Anda di halaman 1dari 20

Obat Yang Bekerja Pada Sistem Persyarafan

Ns. Apni Riama. S.Kep., M.Kes


• Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau
sentral dan sistem saraf tepi (SST) . Pada sistem syaraf pusat,
rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan suara mula-
mula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak
dan sumsum tulang belakang. Rasa sakit disebabkan oleh
perangsangan rasa sakit diotak besar.
• Obat – obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat
berdasarkan efek farmakodinamiknya dibagi atas dua
golongan besar yaitu : merangsang atau menstimulasi yang
secara langsung maupun tidak langsung merangsang aktivitas
otak, sumsum tulang belakang beserta syarafnya dan
menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun
tidak lansung memblokir proses proses tertentu pada
aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan saraf- sarafnya
OBAT PERANGSANG SISTEM SARAF PUSAT

• Kelompok utama dari perangsang SSP adalah


amfetamin dan kafein yang merangsang korteks cerebri
otak, analeptic dan kafein yang bekerja pada batang
otak dan medulla untuk merangsang pernafasan, dam
obat-obat yang menimbulkan anoreksia.
• Pemakaian amfetamin yang panjang dapat
menimbulkan ketergantungan psikologis dan toleransi,
suatu keadaan dimana dibutuhkan dosis yang lebih
tinggi untuk mendapatkan respon awal. Obat
Perangsang Sistem Saraf Pusat antara lain dapat dilihat
pada table berikut ini
Tabel 2.1
Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat
Obat Dosis Pertimbangan dan Penggunaan
Amfetamin Dewasa : 5-20 Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan
mg; perhatian
Anak > 6 th : 2,5-Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat
5 mg/hari tidur, gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa
masalah kardiovaskuler ( tachicardia, palpitasi,
a r it m i a )
Metilfenidat Anak : 0 . 2 5 Untuk pengobatan depresi mental, pengobatan
mg/kgBB/hr keracunan depresan SSP, syndrom hiperkinetik pada
Dewasa : 10 mg anak. Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit
3x/hr ginjal. Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas,
nyeri abdomen, nyeri kepala, tachicardia
Reaksi yang merugikan : takikardia, palpitasi,
meningkatkan hiperaktivitas.

96
lanjutan

Obat Dosis Pertimbangan dan Penggunaan


Kafein apnea pada bayi : Untuk menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan
2.5-5 daya pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan
mg/kgBB/hr, dan fasomotor, untuk merangsang pernafasan pada
Keracunan obat apnea bayi premature. Kontraindikasi : diabetes,
depresan : 0.5-1 kegemukan, hiperlipidemia, gangguan migren,
gr kafein Na- anxietas. Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor,
Benzoat (IMr) tachicardia, takhipnu . Reaksi yang merugikan :
mempengaruhi SSP dan jantung ( > dari 500 mg).
Niketamid Dosis : 1-3 ml Indikasi : merangsang pusat pernafasan
Untuk Efek samping : kejang (pada dosis berlebihan)
Perangsang
Pernafasan
Doksapram Dosis : 0.5-1.5 Indikasi : perangsang pernafasan
mg/kgBB IV Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot
kaku, muntah.
OBAT –OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT
• Obat Anestetik :
 Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam
tindakan operasi
Anestetik Lokal : Obat yang merintangi secara reversible
penerusan impuls-impuls syaraf ke SSP (susunan syaraf
pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat
menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin.
Efek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat
khasiat dari kardio depresifnya ( menekan fungsi
jantung ), mengakibatkan hipersensitasi berupa
dermatitis alergi. Contoh obat anestesi local diantaranya
adalah Bupivikain, Etil klorida ( dengan efek menekan
pernafasan, gelisah dan mual. Selanjutnya adalah
Lidokain dan Prokain ( novokain )sebagai anestesi filtrasi
dan anestesi permukaan
 Anestetika Umum : Obat yang dapat menimbulkan suatu
keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf tertentu yang
bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran
ditiadakan. Efek samping yang terpenting diantaranya
adalah :
▫ Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan
trikloretiken
▫ Mengurangi kontraksi jantung, terutama haloten dan
metoksifluran yang paling ringan pada eter
• Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan
lagi seperti senyawa klor
•  Merusak ginjal, khususnya metoksifluran
Pengolongan obat anastesi umum
Obat Waktu induksi Pertimbangan Pemakaian
Inhalasi : Cairan Menguap
Eter Lambat Sangat mudah terbakar. Tidak menimbulkan efek
yang berat bagi sistem cardiovasculer dan hepar
Enfluran Cepat Menyebabkan hiptensi, kontra indikasi gangguan
ginjal
Halotan Cepat Pemulihan cepat,dapat menurunkan tekanan
darah, efek bronkhodilator dan kontraindikasi
bagi obstetri
Inhalasi : Gas
Nitrous Oksida (Gas Sangat cepat Pemulihan cepat, mempunyai efek yang minimal
tertawa) pada kardiovaskuler. Haus diberikan bersama
sama oksigen. Potensi rendah
Intravena
Ketamin (Ketalar) Cepat Dipakai untuk pembedahan jangka singkat atau
induksi pembedahan. Obat ini meninkatkan
salivasi, tekanan darah dan nadi.
• Obat Hipnotik dan Sedatif

