Anda di halaman 1dari 97

Penyalahgunaan

NAPZA
Dr. Lila Nurmayanti
Sp.KJ

1
APA BEDA NAPZA DENGAN NARKOBA??
Definisi:
• Na= Narkotika
• P = Psikotropika
• ZA = Zat Adiktif Lainnya
NAPZA

Adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi


kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran,
perasaan, perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan FISIK dan PSIKOLOGI.
SINDROM KETERGANTUNGAN

• Ketergantungan fisik : ditunjukkan dengan


adanya toleransi atau gejala putus zat

• Ketergantungan psikologis : adanya


keinginan/dorongan yang tidak
tertahankan (kompulsif) untuk
menggunakan NAPZA
• Toleransi: suatu kondisi seeorang yang
menggunakan NAPZA memerlukan
peningkatan jumlah NAPZA yang dikonsumsi
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

• Gejala putus zat (withdrawal): kondisi


biologik yang terjadi akibat menurunkan atau
menghentikan NAPZA yang digunakan terus
menerus.
Gejala: sulit tidur,nyeri, cemas, depresi,
berkeringat
Kriteria Diagnostik sindrom ketergantungan

• Adanya toleransi (tolerance)


• Putus zat (Withdrawal )
• Jumlah penggunaan makin lama makin besar dalam jangka
panjang
• Berulangkali mencoba berhenti, namun selalu gagal
• Hampir seluruh waktunya dalam hidup digunakan untuk
aktivitas terkait napza
• Aktivitas lainnya dalam hidup jauh menurun
• Tetap menggunakan meski tahu merugikan

*ICD 10 – Chapter 5
NARKOTIKA

• UU RI NO. 35 TAHUN 2009:


• Adalah: zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan
3 Golongan Narkotika:
Golongan I Golongan II Golongan III:

• Hanya dapat • Berkhasiat • Berkhasiat


digunakan untuk pengobatan, pengobatan dan
tujuan digunakan sebagai banyak digunakan
pengembangan ilmu pilihan terakhir dan dalam terapi
pengetahuan dan dapat digunakan dan/atau tujuan
tidak digunakan dalam terapi pengembangan ilmu
dalam terapi, serta dan/atau untuk pengetahuan serta
mempunyai potensi tujuan mempunyai potensi
sangat tinggi pengembangan ilmu ringan
mengakibatkan pengetahuan serta mengakibatkan
ketergantungan. mempunyai potensi ketergantungan.
• Contoh : Heroin, tinggi mengakibatkan • Contoh : Codein
Kokain, Ganja ketergantungan
• Contoh: morfin,
petidin
Heroin
• Bentuk padat sebagai butiran atau tepung dan juga berbentuk
cair.
• Jenis terkenal: putaw, putaw (nama lain:bedak, white, etep
dll)
• Pemakaian: dihisap rokok, disedot, dihirup uapnya, dan
disuntikkan ke tubuh.
• Awal : perasaan “rush”, hangat, nafas da nadi melambat,
mulut kering, mengantuk
• Gejala putus zat termasuk kegelisahan, pegal-pegal dan sakit
tulang, diare, muntah-muntah dan ketidaknyamanan yang luar
biasa
KOKAIN

• Alias: Coke,Charlie, Snow


• Tumbuhan semak Erythroxy
• Koka adalah salah satu stimulan alami yang paling tua,
paling ampuh dan paling berbahaya. 3.000 tahun
sebelum Masehi
Ganja
• cannabis sativa
• zat kimia delta-9-tetrahydroc-annabinol
• Alias :cimeng, gelek, kangkung, oyen, ikat, bang, labang, rumput dan mecin.
• Bentuk tanaman menyerupai pohon ketela
• Bentuk:
• kering (mariyuana)
• dalam kemasan cair (minyak cannabis), ganja mengandung l.
•Zat ini berpengaruh pada perasaan, penglihatan dan pendengaran
• Efek: mabuk, mata merah dan bola mata membesar, konsentrasi
hilang, detak jantung meningkat, kehilangan keseimbangan, panik dan
gelisah, beperilaku negatif yang lain.
Morfin
• Analgetik SSP
• Tablet, kapsul, os, injeksi
• Efek: penurunan kesadaran,, euforia, rasa
kantuk, lesu, penglihatan kabur,
mengurangi rasa lapar, konstipasi
• Pada kondisi ketergantungan: insomia dan
mimpi buruk.
Codein
• Analgetik
• Sedatif
• Antitusif
• Tablet, os
PSIKOTROPIKA

