Anda di halaman 1dari 81

Gaduh Gelisah

BAGIAN PSIKIATRI FK UNDIP/ RSUP


DR KARIADI SEMARANG
2
Gaduh gelisah (agitasi)

meningkatnya :
Gejala dapat akut maupun sub akut
* Aktivitas motorik
* Luapan emosional
* Aktivitas verbal
Dapat dikarenakan waham, halusinasi,
penurunan kesadaran
3
GADUH GELISAH
• Penggolongan (Bukan suatu diagnosis)
• Karena penurunan kesadaran  sindroma
otak organik.(akut dan kronis)
• Psikotik ( skizofrenia , gangguan psikotik lir
skizofrenia akut, Bipolar/skizoafektif, amok)
• Kebingungan paska konvulsi
• Reaksi disosiasi
• Ledakan kemarahaan
4
Penurunan kesadaran
• Delirium (asetil kolin dan formasi retikularis)
dapat disebakan karena intoksikasi, putus zat,
penyebab multiple)
• Demensia, adanya suatu penurunan fungsi
kognitif tanpa adanya penurunan kesadaran
• Gangguan amnestik, adanya suatu gangguan
daya ingat yang menyebakan gangguan
bermakna pada fungsi pekerjaan dan sosial

5
Psikosis (3)
• Keparahan/pengaruhnya terhadap kehidupan
pasien.
• Daya nilai realita
• Afek
• Fungsi intelektual
• Tingkat regresi
• komunikasi

6
Gangguan disosiasi
• Adanya suatu modifikasi sementara dari suatu
ketegangan emosional. Didapat pada
gangguan indentitas, pemakai obat2an dan
pada kegembiraan religius

7
Penatalaksanaan
Prinsip pemberian transquilizer dan
pengekangan
-Membantu pasien mengontrol dirinya
-Mengurangi rasa sakit
-Membantu mengevaluasi pasien

8
Tatalaksana :
1. Lindungi diri
2. Perhatikan ancaman penyerangan
3. Fiksasi fisik
4. Pertahankan konsistensi
5. Pasien menolak : ambil keputusan
siapkan catatan medik (dokumen)
6. Tindakan medik
Pasien yang mengalami pengekangan harus
diawasi tanda vital, hidrasi dan
pergerakannya

9
Terapi Medik
* Periksa tanda vital
* Non Psikotik : inj. Diazepam 10 mg im/iv,
lorasepan 1 mg
hati-hati : reaksi alergi, depresi pernafasan
* Psikotik :
- inj. Diazepam : lebih aman
- inj. anti psikotik : Chlorpromazine 100 mg,
Haloperidol 5 mg (tipikal)
hati-hati : anafilaktik, hipotensi
ziprasidone, olanzapine
- kombinasi
10
Kesalahan medikasi
• Pemberian medikasi dengan dosis yang tinggi
akan menghambat evaluasi
• Pemberian medikasi yang terlalu
rendahtetap agitasi
• Penggantian obat terlalu cepat

11
Obat Psikotik
• Tujuan,
- mencegah melukai diri sendiri
- Mengendalikan perilaku yang merusak
- Mengurangi gejala psikotik
- Dan gejala yang terkait lainnya
• Antipsikotik diberikan bersama dengan
benzodiasepin akan menyebabkan : depresi
pernafasan, tidur berlebihan
12
Yang Diperhatikan Dalam Pemberian Obat
Anti Psikotik
• Farmako kinetik
- enzyme inducer (karbamazepine, barbiturat,
fenitoin dan ethambutol)
- clearance inhibitor (anti depresant)
- hipoalbumin
- metabolisme (waktu kadar plsma puncak, first pass
effect, clearance)

• Farmako dinamik
ED dan TD
Indeks terapeutik
13
Pemilihan obat
• Diagnosis
• Indentifikasi gejala sasaran

14
Acute Psychiatric Presentation
• Akatisia
• Katatonia
• Distonia
• Parkinsonism
• Postural tremor
• Tardive diskinesia

