PENDAHULUAN
1.2.Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Amfetamin
2. Metamfetamin
3. Metilendioksimetamfetamin (MDMA, ecstasy atau Adam).
A. Dextroamphetamine
Manfaat utama DMP adalah menekan batuk akibat iritasi tenggorokan dan
saluran napas bronkhial, terutama pada kasus batuk pilek . Obat ini bekerja
sentral, yaitu pada pusat batuk di otak. Caranya dengan menaikkan ambang batas
rangsang batuk .Sebagai catatan, beberapa obat batuk lain bekerja langsung di
saluran napas . Untuk mengusir batuk, dosis yang di anjurkan adalah 15 mg
sampai 30 mg yang d imi num 3 kali sehari . Dengan dosis sebesar ini, DMP
relatif aman dan efek samping jarang terjadi .
B. Lisdexamfetamine
C. Metamfetamina
Zat ini adalah bahan kimia berbahaya dan sangat kuat dan, sebagaimana
semua obat, adalah racun yang mulanya digunakan sebagai stimulan tapi
kemudian secara sistematis menghancurkan tubuh. Akibatnya, timbul berbagai
masalah kesehatan yang serius, termasuk: kehilangan memori, agresivitas,
perilaku psikotik(perilaku seperti orang gila), dan berpotensi merusak jantung dan
otak.
D. Adderall
Adderall adalah obat yang efektif secara klinis teruji dan terbukti. Namun,
melalui seri pengujian klinis, sejumlah efek samping telah didokumentasikan.
Adderall umum efek samping termasuk hilangnya nafsu makan yang
menyebabkan hilangnya berat badan, sulit tidur, sakit perut, tekanan darah tinggi,
perubahan emosional, mual, muntah, pusing, diare, denyut jantung meningkat,
demam dan hati terbakar.
E. Ritalin
Ritalin menyebabkan perubahan pada sel otak untuk jangka waktu lama
dan hal ini haruslah kita teliti lebih lanjut. Mungkin kita dapat menggunakan
sejenis gen mikrochip untuk mengetahui gen gen mana saja yang menjadi aktif
jika diberikan Ritalin, demikian Joan Baizer.
1. Dosis kecil
a. Semua jenis amfetamin akan menaikkan tekanan darah, mempercepat
denyut jantung, melebarkan bronkus, meningkatkan kewaspadaan,
menimbulkan euphoria, menghilangkan kantuk, mudah terpacu,
menghilangkan rasa lelah dan rasa lapar, meningkatkan aktivitas motorik,
banyak bicara dan merasa kuat. Prestasi fisik misalnya pada atlet
meningkat.
b. Efek ini sangat bervariasi dan dapat terjadi hal-hal yang sebaliknya pada
dosis berlebihan atau penggunaan berulang-ulang.
c. Penggunaan lama Penggunaan lama atau dosis besar hamper selalu
diikuti oleh depresi mental dan kelelahan fisik. Banyak orang yang pada
pemberian amfetamin mengalami sakit kepala, palpitasi, rasa pusing,
gangguan vasomotor, rasa khawatir, kacau piker, disforia, delirium atau
rasa lelah.
Absorbsi
Merupakan transfer obat melintasi membran, ada tiga tipe membran badan
yaitu :
1. Membran kulit
2. Membran epitel usus
3. Membran sel tunggal
Dalam melintasi sel membran obat melakukan dengan dua cara, yaitu
transfer pasif dan tranfer aktif khusus.
Pada transfer pasif membran tidak berperan aktif dalam obat melalui
membran tersebut. Dan transfer pasif dibedakan :
1. Filtrasi yaitu zat melaui pori – pori kecil dari membran, misalnya dinding
kapiler.
2. Difusi yaitu zat melarut dalam lapisan lemak dari membran sel.
Distribusi
Setelah obat diabsorbsi kedalam aliran darah untuk emcapai tepat pada
letak dari aksi harus melalui membran sel. Distribusi obat dilakukan didalam
susunan syaraf pusat dan melalui sawar darah – otak. Distribusi obat kedalam
susunan syaraf pusaat mengikuti prinsip – prinsip sama seperti perjalanan obat
melintasi sel membran lainnya. Sawar darah – otak merupakan istilah untuk
menggambarkan secara kuantitatif perbedaan dalam permeabilitas pembuluh
kapiler diotak dengan pembuluh darah lain dari badan. Letak sawar darah – otak
adalah antara plasma dengan ruangan ekstra seluler dari otak.
Biotransformasi
Setiap obat adalah merupakan zat asing bagi badan dan tidak diinginkan, oleh
karena itu badan berusaha merombak zat tadi menjadi metabolit sekaligus bersifat
hidrofil agar lebih lancar diekskresi melalui ginjal.Jadi reksi biotransformasi
adalah merupakan peristiwa detoksikasi.Biotransformasi berlangsung terutama di
hati, tetapi ada beberapa obat mengalami biotransformasi di dalam ginjal, plasma,
dan selaput lendir di usus.Reaksi biotransformasi biasanya oksidasi, hidrolisa, dan
konjugasi.
Efek amfetamin bagi setiap orang berbeda, tetapi efeknya bisa termasuk:
Penggunaan sering dalam dosis tinggi dan berat juga dapat menyebabkan
terjadinya 'amfetamin psikosis', ditandai dengan delusi paranoid, halusinasi dan
perilaku aneh, agresif atau kekerasan. Gejala ini biasanya hilang beberapa hari
setelah seseorang berhenti menggunakan amfetamin.
2.6.Komplikasi Amfetamin
http://www.about-depression.net/id/adderall-overview/
http://amphetamines.com/list-of-amphetamines/
http://www.puterakembara.org/rm/ritalin.shtml
http://www.druginfo.adf.org.au/drug-facts/amphetamines
http://books.google.co.id/books?id=Ea0wBVWiG_oC&pg=PA138&lpg=PA138&
dq=komplikasi+penggunaan+amfetamin&source=bl&ots=KRrwaeserP&sig=ya5y
TEOD0FsLxfG9P9Wewz6keXo&hl=en&sa=X&ei=vtbuU7jeAtjp8AXX3ILwDQ
&ved=0CBwQ6AEwAA#v=onepage&q=komplikasi%20penggunaan%20amfeta
min&f=true