Anda di halaman 1dari 14

PSIKOTROPIK

Farmakologi Sistem Organ

Nama : Devita Septiani


NIM : 31118117
2 C FARMASI
Pengertian
Psikotropika adalah Psikotropika adalah suatu obat yang termasuk dalam
golongan Narkoba (Narkotika dan Obat-obat berbahaya). Psikotropika adalah
zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan
syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya
halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam
perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek
stimulasi (merangsang)
Macam-Macam
Jenis psikotropika
Obat Stimulan
Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat stimulan yang bisa memberikan
1 rangsangan kepada syaraf sehingga bisa menimbulkan efek lebih percaya diri. Banyak jenis
psikotropika yang termasuk obat stimulan.Contoh : kafein, kokain, ganja, dan amfetamin.

Obat Depresan
Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat depresan yang bisa memberikan efek,
2 yakni kerja sistem saraf berkurang, menurunkan kesadaran, dan mengantuk. Jenis zat yang
termasuk obat depresan.
Contoh : alkohol, sedatin atau pil BK, Magadon, Valium, dan Mandrak (MX).

Obat Halusinogen
3 Jenis psikotropika yang satu ini merupakan Obat halusinogen yang bisa menimbulkan halusinasi,
yakni mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata.
Contoh : Licercik Acid Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline dan mariyuana.
Golongan
Psikotropika
Psikotropika golongan I: yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan
1 pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat. Contoh : LSD
(Lysergyc Acid Diethylamide) MDMA/ekstasi, LAD, dan STP.

Psikotropika golongan II: yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi


2 tetapi dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh: Amfetamin

3 Psikotropika golongan III: yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya


sedang dari kelompok hipnotik sedatif. Contoh: Amobarbital, Cyclobarbital,Pentazocine.

Psikotropika golongan IV: yaitu psikotropika yang efek


4 ketergantungannya ringan. Contoh: Diazepam, nitrazepam.
Contoh Obat Psikotropika Berdasarkan Golon
gan
Contoh Obat Psikotropika Berdasarkan Golongan

Indikasi
Obat Psikotropika Gol. I
LSD digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan.
LSD atau disebut (Lysergyc Acid Diethylamide) Tetapi LSD mulai disalahgunakan oleh tangan-tangan
merupakan narkotika sintetis yang dibuat dari tak bertanggung jawab untuk dijadikan obat mabuk
sari jamur kering yang tumbuh di rumput gandum berkat efek stimulannya yang kuat.Obat ini tidak
dan biji-bijian. disarankan untuk dipakai orang yang sakit mental
seperti stres hidup ataupun depresi Obat ini upaya
untuk membantu pengobatan berbagai masalah
Efek samping psikologis dan penyakit kejiwaan.

Orang yang berada di bawah pengaruh LSD


akan lebih mudah dilihat dari perubahaan Kontra indikasi
perasaan dan suasana hati yang drastis -
dibanding tanda-tanda fisik. Pengguna
mungkin akan merasakan perubahan emosi yang
berbeda sekaligus atau mengalami mood
swing yang sangat cepat. Tekanan darah
meningkat,Berkeringat,Suhu tubuh
meningkat,Mual,Pusing,Penglihatan kabur.
Interaksi Obat dan Mekanisme
Interaksi Obat Mekanisme
.
LSD tidak boleh dikonsumsi oleh Mekanisme kerja LSD yaitu dengan merangsang
mereka yang menggunakan obat- produksi serotonin di korteks dan struktur dalam
obatan psikiatris untuk otak dengan cara mengaktifkan reseptor serotonin,
mengeluarkan potensi interaksi otak akan merespon stimulasi ini dan stimulasi
obat yang merugikan. berle-bih ini yang akan menyebabkan perubahan
dalam pikiran, perhatian, persepsi dan emosi,
perubahan- perubahan ini muncul sebagai
halusinasi yang merupakan sensasi tampak
nyata tetapi diciptakan oleh pikiran sendiri.
Obat Psikotropika Gol. II Indikasi
Amfetamin adalah stimulan kuat yang bekerja
Amfetamin adalah obat untuk menangani memengaruhi sistem saraf pusat untuk meningkatkan
gangguan narkolepsi, attention deficit disorder kadar dopamin dalam otak. Dopamin adalah zat kimia
with hyperactivity (ADHD), penyakit Parkinson, yang dikaitkan dengan rasa senang, tenang, dan
dan obesitas. bahagia. Amfetamin bekerja dengan mengubah
kadar zat alami tertentu yang mengontrol impuls di
dalam otak.

