Anda di halaman 1dari 32

TATALAKSANA

PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
2016
SEHAT - SAKIT

30,8% mengeluh sakit

65,01%
69,2 % sehat asuhan mandiri 34,99%
(self care) berobat
Rinni Yudhi Pratiwi
SKEMA PEMANFAATAN KESEHATAN
TRADISIONAL

sehat sakit

Upaya
kuratif
revitalisasi/
optimalisasi
fungsi mekanisme adaptasi

eliminasi

Paradigma
kemampuan Penyebab
sehat :
adaptasi penyakit
promprev
KONSEP PRAKTIK

MULTI MODALITAS
REVITALISASI (PENDEKATAN
FUNGSI SISTIM, TO HEAL
NOT TO CURE)

MODLITAS

PARADIGMA
SEHAT,
KONSEP BERDAYAKAN
HOLISTIK PENYEHAT KLIEN

KEPERCAYAAN
KEPATUHAN
SELF HEALING
Penyelenggaraan yankestrad di fasyankes
diperlukan persiapan beberapa aspek
sebagai berikut :
a. Aspek regulasi
b. Aspek manajemen
c. Aspek sumber daya
d. Aspek pembiayaan
PERKEMBANGAN PENERAPAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
PENERAPAN
PELAYANAN
KESEHATAN
TRADISIONAL
Pendekatan
secara
PELAYANAN PELAYANAN konvensional
KESEHATAN KESEHATAN (Teori &
TRADISIONAL TRADISIONAL Pembuktiannya)
EMPIRIS KOMPLEMENTER

Penerapan kesehatan penerapan kesehatan tradisional


tradisional yang manfaat dan yang memanfaatkan ilmu biomedis
keamanannya terbukti secara dan biokultural dalam penjelasannya
empiris serta manfaat dan keamanannya
terbukti secara ilmiah
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
INTEGRASI

suatu bentuk pelayanan kesehatan


dengan mengombinasikan pelayanan
kesehatan konvensional dengan
Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer, yang bersifat sebagai
pelengkap
Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional
(PP no.103 th 2014)

1. Yankestrad 2. Yankestad 3. Yankestrad


Empiris Komplementer Integrasi
Yankes yang
mengombinasikan
yankes konvensional
Dilakukan oleh dg yankestrad
nakes & nakestrad komplementer

Dilaksanakan
di fasyankes

Jenis pelayanan
ditetapkan oleh
Menteri
Pelaksanaan
ditetapkan Diatur
oleh pimpinan Di Fasyankes lain: : lebih lanjut
Rumah Sakit : fasyankes ybs
ditetapkan direktur atas ditetapkan Kadinkes dalam
Kab/Kota atas rekomendasi
rekomendasi komite
tim yg dibentuk o/Kadinkes
Permen
medik 8
KONSEP INTEGRASI

Mengombinasikan berbagai
jenis/bentuk pelayanan Meningkatkan
kesehatan yang berbeda pelayanan
- akses
- mutu
Menyatukan input: - efektivitas dan
- kepuasan pengguna
- Pelayanan,
- Manajemen
- Organisasi

9
AKUPRESUR

AKUPUNKTUR MEDIK

HERBAL MEDIK
AKUPRESUR

AKUPUNKTUR MEDIK

HERBAL MEDIK
PRINSIP PENYELENGGARAAN
Pelayanan kesehatan tradisional integrasi hanya
dapat diselenggarakan di Puskesmas, Klinik dan
Rumah Sakit
Dilaksanakan oleh tenaga kesehatan konvensional &
tradisional
Dibawah supervisi tenaga kesehatan konvensional
Menggunakan pendekatan konvensional

Menggunakan metode yang ditetapkan oleh Menteri


STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL INTEGRASI
Kompetensi dan kewenangan dari masing-masing tenaga
kesehatan yang terlibat;

Memilih pelayanan kesehatan tradisional dengan pendekatan


praktik terbaik berdasarkan bukti (evidence based) serta
berlandaskan pada pengalaman klinis, keyakinan dan
pertimbangan nilai-nilai dan konteks budaya lingkungan
setempat;