15
Efek samping pemberian obat psikotropik

• Parkisonime (Intension • Akatisia


tremor, rigiditas, (menurunkdosis,
bradikinesia  turunkan penghambat adrenegik,
neuroleptik, obat anti anti parkisonisim,
parkinson, ganti benzodiazepin, ganti
neuroleptik) neuroleptik) 4minggu
• SNM (dantrolene, • Tardive diskinesia, (4
mocriptine)
minggu)koreiform,
• Distonia (anticholonergik) atetoid, streotipik
7 hari

16
Obat-obatan yang dipakai untuk mengatasi
efek samping Anti Psikotik
• Triheksilfenidil (1-15 mg/hari) Akatisia, distonia,
parkinsonisme
• Amantadin (100-300 mg)  akatisia, parkinsonisme
• Propanolol (30-90 mg)  akatisia
• Lorasepam (1-6mg)  akatisia
• Difenhidramin (25-50mg)  akatisia, distonia,
parkinsonisme
• Sulfas atropin (0,5-0,75mg)  distonia akut

17
Penanganan pada pasien dengan gaduh
gelisah dan kekerasan
• Ringan – sedang (non psikotik)
larazepam (0,5-2 mg PO) ulangi lagi 30-60 menit  tertidur
(max 10-15 mg/hari)
• ringan-sedang (psikotik-kooperatif)
– Lorasepam (0,5-2mg) PO
– Haloperidol (1-5Mg)
– Fluphenazine (1-5mg)  ulangi 30-60 menit (max 25-50
mg)
– Risperidone (0,5-2 mg)  ulangi 30-60 menit (max 6-9 mg)
– Olanzapine (2,5-10 mg) ulangi 60 menit (max 20-30mg)

18
Penanganan pada pasien dengan gaduh
gelisah dan kekerasan
• Sedang – berat (dengan atau tanpa psikotik-
kooperatif)
– Lorasepam (1-2mg) oral atau IM
– Dapat dikombinasi dengan haloperidol (5-10mg)
oral atau IM  diulangi lagi 30-60 menit
* sedang-berat (dengan atau tanpa psikotik-tidak
kooperatif )
lorasepam (1-2mg) IM + haloperidol (5-10mg)
Atau fluphenazine 5-10mg IM

19
SINDROMA PUTUS OBAT

20
ZAT ADIKTIF
• OPIAT
• KOKAIN
• AMFETAMIN
• CANNABIS
• HIPNOTIK-SEDATIF
• ALKOHOL
• Gol. INHALANSIA :
aseton, benzena, toluen, dll
• NIKOTIN
• KAFEIN : kopi, teh, cola
Zat Adiktif yg sering dikonsumsi untuk
ABUSE/KETERGANTUNGAN

• OPIAT (candu, morfin, heroin/putaw)


• AMFETAMIN (shabu, ekstasi, inex)
• CANNABIS (ganja, hashis, marijuana)
• ALKOHOL (minuman)
TAHAP PEMAKAIAN
1. EKSPERIMENTAL
 Baru taraf coba-coba saja
2. SITUASIONAL/REKREASIONAL/SOSIAL
 Pada saat tertentu saja, misal: pesta, hari libur, dll
3. ADIKSI
 Pemakaian sudah rutin setiap hari
 Dosis masih terkendali
4. KOMPULSI
 Pemakaian setiap hari, frekuensi semakin sering
 Dosis semakin tinggi
OPIAT
INTOKSIKASI OPIAT (1)
gejala klinis

• Riwayat ‘abuser’
• Depresi nafas, pupil miosis, hipotensi, bradikardi,
hipotermia, edema paru, bising usus ,
hiporefleksi, kesadaran menurun.
• Klinis yg mengancam jiwa
 Koma, kejang, henti nafas, henti jantung
INTOKSIKASI OPIAT (2)
tindakan
• Bila tingkat berat ---------------- ICU

• Bila tingkat sedang ----- Naloxone Challenge Test


1. Naloksone iv 0.8 mg, tunggu 15 menit
2. Naloksone iv 1.6 mg, tunggu 15 menit
3. Naloksone iv 3.2 mg, tunggu 15 menit
---- bila sampai total 10 mg tak ada respon,
kaji ulang D/
INTOKSIKASI OPIAT (3)
tindakan