Efek samping

Kontra indikasi
 Jantung berdebar-debar (palpitasi)
 Gugup Disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat ini jika anda
 Gelisah menderita penyakit Arteriosklerosis, Hipertensi,Serangan
 Sakit kepala jantung,Aritmia,Kardiomiopati,Gangguan bipolar,Kejang,
 Mulut kering Gangguan hati dan ginjal
 Kram perut
Interaksi Obat dan Mekanisme
Interaksi Obat Mekanisme
 Meningkatkan risiko gangguan Mekanisme kerja amfetamin pada susunan saraf
jantung dan pembuluh darah, jika dipengaruhi oleh pelepasan biogenikamine yaitu
digunakan dengan obat dopamin, norepinefrin, atau serotonin atau pelepasan
golongan antidepresan ketiganya dari tempat penyimpanan
trisiklik seperti amitriptylline. pada persinap yang terletak 
 Berkurangnya urine, jika digunakan pada akhiran saraf.
dengan obat alkalinisasi urine Pada dopamin didapati bahwa amfetamin menghambat
seperti natrium bikarbonat; dan re uptake dopaminergik dan sinapstosom di
meningkatnya produksi urine, jika hipotalamus dan secara langsung melepaskan
digunakan dengan pengasam urine dopamin yang baru disintesa. Pada norepinefrin,
seperti kalium fosfat amfetamin memblok re uptake norepinefrin dan juga
 Menghambat penyerapan menyebabkan pelepasan norepinefrin baru,
phenobarbital dan phenytoin. penambahan atau pengurangan
 Menghambat kerja amfetamin, jika karbon diantara cincin fenil dan nitrogen melemahkan
digunakan dengan chlorpromazine, efek amfetamin pada pelepasan re uptake norepinefrin.
haloperidol, atau lithium.
Indikasi
Obat Psikotropika Gol. III
Amobarbital adalah obat turunan dari barbiturate,
Amobarbital utamanya digunakan untuk mengatasi gangguan tidur
seperti insomnia, dan menjadi obat penenang sebelum
prosedur operasi dilakukan. Namun, obat ini juga bisa
digunakan untuk kondisi kesehatan lain, seperti
gangguan kecemasan dan antikejang .
Efek samping

Tanda-tanda alergi, seperti ruam, kemerahan,


gatal-gatal, pembengkakan, atau pengelupasan Kontra indikasi
kulit, baik yang disertai maupun tidak disertai
oleh demam, menggigil, dada sesak, Penggunaan amobarbital dikontraindikasikan pada
kesulitan bernapas, mengunyah dan berbicara, pasien yang memiliki riwayat hipersensitif, pasien
suara serak, pembengkakan pada area mulut, dengan riwayat porfiria manifes atau laten, pasien
wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan. dengan kerusakan fungsi hati yang parah, pasien yang
memiliki penyakit pernapasan dispnea atau obstruksi.
Interaksi Obat dan Mekanisme
Interaksi Obat Mekanisme
 Kemungkinan menurunkan level
plasma antikoagulan oral (seperti Ketika reseptor GABA diaktivasi, penghantar
warfarin, dicoumarol; acenocoumarol, klorida transmembranmeningkat dan menimbulkan
phenprocoumon), kortikosteroid, hiperpolarisasi di membran sel post sinaps dan
griseofulvin, doxycycline, Na menghambatfungsi neuron post sinaps. Interaksi
valproate, dan valproic acid propofol (termasuk barbiturate dan etomidate)
 Pantau level darah saat diberikan
denganreseptor komponen spesifik reseptor
dengan phenytoin
GABA menurunkan neurotransmitter
penghambat.Ikatan GABA meningkatkan durasi
pembukaan GABA yang teraktifasi melalui
chloridechannel sehingga terjadi hiperpolarisasi
dari membrane sel.
Indikasi
Obat Psikotropika Gol. VI
Diazepam digunakan untuk memperpendek mengatasi
Diazepam adalah salah satu contoh obat gejala yang timbul seperti gelisah yang berlebihan,
penenang yang digunakan untuk diazepam juga dapat diinginkan untuk gemeteran,
mengatasi kejang dan gangguan
kegilaan dan dapat menyerang secara tiba-tiba.
kecemasan.
Halusinasi sebagai akibat mengkonsumsi alkohol.
diazepam juga dapat digunakan untuk kejang otot,
kejang otot merupakan penyakit neurologi.
Efek samping

 Mengantuk atau pusing


 Lemas Kontra indikasi
 Penglihatan kabur
 Gangguan keseimbangan Disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat ini jika anda
 Kelemahan otot menderita penyakit myasthenia gravis, sleep apnea,
 Gemetar (tremor)

asma, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan mental,
Mudah lupa dan merasa bingung
 Gelisah serta glaukoma.
Interaksi Obat dan Mekanisme
Interaksi Obat Mekanisme
 Penurunan kesadaran dan
gangguan pernapasan, bila Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat
digunakan dengan obat golongan fungsi hambatan neuron GABA. Reseptor Benzodiazepin
opioid(misalnya morfin) dalam seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan
 Peningkatan efek mengantuk, jika kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal
digunakan dengan obat antivirus dan oksipital, di hipokampus dan dalam otak kecil. Pada
zidovudine. reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis.
 Peningkatan risiko terjadinya efek Terdapat korelasi tinggi antara aktivitas farmakologi
samping salah satu obat,jika berbagai benzodiazepin dengan afinitasnya pada tempat
digunakan dengan obat ikatan. Dengan adanya interaksi benzodiazepin, afinitas
antipsikotik dan antihistamin. GABA terhadap reseptornya akan meningkat, dan dengan
 Alkohol, antidepresan, antihistamin ini kerja GABA akan meningkat.
dan analgesik
 Rifampicin atau barbiturat dapat
meningkatkan metabolisme dan
mengurangi efektifitas diazepam.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai