1. Klordiazepoksida
Mekanisme Kerja : bekerja mempengaruhi kinerja senyawa organik dalam otak dan sistem syaraf
(GABA) yang memproduksi efek menenagkan.
Indikasi : ansietas, (penggunaan jangka pendek), tambahan pada putus obat alkohol
Kontra Indikasi : riwayat hipersensitivitas dan pasien pediatri usia <6 bulan
2. Lorazepam
Mekanisme Kerja : dengan cara mempengaruhi unsur kimia di dalam otak yang disebut
neurotrasmitter, sehingga dapat menghasilkan efek menenangkan.
Indikasi : penggunaan jangka pendek pada ansietas atau insomnia, status epileptikus
Kontra Indikasi : pasien dengan hipersensitivitas, dan beberapa keadaan lain seperti glaukoma akut
sudut sempit.
3. Diazepam
Mekanisme Kerja : Obat ini bekerja untuk meningkatkan aktivitas asam gamma-aminobutirat
(GABA), yaitu senyawa kimia yang bertugas menghambat kerja zat kimia penghantar sinyal saraf
(neurottransmitter) di otak.
Indikasi : Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol,
status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
Kontra Indikasi : depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pilmoner,
kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik.
Efek Samping : mengantuk, kelelahan otot, ataksia, reaksi paradoksikal dalam agresi, gangguan
mental, amnesia.
4. Clobazam
Mekanisme Kerja : bekerja dengan cara menyeimbangkan aliran listrik yang ada di dalam otak dan
melemaskan otot- otot yang menegang selama kejang, sehingga kejang dapat teratasi.
5. Bromazepam
Farmakodinamik : -
Farmakokinetik : -
Efek Samping : pusing, mual atau muntah, berat badan bertambah, tekanan darah rendah