• Hipotensi ----- cairan iv, dopamine


• Kejang ------ diazepam 5 –10 mg
• Edema paru ------ 02 respirator
SKALA
TINGKAT 0 HIMMELSBACH
Ketagihan
TINGKAT 1
Ansietas
Lakrimasi
TINGKAT 2 Rhinore
 Nyeri otot & tulang Berkeringat, menguap
Panas-dingin
 Tremor
TINGKAT 3
 Midriasis Peningkatan keluhan / gejala
 Piloereksi Suhu-tensi-nadi : meningkat
 Anoreksi Nafas cepat & dalam
Hemokonsentrasi
Ejakulasi/ orgasme spontan
OPIAT WITHDRAWAL (1)
terapi simptomatis

• NYERI: tramadol, ibuprofen,


celecoxib, dll

• GELISAH : diazepam, alprazolam,


haloperidol, clozapine, dll.
• INSOMNIA: estazolam, lorazepam,
nitrazepam, klorpromazin, clozapine,
quetiapine, dll.
OPIAT WITHDRAWAL (2)
terapi agonis

• METADON : 20 – 40 mg/hari
• CLONIDINE : 100-200 mg/6 jam

• BUPRENORPHIN : 4 – 32 mg SL/hari
AMFETAMINE withdrawal (2)
terapi simptomatis
 Ansiolitik
 Alprazolam : 2 – 6 mg/hari
 Lorazepam : 2 – 6 mg/hari
 Antipsikotik
 Haloperidol : 5 – 15 mg/hari
 Clozapine : 50 – 600 mg/hari
 Quetiapine : 50 – 600 mg/hari
 Risperidone : 4 – 6 mg/hari
 Olanzapine : 5 – 15 mg/hari
 Antidepresan
 SSRI, TCA, tetrasiklik
CANNABIS
INTOKSIKASI CANNABIS
gejala klinis

• Riwayat ‘abuser’
• Jarang

• Gelisah, halusinasi, waham kejar


CANNABIS withdrawal (1)
gejala klinis

o gelisah o demam
o ansietas o berkeringat
o depresi o mialgia
o bingung o diare
o sensitif o tremor
o ‘foto phobia’ o insomnia
CANNABIS withdrawal (2)
terapi simptomatis

• biasanya ringan

• gejala psikotik bersifat sementara


– Halusinasi visual/akustik, waham kejar

• gejala lain menghilang dalam beberapa hari


Pengertian
• Zat Psikoaktif :SSP perilaku. Mental
emosional  ketagihan
• Narkotika : zat/obat berasal dari
tanaman/bukan tanaman bersifat sintesis
maupun tidak sintesis 
penurunan/perubahaan, hilangnya rasa,
menghilangkan nyeri, ketergantungan
• Psikotropika : bukan narkotika

36
Alkohol
Intoksikasi : fungsi kognitif dan motorik kacau,
percaya diri berlebihan, gangguan mood,
ambang sakit meningkat, hipotermi, TIK
meningkat, stupor, koma
lepas zat
Kejang nyata, delirium, halusinasi, gemetaran,
tachikardia, hipotensi ortostatik, lemas

37
Gejala intoksikasi zat
Opioida

Intoksikasi : analgesia, mengantuk, mual,


muntah, eforia, miosis, kulit memerah, panas,
fungsi nafas terganggu
Lepas Zat : lakrimasi, pilek, sleepnes, badan
sakit, ngilu, diare

38
Tindakan :
1. Obat agonis : Methadone
2. Obat antagonis : Naltrexone
3. Analgetik
4. Sedative : Diazepam
5. Anti psikotik.

39
Stimulansia

Intoksikasi : mood meningkat, energie


meningkat, midriasis, anoreksia, iritabel,
insomnia, demam, psikosis,perdarahaan
lepas zat :keinginan untuk tidur dan makan
meningkat, mimpi buruk, depresi bunuh diri

40
Kanabis
Intoksikasi : efori, cemas, napsu makan
meningkat, distorsi waktu dan tempat,
konjuntiva merah, pupil tidak berubah
Lepas zat : flu like syndrome

41
Benzodiazepine

Intoksikasi : efori, ambang sakit meningkat,


ataksia, disartri, hipotensi postural, hipotermi,
stupor, koma
Lepas zat : anxietas, agitasi, iritabilitas, kejang,
kolaps kardiovascular

42
Deteksi Dini pada gangguan yang
berhubungan dengan Zat
1. Perubahan perilaku
2. Penurunan prestasi belajar
3. Gejala fisik dan mental
4. Pemeriksaan laboratorium

43
Bunuh Diri
Segala perbuatan dengan tujuan
untuk membinasakan dirinya sendiri
dan yang dengan sengaja dilakukan
oleh seseorang yang tahu akan
akibatnya, yang dilakukan dalam
waktu singkat.

