Anda di halaman 1dari 9

Penggolongan Obat SSP,

Sedative Hipnotik, Anestesi


umum, Analgetik/antipiretik

BY : dr. Khusnul Khotimah

Program Studi S1 Keperawatan


STIKes Widya Dharma Husada
2018/2019
Penggolongan Obat-obat SSP
• Obat memiliki mekanisme kerja perangsangan saraf yang
berhubungan dengan :
- Pusat sakit (cerebrum)
- Pusat tidur (hypothalamus)
- Kapasitas mental (cerebral cortex)
• Efek Farmakodinamik
 Stimulan : secara langsung ataupun tidak langsung merangsang SSP.
Reaksinya meningkatkan kewaspadaan dan terjadinya kejang-kejang
 Depresiva : menghambat atau memblokir proses dalam saraf pusat.
Reaksinya berkisar antara efek yang lemah sampai hiangnya
kesadaran
Penggolongan Obat-obat SSP
• Analgetik/antipiretik : yang menekan hipothalamus dan
pusat pengantar suhu, mengurangi/menghilangkan rasa
nyeri.
• Narkotika : menekan korteks thalamus dan hipothalamus
• Antikonvulsan : menekan pusat rangsangan sehingga
menimbulkan rasa lelah, kantuk dan kehilangan kesadaran.
• Psikotropika : yang menekan hipothalamus dan sistem
retikuler. Mengurangi/menghilangkan gejala-gejala penyakit
atau gangguan jiwa
• Obat-obat yang tergolong menekan secara sistemik dalah
hipnotik dan anetesi.
Analgetik & Antipiretik
• Obat analgetik dan antipiretik : obat
simptomatik
• Obat analgetik adalah pengurang rasa nyeri
yang disebabkan berbagai faktor. Ex : antalgin,
Paracetamol, Aspirin
• Sebagian besar obat analgetik juga berfungsi
sebagai obat antipiretik
ANALGETIK
ANALGETIK NON-NARKOTIKA ANALGETIK NARKOTIKA
(ANALGETIK PERIFER) (ANALGETIK SENTRAL)
• Memiliki daya kerja : • Memiliki penghadang nyeri yang kuat,
mengurangi kesadaran, mengantuk, dan
- Antipiretik : menurunkan suhu perasaan nyaman (euforia)
badan pada saat demam, • Digolongkan berdasarkan senyawa
mekanisme vasodilatasi perifer kimianya:
kulit dengan bertambahnya - Alkaloida candu alamiah : morfin dan
codein
pengeluaran kalor. Ex : - Metadon : dextromoramida, bezitramida
paracetamol, asetosal, - Fenantren : levorfanol, pentazonic
aminofenazone - Antagonis morfin, melawan efek
- Antiflogistik, antiinflamasi. Ex : narkotika tanpa mengurangi daya
analgetiknya (nalorin, nalokson,
ibuprofen, As. Mefenamat, pentazocin)
indometazin, benzidamin,.
Psikotropika
 Berindikasi sebagai penenang, menguasai bagian
otak yang mengandalikan emosi
 Golongan obat :
1. Derivat benzodiazepin : diazepam,
klordiazepoksida, klobazam
2. Barbiturat : fenobarbital, siklobar, butobarbital
3. Amfetamine
4. Alkohol
5. Nikotin
Obat Penekan Sistem Saraf Pusat
1. Obat Anestetik : Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan
rasa sakit dalam bermacam-macam tindakan operasi.

Anestetik Lokal Anestetik Umum


• Obat yang merintangi secara • Obat yang dapat menimbulkan suatu
reversible penerusan impuls-impuls keadaan depresi pada pusat-pusat
syaraf ke SSP pada kegunaan lokal syaraf tertentu yang bersifat
dengan demikian dapat reversible, dimana seluruh perasaan
menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, dan kesadaran ditiadakan.Hampir
panas atau dingin. semua anestetik inhalasi
• Anestetik lokal umumnya digunakan mengakibatkan sejumlah efek
secara parenteral misalnya samping yang terpenting diantaranya
pembedahan kecil. adalah :
• Efek samping dari pengguna anestetik 1. Menekan pernafasan, paling kecil pada
N2O, eter dan trikloretiken.
local terjadi akibat khasiat dari kardio
depresifnya ( menekan fungsi jantung 2. Mengurangi kontraksi jantung, terutama
haloten dan metoksifluran yang paling
), mengakibatkan hipersensitasi
ringan pada eter.
berupa dermatitis alergi.
3. Merusak hati, oleh karena sudah tidak
digunakan lagi seperti senyawa klor
4. Merusak ginjal
Hipnotik dan Sedatif
• Hipnotik atau obat tidur :obat yang diberikan
malam hari dalam dosis terapi dapat
mempertinggi keinginan tubuh normal untuk
tidur, mempermudah atau menyebabkan tidur.
• Sedative : obat yang menimbulkan depresi
ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur,
dengan efek menenangkan dan mencegah
kejang-kejang.
Kebanyakan obat tidur memberikan efek samping umum yang
mirip dengan morfin

a. Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contohnya


flurazepam, kloralhidrat, dan paraldehida.
b. Tekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturate.
c. Hang-over, yaitu efek sisa mengantuk pada keesokan harinya
contohnya golongan benzodiazepine dan barbiturat.
d. Berakumulasi di jaringan lemak karena umumnya hipnotik
bersifat lipofil. Penggolongan Obat Hypnotik dapat dilihat
pada table dibawah in

Anda mungkin juga menyukai