• Adalah zat atau obat, baik alamiah


maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
Golongan psikotropika
Ekstasi
• Dari senyawa methylenedioxy amphetamine (MDMA) yaitu
turunan zat amphetamine yang mempunyai reaksi lebih kuat
dibanding amphetamine sendiri.
• Untuk mengobati penyakit saraf dan gangguan kejiwaan
• Alias: Inex, Cece, Kanding, Cevin, Xeni, dst
• Dijual dalam bentuk tablet berwarna coklat, putih atau dalam
bentuk kapsul yang berwarna merah muda dan kuning.
• Diminum seperti minum obat.
Amphetamine

• Senyawa sintesis analog dengan efedrin


• Alfa-Metil-Fenetilamina, beta-fenil-isopropilamina, atau benzedrin
• Terapi ADHD
• Stimulan yang dapat mengubah suasana hati.
• Obat ini mempunyai efek perangsang yang kuat pada jaringan saraf
pada dosis yang tinggi dan kronis, pemakai bertingkah laku kasar dan
aneh.
• BB turun: disalahgunakan sebagai obat pelangsing.
• Oral dan injeksi
• Peningkatan dopamin, norepineprin, serotonin presinaps
Dosis dan gejala klinis

5-15mg ≥ 20-30 mg Dosis tinggi

• Meningkatkan • Pemikiran • Kejang-kejang


kewaspadaan delusional • Gerakan
- Meningkatkan • Halusinasi dengar stereotipik
aktivitas • Psikosis
lokomotor
- Meningkatkan
mood
- Menurunkan
nafsu makan
- Euforia
- Hiperthermi
Intoksikasi

- delusi
- paranoid
- takikardi (atau bradikardi bila obat murni alfa
adrenergik agonis)
- hipertensi
- diaphoresis
- piloereksi
- midriasis
- hiperrefleksi
- kejang, hipotensi dan disritmia dapat terjadi pada
kasus yang berat
Golongan III:
• Phenobarbital
• Luminal
• menekan kortek sensor, menurunkan
aktivitas motorik, menyebabkan kantuk,
sedasi dan hipnotik
• dosis tinggi: sifat antikonvulsan, depresi
saluran nafas
Diazepam, Nitrazepam, alprazolam
Klasifikasi NAPZA
1. Berkait dengan efeknya pada sistem syaraf pusat
atau central nervous system (CNS)
 Depressants - menurunkan CNS
 Stimulants - menstimulasi CNS
 Hallucinogens - mengganggu CNS

2. Berkait dengan status legal


 Bisa dibeli di counter dengan larangan minimal
 Terbatas untuk resep medis
 Terbatas oleh kebijakan sosial
 Completely illegal
25
Klasifikasi NAPZA (lanjt)
3. Berkait dengan tujuan terapeutik

4. Berkait dengan bahan dasar

– Natural - zat tumbuh secara natural pada tanaman atau


hewan
– Semi-synthetic – zat yang berdasar pada materi yang
tumbuh tapi dirubah dengan cara tertentu saat proses
produksi
– Synthetic – zat yang sepenuhnya diproduksi pabrik atau
disintesa di laboratorium

5. Berkait dengan struktur kimiawi


26
Depressants
1. Sedative hypnotics
 Alcohol
 Benzodiazepines (minor tranquillisers)
 Barbiturates
 Non-barbiturates
2. Opioid/Narcotic analgesics (natural & synthetic)
 Opium, Codeine
 Heroin
 Morphine
 Pethidine
 Dextropropoxyphene (Doloxene)
 Methadone (Physeptone - tablet form)
3. Non-opiate analgesics: aspirin, paracetamol
4. Cannabis (in low doses)
27
Stimulants
1. Nicotine

2. Amphetamines type substances (ATS)


• Amphetamine
• Dexamphetamine (Dexedrine)
• Methamphetamine
• Methylphenidate (Ritalin)
• Methylenedioxymethamphetamine (MDMA, ecstasy)
• Ephedrine / pseudophedrine
• ‘Diet pills’: phentermine (Duromine), diethylproprion (tenuate)

