Efek pada
Antikonvulsi Relaksan otot respirasi dan
KV
Drug Common Adverse Effects Common Drug Interactions
Benzodiazepines
Alprazolam Arrhythmia, CNS depression, drug Alcohol and other CNS depressants
dependence, hypotension, and mild potentiate effects. Fluoxetine and
respiratory depression fluvoxamine increase serum levels and
effects
Chlordiazepoxide Same as alprazolam Alcohol and other CNS depressants
Efek potentiate effects. Cimetidine
increases and rifampin decreases
serum levels
Samping Clonazepam Same as alprazolam Same as chlordiazepoxide
Diazepam Same as alprazolam Same as chlordiazepoxide
& Estazolam Same as alprazolam Same as chlordiazepoxide
Flurazepam Same as alprazolam Same as chlordiazepoxide
Interaksi Lorazepam Same as alprazolam Alcohol and other CNS depressants
potentiate effects. Rifampin decreases
obat Midazolam Same as alprazolam
serum levels
Alcohol and other CNS depressants
potentiate effects. Calcium channel
blockers, erythromycin, and
ketoconazole increase serum levels
Oxazepam Same as alprazolam Same as lorazepam
Temazepam Same as alprazolam Same as chlordiazepoxide
Triazolam Amnesia, confusion, and delirium. Alcohol and other CNS depressants
Other adverse effects same as potentiate effects. Cimetidine,
alprazolam erythromycin, ketoconazole, and oral
contraceptives increase serum levels
Penggunaan BZD dosis tinggi
4 TIPE :
• Gangguan mood dan kognitif kecemasan, ketakutan, dysphoria, lekas marah, obsesi obsesif, dan
paranoia
• Gangguan tidur insomnia, perubahan siklus tidur-bangun, dan mengantuk di siang hari
• Gejala somatik agitasi, takikardia, palpitasi, keresahan motorik, ketegangan otot, tremor mioklonus,
mual, coryza, diaphoresis, kelesuan, nyeri otot dan sendi, hiperrefleksia, ataksia, tinnitus, dan kejang.
• Gangguan persepsi hyperacusis, depersonalisasi, penglihatan kabur, ilusi, dan halusinasi.
Kriteria Diagnosis Penggunaan Sedatif, Hipnotik
atau Ansiolitik :
A. Penggunaan sedatif, hipnotik, atau ansiolitik dapat menyebabkan
kerusakan dan gangguan yang bermanifestasi setidaknya dua dari gejala
berikut selama 12 bulan :
1. Sedative, hipnotik, atau ansiolitik sering digunakan dalam jumlah besar
atau penggunaan jangka waktu yang berlebihan
2. Terdapat keinginan yang persisten atau gagal dalam menghentikan
atau mengontrol penggunaan sedatif, hipnotik, atau ansiolitik
3. Menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan sedative, hipnotik,
atau ansiolitik. Membutuhkan banyak waktu juga dalam memakainya dan
juga saat masa penyembuhan.
4. Keinginan yang kuat untuk menggunakan sedative, hipnotik, atau
ansiolitik
5. Penggunaan berulang sedative, hipnotik, atau ansiolitik menyebabkan
gangguan pada kewajibannya di tempat kerja, sekolah, atau rumah.
(contohnya tidak masuk kerja atau performa kerja yang buruk,
dikeluarkan dari sekolah, penelantaran anak)
Kriteria Diagnosis Penggunaan Sedatif, Hipnotik
atau Ansiolitik :
6. Tetap menggunakan sedative, hipnotik, atau ansiolitik meskipun memiliki masalah
dalam sosial atau interpersonal yang terus menerus atau berulang. Yang di eksaserbasi
oleh sedative, hipnotik, atau ansiolitik. (contohnya bertengkar dengan pasangan
tentang konsekuensi intoksikasi, perkelahian)
7. Penghentian atau pengurangan aktifitas sosial, pekerjaan, hiburan yang penting
karena sedative, hipnotik, atau ansiolitik
8. Penggunaan sedative, hipnotik, atau ansiolitik yang berulang dalam situasi yang
berbahaya secara fisik (contohnya menyetir atau mengoperasikan mesin ketika
menggunakan sedative, hipnotik, atau ansiolitik)
9. Tetap menggunakan sedative, hipnotik, atau ansiolitik meskipun mengetahui
gangguan pada fisik dan psikologi yang berulang yang disebabkan oleh sadtif, hipnotik,
atau anisiolitik.
