MATERI KEGIATAN GEMA CERMAT IAI PENYALAHGUNAAN OBAT (drug abuse) : Penggunaan obat-obatan atau zat berbahaya secara berlebihan dengan tujuan bukan untuk pengobatan
ABUSER : Orang yang menyalahgunakan obat
Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
mengkhawatirkan ???
Hiburan malam Kalangan mampu
pemukiman Masyarakat ekonomi rendah Kampus Mahasiswa Sekolah pelajar Target Generasi Muda Perdagangan Narkoba: Selalu ingin mencoba hal-hal yang baru Masih labil, sehingga mudah dipengaruhi Narkoba, sebagai solusi dari masalah yang terjadi Eksis dalam pergaulan Periatiwa yang terjadi pada “Penyalahgunaan Obat”: Toleransi obat : resistensi yang terjadi sebagai akibat pemakaian yang menahun. Untuk memperoleh efek yang sama, dibutuhkan makin banyak obat, artinya dosis makin tinggi Habituasi : pemakaian obat secara menahun yang menyebabkan gangguan emosi bila pemberian obat itu dihentikan Adiksi (ketagihan): pemberian obat yang menyebabkan toleransi dan penghentiannya menyebabkan timbulnya sindrom gejala putus obat
KETERGANTUNGAN OBAT (DEPENDENCE)
Akibat Penyalahgunaan Obat: Merusak saraf gangguan kesehatan fisik, psikis dan fungsi sosial Perubahan perilaku Obat-obat yang sering disalahgunakan: NARKOBA /N A P Z A - NARKOTIKA - PSIKOTROPIKA - ZAT ADIKTIF Selain itu: - Obat-obat Tertentu - Obat golonganPrekursor Menurut Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 NARKOTIKA : zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan Contoh : heroin, ganja, morfin, petidin, kodein PSIKOTROPIKA : bahan atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku pemakaiannya Contoh : amfetamin, ekstasi, shabu (hasil sintesis dari amfetamin) ZAT ADIKTIF : Obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa Contoh: rokok, alkohol, minuman keras Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan, NAPZA digolongkan: 1. Gol Depresan Penggunanya merasa tenang, pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri : morfin, heroin, diazepam 2. Gol Stimulan Penggunanya menjadi aktif, segar dan b bersemangat : kokain, kafein, amfetamin, alkohol, nicotin 3. Gol Halusinogen Penggunanya dapat berhalusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu: LSD (Lycergic acid diethylamide), Mescalin NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA Pengawasan Ketat
Resep Dokter Celah lain…….
Rumah Sakit Apotek Resmi Derivat /Turunan Kombinasi obat tunggal DEKSTROMETHORFAN (DMP) Senyawa turunan morfin Memiliki kemampuan untuk mengikat beberapa reseptor sehingga memiliki banyak efek Digunakan sebagai obat penekan batuk (antitusif) karena dapat mengikat reseptor sigma- 1 yang berada di dekat pusat batuk di medulla Dosis sebagai obat batuk 10 – 20 mg PO/4 jam, atau 30mg PO/6–8 jam dosis maksimal 120mg/hari Pada dosis tinggi, menyerupai ketamin yang merupakan antagonis pada reseptor NMDA (N- methyl D-aspartat) di SSP Dosis tinggi DMP dapat menyebabakan: Perubahan perilaku Intoksikasi Hiper-eksitabilitas Kelelahan Berkeringat Bicara kacau Hipertensi Mata melotot Bila digunakan bersama alkohol dapat menyebabkan kematian ES dosis tinggi DMP: Dosis (mg) Efek - 100 – 200 Stimulasi ringan - 200 – 400 Euforia dan halusinasi - 300 – 600 Gangguan visual dan hilangnya koordinasi motorik - 500 – 1500 Dissociative sedation Trihexyphenidyl (THP) Bekerja pada SSP, digunakan untuk mengobati gangguan gerakan yang tidak normal dan tidak terkendali seperti penyakit Parkinson (tremor) dan akibat efek samping obat (extrapyramidal) seperti psikosis, emosional, mual, gelisah Dosis : Parkinson :6-10mg/hari, max 15mg/hari Mengobati ES obat : 5 – 15mg/hari Auran Pakai, awal : hari I 1mg, hari II 2mg dan dosis ditingkatkan 2mg untuk 3-5 hari berikutnya hingga dicapai dosis ideal ES : Reaksi alergi ( bengkak pada bibir, lidah, wajah dan bintik-bintik) Sulit bernapas Jantung berdebar Cemas, halusinasi, bingung, tidak tenang, hiperaktif Kejang-kejang Ruam Tramadol Merupakan obat analgesik golongan narkotik. Digunakan untuk menghilangkan nyeri hebat atau sesudah operasi Tidak menyebabkan ketergantungan, sehingga banyak digunakan dalam penyalahgunakan obat karena efeknya bisa menenangkan, membuat fly Dosis 50 – 100mg/4-6jam, tidak lebih dari 400 mg/hari, untuk usia > 75 th tidak lebih dari 300 mg Tidak dianjurkan digunakan untuk anak usia <17th karena ES yang parah, meskipun jarang yaitu kesulitan bernapas ES : Pusing dan limbung, lelah dan mengantuk, mual dan muntah, muntah darah, konstipasi, susah buang air kecil, mulut kering, perut kembung, diare, lambung rusak, menurunnya daya ingat, fungsi sosial terganggu, gangguan fungsi ginjal, serta kerusakan pada SSP PCC Parasetamol Carisoprodol Caffein Parasetamol Parasetamol : antipiretik dan analgesik lemah, bekerja di SSP Dosis parasetamol 1500 – 2000mg/hari Dosis berlebih > 4g/hari bersifat hepatotoksik dan penggunaan bersama alkohol dapat menyebabkan menyebabkan perdarahan lambung Cafeine Bekerja menstimulasi SSP, digunakan untuk pasien yang menderita gangguan SSP seperti sakit kepala dan migrain. Dosis > : jantung berdebar insomnia cemas berlebih tremor kejang-kejang gangguan kadar gula darah gangguan lambung dan usus Carisoprodol Bekerja di SSP untuk menghilangkan nyeri otot/relaksan ES: pusing, mudah mengantuk, jantung berdebar, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kram pada perut, pusing, mual, muntah dan insomnia Dosis > : gangguan SSP : (sakit kepala, halusinasi, psikosis, mengamuk, bicara ngawur, gangguan mental) depresi sistem pernapasan kejang-kejang hipotensi kematian Untuk mencegah penyalahgunaan obat: Cerdas menggunakan obat, yaitu gunakan obat secara tepat (dosis, indikasi, pasien. waktu penggunaan, aturan pakai) Membeli obat di apotek untuk mendapatkan penjelasan yang benar dari apoteker Berpikir positif dan lakukan kegiatan yang positif Bergaul di lingkungan yang benar Mendekatkan diri pada Tuhan Diperlukan pengawasan bersama dari pemerintah, aparat, tokoh agama, orang tua, guru-guru, dan seluruh elemen masyakarakat Edukasi dan informasi tentang bahaya/akibat dari penyalahgunaan obat Terima Kasih untuk