3. Cocaine

4. Caffeine
28
Halusinogen

Mengubah persepsi, mood dan pikiran

Membuat orang melihat atau mendengar hal


yang berbeda (atau sesuatu yang tidak nyata)

Contoh : Lysergic Acid Diethylamine (LSD),


Magic Mushrooms, Mescaline dll)
Zat Adiktif Lainnya

• Adalah bahan/zat yang berpengaruh


psikoaktif di luar narkotika dan psikotropika
• Meliputi:
1. Minuman Beralkohol
2. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat
pelarut)
3. Tembakau (nikotin)
4. Kafein
Minuman Beralkohol

• Mengandung etanol etil alkohol


• Berpengaruh menekan susunan saraf
pusat
• Dalam kebudayaan tertentu menjadi
bagian kehidupan sehari-hari
• Memperkuat efek obat/zat narkotika atau
psikotropika bila digunakan bersamaan
3 Golongan Minuman Beralkohol:

• Golongan A : Kadar etanol 1 – 5 % (Bir)


• Golongan B : Kadar etanol 5 – 20 % (anggur)
• Golongan C : Kadar etanol 20 – 45 % (Wiski,
Vodka, Mansion House, JW)
Inhalasi dan Solven:
• Berupa zat yang mudah menguap berupa senyawa organik
• Terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan pelumas mesin.
• Contoh : Lem, Tiner, Penghapus cat kuku, bensin, cat
tembok
Tembakau (nikotin)
• Digunakan secara luas di masyarakat
• Rokok dan alkohol merupakan pintu
masuk NAPZA di kalangan REMAJA.
• Pencegahannya harus dilakukan
3 Golongan NAPZA berdasarkan
Efeknya:

Stimulan (Upper) Depresan (Downer) Halusinogen

• Merangsang • Berfungsi • Menimbulkan


fungsi tubuh dan mengurangi efek halusinasi
meningkatkan aktifitas • Mengubah
kegairahan kerja fungsional tubuh. perasaan, pikiran,
• Pemakai menjadi • Pemakai menjadi seringkali
aktif, segar dan tenang, tidur, menciptakan daya
bersemangat bahkan pingsan. pandang berbeda
• Contoh : • Contoh : Morfin, • Contoh : Kanabis
Amphetamine Heroin, Codein, (ganja)
(Shabu-shabu), Sedative, Hipnotik
Kokain (Obat tidur),
Tranquilizer (Anti
cemas)
?
?
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• Lingkungan keluarga
FAKTOR • Lingkungan sekolah
LINGKUNGAN • Lingkungan Masyarakat

• Perubahan Biologik
FAKTOR • Perubahan Psikologik
INDIVIDU • Perubahan Sosial

• Mudah didapat
NAPZA ITU
SENDIRI
NPS
(New Psychoactive Substances)

• Berbagai jenis zat (drugs), yang didesain untuk


menyamarkan dan membedakan, dengan berbagai jenis
narkoba yang telah dikenal luas, seperti ganja, kokain,
heroin, shabu, ekstasi, yang diatur di dalam perundang-
undangan tentang narkotika di berbagai negara
• Menggunakan berbagai bahan kimia untuk
menggantikan bahan baku pembuatan narkotika
(prekursor narkotika),
• Untuk menghindari tujuan pengaturan prekursor (Bab
VIII (Pasal 48 s/d 52) UU No 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika)
NPS
• Sebagian besar ditemukan ribuan tahun (khat,
ganja, sirih, pinang, koka)
• Pemasaran ke konsumen via internet
• World Drug Report 2014 ; tahun 2011 terdapat
243
• 2015, 251 jenis
• BNN: 2014: 29 jenis dan 2017: 64 jenis.
18 jenis telah dimasukkan ke dalam
Permenkes
NPS
• 9 (sembilan) kategori NPS yang diperjual-belikan di pasaran yaitu:
1.Aminoindanes;
2. Synthetic Cannabinoids (nama jalanan: spice, K2, kronik);
3. Synthetic Cathinones;
4.Ketamine and Phencyclidine-Type Substance;
5.Phenethylamines;
6.Piperazines;
7.Plant-Based Substances (tanaman Kratom di Asia Tenggara,
Salvia Divinorum di Meksiko, tanaman Khat di Afrika dan jazirah
Arab);
8.Tryptamines;
9.Kategori lain yang tidak termasuk dalam nomor 1 – 8.
Efek negatif NPS
• kehilangan memori,
• bingung,
• cemas,
• depresi,
• halusinasi,
• paranoid,
• psikosis,
• sulit tidur,
• aktif bicara,
• keracunan pada jantung (cardio toxic),
• darah tinggi,
• detak jantung menjadi cepat dan tidak beraturan
• meningkatkan suhu tubuh,
• komplikasi jantung, serangan jantung, stroke, kerusakan otak, kematian dan
bunuh diri, depresi, mengurangi aliran darah ke jantung.
Faktor penyebab penyalahgunaan
NAPZA
1. Zat 2. Individu 3.
- Mudah Lingkungan
didapat Kepribadi Biologis Umur - Keluarga
an - genetik - Remaja >> tidak
- Harga
- Mudah harmonis
terjangk kecewa - Otoriter
au - Mudah - Pengaruh
- Khasiat tersinggung teman
/ emosi - Lingkunga
- Mudah n NAPZA
bosan - Agama
- Tidak kurang
berpikir - Kurang
TAHAPAN PENGGUNAAN NAPZA

