Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Promosi kesehatan adalah sebentuk usaha yang dilakukan untuk memberikan informasi dan ajakan untuk mempengaruhi suatu kelompok ikut dalam informasi yang dibagikan dalam bidang kesehatan yang mempunyai tujuan dan sasaran tertentu pada umumnya. Promosi kesehatan merupakan komponen penting praktik keperawatan. Promosi keperawatan merupakan suatu cara berpikir yang berputar di sekitar filosofi keutuhan, sejahtera, dan kesejahteraan. Dalam dua dekade terakhir, masyarakat menjadi semakin peduli dan tertarik terhadap promosi kesehatan. Banyak orang yang menyadari hubungan antara gaya hidup dan penyakit dan mengembangkan kebiasaan terkait promosi kesehatan, seperti cukup olahraga, istirahat dan relaksasi; mempertahankan nutrisi yang baik; dan mengontrol penggunaan tembakau, alkohol, dan obat-obat lainnya. Dalam melakukan promosi kesehatan yang dilatarbelakangi oleh sejarah promosi kesehatan itu sendiri yang mempunyai tujuan pada kesejahteraan pada umumnya. Disamping mencapai tujuan, yang menjadi fokus awal promosi kesehatan ini ialah sasaran promosi diberlakukan. Individu dan komunitas yang berusaha meningkatkan tanggung jawab mereka terhadap kesehatan personal dan perawatan diri membutuhkan pendidikan kesehatan. Kecendrungan ke arah promosi kesehatan telah menciptakan kesempatan bagi perawat untuk memperkuat pengaruh profesi terhadap promosi kesehatan, menyebarkan informasi yang meningkatkan masyarakat terdidik, dan membantu individu dan komunitas untuk mengubah prilaku sehat yang bertahan lama. Diharapkan dengan suksesnya dan tepat sasarannya promosi kesehatan dimasyarakat yang masih tidak pelik terhadap kesehatan baik individu maupun masyarakat luas.

1.2

Rumusan Masalah Dalam pembahasan makalah ini penulis merumuskan masalah yang akan

dibahas, yakni : 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.3 Sejarah promosi kesehatan Pengertian promosi kesehatan Tujuan promosi kesehatan Sasaran promosi kesehatan

Tujuan Penulisan Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa

tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk : 1.3.1 1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana sejarah promosi kesehatan Untuk mengetahui dan paham apa yang dimaksud dari promosi kesehatan 1.3.3 1.3.4 Untuk mengerti apa sebenarnya tujuan dari promosi kesehatan Untuk mengetahui kepada siapa saja promosi kesehatan akan diberikan

BAB II ISI
2.1 Sejarah Sekitar tahun 1970-an, Departemen Kesehatan (Depkes) RI membawahi bagian Pendidikan Kesehatan Masyarakat, yang berada di lingkungan Biro V (Biro Pendidikan) dalam Sekretariat Jenderal. Ketika itu, ada proyek pengadaan tenaga khusus di bidang Health Education dengan gelar HES ( Health Education Specialist ). Tahun 1975 Depkes mengalami reorganisasi dan bagian Pendidikan Kesehatan Masyarakat berkembang menjadi Direktorat Penyuluhan kesehatan masyarakat ( Dit. PKM). Istilah Pendidikan Kesehatan tidak digunakan lagi karena dianggap bias dengan istilah yang sudah baku untuk Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 1984, Depkes melakukan reorganisasi kembali. Ketika itu, Dit. PKM berubah menjadi Pusat PKM, disamping ada Direktorat baru pecahan Dit. PKM, yaitu Dit. Bina Peran Serta Masyarakat (BPSM). Tahun 2000, terjadi reorganisme pusat PKM yang berganti nama menjadi Dit. Promosi Kesehatan dan akhir tahun 2001 terjadi reorganisasi kembali menjadi Pusat Promosi Kesehatan yang di tetapkan oleh S.K.Menkes No.1277/Menkes/SK/XI/2001 tertanggal 27 November 2001. Sejak pertengahan tahun 1980-an, banyak ahli telah memperdebatkan penggunaan istilah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan. Promosi kesehatan erat hubungannya dengan konsep-konsep lainnya yang terkadang cenderung disama artikan antara lain pencegahan dan pendidikan kesehatan. Hal ini menimbulkan penafsiran yang beragam, terutama berkaitan dengan ruang lingkup promosi kesehatan itu sendiri sehingga berdampak pada aplikasi promosi kesehatan di lapangan. Konsep-konsep tersebut banyak yang tumpang tindih (overlap) yang dapat mengarah pada salah komunikasi dan kekacauan. Pendidikan kesehatan berorientasi pada pemberian informasi. Akan tetapi, jika dihubungkan dengan tujuan demi mencapai kesehatan yang lebih baik (

gambar 1.1 ) pendekatan ini terlalu sempit. Pendidikan kesehatan memusatkan pada ola hidup perorangan dan dapat mengarah pada menyalahkan korban sehingga banyakpemikiran telah dieksplotasi terhadap masalah-masalah yang lebih luas. Hal ini melampaui cakupan (skop) pendidikan kesehatan itu sendiri. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, didapatkan bahwa pendidikan tidaklah cukup untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik, tetapi seharusnya dipandang sebagai bagian program promosi kesehatan yang lebih luas. 2.2 Pengertian Istilah promosi selama ini selalu dihubungkan dengan penjualan (sales), periklanan (advertising), dan sebagai pendekatan propaganda yang didominasi oleh penggunaan media massa. Dalam kontek kesehatan, promosi berarti upaya untuk memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan, mendukung, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi dari agenda, baik secara perorangan maupunsecara kelompok. Determinan pokok kesehatan adalah aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang sering kali berada di luar kontrol perorangan atau masyarakat secara kolektif.

Gambar 1.1
4

Oleh karena itu, aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga individu lebih mampu mengontrol aspekaspek kehidupan mereka yang mempengaruhi kesehatan. Menurut pengertan tersebut, terdapat dua unsur tujuan dan proses kegiatan promosi kesehatan, yaitu memperbaiki kesehatan dan memiliki kontrol yang lebih besar terhadapnya (aspek-aspek kehidupan yang mempengaruhi kesehatan). Definisi WHO, berdasarkan piagam Ottawa/ Ottawa charter (1986) mengenai promosi kesehatan sebagai hasil Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa Canada adalah sebagai berikut. Health promotion is the procss of enabling people to control over and improve their health. To reach a state of complete physical, mental, and social well-being, an individual or group must to able to identify and realize aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with the environment. Berdasarkan definisi diatas. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan emningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (self empowerment). Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat serta sesuai dengan sosial budaya setempat. Promosi kesehatan tidak hanya meningkatkan kesadaran dan kemauan seperti yang di konotasikan dalan pendidikan kesehatan. Demi mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik dari fisik, mental maupun sosial, masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhannya serta mampu mengubah atau mengatasi

lingkungannya. Lingkungan disini mencakup lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi, termasuk kebijakan dan peraturan perundang-undangan. (lihat gambar 1.2) Beberapa definisi memusatkan pada kegiatan-kegiatan, sedangkan yang lain memusatkan pada tujuan seperti definisi WHO diatas. Salah satu definisi yang memusatkan pada kegiatan promosi muncul dari Green dan Ottoson (1998) berikut.

promosi

kesehatan

adalah

kombinasi

berbagai

dukungan

menyangkut

pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.

Gambar 1.2 Batasan ini menekankan bahwa promosi kesehatan adalah program masyarakat yang menyeluruh, bukan hanya perubahan perilaku, melainkan juga perubahan perilaku, melainkan juga perubahan lingkungan. Perubahan perilaku tanpa di ikuti perubahan lingkungan tidak akan efektif, dan juga dapat dipastikan tidak akan bertahan lama. Contohnya, larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan tidak akan efektif jika tidak tersedia tempat sampah yang memadai, baik dalam jumlah, jarak, maupun bentuk. Oleh sebab itu, promosi kesehatan bukan hanya mengubah perilaku. Akan tetapi, promosi kesehatan juga mengupayaka perubahan lingkungan, sistem, dan kebijakan kesehatan. 2.3 Tujuan Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu : 1. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
6

2. Peningkatan perilaku masyarakat 3. Peningkatan status kesehatan masyarakat Sebagai contoh, mengubah orang untuk sesuai dgn lingkungan, dan sedikit berbuat untuk lingkungan sebagai tempat yang lebih sehat untuk ditinggali. Alat bagi individu dalam berproses untuk meningkatkan kesehatan diri individu. Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu: 1. Tujuan Program : Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. 2. Tujuan Pendidikan : Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada. 3. Tujuan Perilaku : Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap.

2.4 Sasaran Sasaran promosi kesehatan diarahkan pada individu/ keluarga, masyarakat, pemerintah/lintas sektor/politisi/swasta, dan petugas atau pelaksana program. a. Individu / Keluarga diharapkan 1. Memperoleh informasi kesehatanmelalui berbagai saluran (baik langsung maupun melalui media massa) 2. Mempunyai pengetahuan dan kemauan untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya. 3. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 4. Berperan serta dalam kegiatan sosial, khususnya yang berkaitan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) kesehatan. b. Masyarakat diharapkan 1. Menggalang potensi untuk mengembangkan gerakan atau upaya kesehatan. 2. Bergotong royong mewujudkan lingkungan sehat.

c. Pemerintah/lintas-sektor/politisi/swasta diharapkan 1. Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat. 2. Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang kesehatan. d. Petugas atau Pelaksana Program diharapkan 1. Memasukkan komponen promosi kesehatan dalam setiap program kesehatan. 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberikan kepuasan kepada masyarakat. Sasaran promosi kesehatan perlu dikenali secara khusus, rinci dan jelas agar promosi kesehatan lebih efektif. Oleh karena itu, sasaran promosi kesehatan tersebut dihubungkan dengan tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan institusi kesehatan, tatanan institusi pendidikan, tatanan institusi pendidikan dan tatanantempat-tempat umum. Agar lebih spesifik, sasaran dibagi lagi menjadi sasaran primer, sekunder dan tersier. a. Sasaran primer adalah sasaran yang mempunyai masalah, yang diharapkan mau berperilaku sesuai harapan dan memperoleh manfaat paling besar dari perubahan perilaku tersebut. b. Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang memiliki pengaruh atau disegani oleh sasarn primer. Sasaran primer diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yang disampaikan kepada sasaran primer. c. Sasaran tersier adalah para pengambil kebijakan, penyandang dana, pihakpihak yang berpengaruh diberbagai tingkatan (pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa/ kelurahan)

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Menurut Green dan Ottoson (1998), promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan. Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat, peningkatan perilaku masyarakat, peningkatan status kesehatan

masyarakat. Adapun sasaran dari promosi kesehatan sendiri adalah individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah. 3.2 Saran Penulis menyarankan agar makalah ini bisa menjadi bahan masukan bagi pembaca supaya pembaca bisa lebih memahami tentang bagaimana sejarah, pengertian, tujuan serta sasaran dari promosi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai