Anda di halaman 1dari 12

PEMBENTUKAN KADER

KESEHATAN JIWA

PUSKESMAS PADAHERANG
UU KESEHATAN JIWA No. 18
Tahun 2014
 Dasar kebutuhan:
 Kesehatan jiwa adalah bagian yang paling banyak
terintegrasi dalam semua aspek kehidupan.
(pendidikan, hukum,perlindungan anak dan
perempuan, kesehatan, sosial, politik dan keamanan)
 ODGJ termarginalkan, tidak mendapat pelayanan yang
semestinya, mendapat stigma.
 Media dan masyarakat sering mengeksploitasi dan
mendramatisasi ODGJ
 ODGJ sering mengalami pelanggaran HAM
UU Keswa diharapkan dapat:

 Memberi akses yang besar kepada masyarakat dalam


pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif dan
berkesinambungan,
 Menjamin setiap orang mencapai kualitas hidup yang
baik, dan dapat mengembangkan potensi kecerdasan
majemuk
 Memberi perlindungan hukum, sosial dan advokasi bagi
ODGJ,
 Tersedianya anggaran yang cukup bagi upaya
kesehatan jiwa dan pembiayaan bagi ODGJ
Seberapa besar permasalahannya
• Satu diantara empat orang akan
mengalami efek gangguan jiwa pada satu
saat dalam kehidupannya
• Empat dari lima orang dengan gangguan
jiwa di negara berkembang tidak
menerima pengobatan
• Setiap 40 detik seseorang melakukan
bunuh diri
Apa yang akan terjadi jika tidak ditangani?

 Kematian/bunuh diri
 Disabilitas
 Menderita
 Pelanggaran hak asasi,
stigma dan diskriminasi
KADER KESEHATAN JIWA
Kader Kesehatan Jiwa
Kader kesehatan jiwa adalah kader yang dapat membantu masyarakat mencapai
kesehatan jiwa yang optimal melalui penggerakan masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan jiwa serta memantau kondisi kesehatan jiwa
masyarakat di wilayahnya (Keliat,2007)
Peran Kader Kesehatan Jiwa

Kader kesehatan jiwa berperan serta dalam meningkatkan,


memelihara dan mempertahankan kesehatan jiwa masyarakat
(Keliat,2007)
Tugas Pokok kader Kesehatan Jiwa

1) Melaksanakan program Desa Siaga Sehat Jiwa


2) Melakukan deteksi keluarga sehat, keluarga yang beresiko mengalami masalah psikososial,
dan keluarga dengan gangguan jiwa di masyarakat
3) Menggerakkan individu, keluarga, dan kelompok sehat jiwa untuk mengikuti pendidikan
kesehatan jiwa
4) Menggerakkan individu, keluarga,dan kelompok yang beresiko mengalami masalah
psikososial untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa
5) Menggerakkan individu, keluarga,dan kelompok yang mengalami gangguan jiwa untuk
mengikuti pendidikan kesehatan jiwa
6) Menggerakkan pasien gangguan jiwa untuk mengikuti terapi aktifitas kelompok (TAK)
dan rehabilitasi
7) Melakukan kunjungan rumah pada pasien yang telah mandiri
8) Melakukan rujukan kasus masalah psikososial atau gangguan jiwa pada perawat CMHN
atau puskesmas
Membuat dokumentasi kegiatan kader jiwa dan perkembangan kondisi kesehatan jiwa pasien
(Keliat, 2007)
Pesan untuk Saya dan Kita Semua
 Banyak hal terjadi dimulai dengan ketidaktahuan dan
kekurangpahaman bahwa masalah kesehatan jiwa ada
solusinya dan semua kita bisa berdaya
Pesan untuk Saya dan Kita Semua
 Layanan yang bermartabat dimulai dari sikap kita yang
menghargai dan menghormati harkat sebagai manusia
bukan penyakit
Jiwa seperti sebuah ladang yang harus disirami oleh
tetesan hujan hikmah dan nasehat, sehingga tidak gersang
dan tandus. Betapa merananya jiwa-jiwa yang gersang,
karena sesungguhnya jiwa yang tandus tak akan mampu
merasakan arti kebahagiaan dan merasakan inti kehidupan

Kesehatan itu seperti uang, kita tidak pernah


menyadari nilainya sampai kita kehilangan (Anonim)

Anda mungkin juga menyukai