44
Bunuh diri

• India 3% dari seluruh kematian


• WHO (depresi, ketagihan alcohol, tekanan
sosial)
• Indonesia 1,6-1,8/100.000
• Wanita >pria
• Jakarta 2010 (putus cinta, ekonomi, keluarga,
sekolah)

45
Faktor yang terkait

• Metoda (gantung diri, • Iklim


senjata, loncat, minum • Kesehatan fisik
racun) (epilepsi, sklerosis
• Usia (15-24 tahun) multiple, cedera kepala,
• Ras (india dan cina) cardiovascular,
• Agama Hutington, demensia,
AIDS)
• Status perkawinan
• Kesehatan mental
• Pekerjaan
(depresi, skizofrenia)

46
Golongan : Herbert Hendin
1. Tindakan itu benar.
Hidup lebih baik
2. Usia tua.
Jalan keluar yang menguntungkan
3. Psikotik.
Reaksi waham & halusinasi
4. Balas dendam.
Menyusahkan orang lain

47
Bunuh diri dan kekerasan terhadap orang
lain
• Membahayakan diri sendiri dan orang lain
• Ide dan potensi bunuh diri harus ditanyakan

48
Arti & tingkatan :
1. Mutilasi (melukai diri)
2. Depresi dengan niat bunuh diri
3. Ancaman bunuh diri
4. Percobaan bunuh diri
5. Tindakan bunuh diri.

49
Risiko Berat Bunuh Diri :
1. Keinginan mati sungguh-sungguh,
berulang-ulang
2. Depresi dengan perasaan berdosa
3. Psikotik dengan halusinasi dan
waham berdosa

50
Pembagian Bunuh Diri
• Bunuh diri egoistik
• Bunuh diri altrusitik
• Bunuh diri anomik

51
Tanda Bahaya Bunuh Diri (10) :
1. Pernah melakukan
2. Penyakit menahun & terminal
3. Ketergantungan obat & alkohol
4. Hipokondriasis
5. Usia tua
6. Pengasingan diri
7. Kebangkrutan
8. Catatan bunuh diri
9. Kesulitan penyesuaian diri
10. Butuh perhatian, bantuan
52
Krisis bunuh diri :
1. Isyarat
2. Jeritan minta tolong

53
Tindakan medis
1. Tindakan bunuh diri :
korban : tak ada
keluarga : diperhatikan, ditenangkan

2. Percobaan bunuh diri :


Korban : - luka : bag. bedah
- intoksikasi : bag. interne
- sudah teratasi : bag. psikiatri
54
Strategi management
1.Diagnosis dan gangguan psikiatrik
2.Penilaian risiko bunuh diri
3.Penanganan khusus untuk menurunkan
kecenderungan usaha bunuh diri.

55
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
risiko bunuh diri
• Usia diatas 45 tahun •Rawat inap (psikiatrik)
• Ketergantungan alkohol •Perpisahan belum lama
• Kejengkelan, penyerangan,
•Depresi
kekerasan
• Perilaku bunuh diri •Kesehatan fisik
sebelumnya •Pengangguran/dipecat
• Laki •Tidak menikah
• Tidak mau menerima
pertolongan
• Episode depresif
56
• Tingkat kedaruratan GAF
1. Aktif mencoba untuk bunuh diri
2. Aktif memikirkan untuk melakukan bunuh
diri
3. Memiliki ide bunuh diri

57
Intervensi Krisis

Dr Hang G Asikin SpKJ


Prinsip Intervensi Krisis
Jenis pendekatan Intervensi
Krisis
Peran terapis dalam intervensi Krisis

Anda mungkin juga menyukai