Anda di halaman 1dari 16

Tujuan Instruksional :

1. Menjelaskan susunan saraf


2. Menjelaskan penggolongan obat menurut pengaruhnya terhadap
sistem kerja saraf
3. Menjelaskan jenis obat-obat Susunan Saraf Pusat
Anatomi Susunan Saraf

 Susunan Syaraf dibedakan atas 2 yakni :


 Susunan Saraf Pusat
 Susunan Saraf Otonom

 Anatomi Susunan Saraf Pusat meliputi


cerebrum,cerebelum,medula oblongata( bulbus )dan medula
spinalis
 Susunan saraf Otonom terdiri dari saraf simpatis dan saraf
parasimpatis yang berpusat di Medula Spinalis dan Medula
Oblongata
Fungsi SSP

 Cerebrum merupakan pusat-pusat dari memori, kesadaran,penyesuaian diri,


dan refleks.
 Thalamus berfungsi sebagai pengatur memori secara otomatis.
 Hipothalamus berfungsi sebagai pusat pengaturan SSO, suhu tubuh, cairan
tubuh, metabolisme, tidur dan kelenjar hypofise.
 Disekitar Hipothalamus terdapat Sistem Aktivasi Retikular yang berfungsi
mengatur kewaspadaan, kesiapan dan gerakan otot.
 Medula Oblongata merupakan pusat pengaturan kardiovaskular,sistem
pernafasan,pencernaan,indera dan kelenjar
 Medula Spinalis merupakan pusat pengaturan refleks dari setiap bagian tubuh.
Penggolongan Obat-obat SSP
 Penggolongan Obat SSP didasarkan kepada sifat kerja obat pada umumnya
yakni
1. depresi (menekan) dan
2. stimulasi (merangsang):
Obat yang menekan SSP
(Depresiva)
1. Obat-obat SSP yang menekan secara selektif :
 Obat Analgesik – Antipiretik anti nyeri dan penurun panas
 ObatPsikotropik menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
 Obat Narkotik –menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 Obat Antikonvulsi pereda kejang

2. Obat-obat yang menekan hampir secara keseluruhan


(sistemik) disebut mayor transquilizer adalah obat Sedatif-
hipnotik dan obat Anestesi.
Obat yang merangsang SSP
( Stimulantia )
 Obat stimulantia SSP dibedakan atas :
 Obat Konvulsan

Obat yang secara langsung menimbulkan


rangsangan kesadaran seperti :Strychnin, pikrotoksin,
pentilentetrazol, bemegrid dan nikethamide

 Obat Analeptik ( obat yang menimbulkan sulit tidur )


 Efedrin, amfetamin, kokain, pipradol dls

 Obat psychic Energizer ( obat penyegar )


 Coffein, imipramin, amitriptilin dls
Obat Sedatif-hypnotik
 Sedatif artinya menekan reaksi terhadap rangsangan khususnya emosi
tanpa menimbulkan kantuk (obat penenang)
 Hypnotik artinya menyebabkan tidur yang sulit dibangunkan disertai
menurunnya refleks.
Obat sedatif-hypnotik digolongkan menjadi :
1. Golongan Barbiturat
2. Non Barbiturat
Golongan barbiturat dalam dosis tertentu dapat menekan SSP mulai dari sistem
retikular,,hipothalamus hingga kepada medula oblongata dan berfungsi
sebagai anti konvulsi Organ lain tidak dipengaruhi, kecuali dalam dosis yang
sangat besar dapat menimbulkan penurunan tekanan darah, motilitas usus
berkurang, menurunkan suhu tubuh dan mengurangi produksi kemih
organ penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan obat golongan
barbiturat adalah hati dan ginjal karena kalau kedua organ tersebut
mengalami gangguan akan mengakibatkan ekskresi obat terhambat dan
efek obat berlangsung lama.
Efek samping yang dapat timbul a.l. gagal pernafasan, koma, mual vertigo,
lemah ,takut, nyeri dan insomnia
Obat Sedatif-hypnotik
 Golongan obat barbiturat yang banyak dipakai a.l.:
 Phenobarbital ( luminal ) untuk anti konvulsi, antihipertensi, antiepilepsi.
 Aprobarbital, pentobarbital untuk obat tidur
 Thiopental ( Penthotal ) sebagai obat anestesi
 Golongan obat non barbiturat yang banyak dipakai antara lain Hydras Chlorali,
Natrium Bromida. Plasidil, diazepam, doriden meprobamat (medicar),
clordiazepoxide dll umumnya digunakan untuk obat tidur
 Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan obat ini adalah allergi, tremor, pusing,lemah,
pelupa dan hepatitis
Obat Analgetik
 Obat analgetik adalah obat penghilang rasa sakit dan obat antipiretik adalah
obat penurun demam

 Obat analgetik dibedakan obat analgetik narkotik dan obat analgetik non
narkotik
 Obat analgetik narkotik ( obat analgetik visceral ) disamping berfungsi
mengurangi rasa sakit, juga menekan rasa takut, rasa susah serta
menimbulkan kedamaian. Oleh karenanya obat-obat ini sering
disalahgunakan yang kadangkala dapat menimbulkan toleransi, adiksi,
habituasi ,sedatif –hypnotik , euphorigenik, penekanan pada pusat
pernafasan yang dapat berujung kematian

 Toleransi obat adalah berkurangnya pengaruh obat terhadap receptor


(disposisi obat) dalam bentuk toleransi metabolik dan toleransi
farmakodinamik ( berkurangnya kepekaan ssp terhada pengaruh obat.)
Adiksi & Habituasi

 Obat analgetik narkotik dapat menimbulkan adiksi


 Adiksi adalah ketergantungan fisik dan psikologis pada zat
tertentu
 Korban adiksi menjadi sangat tidak produktif, konsumtif, asosial,
amoral, cenderung melakukan tindak kriminal dengan
mengabaikan keselamatan dirinya dan orang lain
Obat Analgetik Narkotik
 Morphin
 HCl Hydromorphine
 Pethidine
 Metadon
 Codein
Obat Analgetik non Narkotik

 Obat analgetik non narkotik digunakan untuk nyeri ringan


disamping juga berfungsi sebagai antipiretik dan anti
inflamatory.
 Obat analgesik non narkotik sangat banyak dan pada
umumnya digolongkan menurut bahan aktifnya yakni :
1. Salisilat

2. Para Amino Fenol


3. Pyrazolon

4. Asam Organik lainnya


Golongan Salisilat

 Golongan salisilat merupakan obat analgesik tertua antara lain :


 Acetosal, Aspirin, Natrium Salisilat, salisilamid

 Titik tangkap kerja golongan salisilat adalah di hipothalamus


yang dapat menurunkan ambang nyeri
 Obat analgesik salisilat juga berfungsi sebagai obat antipiretik
( menurunkan demam ),anti inflamasi dan anti allergi dan
meningkatkan ekskresi asam urat
 Efek samping penggunaan obat ini umumnya adalah dapat
menimbulkan iritasi lambung yang menimbulkan rasa panas
nyeri,mual dan muntah dan diare
Golongan
Para Amino Fenol
 Golongan obat ini adalah Fenacetin dan Asetaminofen
( parasetamol ) hanya berfungsi sebagai analgesik dan
antipiretik
 Sejak tahun 1966 fenasetin sudah tidak boleh digunakan lagi
karena dalam tubuh fenasetin diubah menjadi zat beracun yaitu
N- asetil – para aminofenol
 Asetaminofen banyak digunakan sekarang antara lain karena
tidak menimbulkan iritasi lambung namun apabila digunakan
dalam jangka lama dapat menimbulkan kerusakan sel darah,
hati dan ginjal, ketegangan hingga kepada konvulsi
Golongan Pirazolon

 Kekuatan obat ini sama dengan salisilat namun obat ini agak toksik (
beracun ) yang dapat menimbulkan agranulositosis dengan gejala
demam tinggi, luka di tenggorokan, erupsi kulit dengan pigmentasi,
karenanya banyak negara yang melarang penggunaannya.
 Obat ini dapat diberikan dengan suntikan intra muskuler
 Obat jenis ini dijual bebas dengan nama Antalgin, dipyron,
metamisol.doloneurobion, fastalgin dll
Golongan Asam Organik

 Golongan obat ini umumnya digunakan sebagai obat analgesik


dan antiinflamasi untuk rematoid artritis pengganti obat
kortikosteroid seperti prednison.
 Obat ini dijual dengan nama generik
Indometasin,fenoprofen,ibuprofen dls
 Efek samping penggunaan obat ini a.l.:
 Gangguan saluran cerna
 Vertigo dan kelelahan,
 hipertensi dan hiperglikemi

Anda mungkin juga menyukai