I. PENDAHULUAN
Selamat Anda telah berhasil menyelesaikan modul 5 dengan baik, sehingga Anda
diperkenankan melanjutkan modul ini. Modul ini merupakan modul keenam dari Mata
Ajaran Keperawatan Jiwa I, khususnya Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Psikofarmaka. Dalam modul ini Anda akan belajar tentang konsep psikofarmaka yang
meliputi pengertian psikofarmaka, jenis-jenis obat psikofarmaka, dan efek samping obat
psikofarmaka. Selain itu dalam modul ini juga dibahas tentang peran perawat dalam
pemberian obat psikofarmaka yang meliputi identifikasi masalah klien dalam pemberian
obat psikofarmaka, cara penggunaan obat psikofarmaka, peran perawat dalam
pemberian obat psikofarmaka, dan evaluasi pemberian obat psikofarmaka.
Modul ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar yaitu :
1. Kegiatan belajar 1, membahas tentang konsep psikofarmaka, dan
2. Kegiatan belajar 2, membahas tentang peran perawat dalam pemberian obat
psikofarmaka
Waktu yang diperlukan untuk mempelajari modul ini kurang lebih 4 x 50 menit yang
meliputi kegiatan belajar mandiri, teori di kelas maupun praktek laboraotium. Pada setiap
kegiatan belajar dilengkapi dengan tujuan pembelajaran sehingga Anda harus
memahaminya terlebih dahulu, setelah itu Anda dapat mempelajari isi materinya.
Demikian juga pada setiap kegiatan belajar, Anda akan menemukan tugas dan latihan
soal, untuk itu jangan lupa mengerjakannya. Anda dinyatakan berhasil apabila telah
menguasai sedikitnya 80% melalui penyelesaian tugas. Oleh karena itu Anda dapat
melanjutkan mempelajari modul berikutnya.
Kegiatan Belajar 1
Konsep Psikofarmaka
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar (KB) 1 Anda diharapkan dapat menjelaskan :
2
1. pengertian psikofarmaka,
2. jenis obat psikofarmaka, dan
3. efek samping obat psikofarmaka
B. Pokok-pokok Materi
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, pokok-pokok materi yang harus Anda
pelajari adalah :
1. Pengertian psikofarmaka yang meliputi pengertian psikofarmaka, dan
penggolongan obat psikofarmaka
2. Jenis obat psikofarmaka yang meliputi obat anti-psikosis, obat anti depresi,
obat anti mania, obat anti ansietas, obat anti insomnia, obat anti obsesif
kompulsif, dan obat anti panik
3. Efek samping obat psikofamaka yang meliputi efek samping obat anti-
psikosis, obat anti depresi, obat anti mania, obat anti ansietas, obat anti
insomnia, obat anti obsesif kompulsif, dan obat anti panik
C. Uraian Materi
Masih ingatkah Anda tentang konsep psikofarmaka ?
Jika ingat, tuliskan jawaban Anda pada buku latihan Anda, jika belum lanjutkan
mempelajari uraian berikutnya.
1. Pengertian psikofarmaka
Obat psikofarmaka disebut juga sebagai obat psikotropika, atau obat
psikoaktif atau obat psikoteraputik. Penggolongan ini didasarkan atas
kesamaan efek terhadap supresi gejala sasaran, kesamaan dalam susunan
kimiawi obat dan kesamaan dalam mekanisme kerja obat. Obat yang sudah
masuk dalam satu golongan tertentu, dapat juga masuk ke golongan lain
sesuai dengan efek klinisnya yang berbeda. Obat psikofarmaka adalah obat
yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind and
behavior altering drugs), digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik
(psychotherapeutic medication). Obat psikofarmaka, sebagai salah satu zat
psikoaktif bila digunakan secara salah (misuse) atau disalahguakan (abuse)
beresiko menyebabkan gangguan jiwa yang menurut Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) termasuk
kategori diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat pengguanaan zat
3
Efek samping jangka pendek atau jangka panjang yang jarang terjadi
tetapi mengancam jiwa adalah adanya sindrom malignan neuroleptik
yang ditandai dengan adanya demam tinggi, takikardia, rigiditas otot,
stupor, tremor, inkontinensia,, leukositosis, kenaikan serum CPK,
hiperkalemia, gagal ginjal, peningkatan nadi-pernapasan dan keringat.
b. Efek samping obat anti-depresi
9
D. Rangkuman
1. Obat psikofarmaka disebut juga sebagai obat psikotropika, atau obat
psikoaktif atau obat psikoteraputik. Obat psikofarmaka, sebagai salah satu
zat psikoaktif bila digunakan secara salah (misuse) atau disalahguakan
(abuse) beresiko menyebabkan gangguan jiwa.
2. Jenis obat psikofarmaka meliputi obat anti-psikosis, obat anti depresi, obat
anti mania, obat anti ansietas, obat anti insomnia, obat anti obsesif kompulsif,
obat anti panik
3. Efek samping obat psikofamaka sangat beragam dan tergantung dari jenis
obatnya. Efek samping obat anti-psikosis meliputi efek samping akut dan
efek samping jangka panjang. Efek samping akut bersifat umum yaitu
adanya gejala neurologis, behavioral, autoimun, autonomic. Efek samping
jangka panjang yang umum yaitu adanya gejala-gejala eksrapiramidal. Efek
samping penggunaan obat anti-depresi dapat berupa sedasi, efek
antikolinergik, efek anti-adrenergik alfa, efek neurotoksis. Efek samping yang
dini pada pengobatan jangka lama obat anti mania seperti mulut kering,
haus, gastrointestinal distress (mual, muntah, diare, feses lunak), kelemahan
otot, poli uria, tremor halus. Efek samping penggunaan obat anti-ansietas
dapat berupa sedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,
kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif melemah; relaksasi otot
seperti ras lemes, cepat lelah. Efek samping penggunaan obat anti-insomnia
terutama adalah supresi susunan saraf pusat pada saat tidur. Efek samping
penggunaan obat anti-obsesif kompulsif, sama seperti obat anti-depresi
trisiklik. Efek samping penggunaan obat anti-panik golongan trisiklik dapat
berupa efek anti-histaminergik.
E. Tes Mandiri 1
1. Jelaskan tentang pengertian psikofarmaka !
2. Sebutkan jenis obat psikofarmaka !
3. Jelaskan efek samping obat anti psikotik !
4. Jelaskan efek samping obat anti depresi !
5. Jelaskan efek samping obat anti insomnia !
12
Selamat anda telah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tugas mandiri dengan baik,
coba teliti kembali jawaban Anda. Apabila menemui kesulitan anda dapat membuka
kembali uraian materi diatas. Sebelum anda melanjutkan ke materi berikutnya yaitu
kegiatan belajar 2, cocokkan jawaban Anda dengan kunci tugas yang terdapat pada akhir
modul ini. Anda dapat melanjutkan ke materi berikutnya jika jawaban benar Anda sudah
mencapai minimal 80%, jika belum coba pelajari kembali, tidak perlu cemas dan khawatir
karena masih cukup waktu untuk mempelajarinya.
Kegiatan Belajar 2
Peran Perawat Dalam Pemberian Psikofarmaka
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar (KB) 2 Anda diharapkan dapat :
1. mengidentifikasi masalah klien dalam pemberian obat psikofarmaka,
2. menjelaskan cara penggunaan obat psikofarmaka,
3. menjelaskan peran perawat dalam pemberian obat psikofarmaka, dan
4. melakukan evaluasi pemberian obat psikofarmaka
13
B. Pokok-pokok Materi
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, pokok-pokok materi yang harus Anda
pelajari adalah :
1. Identifikasi masalah klien dalam pemberian obat psikofarmaka
2. Cara penggunaan obat psikofarmaka yang meliputi jenis, manfaat, dosis,
cara kerja obat dalam tubuh, efek samping, cara pemberian, dan kontra
indikasi
3. Peran perawat dalam pemberian obat psikofarmaka meliputi pengkajian
pasien, koordinasi terapi modalitas, pemberian piranti psikofarmakologik,
pemantauan efek obat, pendidikan pasien, program rumatan obat, peran
serta dalam penelitian klinik dan interdisiplin terhadap uji coba obat.
4. Evalusi pemberian obat psikofarmaka meliputi kewaspadaan perawat dalam
pemberian obat psikofarmaka
C. Uraian Materi
1. Identifikasi masalah klien dalam pemberian obat psikofarmaka
Tahukah Anda, bagaimana mengidentifikasi masalah klien dalam pembeian
obat psikofarmaka ?
Latihan 1 :
1. Jelaskan masalah kesehatan jiwa yang dialami oleh klien
terkait dengan pemberian obat psikofarmaka !
2. Sebutkan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh
perawat dalam pemberian obat psikofarmaka !
19
Selamat, Anda telah mengerjakan soal-soal latihan dengan baik dan benar.
Selanjutnya Anda dapat melanjutkan untuk mempelajari materi berikutnya.
D. Rangkuman
1. Identifikasi masalah klien dalam pemberian obat psikofarmaka. Perawat
memiliki peranan yang penting dalam program terapi psikofarmaka, untuk itu
perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang permasalahan
yang sedang dihadapi oleh pasien. Hasil identifikasi masalah kesehatan jiwa
yang dialami oleh klien terkait dengan program pemberian obat psikofarmaka
dapat dikelompokkan sebagai berikut : psikosis, gangguan depresi,
gangguan mania, gangguan ansietas, gangguan insomnia, gangguan
obasesif kompulsif dan gangguan panic
2. Cara penggunaan obat psikofarmaka. Perawat harus memahami prinsip-
prinsip dalam pemberian obat psikofarmaka yang meliputi jenis, manfaat,
dosis, cara kerja obat dalam tubuh, efek samping, cara pemberian, kontra
indikasi.
22
Selamat, Anda telah selesai mempelajari materi KB 2, yaitu tentang peran perawat
dalam pemberian obat psikofarmaka. Apakah Anda sudah memahaminya ?
Apabila belum, cobalah untuk mengulanginya sampai anda benar-benar
memahaminya.
E. Tes Mandiri 2
1. Jelaskan masalah kesehatan jiwa terkait dengan program pemberian obat
psikofarmaka !
2. Jelaskan prinsip-prinsip cara penggunaan obat psikofarmaka !
3. Jelaskan peran perawat dalam pemberian obat psikofarmaka !
4. Jelaskan prinsip evaluasi dalam pemberian obat psikofarmaka !
Selamat anda telah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tes mandiri dengan baik,
coba teliti kembali jawaban Anda. Apabila menemui kesulitan anda dapat membuka
kembali uraian materi diatas. Yakinkah jawaban Anda telah benar, apabila Anda masih
ragu cocokkan jawaban Anda dengan kunci tugas yang terdapat pada akhir modul ini.
Anda dapat melanjutkan modul berikutnya yaitu modul 7.
III. PENUTUP
23
Modul 6 ini merupakan bagian dari Mata Ajaran Keperawatan Jiwa I yang menguraikan
tentang konsep psikofarmakologi dan peran perawat dalam pemberian obat
psikofarmakologi.
Pembelajaran ini sangat mendasar dalam membekali Anda sebagai calon perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami masalah kesehatan jiwa.
Modul ini mengajak Anda untuk memahami bagaimana seorang perawat memiliki
tanggung jawab yang sangat besar dalam pemberian obat psikofarmaka, sehingga
seorang perawat harus memiliki pemahaman tentang konsep psikofarma serta perannya
dalam pemberaian obat psikofarmaka.
Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar, pada kegiatan 1 diuraikan tentang konsep
psikofarmaka yang meliputi pengertian psikofarmaka, jenis obat psikofarmaka, efek
samping obat psikofarmaka; dan kegiatan belajar 2 diuraikan tentang peran perawat
dalam pemberian obat psikofarmaka yang meliputi identifikasi masalah klien dalam
pemberian obat psikofarmaka, cara penggunaan obat psikofarmaka, peran perawat
dalam pemberian obat psikofarmaka, dan evaluasi dalam pemberian obat psikofarmaka.
Untuk mengukur keberhasilan Anda dalam mempelajari modul ini, mintalah kepada tutor
Anda tes akhir modul dan kerjakanlah tes tersebut dengan baik dan setelah selesai
serahkanlah jawabannya kepada pembimbing Anda. Dengan demikian, maka selesailah
tugas Anda untuk mempelajari modul 6 ini, akan tetapi Anda masih mempunyai kewajiban
untuk mempelajari modul-modul berikutnya.
Jenis obat psikofarmaka terdiri dari anti psikotik, anti depresi, anti mania, anti
ansietas, anti insomnia, anti obsesif kompulsif, anti panik
3. Jelaskan efek samping obat anti psikotik !
Beberapa efek samping semata-mata menyebabkan rasa tidak nyaman bagi
pasien, dan mudah ditangani, tetapi beberapa diantaranya mengancam jiwa.
Secara umum efek samping obat anti-psikosis dapat dibedakan menjadi akut
dan jangka panjang. Efek samping akut yang bersifat umum meliputi
neurologis, behavioral, autoimun, autonomik. Reaksi neurologis yang terjadi
adalah adanya gejala-gejala ekstrapiramidal (EPS) seperti reaksi distonia
akut yang terjadi mendadak dan sangat menakutkan bagi pasien; spasme
kelompok otot mayor leher, punggung dan mata; ktatonia; dan terjadinya
perlemahan pernapasan.
4. Jelaskan efek samping obat anti depresi !
Efek samping penggunaan obat anti-depresi dapat berupa sedasi seperti
rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor berkurang,
kemampuan kognitif menurun; efek antikolinergik seperti mulut kering, retensi
urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardia; efek anti-adrenergik alfa
seperti perubahan gambaran elektrokardiografi, hipotnsi; dan efek
neurotoksis seperti tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia
5. Jelaskan efek samping obat anti insomnia !
Efek samping penggunaan obat anti-insomnia diantaranya adalah supresi
susunan saraf pusat pada saat tidur. Hati-hati pada pasien dengan
insufisiensi pernapasan, uremia, dan gangguan fungsi hati, oleh karena
keadaan tersebut terjadi penurunan fungsi susunan saraf pusat dan dapat
memudahkan timbulnya coma.
B. Tes Mandiri 2
1. Jelaskan masalah kesehatan jiwa terkait dengan program pemberian obat
psikofarmaka !
Masalah kesehatan jiwa yang dialami oleh klien terkait dengan program
pemberian obat psikofarmaka dapat dikelompokkan sebagai berikut :
psikosis, gangguan depresi, gangguan mania, gangguan ansietas, gangguan
insomnia, gangguan obasesif kompulsif dan gangguan panik
2. Jelaskan prinsip-prinsip cara penggunaan obat psikofarmaka !
Prinsip-prinsip dalam pemberian obat psikofarmaka meliputi jenis, manfaat,
dosis, cara kerja obat dalam tubuh, efek samping, cara pemberian, kontra
indikasi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Kee, J.L., Hayes, E.R., 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, EGC,
Jakarta
Rawlins, R.P., Heacoch, P.E., 1993, Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Mosby Year
Book, Toronto
Stuart, G.W., Laraia, M.T., 1998, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 6th
Edition, Mosby, St. Louis
Stuat, G.W., Sundeen, S.J., 1998, Keperawatan Jiwa, Buku Saku, Terjemahan Hamid,
A.S., Edisi 3, EGC, Jakarta
Disusun Oleh :
Ns. Dayat Trihadi, M.Kep., Sp.Kep.J