Ketergantun
Penyalahgun gan
aan
Situasional

Sosial atau
rekreasi

Coba –
coba
TINGKATAN PEMAKAIAN

1. COBA-COBA : INGIN TAHU


2. SOSIAL/ REKREASIONAL: DUGEM, KUMPUL DGN TEMAN
3. SITUASIONAL : MENGHILANGKAN STRES/ GALAU
4. PENYALAHGUNAAN:
- PATOLOGIS
- GANGGUAN SOSIAL/ PEKERJAAN
- > 1 BULAN
5. KETERGANTUNGAN:
- INGIN TERUS MENDAPATKAN/ MEMAKAI
- MERUGIKAN DIRI SENDIRI & LINGKUNGAN
- TIMBUL EFEK TOLERANSI
- TIMBUL GEJALA PUTUS ZAT (WITHDRAWAL SYNDROME)
56
FAKTOR-2 YANG SALING MEMPENGARUHI
DALAM PENYALAHGUNAAN NAPZA

Individu

NAPZA Lingkungan

57
FAKTOR INDIVIDU

• ISENG, INGIN TAHU, INGIN COBA


• SUNGKAN/ TAKUT UNTUK MENOLAK
TAWARAN TEMAN
• LOW SELF ESTEEM DALAM
PENAMPILAN, PERGAULAN ATAUPUN
MELAKUKAN TRANSAKSI
• MERASA KURANG PERCAYA DIRI
(PEDE)/ LOW SELF CONFIDENCE
• INGIN BERPRESTASI
• SEDANG STRES/ SUNTUK

58
FAKTOR INDIVIDU

• INGIN MENUNJUKAN KEDEWASAAN


• INGIN MEMBERONTAK THD ATURAN-2
• MENCARI IDENTITAS DIRI
• KEPRIBADIAN MENYIMPANG DARI NORMA YANG
BERLAKU
• VALUE: NARKOBA ADALAH LAMBANG
KEJANTANAN, ANAK GAUL, ANAK MODERN
• KURANG RELIGIUS

59
FAKTOR NAPZA

• Profil zat
• Availability

60
FAKTOR LINGKUNGAN

• KELUARGA KURANG/ TIDAK HARMONIS


• KELUARGA ADALAH PEMAKAI NARKOBA JUGA
• ATURAN DALAM KELUARGA/ SEKOLAH YANG
TERLALU LONGGAR ATAU KAKU
• ANCAMAN DARI TEMAN/ LINGKUNGAN
• ZAT PSIKOAKTIF/ NAPZA: MUDAH & MURAH (PAKET
HEMAT)
• KURANGNYA FASILITAS REKREASI, PENYALURAN
KREATIVITAS SISWA/ MAHASISWA

61
TANDA-TANDA UMUM PENYALAHGUNAAN ZAT/OBAT

1.PERUBAHAN FISIK:
– BADAN KURUS
– TAMPAK MENGANTUK
– MATA MERAH, CEKUNG
– BEKAS SUNTIKAN/ GORESAN DI LENGAN/ KAKI/
DORSUM PENIS
2. DI LINGKUNGAN DITEMUKAN: SENDOK, AQUA,
INSUL, KOREK API, GRENJENG, DARAH, OBAT/
BUBUK/ BUNGKUS KERTAS, ALKOHOL, BONG DLL
62
TANDA-TANDA UMUM PENYALAHGUNAAN ZAT/OBAT
3. PERUBAHAN MENTAL PERILAKU:
– EMOSI LABIL
– TAKUT SINAR/ AIR
– MENYENDIRI
– BOHONG, MENCURI
– HALUSINASI
– IDE PARANOID
– MENJUAL BARANG
– PERGI TANPA PAMIT
63
TANDA-TANDA
KEADAAN PUTUS OPIOIDA (SAKAUW)
 6-8 JAM STLH PEMAKAIAN  CEMAS, GELISAH
 BERSIN-BERSIN/ PILEK  RASA SAKIT/ PEGAL SELURUH
 AIR MATA >> (LAKRIMASI) TUBUH
 RHINOREA  NGILU TULANG/PERSENDIAN
 MUNTAH  DETAK JANTUNG ↑
 DIARE

 TEKANAN DARAH ↑
MERINDING
  DEMAM (PANAS DINGIN,
SULIT TIDUR
 KELUHAN RASA INGIN KERINGAT BERCUCURAN)
YANG HEBAT UNTUK LALU PANAS TINGGI
 PUPIL DILATASI
MEMAKAI  SUGEST/
CRAVING 64
TANDA-TANDA INTOKSIKASI
GOLONGAN OPIOID (PUTAUW)

• NGANTUK, KEPALA TERKANTUK MENGANGGUK-


ANGGUK
• TENANG, MOOD NORMAL SAMPAI EFORIA
• SADAR
• TIDAK BISA BUANG AIR BESAR
• MENEKAN PUSAT PERNAFASAN
• ANALGESIA
• MUAL – MUNTAH
• BICARA CADEL
• TEKANAN DARAH MENURUN
• DETAK JANTUNG/ NADI MENURUN
• PUPIL KONSTRIKSI 65
OVERDOSIS
TANDA-TANDA OPIOID
OVER DOSIS OPIOID

Over dosis bersifat akut


• Kesadaran menurun, koma
• Pinpoint pupil
• Respirasi lambat dan dangkal (depresi nafas)
• Mulut berbuih
• Kejang
AMPHETAMINE TYPE STIMULANTS

 Ada 3 bentuk:
 Tablet atau suntikan amfetamin (disingkat ‘amfet’
atau pil diet)
 Tablet ecstasy (2-4 metyl dioxy methamphetamine
atau MDMA)
 Bubuk metamfetamin (atau shabu)

 Khusus ecstasy, digunakan untuk tripping,


dapat menimbulkan: sindrom keracunan air atau
dehidrasi, kerusakan otak dan halusinasi yang
reversibel
67
AMPHETAMINE TYPE STIMULANTS
Intoksikasi Keadaan putus zat
• Peningkatan kesadaran • Depresi, anxietas
• Insomnia, kurangnya rasa • rasa capai, letih, tidak ada
capek tenaga
• Konsentrasi dan percaya • keinginan untuk tidur,
diri bertambah mimpi yang menakutkan,
• Nafsu makan kurang • Halusinasi yang menonjol
• Palpitasi, aritmia, sakit
• Paranoid
dada
• Banyak keringat,
kedinginan
• Mual, cemas
• Tegang, marah 68
AMPHETAMINE TYPE STIMULANTS
• Problema Psikiatri : perilaku criminal & agresif,
panik, confusion, paranoid, withdrawal,
skizofrenia, depresi berat sampai suicide,
halusinasi, insomnia berat
• Problema fisik : anoreksia & malnutrisi, gangguan
jantung, ginjal, emboli paru, stroke, hepatitis,
HIV/AIDS, infeksi vaskuler

69
AMPHETAMINE TYPE STIMULANTS

• Problema sosial : tindak kekerasan, criminal


activities, traffic accidents
• Kematian : suicide, serangan jantung, tindak
kekerasan, traffic accidents, dehidrasi, sindrom
keracunan air
• Umumnya ATS digunakan dengan alasan for fun,
sehingga banyak digunakan oleh orang2 usia
dewasa sebagai alat rekreasi, termasuk sexual
arousal

70
KOKAIN
Intoksikasi Keadaan Putus
• Dilatasi pupil, Zat
takikardi,
berkeringat
• Fatigue
• Mual, muntah, nadi • Insomnia atau
aritmia, tremor hypersomnia
• Halusinasi visual
• Paranoid, ide
• Nyeri dada
bunuh diri
• Perilaku repetitif,
streotipik • Mudah
• Agresif tersinggung,
iritabel 71
KOKAIN
• Problema psikiatri : toleransi, adiksi, behavior
changes yg sangat mengganggu, panik, anxietas,
depresi, suicide, perilaku kriminal

• Problema sosial : gangguan interpersonal, finansial,


problema legal

• Problema fisik : kerusakan2 rongga hidung, sinusitis


menahun, malformasi bentuk hidung, infeksi lokal
sampai abses, endokarditis, hepatitis, HIV/AIDS,
cocain baby, Sudden Infant Death Syndrome (bayi
mati atau cacad), asthma, kerusakan hati, jantung dan
ginjal
• Kematian : overdosis, kejang, dyspneu, stroke
72
GANJA

Intoksikasi: Keadaan putus Zat:


• Perasaan melambung, • Insomnia, mual,
• Depersonalisasi, dis- cemas, gelisah,
orientasi
• Menguap, bingung
• Mual, haus
• Nafsu makan naik • Mudah tersinggung
• Depresi, panik • Nafsu makan
• Mulut kering, mata menurun
merah, banyak keringat • Depresi
• Tremor, takikardi • Amotivational
Syndrome 73
GANJA

• Problema psikiatri : gangguan memori,


kesulitan belajar, amotivational syndrome,
anxietas, panik, confusion, paranoid,
skizofrenia, depresi berat, suicide, apatis,
gangguan perilaku sampai psikopat

• Kematian : suicide, infeksi berat, violence

74
SEDATIF HIPNOTIK
• Termasuk Sedatif hipnotik: derivat
benzodiazepin (MG, Pil koplo, pil BK, pil ngebo,
pil tidur, lekso, Dum, nipam, rohip, er jerman,
benzo, steso) dan barbiturat (luminal)
• Di Indonresia marak sekitar tahun 70-80an
• Sekarang : Happy Five, atau sebagai pilihan
terakhir bila tidak tersedia napza lain
• Problema fisik : malnutrisi, gg. gastrointestinal,
gg. neurologik, HIV/AIDS, hepatitis

75
SEDATIF HIPNOTIK

Intoksikasi: Keadaan Putus


• Cadel, gangguan Zat:
koordinasi • Mual, muntah
motorik, nistagmus • Tampak lemah
• Iritable, afek labil, • Takikardi,
• Gangguan daya hipertensi,
ingat, daya nilai berkeringat
• Banyak bicara, • Depresi, iritabel
pelo • Tremor pada
76
tangan kadang
SEDATIF HIPNOTIK
• Problema psikiatri : agressive behavior,
panik, cemas, confusion, withdrawal state

• Problema sosial : gangguan dalam


interaksi keluarga, marital problema, DO,
PHK, tindak hukum

• Kematian : overdosis, infeksi sistemik,


depresi berat sp suicide, dehidrasi,
malnutrisi, traffic accident
77
HALUSINOGEN
 Tergolong zat yang dapat mendatangkan
halusinasi: cendawan/jamur, kaktus, LSD
(lysergic acid diethylamide), PCP
(pencyclidine phosphat)

 Gangguan Psikiatri: reaksi panik,


schizophrenic like syndrome

 Gangguan fisik: dehidrasi, malnutrisi,


infeksi respirasi

 Kematian: overdosis, tindak kekerasan


78
HALUSINOGEN

Intoksikasi
• Takikardi, midriasis, tekanan darah meningkat,
berkeringat, mual, pusing, penglihatan kabur
• Perubahan mood, gangguan persepsi, proses
pikir, paranoid, disorientasi waktu dan tempat

Keadaan Putus Zat


• Penggunaan dalam jangka panjang jarang
• Ketergantungan fisik maupun psikis minimal

79
PENATALAKSANAAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA

• TIDAK MUDAH
• PERLU MOTIVASI TINGGI
• SUGEST/ CRAVING SULIT HILANG
• PERLU:
– PENATALAKSANAAN HOLISTIK – TERPADU -
BERKESINAMBUNGAN
– PERUBAHAN POLA PIKIR  ‘LIFE SKILL
EDUCATION’
– DUKUNGAN KELUARGA-MASYARAKAT

80
PENATALAKSANAAN

1. DIAGNOSIS:
• ANAMNESIS LENGKAP
• PEMERIKSAAN FISIK:
• INTOKSIKASI : DELIRIUM, PSIKOTIK, GGN MOOD
• WITHDRAWAL
• OVER DOSIS
• KOMPLIKASI: HEPATITIS, HIV/ AIDS, PARKINSON
• KOMORBID
• LABORATORIUM:
• URINE DRUG TESTING
• DARAH : RUTIN, KOMPLIKASI
• VCT (VOLUNTARY COUNSELING & TESTING)  HIV
81
2. PENATALAKSANAAN:  HOLISTIK
A. DETOKSIFIKASI
• Cold Turkey
• Simtomatis
• UROD (Ultra Rapid Opiate Detoxification)
• Tappering off (menghentikan penggunaan Napza
secara perlahan-lahan)

B. REHABILITASI MEDIK-PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
• Obat
• Psikoterapi: Individual, kelompok/ keluarga

82
C. TERAPI MAINTENANCE/ RUMATAN
– Metadon (Agonis)
– Buprenorfine (Parsial Agonis)
– Naltrexone (Antagonis)

83
TERAPI DETOKSIFIKASI OPIOID

• Terapi ini menuju pada abstinen atau


menurunkan dosis opioid, sebaiknya dilakukan
di rawat inap karena gejala putus opioid
sangat tidak nyaman
• Sesudah terapi detoksifikasi baik dengan
metadon, buprenorfin, kodein atau klonidin,
terapi dapat dilanjutkan dengan terapi
rehabilitasi atau terapi rumatan jika
abstinensia tidak dimungkinkan
TERAPI OVER DOSIS OPIOID
 Pada keadaan intoksikasi berat (over dosis)
tekanan darah turun dan atau bradikardi.
Maka pertolongannya adalah membebaskan
jalan nafas, nalokson iv 0,4-0,8 mg kemudian
amati :
 Kesadaran, tekanan darah dan jalan nafas.
Ulangi 0,2- 0,4 mg tiap jam sampai pasien
sadar, kalau perlu berikan per infus
URINE DRUG -TESTING

- MUDAH DIAMBIL / DIANALISA/ DIBAWA/ DISIMPAN


- PERHATIKAN TEKNIK PENGAMBILAN!
- KONSENTRASI ZAT TERBESAR DI AIR SENI,
TERGANTUNG JUMLAH ZAT YANG DIKONSUMSI,
JUMLAH AIR YANG DIMINUM, DAN JARAK PEMERIKSAAN
DENGAN SAAT PEMAKAIAN TERAKHIR
– MORFIN/ OPIOID  24 JAM - 72 JAM
– KOKAIN  24 JAM - 72 JAM
– KANABIS/ GANJA  BEBERAPA HARI - 2 MINGGU
– AMPHETAMIN  24-48 JAM
– BENZODIAZEPIN  3-4 HARI

86
PROGNOSIS
• INDIVIDU:
– KEPRIBADIAN
– MOTIVASI UNTUK SEMBUH
– JENIS, LAMANYA, CARA PAKAI
– KOMPLIKASI
• LINGKUNGAN:
– ORANG TUA, TEMAN, PEKERJAAN
– KEBIASAAN
– ATURAN-ATURAN/ UU
• NAPZA:
– MUDAH DIDAPAT, MURAH

87
STRATEGI PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA

REG
ULAS
I
SUPPLY I LL
S K
REDUCTION E
LIF

HARM DEMAND
REDUCTION REDUCTION

U S I G E
T I T HA N
B S X C
• SU DLE E
E
• NE 88
Hirarki Resiko
Tidak memakai Napza

Kalau memakai, jangan yang Napza suntik

Pakai Napza suntik, pakai jarum sendiri,


jangan “ needle sharing ”

Kalau “needle sharing”, gunakan “bleaching”

89
90
GANJA
91
Ecstasy (MDMA)

92
Benzodiazepines

93
Cannabis – Depressant, sometimes hallucinogenic in large doses,
& cannabinoid

94
Stimulants

95
Halusinogen
Jamur, Mescalin, LSD

96
KOKAIN

Anda mungkin juga menyukai