 Hipnotik atau obat tidur , adalah obat yang diberikan malam


hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh
normal untuk tidur, mempermudah atu menyebabkan tidur.
Sedangkan sedative adalah obat obat yang menimbulkan
depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan
efek menenangkan dan mencegah kejang-kejang. Kebanyakan
obat tidur memberikan efek samping umum yang mirip
dengan morfin .
o Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contohnya
flurazepam, kloralhidrat, dan paraldehida. 
o Tekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturate.
o Hang-over, yaitu efek sisa mengantuk pada keesokan
harinya contohnya golongan benzodiazepine dan barbiturat
o Berakumulasi di jaringan lemak karena umumnya hipnotik
bersifat lipofil. Penggolongan Obat Hypnotik dapat dilihat
pada table dibawah ini.
Obat Dosis Pertimbangan Pemakaian
Kloral Hidrat S : 250 mg 3 kali sehari Diberikan bersama makanan untuk
H: 0,5 – 1 gr/jam m e n c e g a h ir it a s i la m b u n g
Paraldehida 5-10 ml dalam sari buah-buahan Aroma keras, rasa tidak enak,
atau susu sekarang jarang dipakai
Barbiturat Masa Kerja Singkat
Penobarbital S:20-30 mg, 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur. Mula kerja
H: 100 mg oral waktu tidur, 150- 15-30 menit dengan lama kerja 3-6
200 mg IM jam
Secobarbital S: 30-50 mg , 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur. Mula kerja
H:100-200 mg waktu tidur dan 15-30 menit dengan lama kerja 3-6
IM jam
Anak : 3-5 mg/kgBB, tidak lebih
dari 100
Barbiturat Masa Kerja Sedang
Natrium S: 30-50 mg , 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur. Mula kerja
Amobarbital H:60-200 mg waktu tidur dan IM 45-60 menit dengan lama kerja 6-10
Anak : 2mg/kgBB, dalam dosis jam
terbagi 3
Aprobarbital S: 40 mg 3 kali sehari Untuk sedative dan tidur
H: 40-160 mg, waktu tidur
Hipnotik Benzodiazepin
Flurazepam H: 15-30 mg, waktu tidur untuk insomnia
Triazolam H: 0,125-0,5 mg, waktu tidur untuk insomnia
Piperidindion
Glutetimid H: 250-500 mg, waktu tidur untuk insomnia, mirip b a r b it u r a t e ,
hati-hati dalam pemakaian : penyakit
ginjal
Metilprilon H:200-400 mg, waktu tidur Untuk in s o m n ia , hentikan obat
secara bertahap untuk mencehag
timbulnya gejala putus obat
Ket : S ; Sedatif ; H: Hipnotik
• Analgetik-Antipiretik

Merupakan obat atau zat-zat yang


mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan
bila menurunkan panas disebut Antipiretika.