Menggunakan teknik dan teknologi yang telah terbukti efektif


dan aman.
TATALAKSANA
YANKESTRAD INTEGRASI
Terintegrasi paling sedikit dengan satu pelayanan kesehatan
konvensional yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan;

Memenuhi persyaratan aman, bermanfaat, bermutu dan sesuai standar;

Diberikan secara rasional atas dasar kebutuhan pasien;

Metode pelayanan kesehatan tradisional melengkapi pelayanan


kesehatan konvensional

Diselenggarakan atas persetujuan pasien (informed consent).


PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
INTEGRASI DI FKTP

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan


integrasi di FKTP hanya dapat dilaksanakan
berdasarkan persetujuan pimpinan fasilitas
setelah mendapat rekomendasi dari tim, dan
dilaporkan kepada kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
INTEGRASI DI FKTL

Pelayanan kesehatan tradisional integrasi yang


diselenggarakan FKTL harus mendapat persetujuan dari
pimpinan rumah sakit berdasarkan rekomendasi komite
medik

Cara pengobatan meliputi keterampilan, ramuan, dan


kombinasi dengan memadukan antara penggunaan
ramuan dan keterampilan
PERSYARATAN KETENAGAAN

NAKESTRAD NAKES
NAKESTRAD Dr, drg, perawat, bidan,
PROFESI ahli gizi, dan fisioterapis,
tenaga kefarmasian

Tenaga kesehatan Dokter dan/atau dokter gigi memberikan


tradisional dengan pelayanan kesehatan tradisional integrasi
pendidikan Diploma tiga dalam rangka pengobatan dan/atau
hanya dapat memberikan perawatan kesehatan.
pelayanan kesehatan Perawat, bidan, ahli gizi, dan fisioterapis
tradisional integrasi di memberikan pelayanan kesehatan
bawah supervisi tenaga tradisional integrasi dalam rangka
kesehatan tradisional perawatan sesuai ruang lingkup tugasnya
profesi. di bidang kesehatan dan bertanggung
jawab kepada dokter penanggungjawab
pasien (DPJP).
PERSYARATAN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI
Praktik berkelompok di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat Pelayanan kesehatan tradisional integrasi yang
pertama diselenggarakan di rumah sakit
Persetujuan pimpinan Persetujuan pimpinan RS
fasilitas setelah mendapat berdasarkan rekomendasi
rekomendasi dari tim komite medik
(dibentuk oleh kepala Komite medik mempunyai tugas
dinas kesehatan menentukan jenis, mutu serta
kabupaten/kota dan penilaian dokumen persyaratan
terdiri atas unsur dinas (credential) tenaga
kesehatan, organisasi Persetujuan pimpinan RS
profesi, pakar, dan ditetapkan dalam bentuk
praktisi bidang terkait) keputusan direktur
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Berpraktik sesuai kewenangannya;
Pasien ditangani secara konvensional, bila dipandang perlu
dapat diberikan pelayanan kesehatan tradisional integrasi;
Berorientasi pada kebutuhan terbaik pasien;
Meminta persetujuan tindakan setelah terlebih dahulu
manfaat dan risiko yang mungkin terjadi (informed consent);
Melaksanakan evaluasi berkala;
Memilih pelayanan kesehatan tradisional integrasi dengan
pendekatan praktik terbaik berdasarkan bukti (evidence based)
serta berlandaskan pada pengalaman klinis, keyakinan dan
pertimbangan nilai-nilai dan konteks budaya lingkungan
setempat;
Menggunakan teknik dan teknologi yang telah terbukti efektif
dan aman.
KRITERIA YANKESTRAD KOMPLEMENTER YANG DAPAT
DIINTEGRASIKAN DI FASYANKES
Aman, Berpotensi Menggunakan Untuk jenis
bermanfaat, sebagai jenis pelayanan pelayanan
bermutu, upaya kesehatan kesehatan
rasional, promotif, tradisional tradisional
terjangkau, preventif, komplementer komplementer
tidak kuratif, yang telah yang belum
bertentangan rehabilitatif, ditetapkan ditetapkan, dapat
dengan norma paliatif melalui dilaksanakan
yang berlaku di Keputusan dalam rangka
masyarakat Menteri penelitian sesuai
Kesehatan RI. kaidah penelitian
ilmiah yang
berlaku
20
ALUR PELAYANAN YANKESTRAD
PRINSIP PENCATATAN/ REKAM
MEDIK

HAK & Pencatatan &


KEWAJIBAN Pelaporan

PASIEN

Dr/Dr. Sp Pulang

Pemeriksaan Tenaga Kesehatan


penunjang akupresur Farmasi
HAK &
KEWAJIBAN
PEMANFAATAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL

Melengkapi pendekatan terapi konvensional


Menekan efek samping akibat pengobatan
Meningkatkan kualitas hidup
Meningkatkan kebugaran
PEMBIAYAAN
AKUPUNKTUR
Peraturan Presiden No.12/2013 tentang JKN, pasal 25:
akupunktur sebagai yankes yang tidak dijamin

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO.28 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN


PELAKSANAAN PROGRAM JKN
Pada Lampiran bab.IV:
Akupunktur medik termasuk pelayanan kesehatan di FKTL yang dijamin oleh
JKN

Peraturan Presiden No.19/2016 tentang Perubahan kedua atas


Peraturan Presiden No.12/2013 tentang JKN:
Yankes yang tidak dijamin adalah pengobatan komplementer,
alternatif dan tradisional, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan
penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment)
AKUPRESUR
Akupresur termasuk pelayanan kesehatan di
FKTP
Pembiayaan diatur oleh Perda
Dalam rangka mengedukasi masyarakat untuk
melakukan secara mandiri
Pemijatan pada titik tertentu
Hanya untuk gangguan kesehatan ringan
MEDIK HERBAL
OBAT TRADISIONAL

Aman, bermanfaat, memenuhi standar mutu dan


memiliki izin edar dari Badan POM.

Memanfaatkan Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


dan/atau daftar yang ditetapkan oleh Menteri

Disediakan dalam pelayanan kefarmasian


Pembiayaan di FKTP
PERMENKES NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG
PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL UNTUK JASA PELAYANAN KESEHATAN DAN
DUKUNGAN BIAYA OPERASIONAL PADA FKTP MILIK PEMDA
Pasal 5 BIAYA OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN
ayat 6
Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan
tidak tercantum dalam formularium nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), dapat menggunakan obat lain termasuk
obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka secara
terbatas, dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Pembiayaan di FKTL
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO.71 TAHUN 2013
tentang PELAYANAN KESEHATAN
pada JAMINAN KESEHATAN NASIONAL, PASAL 24

Pelayanan obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai


pada Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan merupakan
salah satu komponen yang dibayarkan dalam paket Indonesian
Case Based Groups (INA-CBGs).
Dalam hal obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis pada
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan tidak tercantum
dalam Formularium Nasional, dapat digunakan obat lain
berdasarkan persetujuan Komite Medik dan kepala/direktur
rumah sakit.
PERMENKES 82 tahun 2015
JUKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG KESEHATAN, SARPRAS PENUNJANG
SUBBIDANG SARPRAS KESEHATAN TA 2016

Pemilihan jenis obat dan vaksin mengacu pada Daftar Obat


Essensial Nasional (DOEN), Formularium Nasional (Fornas)
BMHP (BAHAN MEDIK HABIS PAKAI) mengacu pada Daftar
Alat Kesehatan Non Elektromedik pada Kompendium Alat
Kesehatan & pedoman teknis yang ditetapkan melalui
Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan.
Obat dan BMHP yang dibutuhkan tidak tercantum dalam
acuan tersebut di atas, dapat digunakan obat dan BMHP lain
(termasuk obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka) secara terbatas sesuai indikasi medis dan
pelayanan kesehatan dengan persetujuan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai