Anda di halaman 1dari 35

PRESKRIPSI 3

FARMASI B
SERI 7
KONTRASEPSI
KELOMPOK : GANJIL

NAMA ANGGOTA :
DIAH SILMI R.

201210410311002

LATIEFATUL FARHAN N.
201210410311007
NURMAN DINSAR P.
RENY ROFIQOH

201210410311023

201210410311026

FANI ROCHMAH K.

201210410311047

MIATIN RAHMANIYAH 201210410311054


AINUN ENDARWATI

201210410311058

RENNY PRIMASARI

201210410311060

SITI MUSLIKAH
ARINTA AGIL F.

201210410311065
201210410311069

NINUK NURHANDIKA 201210410311073


ATHIRAH RIANDITA

201210410311075

VANNY SWANTIKA M.A 201110410311023

ERLINDA HESTI P. 201210410311077


NURUL LATIFAH

201210410311079

AESTY ARIEVIA

201210410311083

MIFTAKHUL FAJRIN A. 201210410311136


NININ AGUSTINA 201210410311150
WAYAN SUTRA201210410311167
M. ISKANDAR RASYIDI
201210410311174
RAHMAWATI

201210410311185

CHUROIDA LAILY N.

201210410311198

ESTER NOVIANY D.

201210410311219

POPPY WINDI Y.

201210410311242

IRMAWATI 201210410311245
EMANITA SORAYA 201210410312127

DEFINISI
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sel sperma tersebut ( BKKBN , 1999 ?

PRINSIP KERJA KONTRASEPSI


Prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan sel telur dan sel
sperma. Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri
maupun bersamaan :
1.

menekan keluarnya sel telur (ovulasi) ( contoh : kontrasepsi hormonal )

2.

menahan masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita sampai


mencapai ovum ( kondom , spermisida )

3.

menghalangi nidasi (IUD atau IKDR )

METODE
KALENDER

TANPA ALAT

SEDERHANA

METODE
BILLINGS
COITUS
INTERUPTUS
MENYUSUI

DENGAN
ALAT

KONTRASEPSI

KONDOM
SPERMISIDA
PIL KB
KB SUNTIK

HORMONAL
IMPLANT
MODERN

AKDR

KONTRASEPSI
MANTAP

TUBEKTOMI
VASEKTOMI

1.

METODE KONTRASEPSI
SEDERHANA

Kontrasepsi sederhana tanpa alat

A. Coitus interruptus (senggama terputus)


Ejakulasi dilakukan di luar vagina. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena
ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat
menarik penis keluar.
B. Sistem kalendar (pantang berkala)
Tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu kedisiplinan dan
pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu
bertahan hidup sampai dengan 48 jam setelah ejakulasi. Faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga
perhitungan tidak akurat.

C. Prolonged lactation atau menyusui


selama tiga bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI
dan menstruasi belum terjadi, otomatis tidak akan terjadi kehamilan. Tapi
jika ibu hanya menyusui kurang dari enam jam per hari, kemungkinan
terjadi kehamilan cukup besar.

2. Kontrasepsi sederhana dengan alat


a.

Kondom

merupakan selubung atau sarung karet sebagai salah satu metode


kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atu penularan
penyakit kelamin pada saat bersenggama.
Prinsip kerja :
-. Menghalangi pertemuan antara sperma dan ovum
-. Mengemas sperma pada ujung kondom yang telah dipasang pada penis
sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam vagina
-. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS, HBV dan HIV/AIDS)

b. Spermisida
Bahan kimia (nonoxynol-9,octoxynol-9 dan menfegol) yang
digunakan untuk melumpuhkan atau membunuh sperma
Jenis :
a.
aerosol (busa)
b. Tablet vagina, suppostoria
c. Krim/jelly
d. Tisuue (intravag)
.

METODE KONTRASEPSI
HORMONAL
1.

PIL KB

Berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron (pil kombinasi)


atau hanya terdiri dari hormon progesteron saja (mini pil).
A. Pil progestin ( minipil)
Cara kerja
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium
(tidak begitu kuat), endometrium mengalami transformasi lebih awal
sehingga implantasi lebih sulit, mengentalkan lendir servik sehingga
menghambat penetrasi sperma, dan mengubah motilitas tuba sehingga
transportasi sperma terganggu.
Keuntungan
Sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak
mempengaruhi ASI, kesuburan cepat kembali, nyaman dan mudah
digunakan.

Indikasi
Usia reproduksi, yang telah memiliki anak atau belum, meginginkan
suatu metode kontrasepsi yang efektif selama menyusui., Pasca persalinan
dan tidak menyusui dan pasca keguguran.
Kontraindikasi
Hamil atau di duga hamil, perdarahan pervagina yang belum jelas
penyebabnya, kanker payudara atau riwayat, miom uterus dan riwayat
stroke.

B. Pil KB kombinasi (hormon estrogen dan progerteron)


Cara kerja
menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir servik mengental
sehingga suit dilalui sperma dan pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
Kegunaan
memiliki efektivitas tinggi ( hampir menyerupai efektivitas tubektomi)
bila digunakan setiap hari ( 1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun
pertama penggunaan, tidak mengganggu hubungan seksual, keuburan
segera kembali, dll.
Indikasi
usia reproduksi, setelah melahirkan dan tidak menyusui, pasca
keguguran, anemia karena haid berlabihan, siklus haid tidak teratur, dll.
Kontraindikasi
hamil atau dicurigai hamil, menyusui eksklusif, perdarahan pervaginam
yang belum diketahui penyebabnya, penyakit hati akut, dll.

2. METODE KB SUNTIK
Alat kontrasepsi yang di suntikkan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
tertentu, kemudian masuk ke pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit
untuk mencegah terjadinya kehamilan
Dibedakan menjadi 2 :
1. Suntikan 1 bulan, berisi estrogen dan progesteron. Untuk wanita yang
menyusui sebaiknya tidak menggunakan yang 1 bulan karena akan
mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI). Contoh : cyclofem.
2. Suntikan 3 bulan , berisi progesteron saja. Contoh : depoprovera,

SUNTIKAN PROGESTIN
KEUNTUNGAN
Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
gangguan pembekuan darah
Tidak mempengaruhi ASI
Sedikit efek samping
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun
sampai perimenopause
Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul

SUNTIKAN PROGESTIN
KETERBATASAN
Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
(harus kembali sesuai jadwal suntikan)
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
Tidak mencegah IMS
Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian

3. IMPLANT
Alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus
dalam kapsul silastik silikon polidimetri
Keuntungan kontrasepsi
Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1,0 kehamilan per 100 perempuan)
Daya guna tinggi.
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen.
Tidak mengganggu kegiatan sanggama.
Tidak mengganggu ASI

Kekurangan :
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
Tidak mencegah infeksi menular seksual
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan tetapi
harus pergi ke klinik untukpencabutan
Efektivitas menurun bila menggunakan obat
tuberkulosis atau obat epilepsi

4. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM


alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua
saluran yang menghasilkan indung sehingga tidak terjadi pembuahan,
terdiri dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada
yang tidak.

cara kerja:
mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi
inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi

Keuntungan
Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1
tahun pertama)
Dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang
Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
Tidak mempengaruhi hubungan sosial
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik

Kerugian :
Tidak mencegah infeksi menular seksual (ims)
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina,
sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.
Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis

METODE KONTRASEPSI MANTAP


Tubektomi
Tubektomi (metodeoperasiwanita/MOW) adalah metode kontrasepsi mantap
yang bersifat suka rela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi
dengan cara mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Vasektomi
Vasektomi (metode operasi pria/MOP) adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusivasa
deferensia sehingga alur transportasi sperma terambat dan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi

MACAM-MACAM ORAL
KONTRASEPSI
1. Microdiol
Aspek

Informasi obat

Pustaka

Komposisi

Norgestel 0,15 mg, ethyl estradiol 0,03 mg

ISO Vol 46 hal 281

Indikasi

Kontrasepsi oral

ISO Vol 46 hal 281

Dosis

Sehari 1 tablet sebelum tidur, mulai pada hari ISO Vol 46 hal 281
pertama haid dan seterusnya mengikuti nomor
dan anak panah pada blister
Hamil, gangguan fungsi ginjal berat, jaundis
ISO Vol 46 hal 281
atau gatal hebat selama kehamilan, tumor hati,
riwayat atau adanya proses tromboemboli
pada arteri atau vena dan keadaanyang
merupakan predisposisi penyakit tersebut

Kontraindikasi

Efek samping

Mual

ISO Vol 46 hal 281

Perhatian

Diabetes, hipertensi, vena varikosa,


otosklerosis, sklerosis multipel, epilepsi,
porfiria, tetani, minor korea, riwayat flebitis,
merokok, lansia, laktasi, tumor hati

ISO Vol 46 hal 281

2.

TRINORDIOL

Aspek

Informasi obat

Pustaka

Komposisi

Levonorgetrel 50 mcg, etilestradiol 30


mcg tiap 6 tablet coklat. Tiap tablet
putih: Levonorgetrel 75 mcg,
etilestradiol 30 mcg

ISO vol 46 hal 283

Indikasi

Kontrasepsi oral

ISO vol 46 hal 283

Dosis

1 tablet sebelum tidur

ISO vol 46 hal 283

Sakit kepala, rasa tidak nyaman pada


lambung, mual, ketegangan pada
payudara, perubahan BB dan libido,
depresi, kloasma, toleransi buruk
terhadap lensa kontak

ISO vol 46 hal 283

Kontraindikasi
Efek samping

3. PLANOTAB
Aspek
Komposisi

Informasi obat
Levonorgestrel o,15 mg, etunilestradiol 0,03 mg tiap
21 tablet. Tiap 7 tablet: plasebo
Kontrasepsi oral
Sehari 1 tablet, dimulai bagian hijau pada hari
pertama menstruasi
Tromboemboli, tromboflebitis, apopleksi serebri,
hipertensi berat, gangguan fungsi hati, anemia
hemolitik kronik, perdarahan genitalis yang belum
diketahui penyebabnya dan amenore, diduga atau
diketahui kehamilan, kanker payudara atau neoplasia
yang tergantung esterogen

Pustaka
ISO vol 46 hal 283

Efek samping

Mual, mastalgia, perdarahan antar haid, sakit kepala


ringan, edema, perubahan BB, pigmentasi kulit,
eksaserbasi jerawat, amenore, gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan lipoprotein,
serta gangguan sirkulasi darah atau payudara lunak

ISO vol 46 hal 283

Perhatian

Resiko kehamilan dapat terjadi apabila terlupa


makan pil, terutama pada awal siklus, pasien
pengguna kontrasepsi oral harus melakukan
pemeriksaan tekanan darah, perabaan hati rutin, gula
darah, kadar lemak

ISO vol 46 hal 283

Indikasi
Dosis
Kontraindikasi

ISO vol 46 hal 283


ISO vol 46 hal 283
ISO vol 46 hal 283

4. DIANE 35
Komposisi

Cyproterone acetate 2 mg (progestin), ethinyl estradiol 0,035 mg


(estrogen)

MIMS ed 7 hal. 171

Dosis

1 tab/hari dimulai pada hari ke-1 siklus menstruasi s/d hari ke-21 diikuti MIMS ed 7 hal. 171
masa istirahat selama 7 hari

Indikasi
Kontraindikasi

Konrasepsi oral. Jerawat pada pasien yang menggunakan kontrasepsi. MIMS ed 7 hal. 171
Hamil, laktasi, gangguan fungsi hati berat, riwayat iketrus idiopatik atau MIMS ed 7 hal. 171
pruritus selama hamil, sindroma Dubin-Johnson, sindrom Rotor, tumor
hati, tromboembolik, anemia sel sabit, dalam pengobatan kanker
payudara atau endometrium, DM berat, gangguan metabolism lemak,
riwayat herpes dan otosklerosis pada kehamilan.

Mekanisme

Mechanisme Cyproterone adalah senyawa steroid dengan


antiadronergik, antigonadotropik, dan aktivitas seperti progestin.

Perhatian

Hentikan penggunaan jika terjadimigrain, sakit kepala, gangguan


MIMS ed 7 hal. 171
pengelihatan atau kehilangan pendengaran. Tromboflebitis atau
tromboemboli, rasa nyeri dan sesak dada, 6 minggu sebelum operasi
besar, jaundice, hepatitis, gatal seluruh badan, epilepsy, peningkatan
tekanan darah, depresi berat, nyeri abdomen bag atas atau pembesaran
hati. DM, hipertensi, verises, riwayat flebitis, otosklerosis, multiple
sklerosis, porifiria, teani. Korea Sydenham, gangguan ginjal, riwayat
gangguan pembekuan darah dalam keluarga, riwayat kanker payudara,
tumor jinak payudara an riwayat depresi klinis. Obesitas, fibroid uterin,
intoleransi lensa kontak, penyakit kardiovaskular, kloasma, asma.
Amenore & oligomenore dapat terjadi sesudah Diane-35 dihentikan.

DIH 17th ed

Efek
samping

Gangguan system reproduksi & payudara seperti


perdarahan vagina, perdarahan abnormal, bercak
perdarahan, dismenore, perubahan dari sekresi vagina,
sindroma premenstrual, nyeri, perlunakan atau pembesaran
payudara,. Gangguan GI seperti dyspepsia, kembung,
mual, muntah,nyeri abomen. Gangguan kulit dan jaringan
subkutan, ruam. Gangguan system saraf, sakit kepala,
migraine, pusing perubahan libido

MIMS ed 7 hal. 171

Interaksi

Aminoglutethimide: Dapat meningkatkan metabolisme


Progestin. Risiko D: Pertimbangkan modifikasi terapi

DIH 17th ed

Herbal (progestogenic Properties) (misalnya, Bloodroot,


Yucca): Dapat meningkatkan efek merugikan / efek toksik
dari Progestin. Risiko C: Terapi Memantau
Etanol: Dapat mengurangi efek cyproterone (tidak
digunakan dalam pengobatan karsinoma prostat);
menghindari penggunaan bersamaan.

EXLUTON
Aspek

Informasi obat

Pustaka

Komposisi

Linesterol 0,5 mg

ISO vol 46 hal 280

Indikasi

Kontrasepsi oral

ISO vol 46 hal 280

Dosis

Sehari 1 tablet sekitar waktu makan malam

ISO vol 46 hal 280

Kontraindikasi

Kehamilan, penyakit hati parah, ikterus, sindrom Rotor,


dan Dubbin Johnson atau riwayat ikterus wanita hamil,
wanita muda dengan siklus belum teratur

ISO vol 46 hal 280

Efek samping

Mual, muntah, sakit kepala, nyeri payudara, jika timbul


pendarahan ringan tidak teratur pada bulan-bulan
pertama pengobatan dapat diteruskan (kecuali
perdarahan parah)

ISO vol 46 hal 280

Perhatian

Lakukan pemeriksaan fisik secara teratur 3 bulan sekali


atau 6 bulan sekali, hentikan jika timbul gejala
tromboembolik, hati-hati pada penyakit miokard, gijal,
epilepsi atau migrain

ISO vol 46 hal 280

interaksi

Jangan diberikan bersama rifampisin, barbiturat, obat


epilepsi tertentu

ISO vol 46 hal 280

MICROGYNON
Aspek
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontraindikasi

Efek samping

Perhatian

interaksi

Informasi obat
Etinilestradiol 0,03 mg, levonorgestrel 0,15 mg
plus 7 tablet besar plasebo
Kontrasepsi oral
Sehari 1 tablet mulai dari hari pertamasiklus
haid
Trombosis, emboli paru, infark miokard,
gangguan kardiovaskular, diabetes melitus,
gangguan metabolisme lemak, faktor resiko
trombosis, penyakit hati berat, tumor hati,
migrain, tumor yang dipengaruhi hormon
steroid, pendarahan vagina tidak terdiagnosa,
hamil, hipersensitif terhadap komponen obat

Pustaka
ISO vol 46 hal 281

Perdarahan sedikit-sedikit, sensitifitas pada


payudara, nyeri atau sekresi pada payudara,
sakit kepala, perubahan pada libido, depresi,
intoleransi lensa kontak, mual, muntah,
perubahan sekresi vagina, penyakit kulit,
retensi cairan, perubahan BB
Wanita dengan kondisi medis yang diperburuk
oleh kehamilan, memiliki riwayat keluarga
atau faktor resiko trombosis, merokok,
peningkatan tekanan darah, imobilisasi,
operasi elektif

ISO vol 46 hal 281

ISO vol 46 hal 281


ISO vol 46 hal 281
ISO vol 46 hal 281

ISO vol 46 hal 281

ISO vol 46 hal 281

RESEP

POINT POINT ASSESMENT


Apakah pasien pernah menggunakan alat kontrasepsi
sebelumnya ?
jika iya : tanyakan kontrasepsi apa yang digunakan,
apakah sekarang masih digunakan, mengapa ingin
berpindah alat kontrasepsi .
Apakah pasien sudah mempunyai anak atau belum ?

Untuk pasien yang belum mempunyai anak lebih disarankan


memakai kontrasepsi oral.
Jika pasien sudah mempunyai anak , apakah pasien sedang
menyusui ?
bagaimana riwayat haid pasien lancar apa tidak ?
Bagaimana gaya hidup pasien ? Apakah pasien merokok ? Apakah
sering melakukan hubungan suami istri ?
Berapa lama ingin menunda kehamilan ?
Apakah saat ini pasien sedan menderita penyakit tertentu ? Obat
apa yang dikonsumsi ?

DRPS
PERMASALAHAN

PENYELESAIAN

NONFARMAKOLOGIS
Saat berhubungan menggunakan alat pelindung ( kondom)
Penarikan penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi
Pembilasan vagina dengan air biasa dgn atau tanpa tambahan air cuka dengan
maksud mengeluarkan sperma secara mekanik (mengurangi kemungkinan
terjadinya konsepsi pada batas-batas tertentu)
Memperpanjang masa laktasi (menyusui) mencegah ovulasi dan
memperpanjang amenore post partum
Mencegah agar tidak melakukan senggama saat sedang terjadi fase ovulasi
Mencegah agar tidak melakukan senggama saat suhu badan basal meningkat
yang bisa jadi menandakan sedang terjadi fase ovulasi
Mencegah agar tidak melakukan senggama saat merasa terjadi perubahan pada
vulva dan terjadi pengeluaran lendir dari vagina yang bisa jadi menandakan
sedang terjadi fase ovulasi

KIE
Untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil
saat haid yaitu mulai di hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid.
Bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, jika hendak melakukan hubungan
intim, gunakan kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk mencegah
terjadinya kehamilan.
Untuk mencegah lupa minum pil, minumlah pil kb secara teratur setiap harinya
pada jam yang sama, disarankan untuk menelan pil pada malam hari (sebelum
tidur atau setelah makan malam).
Jika lupa minum satu pil kb ( aktif bukan placebonya ) minum segera saat
teringat dan minum pil dosis hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1
hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet langsung pada saatnya minum
pil. Namun jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan lanjutkan
minum pil sesuai harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu
dikombinasikan dengan kontrasepsi kondom saat berhubungan intim.

Anda mungkin juga menyukai