Anda di halaman 1dari 32

Deteksi Dini

Gangguan Jiwa
Disampaikan Oleh Mahasiswa Magister Keperawatan
Jiwa Universitas Padjadjaran
Suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi jiwa yang menimbulkan
penderitaan pada individu.
Mengetahui sejak awal atau memeriksakan sejak awal apa
yang ada atau tanda gejala apa yang sudah ada di diri kita
Kenapa Deteksi Dini Gangguan
Jiwa Penting
KARENA.........
Prevalensi Gangguan Jiwa saat ini :
Riskesdas tahun 2013 prevalensi gangguan jiwa
berat (psikosis/skizofrenia) adalah 1,7 permil dari
semua kelompok umur atau sejumlah 400.000 orang.
Proporsi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang
pernah mengalami pemasungan secara rata-rata
nasional adalah 14,3%, di daerah perkotaan 10,7%
dan di pedesaan 18,2%.

Diperkirakan jumlah ODGJ yang dipasung lebih kurang


50.000 orang.
Seberapa besar permasalahannya
Satu diantara empat orang akan
mengalami efek gangguan jiwa
pada satu saat dalam
kehidupannya
Empat dari lima orang dengan
gangguan jiwa di negara
berkembang tidak menerima
pengobatan
Setiap 40 detik seseorang
melakukan bunuh diri
Beban Global Penyakit
PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT BERDASARKAN
DALYs
1990
2020
Infeksi pernafasan bawah 1 1 Penyakit jantung iskemik
Penyakit diare 2 2 Depresi mayor unipolar
Keadaan yang timbul pd 3 Kecelakaan lalu lintas
periode perinatal 3 4 Penyakit serebrovaskular
Depresi mayor unipolar 4 5 Penyakit paru obstruktif
Penyakit jantung iskemik 5 kronik
Penyakit serebrovaskular 6 6 Infeksi pernafasan bawah

(Global Burden of Disease WHO)


Apa yang akan terjadi jika tidak ditangani?

Kematian/bunuh diri
Disabilitas
Menderita
Pelanggaran hak asasi,
stigma dan diskriminasi
1. Pikiran
Tidak mampu berfikir secara cepat, akurat
dan sistematis, realistis, tidak mampu
berkonsentrasi, merasa mudah lelah, merasa
gundah dan kacau.
2. Perasaan
Mudah tersinggung, merasa tidak dihargai,
merasa dikucilkan
3. Emosi
Mudah marah, mondar-mandir, menarik-narik
rambut, berteriak, melempar benda-beda
yang ada di sekelilingnya
4. Kehendak
Kemauan yang tidak bisa ditunda
5.Sikap dan tingkah laku
Perasaan sering gelisah, menderita insomnia
(kesulitan akan tidur), mudah tersinggung,
sering mimpi buruk, mudah marah, cenderung
bersikap agresif.
1. Kesadaran diri untuk
memeriksakan ke pskiater
2. Konsultasi dengan
Psikologi
Bentuk pencegahan sejak awal
terhadap indikasi-indikasi akan
terjadinya gangguan mental dan
kejiwaan.
1. Perasaan sesuai dengan penerimaan diri

2. Membantu memperoleh penyesuaian diri secara maksimal


3. Membantu memahami tingkah laku manusia dan membantu
4. Membantu individu untuk hidup seimbang dalam berbagai aspek,
fisik, mental dan sosial.
1. Konsultasi ke psikiater
2. Melakukan terapi yang dianjurkan
3.Mengikuti psikoterapi atau terapi kejiwaan
Peran Keluarga
Keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan
para anggota keluarganya dan tugas keluarga kepada para
anggota keluarga yang
mengalami ganguan jiwa adalah sebagai berikut :

Mengenal gangguan jiwa setiap anggotanya


Menetapkan pelayanan kesehatan jiwa yang tepat
Merawat anggota keluarga yang mengalami ganguan
kesehatan jiwa
Menyediakan lingkungan yang mendukung kesehatan jiwa
Memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa, lintas sector dan
jaringan dukungan keluarga yang tersedia di lingkungan
Pengertian

Deteksi adalah kemampuan kader


kesehatan jiwa untuk mengetahui kondisi
kesehatan jiwa keluarga yang tinggal di desa
siaga sehat jiwa. Hasil deteksi adalah sehat
jiwa, risiko masalah psikososial dan
gangguan jiwa.
Jumlah Jumlah
keluarga keluarga yang
mempunyai
yang pasien
sehat Jumlah gangguan jiwa
keluarga yang
beresiko
mengalami
masalah
psikososial
Keluarga
sehat

Keluarga yang sehat jiwa adalah


keluarga yang anggota keluarganya
tidak ada gangguan jiwa atau risiko
masalah psikososial.

Sehat fisik, mental, sosial


Keluarga resiko
(psikososial)

1) Kehilangan anggota tubuh


2) Kehilangan/perpisahan dengan orang dicintai,
3) Kehilangan pekerjaan, harta benda, tempat
tinggal, sekolah
4) Keluarga dengan penyakit kronis : TBC,
hipertensi, diabetes, penyakit jantung, ginjal dan
reumatik
5) Keluarga dengan ibu hamil atau ibu melahirkan
Keluarga dengan
gangguan

Sedih berkepanjangan dalam waktu lama


Kemampuan melakukan kegiatan sehari hari
(kebersihan, makan, minum, aktivitas) berkurang
Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun (malas)
Marah marah tanpa sebab
Bicara atau tertawa sendiri
Mengamuk
Menyendiri
Tidak mau bergaul
Tidak memperhatikan penampilan/kebersihan diri
Mengatakan atau mencoba bunuh diri
Pengertian : mengirimkan pasien kepada
perawat CMHN yang bertanggungjawab

Tujuan :pasien gangguan jiwa


mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi

RUJUKAN Dilakukan jika :


Pasien mengalami kemunduran perilaku (hasil supervisi)
Pasien baru yang ditemukan

PELAKSANAAN:

Persiapan:
- Siapkan laporan
hasil supervisi Pelaksanaan: Pelaporan:
-Mengisi format -Laporkan hasil supervisi Tuliskan hasil observasi
rujukan kasus dan surat rujukan sesuai kasus
CONTOH .
SURAT RUJUKAN KADER KESEHATAN JIWA
Kepada Yth
Perawat CMHN PKM .
Di Tempat

Dengan ini kami beritahukan/rujuk:


Nama pasien : .
Jenis kelamin : Laki-laki / Wanita
Alamat : .....................................
Status : Pasien Lama / Pasien Baru

Untuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh Perawat CMHN. Demikian rujukan ini
dibuat untuk dapat digunakan dengan semestinya.
Bogor, ........... 2007
Kader DSSJ ..........................

( ...............................................)
Slide Title
Make Effective Presentations
Using Awesome Backgrounds
Engage your Audience
Capture Audience Attention

Sumber Rujukan : Dinas Kesehatan


Situbondo
Slide Title
Product A Product B
Feature 1 Feature 1
Feature 2 Feature 2
Feature 3 Feature 3

Anda mungkin juga menyukai