meningkatnya :
Gejala dapat akut maupun sub akut
* Aktivitas motorik
* Luapan emosional
* Aktivitas verbal
Dapat dikarenakan waham, halusinasi,
penurunan kesadaran
3
GADUH GELISAH
• Penggolongan (Bukan suatu diagnosis)
• Karena penurunan kesadaran sindroma
otak organik.(akut dan kronis)
• Psikotik ( skizofrenia , gangguan psikotik lir
skizofrenia akut, Bipolar/skizoafektif, amok)
• Kebingungan paska konvulsi
• Reaksi disosiasi
• Ledakan kemarahaan
4
Penurunan kesadaran
• Delirium (asetil kolin dan formasi retikularis)
dapat disebakan karena intoksikasi, putus zat,
penyebab multiple)
• Demensia, adanya suatu penurunan fungsi
kognitif tanpa adanya penurunan kesadaran
• Gangguan amnestik, adanya suatu gangguan
daya ingat yang menyebakan gangguan
bermakna pada fungsi pekerjaan dan sosial
5
Psikosis (3)
• Keparahan/pengaruhnya terhadap kehidupan
pasien.
• Daya nilai realita
• Afek
• Fungsi intelektual
• Tingkat regresi
• komunikasi
6
Gangguan disosiasi
• Adanya suatu modifikasi sementara dari suatu
ketegangan emosional. Didapat pada
gangguan indentitas, pemakai obat2an dan
pada kegembiraan religius
7
Penatalaksanaan
Prinsip pemberian transquilizer dan
pengekangan
-Membantu pasien mengontrol dirinya
-Mengurangi rasa sakit
-Membantu mengevaluasi pasien
8
Tatalaksana :
1. Lindungi diri
2. Perhatikan ancaman penyerangan
3. Fiksasi fisik
4. Pertahankan konsistensi
5. Pasien menolak : ambil keputusan
siapkan catatan medik (dokumen)
6. Tindakan medik
Pasien yang mengalami pengekangan harus
diawasi tanda vital, hidrasi dan
pergerakannya
9
Terapi Medik
* Periksa tanda vital
* Non Psikotik : inj. Diazepam 10 mg im/iv,
lorasepan 1 mg
hati-hati : reaksi alergi, depresi pernafasan
* Psikotik :
- inj. Diazepam : lebih aman
- inj. anti psikotik : Chlorpromazine 100 mg,
Haloperidol 5 mg (tipikal)
hati-hati : anafilaktik, hipotensi
ziprasidone, olanzapine
- kombinasi
10
Kesalahan medikasi
• Pemberian medikasi dengan dosis yang tinggi
akan menghambat evaluasi
• Pemberian medikasi yang terlalu
rendahtetap agitasi
• Penggantian obat terlalu cepat
11
Obat Psikotik
• Tujuan,
- mencegah melukai diri sendiri
- Mengendalikan perilaku yang merusak
- Mengurangi gejala psikotik
- Dan gejala yang terkait lainnya
• Antipsikotik diberikan bersama dengan
benzodiasepin akan menyebabkan : depresi
pernafasan, tidur berlebihan
12
Yang Diperhatikan Dalam Pemberian Obat
Anti Psikotik
• Farmako kinetik
- enzyme inducer (karbamazepine, barbiturat,
fenitoin dan ethambutol)
- clearance inhibitor (anti depresant)
- hipoalbumin
- metabolisme (waktu kadar plsma puncak, first pass
effect, clearance)
• Farmako dinamik
ED dan TD
Indeks terapeutik
13
Pemilihan obat
• Diagnosis
• Indentifikasi gejala sasaran
14
Acute Psychiatric Presentation
• Akatisia
• Katatonia
• Distonia
• Parkinsonism
• Postural tremor
• Tardive diskinesia
15
Efek samping pemberian obat psikotropik
16
Obat-obatan yang dipakai untuk mengatasi
efek samping Anti Psikotik
• Triheksilfenidil (1-15 mg/hari) Akatisia, distonia,
parkinsonisme
• Amantadin (100-300 mg) akatisia, parkinsonisme
• Propanolol (30-90 mg) akatisia
• Lorasepam (1-6mg) akatisia
• Difenhidramin (25-50mg) akatisia, distonia,
parkinsonisme
• Sulfas atropin (0,5-0,75mg) distonia akut
17
Penanganan pada pasien dengan gaduh
gelisah dan kekerasan
• Ringan – sedang (non psikotik)
larazepam (0,5-2 mg PO) ulangi lagi 30-60 menit tertidur
(max 10-15 mg/hari)
• ringan-sedang (psikotik-kooperatif)
– Lorasepam (0,5-2mg) PO
– Haloperidol (1-5Mg)
– Fluphenazine (1-5mg) ulangi 30-60 menit (max 25-50
mg)
– Risperidone (0,5-2 mg) ulangi 30-60 menit (max 6-9 mg)
– Olanzapine (2,5-10 mg) ulangi 60 menit (max 20-30mg)
18
Penanganan pada pasien dengan gaduh
gelisah dan kekerasan
• Sedang – berat (dengan atau tanpa psikotik-
kooperatif)
– Lorasepam (1-2mg) oral atau IM
– Dapat dikombinasi dengan haloperidol (5-10mg)
oral atau IM diulangi lagi 30-60 menit
* sedang-berat (dengan atau tanpa psikotik-tidak
kooperatif )
lorasepam (1-2mg) IM + haloperidol (5-10mg)
Atau fluphenazine 5-10mg IM
19
SINDROMA PUTUS OBAT
20
ZAT ADIKTIF
• OPIAT
• KOKAIN
• AMFETAMIN
• CANNABIS
• HIPNOTIK-SEDATIF
• ALKOHOL
• Gol. INHALANSIA :
aseton, benzena, toluen, dll
• NIKOTIN
• KAFEIN : kopi, teh, cola
Zat Adiktif yg sering dikonsumsi untuk
ABUSE/KETERGANTUNGAN
• Riwayat ‘abuser’
• Depresi nafas, pupil miosis, hipotensi, bradikardi,
hipotermia, edema paru, bising usus ,
hiporefleksi, kesadaran menurun.
• Klinis yg mengancam jiwa
Koma, kejang, henti nafas, henti jantung
INTOKSIKASI OPIAT (2)
tindakan
• Bila tingkat berat ---------------- ICU
• METADON : 20 – 40 mg/hari
• CLONIDINE : 100-200 mg/6 jam
• BUPRENORPHIN : 4 – 32 mg SL/hari
AMFETAMINE withdrawal (2)
terapi simptomatis
Ansiolitik
Alprazolam : 2 – 6 mg/hari
Lorazepam : 2 – 6 mg/hari
Antipsikotik
Haloperidol : 5 – 15 mg/hari
Clozapine : 50 – 600 mg/hari
Quetiapine : 50 – 600 mg/hari
Risperidone : 4 – 6 mg/hari
Olanzapine : 5 – 15 mg/hari
Antidepresan
SSRI, TCA, tetrasiklik
CANNABIS
INTOKSIKASI CANNABIS
gejala klinis
• Riwayat ‘abuser’
• Jarang
o gelisah o demam
o ansietas o berkeringat
o depresi o mialgia
o bingung o diare
o sensitif o tremor
o ‘foto phobia’ o insomnia
CANNABIS withdrawal (2)
terapi simptomatis
• biasanya ringan
36
Alkohol
Intoksikasi : fungsi kognitif dan motorik kacau,
percaya diri berlebihan, gangguan mood,
ambang sakit meningkat, hipotermi, TIK
meningkat, stupor, koma
lepas zat
Kejang nyata, delirium, halusinasi, gemetaran,
tachikardia, hipotensi ortostatik, lemas
37
Gejala intoksikasi zat
Opioida
38
Tindakan :
1. Obat agonis : Methadone
2. Obat antagonis : Naltrexone
3. Analgetik
4. Sedative : Diazepam
5. Anti psikotik.
39
Stimulansia
40
Kanabis
Intoksikasi : efori, cemas, napsu makan
meningkat, distorsi waktu dan tempat,
konjuntiva merah, pupil tidak berubah
Lepas zat : flu like syndrome
41
Benzodiazepine
42
Deteksi Dini pada gangguan yang
berhubungan dengan Zat
1. Perubahan perilaku
2. Penurunan prestasi belajar
3. Gejala fisik dan mental
4. Pemeriksaan laboratorium
43
Bunuh Diri
Segala perbuatan dengan tujuan
untuk membinasakan dirinya sendiri
dan yang dengan sengaja dilakukan
oleh seseorang yang tahu akan
akibatnya, yang dilakukan dalam
waktu singkat.
44
Bunuh diri
45
Faktor yang terkait
46
Golongan : Herbert Hendin
1. Tindakan itu benar.
Hidup lebih baik
2. Usia tua.
Jalan keluar yang menguntungkan
3. Psikotik.
Reaksi waham & halusinasi
4. Balas dendam.
Menyusahkan orang lain
47
Bunuh diri dan kekerasan terhadap orang
lain
• Membahayakan diri sendiri dan orang lain
• Ide dan potensi bunuh diri harus ditanyakan
48
Arti & tingkatan :
1. Mutilasi (melukai diri)
2. Depresi dengan niat bunuh diri
3. Ancaman bunuh diri
4. Percobaan bunuh diri
5. Tindakan bunuh diri.
49
Risiko Berat Bunuh Diri :
1. Keinginan mati sungguh-sungguh,
berulang-ulang
2. Depresi dengan perasaan berdosa
3. Psikotik dengan halusinasi dan
waham berdosa
50
Pembagian Bunuh Diri
• Bunuh diri egoistik
• Bunuh diri altrusitik
• Bunuh diri anomik
51
Tanda Bahaya Bunuh Diri (10) :
1. Pernah melakukan
2. Penyakit menahun & terminal
3. Ketergantungan obat & alkohol
4. Hipokondriasis
5. Usia tua
6. Pengasingan diri
7. Kebangkrutan
8. Catatan bunuh diri
9. Kesulitan penyesuaian diri
10. Butuh perhatian, bantuan
52
Krisis bunuh diri :
1. Isyarat
2. Jeritan minta tolong
53
Tindakan medis
1. Tindakan bunuh diri :
korban : tak ada
keluarga : diperhatikan, ditenangkan
55
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
risiko bunuh diri
• Usia diatas 45 tahun •Rawat inap (psikiatrik)
• Ketergantungan alkohol •Perpisahan belum lama
• Kejengkelan, penyerangan,
•Depresi
kekerasan
• Perilaku bunuh diri •Kesehatan fisik
sebelumnya •Pengangguran/dipecat
• Laki •Tidak menikah
• Tidak mau menerima
pertolongan
• Episode depresif
56
• Tingkat kedaruratan GAF
1. Aktif mencoba untuk bunuh diri
2. Aktif memikirkan untuk melakukan bunuh
diri
3. Memiliki ide bunuh diri
57
Intervensi Krisis