Atas kerja farmakologisnya, analgetik


dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:
analgetik perifer (non-narkotik dan analgetik
narkotik
• Analgetik Perifer (non narkotik)
▫ Golongan salisilat
 Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin. Obat ini
diindikasikan untuk sakit kepala, nyeri otot, demam. Sebagai contoh aspirin dosis kecil
digunakan untuk pencegahan thrombosis koroner dan cerebral. 
 Asetosal. Efek sampingnya yaitu perangsangan bahkan dapat menyebabkan iritasi
lambung dan saluran cerna.
▫ Golongan para aminofenol
 Terdiri dari fenasetin dan asetaminofen (parasetamol ). Efek samping golongan ini
serupa denga salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sedang, dan
dapat menurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam, dengan mekanisme efek sentral.
• Golongan pirazolon(dipiron)
 Dipiron sebagai analgetik antipirentik, karena efek inflamasinya lemah. Efek samping
semua derivate pirazolon dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik dan
trombositopenia.
▫ Golongan antranilat
 Obat-obat ini mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan.
Kebanyakan zat ini juga berdaya antipiretis dan/atau antiradang, sehingga tidak hanya
digunakan sebagai obat antinyeri, melainkan juga pada demam (infeksi virus/kuman,
selesma, pilek) dan peradangan seperti rematik dan encok. Efek samping yang paling
umum adalah gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal dan
juga reaksi alergi kulit. terutama terjadi pada penggunaan lama atau dalam dosis tinggi.
Oleh karena itu penggunaan analgetika secara kontinu tidak dianjurkan.
• Analgetik Narkotik.
Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri
sedang sampai hebat, seperti fraktur dan
kanker. Analgesik ini bekerja pada syaraf pusat.
Obat ini tidak hanya menekan nyeri, tetapi juga
menekan pernafasan dan batuk. Banyak
narkotik mempunyai efek antitusif dan anti
diare selain kemampuannya meredam nyeri
Penggolongan analgetik narkotik adalah sebagai
berikut :
Obat Dosis Pertimbangan Pemakaian
Morfin IM, IV :5-15 mg Indikasi : analgetik selama dan setelah
setiap 4 jam, jika pembedahan
perlu (PRN) Kontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme
akut, penyakit perut akut.
Efek samping : mual, m u n t a h , konstipasi,
ketergantungan/ indiksi pada over dosis
Kodein fosfat IM, IV :15 – 60 mg Indikasi : nyeri ringan sampai sedang
setiap 4 jam, jika Kontra indikasi: depresi pernafasan akut, alkoholisme
perlu (PRN) akut, penyakit perut akut
Efek samping : mual, muntah, konstipasi,
ketergantungan/ indiksi over dosis.
Meperidin Dosis : Oral, IM 50- Indikasi : nyeri sedang,
(Demerol) 100 mg setiap 3-4 Efek samping: menurunkan tekanan darah, pusing.
jam bila perlu Pada cidera kepala, dapat menimbulkan peningkatan
TIK
Hidromorfon Oral, SC,IM,IV dan Untuk nyeri hebat. Merupakan narkotik kuat , 5-10
perektal 2-4 mg kali lebih hebat dari morfin. Dapat menekan
setiap 4-5 jam , jika pernafasan dan digunakan untuk nyeri pada kanker
Perlu terminal.
• Obat Psikofarmaka
Obat psikotropik adalah obat yang bekerja
secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP)
dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas
mental dan perilaku, dan digunakan untuk
terapi gangguan psikiatrik.
 Psikofarmaka dibagi dalam 3 kelompok :
 Obat yang menekankan fungsi psikis
terhadap susunan saraf pusat
 Obat yang menstimulasi fungsi psikis
terhadap susunan saraf pusat
 Obat yang mengacau fungsi mental tertentu.
Ansiolatik
Obat Dosis Pemakaian dan Pertimbangan
Bensodiazepin
Klordiazepoksid Ringan : 5-10 mg. 3 atau 4 efektif untuk gejala putus obat karena
kali sehari alcohol, ansietas dan ketegangan.
Sedang 20-25 mg, 3 atau 4
kali sehari
Diazepam (Valium) Dewasa : Oral : 2-10 mg, Gangguan ansietas, untuk gejala putus
2,3 atau 4 kali sehari obat karena alcohol, status epileptikus,
Anak : Oral : 1-2,5 mg, 3 spasme oto, sedasi. Hindari pemakaian
atau 4 kali sehari/ alcohol.
Alprazolam Dewasa, Oral 0, 25 -0,5 3 Gangguan ansietas
kali sehari
Propandiol
Meprobamat Dewasa : Oral : 400 mg, 3 meredakan ansietas jangka pendek,
atau 4 kali sehari Hindari pemakaian alcohol
Anak : Oral : 100-200 mg 2
atau 3 kali sehari
Antihistamin
Hidroksizin Dewasa : Oral: 50-100 mg Untuk ansietas dan ketegangan
3 atau 4 kali sehari. IM 25-
100 mg
• Obat Anti Konvulsi
 Anti konvulsi atau anti kejang digunakan untuk mencegah dan
mengobati penyakit epilepsi, yaitu suatu penyakit gangguan syaraf yang
ditimbul secara tiba-tiba dan berkala, adakalanya disertai perubahan-
perubahan kesadaran. Penyebab antiepileptika : pelepasan muatan listrik
yang cepat, mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu
dalam otak yang diakibatkan oleh luka di otak ( abses, tumor,
anteriosklerosis ), keracunan timah hitam dan pengaruh obat tertentu
yang dapat memprovokasi serangan epilepsi.
 Jenis – Jenis Epilepsi :
o Grand mal (tonik-tonik umum )
Timbul serangan-serangan yang dimulai dengan kejang-kejang otot
hebat dengan pergerakan kaki tangan tak sadar yang disertai jeritan,
mulut berbusa,mata membeliak dan disusul dengan pingsan dan sadar
kembali.
o Petit mal
Serangannya hanya singkat sekali tanpa disertai kejang.
o Psikomotor (serangan parsial kompleks)
Kesadaran terganggu hanya sebagian tanoa hilangnya ingatan dengan
memperlihatkan perilaku otomatis seperti gerakan menelan atau
Penggolongan obat antikonvulsi
 Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan
pada hampir semua jenis epilepsi. Contoh fenitoin.
 Golongan barbiturat, sangat efektif sebagi anti konvulsi,
paling sering digunakan pada serangan grand mal.
Contoh fenobarbital dan piramidon.
 Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat
antidepresif dan anti konvulsif.
 Golongan benzodiazepine, memiliki khasiat relaksasi
otot, hipnotika dan antikonvulsi. Yangtermasuk
golongan ini adalah desmetildiazepam yang aktif,
klorazepam, klobazepam.
 Golongan asam valproat, terutama efektif untuk terapi
epilepsy umum tetapi kurang efektif terhadap serangan
psikomotor. Efek anti konvulsi asam valproat didasarkan
meningkatkan kadar asam gama amino butirat acid.
Obat antikonvulasi
Obat Dosis Pertimbangan dan Pemakaian
Fenitoin Oral 100 mg 3kali sehari, Indikasi : semua jenis epilepsi, kecuali
IV dosis pembebasan 10- petit mal, status epileptikus
15 mg, infus IV 50 Kontra indikasi: gangguan hati, wanita hamil
mg/menit maksimal 300 dan menyusui
mg sehari Efek samping : gangguan saluran cerna,
pusing nyeri kepala tremor, insomnia.

Penobarbital Oral 100-200 mg/hari Indikasi : semua jenis epilepsi kecuali


dalam dosis terbagi. Anak, petit mal, status epileptikus
oral 3-6 mg/kg/hari dalam Kontra indikasi: depresi pernafasan berat,
dosis terbagi. porifiria
Efek samping :mengantuk, depresi mental

104
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai