Anda di halaman 1dari 19

Penyalahgunaan obat dan

penggunasalahan obat
Program Studi Kesehatan
Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan
Universitas Tadulako Palu
Muhamad Rinaldhi Tandah
Penyalahgunaan Oba
Penyalahgunaan zat (drug abuse) adalah penggunaan zat secara
terus menerus bahkan sampai setelah terjadi masalah atau
merujuk pada keadaan di mana obat digunakan secara
berlebihan tanpa tujuan medis atau indikasi tertentu

NAPZA

Zat adiktif lainnya


Narkotika

Psikotropika
PENYALAHGUNAAN OBAT

Penggunaan Gastrul (misoprostol), suatu analog


prostaglandin untuk mencegah tukak peptik/gangguan
lambung, sering dipakai untuk menggugurkan
kandungan karena bersifat memicu kontraksi rahim.
Penggunaan Profilas (ketotifen), suatu anti histamin
yang diindikasikan untuk profilaksis asma, sering
diresepkan untuk meningkatkan nafsu makan anak-anak.
Penggunaan Somadryl untuk obat kuat bagi wanita
pekerja seks komersial untuk mendukung pekerjaannya.
Obat ini berisi carisoprodol, suatu muscle relaxant,
yang digunakan untuk melemaskan ketegangan otot.
Wisatamex (dimenhydrinat) digunakan sebagai obat
mabuk perjalanan yang disalahgunakan dalam dosis
besar untuk fly.
PENYALAHGUNAAN OBAT

Tramadol digunakan dalam dosis berlebih (10-20 tablet


sekali konsumsi) untuk mendapatkan efek euforia dan
tak kenal lelah.
Komix, Woods antitusssive, Siladex Att, dan produk
obat yang mengandung dextrometorphan, obat penekan
batuk, dalam dosis besar menyebabkan tubuh terasa
ringan dan santai.
Amoksisilin digunakan pada ayam sebagai suplemen
tumbuh.
OBATOBAT YANG
SERING DISALAHGUNAKAN

Narkotika Psikotropika
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
turunnya kesadaran, selektif pd SSP yg menyebabkan
menghilangkan atau perubahan khas pd aktivitas mental dan
mengurangi hilang perilaku.
diazepam, phenobarbital
rasa atau nyeri dan
perubahan kesadaran
yg menimbulkan
membahayakan kesehatan lingkungan
ketergantungan
hidup sec.langsung dan tidak langsung yg
Ex : ganja, heroin, mempunyai sifat karsinogenik, teratogenik,
kokain, morfin mutagenik, korosif dan iritasi.
minuman keras (minuman beralkohol)

Zat adiktif
ZAT ADIKTIF

Zat adiktif tidak termasuk dalam golongan


obat narkotik maupun psikotropik.
Zat adiktif ada yang berasal dari obat
keras, obat bebas, obat bebas terbatas,
maupun komoditi umum yang biasa
digunakan di masyarakat.
Zat Adiktif

Minuman beralkohol/minuman keras


Nikotin
Volatile solvent atau inhalensia
Zat Desainer
Penggolongan minuman beralkohol :

Golongan A :
Kadar etanol 1 5 %
Ex : bir, green sand
Golongan B :
Kadar etanol lebih dari 5 - 20 %
Ex : anggur malaga
Golongan C :
Kadar etanol lebih dari 20 55 %
Ex : brandy, wine, whisky

Zat dalam alkohol dapat menggangu aktivitas sehari-hari bila


kadarnya dalam darah mencapai 0,5 % dan hampir semua akan
mengalami gangguan koordinasi bila kadarnya dalam darah 0,10
%
Nikotin

merupakan bahan adiktif seperti kokain


dan heroin. Yang paling umum terdapat
pada tembakau yang dihisap dalam
bentuk rokok maupun cerutu. Nikotin
sangat beracun (toksik) yang dalam dosis
60 mg pada orang dewasa dapat
mematikan karena kegagalan pernafasan.
Volatile solvent atau
inhalensia

zat adiktif yang pada umumnya berbentuk


cairan yang mudah menguap diudara
terbuka.
Uapnya ini yang membahayakan dan
contoh yang banyak beredar di pasaran
seperti : lem untuk plastik, acetone,aica
aibon, castol dan dan premix.
Zat Desainer

obat ramuan jalanan yang dapat


menimbulkan kecanduan. Misalnya :
speed ball, peace pills, crystal, angle dust,
rocketfuel dll.
Dampak Penggunaan
Napza

a. Habituasi
b. Adiksi
c. Toleransi
d. Withdrawal syndrome
e. Overdose
PENYALAHGUNAAN OBAT
Pemakaian Napza yang bukan untuk tujuan
pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti
aturan atau pengawasan dokter. Digunakan secara
berkali-kali atau terus menerus. Seringkali
menyebabkan ketagihan atau ketergantungan baik
secara fisik/jasmani maupun mental emosional.
Menimbulkan gangguan fisik mental emosional dan
fungsi sosial. KETERGANTUNGAN / ADIKSI
Ketergantungan Napzaadalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau
jiwa terhadap Napza yang terjadi sebagai akibat pemakaian
Narkoba secara terus menerus atau berlebihan.
Ketergantungan fisik ditunjukan oleh adanya toleransi dan gejala
putus zat.
Ketergantungan psikologis dapat dilukiskan sebagai suatu
keinginan atau dorongan yang tidak tertahankan untuk memakai
zat. Hal ini disebut juga ketagihan atau sugesti.
TOLERANSI
adalah keadaan dimana khasiat zat terhadap
tubuh menurun setelah pemakaian yang
berulang-ulang.
Apabila seseorang telah mengalami toleransi
terhadap suatu jenis zat, ia membutuhkan
dosis zat yang semakin lama semakin besar
untuk memperoleh efek yang sama.

GEJALA PUTUS ZAT


Gejala putus zat adalah gejala fisik atau psikologis
yang timbul akibat menghendaki atau dikuranginya
pemakaian zat pada orang yang telah mengalami
ketergantungan.
NTOKSIKASI
Intoksikasi adalah suatu keadaan
dimana terjadi perubahan pikiran,
perasaan dan prilaku seseorang
karena pengaruh Napza.

OVERDOSAGE
Overdosis adalah suatu
keadaan dimana pemakaian
Napza berlebihan, yang
membahayakan dan bahkan
Penggunasalahan Oba
Penyalahgunaan zat (drug misuse) merujuk pada
penggunaan obat secara tidak tepat, yang biasanya
disebabkan karena pengguna memang tidak tahu
bagaimana penggunaan obat yang benar.
DRUGS MISUSE

Drugs misuse disebutkan dalam pedoman


penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas
terkait penggunaan obat swamedikasi.
Swamedikasi (pengobatan sendiri) biasanya
dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan
penyakit ringan yang banyak dialami
masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing,
batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare,
penyakit kulit dan lain-lain.
Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil
masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan
pengobatan.
Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat
menjadi sumber terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error) karena
keterbatasan pengetahuan masyarakat akan
obat dan penggunaannya.
DRUGS MISUSE

Antasid digunakan setelah makan.


Antasid digunakan beberapa menit sebelum
makan.
Suppositoria digunakan secara oral.
Suppositoria langsung dimasukkan ke
dalam dubur.
Inhaler asma disemprotkan ke dalam mulut.
Obat batuk digunakan pada batuk apa saja
(obat batuk antitusif seharusnya digunakan
untuk batuk kering, sedangkan obat batuk
ekspektoran/mukolitik/sekretolitik
digunakan untuk batuk
produktif/berdahak/berlendir).
DRUGS MISUSE

Paracetamol digunakan lebih banyak dari dosis yang


ditentukan karena belum mendapatkan efek.
Vitamin neurotropik (B 1, B6, B12) digunakan lebih dari
satu kali sehari.
Tablet vaginal nistatin digunakan secara oral.
Antibiotik digunakan saat demam atau tidak enak badan.
Sakit maag menggunakan NSAIDs (Non Steroid
Antiinflammatory Drugs)
Obat KB digunakan sesuka hati untuk mencegah
konsepsi.
Minum susu bersamaan dengan obat.
Penggunaan obat diare untuk semua penyebab mencret.

Anda mungkin juga menyukai