Antikonvulsan
Oleh:
Kelompok 2
Pendahuluan
• Antikonvulsan/antilebtika: obat yang dapat menanggulangi epilepsi yakni
meredakan konvulsi (kejang)
• Semua obat antikonvulsi memiliki masa paruh panjang dan dieliminasi
dengan lambat
• Epilepsi: gangguan kejang disebabkan oleh muatan lisrik abnormal dari
neuron-neuron serebral dan ditandai dengan hilang/terganggunya
kesadaran dan biasanya disertai dengan kejang (reaksi motorik abnormal)
• Obat antikonvulsan bertindak untuk membatasi inisiasi/penyebaran
fokus kejang di sistem saraf pusat
• Obat-obatan ini bekerja untuk menekan saraf, mengurangi, menstabilkan
neuron, atau meningkatkan dan mempotensiasi aksi penghambatan
neurotransmiter Gamma Aminobutyric Acid (GABA)
Mekanisme kerja antiepilepsi terbagi menjadi dua mekanisme
penting yaitu:
• Mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada
neuron epilepton didalam epilepsi
• Mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron
yang normal akibat pengaruh epilepsi
• Clonazepam
Dosis awal yang direkomendasikan untuk anjing adalah 0,5 mg/kg BB,
clonazepam digunakan sebagai alternatif pengganti diazepam untuk
menghindari risiko hepatotoksisitas
Dosis awal adalah 0,5 mg / kg sekali atau dua kali sehari pada kucing
Efek Klinis yang Ditimbulkan
• Diazepam
Diazepam merupakan obat pilihan pertama untuk mengobati status
epileptikus karena didistribusikan dengan cepat ke SSP melalui IV
Tetapi, tidak cocok untuk perawatan kronis pada anjing karena
pemberian yang sering menyebabkan toleransi, hewan dapat
mengembangkan ketergantungan, dan ada potensi penyalahgunaan
(oleh pemilik hewan)
• Midazolam
Midazolam intranasal diserap pada anjing dengan cukup baik untuk
menghasilkan kemanjuran 70% dalam waktu 47 detik untuk
mengobati status epileptikus
• Clonazepam
Jika anjing diberikan clonazepam dan ada penghentian terapi yang
tiba-tiba, meliputi kelesuan, penurunan berat badan, dan pireksia
Penghentian obat ini harus dikurangi secara bertahap selama 1 bulan
untuk meminimalkan efek ini
Tujuan Pengobatan
• Diazepam
Benzodiazepin adalah obat umum dalam pengobatan manusia untuk gangguan emosi-
kecemasan, stres, fobia, agresi, insomnia, dll
Dan juga telah diberikan kepada anjing dan kucing untuk berbagai macam gangguan
dengan keberhasilan yang bervariasi
Benzodiazepin lain, seperti alprazolam, biasanya digunakan untuk pengobatan
gangguan kecemasan pada hewan
• Midazolam
Digunakan untuk mengobati status epilepticus, juga sering digunakan sebagai
tambahan anestesi
• Clonazepam
Pada kucing, clonazepam digunakan sebagai alternatif pengganti diazepam untuk
menghindari risiko hepatotoksisitas
Barbiturat
Barbiturat
• Memiliki efek yang luas, dari sedasi ringan sampai anestesi total
• Barbiturat juga efektif sebagai anxiolitik, hipnotik, dan antikolvusan
• Barbiturat memiliki potensi kecanduan
• Barbiturat sebagian besar telah digantikan oleh benzodiazepin dalam
praktek medis rutin, karena benzodiazepin secara signifikan kurang
menyebabkan overdosis
• Barbiturat masih digunakan dalam anastesi umum, serta untuk
epilepsi.
Mekanisme Kerja Barbiturat
• Barbiturat terutama bekerja menekan transmisi reseptor GABA
• GABA adalah neurotransmiter yang mempunyai sifat menghambat
kerja susunan saraf pusat
• Adanya ikatan anatara reseptor GABA akan menyebakan perubahan
alosterik dimana akan menyebabkan hambatan pada reseptor
barbiturat, kemudian menekan sistem aktivasi retikuler
• Sistem aktivasi retikuler merupakan suatu jaringan polisinap komplek
dari saraf dan pusat regulasi, terletak dibatang otak yang mampu
mengontrol beberapa fungsi vital termasuk kesadaran
• Pada konsentrasi klinis, barbiturat secara khusus lebih berpengaruh
pada sinaps saraf dari pada akson
Farmakokinetik barbiturat
• Absorbsi
Pada anestesiologi klinis, banyak diberikan secara intravena untuk
induksi anestesi umum
Barbiturat cepat di absorpsi dari lambung, usus halus, jaringan
subkutan dan otot
Absorbsi ini berkaitan dengan sifat kelarutannya dalam lipid, semakin
singkat aksi kerjanya semakin mudah dilarutkan dalam lipid
• Distribusi
Pada pemberian IV, segera didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh
terutama jaringan saraf dan jaringan lain yang kaya akan vaskularisasi,
kemudian mengalami difusi kedalam jaringan lain seperti hati, otot,
dan jaringan lemak
Setelah terjadi penurunan konsentrasi obat dalam plasma ini
terutama oleh karena redistribusi obat dari otak ke dalam jaringan
lemak
• Metabolisme
Metabolisme terjadi di hepar menjadi bentuk yang inaktif
• Ekskresi
Sebagian besar akan diekskresikan lewat urine
Farmakodinamik Barbiturat
Dapat menyebabkan hilangnya kesadaran menghasilkan penurunan
metabolisme serebral dan aliran darah
Menurunkan tekanan darah dan cardiac output, disebabkan karena efek
depresinya pada otot jantung, sehingga curah jantung turun, dan dilatasi
pembuluh darah
Menyebabkan depresi pusat pernafasan dan sensitifitas terhadap CO2 menurun
terjadi penurunan frekwensi nafas dan volume tidal bahkan dapat sampai
menyebabkan terjadinya asidosis respiratorik
Tonus dan amplitudo pergerakan usus berkurang
Barbiturat dalam dosis anastetik menyebabkan berkurangnya konsumsi oksigen
Suhu badan menurun karna aktivasi berkurang dan depresi pusat pengatur
suhu tubuh
Efek Samping
• Hangover: rasa mengantuk yang berat, disebabkan oleh hati yang
membiotransformasi obat ini menjadi metabolit aktif yang menetap
dalam tubuh
• Ketergantungan: akibat penggunaan hipnotik yang kronis
• Barbiturat adalah suatu kelompok obat yang dapat menimbulkan
toleransi setelah pemakaian dalam jangka waktu lama
• Depresi yang berlebihan
Penggolongan Barbiturat
Fenobarbital
Mekanisme Aksi Fenobarbital
• Fenobarbital mengurangi kejang dengan membantu aksi
neurotransmitter GABA
• Membantu GABA menghambat klorida dalam neuron, menstabilkan
ke keadaan normal, meningkatkan potensi yang diperlukan untuk
rangsangan terhadap saraf
• Tingkat fenobarbital yang tinggi juga mengurangi masuknya kalsium
ke dalam sel saraf dengan demikian mengurangi pelepasan
neurotransmitter sedangkan pada konsentrasi rendah akan
menghasilkan efek antikonvulsan
Farmakokinetik Fenobarbital
• Obat ini mudah larut dalam lemak sehingga bisa menembus sawar
darah
• Primidone telah ada sejak lama dan lebih banyak digunakan pada
anjing (tetapi jarang pada kucing; pabrikan tidak merekomendasikan
penggunaannya pada kucing)