kali lebih hebat dari morfin. Dapat menekan setiap 4-5 jam , jika pernafasan dan digunakan untuk nyeri pada kanker Perlu terminal. • Obat Psikofarmaka Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik. Psikofarmaka dibagi dalam 3 kelompok : Obat yang menekankan fungsi psikis terhadap susunan saraf pusat Obat yang menstimulasi fungsi psikis terhadap susunan saraf pusat Obat yang mengacau fungsi mental tertentu. Ansiolatik Obat Dosis Pemakaian dan Pertimbangan Bensodiazepin Klordiazepoksid Ringan : 5-10 mg. 3 atau 4 efektif untuk gejala putus obat karena kali sehari alcohol, ansietas dan ketegangan. Sedang 20-25 mg, 3 atau 4 kali sehari Diazepam (Valium) Dewasa : Oral : 2-10 mg, Gangguan ansietas, untuk gejala putus 2,3 atau 4 kali sehari obat karena alcohol, status epileptikus, Anak : Oral : 1-2,5 mg, 3 spasme oto, sedasi. Hindari pemakaian atau 4 kali sehari/ alcohol. Alprazolam Dewasa, Oral 0, 25 -0,5 3 Gangguan ansietas kali sehari Propandiol Meprobamat Dewasa : Oral : 400 mg, 3 meredakan ansietas jangka pendek, atau 4 kali sehari Hindari pemakaian alcohol Anak : Oral : 100-200 mg 2 atau 3 kali sehari Antihistamin Hidroksizin Dewasa : Oral: 50-100 mg Untuk ansietas dan ketegangan 3 atau 4 kali sehari. IM 25- 100 mg • Obat Anti Konvulsi Anti konvulsi atau anti kejang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit epilepsi, yaitu suatu penyakit gangguan syaraf yang ditimbul secara tiba-tiba dan berkala, adakalanya disertai perubahan- perubahan kesadaran. Penyebab antiepileptika : pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak yang diakibatkan oleh luka di otak ( abses, tumor, anteriosklerosis ), keracunan timah hitam dan pengaruh obat tertentu yang dapat memprovokasi serangan epilepsi. Jenis – Jenis Epilepsi : o Grand mal (tonik-tonik umum ) Timbul serangan-serangan yang dimulai dengan kejang-kejang otot hebat dengan pergerakan kaki tangan tak sadar yang disertai jeritan, mulut berbusa,mata membeliak dan disusul dengan pingsan dan sadar kembali. o Petit mal Serangannya hanya singkat sekali tanpa disertai kejang. o Psikomotor (serangan parsial kompleks) Kesadaran terganggu hanya sebagian tanoa hilangnya ingatan dengan memperlihatkan perilaku otomatis seperti gerakan menelan atau Penggolongan obat antikonvulsi Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan pada hampir semua jenis epilepsi. Contoh fenitoin. Golongan barbiturat, sangat efektif sebagi anti konvulsi, paling sering digunakan pada serangan grand mal. Contoh fenobarbital dan piramidon. Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif dan anti konvulsif. Golongan benzodiazepine, memiliki khasiat relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsi. Yangtermasuk golongan ini adalah desmetildiazepam yang aktif, klorazepam, klobazepam. Golongan asam valproat, terutama efektif untuk terapi epilepsy umum tetapi kurang efektif terhadap serangan psikomotor. Efek anti konvulsi asam valproat didasarkan meningkatkan kadar asam gama amino butirat acid. Obat antikonvulasi Obat Dosis Pertimbangan dan Pemakaian Fenitoin Oral 100 mg 3kali sehari, Indikasi : semua jenis epilepsi, kecuali IV dosis pembebasan 10- petit mal, status epileptikus 15 mg, infus IV 50 Kontra indikasi: gangguan hati, wanita hamil mg/menit maksimal 300 dan menyusui mg sehari Efek samping : gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor, insomnia.
Penobarbital Oral 100-200 mg/hari Indikasi : semua jenis epilepsi kecuali
dalam dosis terbagi. Anak, petit mal, status epileptikus oral 3-6 mg/kg/hari dalam Kontra indikasi: depresi pernafasan berat, dosis terbagi. porifiria Efek samping :mengantuk, depresi mental