10. Toleransi, diartikan sebagai salah satu gejala berikut :
• Kebutuhan untuk meningkatkan jumlah sedative, hipnotik, atau ansiolitik untuk
mencapai intoksikasi atau efek yang diinginkan
• Penurunan efek yang bermakna bila menggunakan jumlah yang sama dari sedative,
hipnotik, atau ansiolitik
Kriteria Diagnosis Intoksikasi Sedatif,
Hipnotik atau Ansiolitik
Berdasarkan DSM V :
1. Penggunaan sedatif, hipnotik atau ansiolitik akhir-akhir ini.
2. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptif yang secara klinis signifikan (cth, perilaku seksual
yang tidak pantas atau agresif, labilitas mood, daya nilai terganggu) yang timbul selama atau segera
setelah penggunaan sedatif, hipnotik dan ansiolitik.
3. Satu (atau lebih) tanda berikut, timbul selama atau segera setelah penggunaan sedatif, hipnotik
dan ansiolitik :
• Bicara cadel
• Inkoordinasi
• Cara berjalan tidak stabil
• Nistagmus
• Hendaya atensi atau memori
• Stupor atau koma
4. Gejala tidak disebabkan kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain, termasuk intoksikasi zat lain.
Kriteria Diagnosis Putus Obat / Withdrawal
Sedatif, Hipnotik atau Ansiolitik (DSM V)
A. Penghentian (atau pengurangan) penggunaan sedative, hipnotik atau ansiolitik yang telah
berlangsung lama dan memanjang.
B. Dua (atau lebih) hal berikut, yang timbul dalam hitungan jam sampai beberapa hari setelah
kriteria A :
• Hiperaktivitas otonom (cth, berkeringat atau denyut nadi lebih dari 100)
• Peningkatan tremor tangan
• Insomnia
• Mual atau muntah
• Ilusi atau halusinasi visual, taktil atau auditorik singkat
• Agitasi psikomotor
• Ansietas
• Kejang grand mal
C. Gejala pada kriteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya yang secara klinis signifikan dalam
fungsi sosial, okupasional atau area fungsi penting lain.
D. Gejala tidak disebabkan kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain.
Pemeriksaan fisik pada overdosis benzodiazepin
• Fokus pemeriksaan:
• TTV, fungsi kardiorespirasi dan neurologis.
• Dapat juga ditemukan:
• Nistagmus
• Halusinasi
• Bicara cadel
• Penurunan kesadaran
• Perubahan status mental
• Agitasi
• Depresi napas
• Hipotensi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Skrining kualitatif zat dalam urin atau darah
(Pemeriksaan kadar benzodiazepin darah tidak berbanding lurus dengan kondisi klinis.)
• Benzodiazepin dapat dideteksi melalui urin, saliva, dan darah.
• Jangka waktu benzodiazepine :
• Urin adalah 4 hari
• Saliva selama 2,5 hari, dan
• Dalam darah benzodiazepine dapat bertahan selama 1 hari.
• Akan tetapi, pada pengguna benzodiazepine dosis tinggi, zat tersebut dapat bertahan
selama 1 minggu atau lebih.
• Teknik skrining immunoassay paling sering dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes dan prosedur lainnya tergantung pada manifestasi klinis, sebagai
berikut:
• Analisa gas darah jika depresi pernafasan muncul
• EKG mengevaluasi ko-ingestan, terutama antidepresan siklik
• Rontgen dada jika gangguan pernapasan
• Tes kehamilan pada wanita usia subur