Psikotropika
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
JENIS PSIKOTROPIKA
Berdasarkan pengaruh penggunaannya terhadap susunan SSP manusia
Obat yang bekerja dengan mengaktifkan kerja
susunan saraf pusat. Obat tersebut digunakan
untuk daya konsentrasi dan aktivitas mental
Stimulan
dan fisik. Contoh: Amphetamine, Ectasy
(MDMA), dan Shabu.
Mekanisme Kerja Mengubah kadar zat alami tertentu yang mengontrol impuls di dalam otak,
sehingga meredakan gejala dari kondisi yang diderita
Indikasi Narkolepsi dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Kontra Indikasi Hipertiroidisme, arteriosklerosis, jantung koroner, arimia, gangguan
bipolar, kejang, gangguan ginjal
Interaksi Obat 1. Amfetamin + obat penghambat beta = meningkatkan resiko
meningkatnya tekanan darah
2. Amfetamin + Chlorpromazine/haloperidol/lithium = menghambat kerja
amfetamin
3. Amfetamin + obat golongan antidepresan trisiklik = meningkatkan risiko
gangguan jantung
Efek Samping Mulut kering, mual muntah, diare, gugup, gelisah, pusing hingga pingsan,
jantung berdebar, melakukan gerakan atau mengucapkan sesuatu secara
berulang dan diluar kendali
Diazepam
Mekanisme Kerja Memengaruhi zat kimia di otak sehingga memberikan efek menenangkan
Indikasi Kejang, gangguan kecemasan, otot tegang, penenang
Kontra Indikasi Sleep apnea, asma, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan mental,
glaukoma.
Interaksi Obat 1. Diazepam + obat golongan opioid = penurunan kesadaran dan
gangguan pernapasan
2. Diazepam + antipsikotik dan antihistamin = peningkatan risiko
terjadinya efek samping salah satu obat
3. Diazepam + rifampicin/carbamazepine/phenytoin/antasida = penurunan
efektivitas diazepam