Anda di halaman 1dari 8

PSIKOTROPIKA

Patricia Clarita M Odja (33152914J)


Desta Rahmatunisa(33152917J)
Ilham Anugrah Pratama (33152919J)
Imron Habibullah (33152921J)

Pengertian Psikotropika
Pasikotropika adalah zat-zat kimia yang menekan kerja
susunan saraf pusat dan memberikan efek mengkhayal
(halusinasi),
gangguan
cara
berpikir,
perubahan
emosi/perasaan, dan juga memberikan efek stimulasi
(merangsang). Jenis psikotropika yang dikenal adalh ekstasi
dan shabu-shabu. Pada mulanya, obat-obat psikotropika
digunakan dibidang kesehatan/medis, namun dalam
perkembangannya sering disalahgunakan oleh para
pemakainya.

Jenis-jenis psikotropika
Menurut farmakologi
Obat Golongan Neuroptika Disebut juga obat antipsikotika
adalah obat-obat yang menekan fungsi psikis tertentu, tanpa menekan
fungsi-fungsi umum seperti berpikir dan berkelakuan normal. Obat-obatab
ini dapat meredakan emosi dan agresi yang pada umumnya diderita oleh
psikosis, yaitu penderita penyakit jiwa seperti schizophrenia.
Obat yang tergolong Transquillizer
Adalah obat-obat penenang yang berkhasiat selektif terutama pada bagian
obat yang menguasai emosi-emosi kita, yakni system limbis dan menekan
SSP. Bedanya dengan neuroptika adalah bukan merupakan antipsikotika.

Obat golongan anti depressive


Adalah
obat
yang
dipergunakan
untuk
menghilangkan,
memperbaiki dan meringankan gejala-gejala suasana jiwa seperti
murung dan lain sebagainya
Obat golongan Psikostimulansia
Obat ini memiliki kemampuan untuk mempertinggi inisiatif,
kewaspadaan serta prestasi fisik dan mental, rasa letih dapat
diminimalisir bahkan dihilangkan. Termasuk dalam golongan ini
adalah amfetamin-amfetamin serta doping yang lain.

Jenis-jenis psikotropika
Menurut UU nomor 5 tahun 1997
Psikotropika Golongan I
Adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat,
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh:MDMA,ekstasi,LSD,ST
Psikotropika Golongan II
Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : amfetamin, fensiklidin, sekobarbital, metakualon, metilfenidat (ritalin)

Psikotropika Golongan III


Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang, mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Contoh : fenobarbital, flunitrazepam.
Psikotropika Golongan IV
Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakbatkan sindroma
ketergantungan
Contoh:
diazepam,
klobazam,
bromazepam,
klonazepam,
khlordiazepoxide, nitrazepam

Efek Pemakaian Psikotropika


Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku,
disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara
berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan
serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan
pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih
buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan
berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai,
tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.

Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf


pusat manusia, Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :
Depresant
yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan
saraf pusat (Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain : Sedatin/Pil BK,
Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrak (MX).
Stimulant
yaitu yang bekerja mengaktif kerja susan saraf pusat, contohnya
amphetamine, MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat
dalam kandungan Ecstasi.
Hallusinogen
yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan
contohnya licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline.
Disamping itu Psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari
Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan Psikotropika biasanya
dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air mineral, sehingga
menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.

Anda mungkin juga menyukai