Perencanaan
Permintaan per
periode
Penggunaan
Hasil
Permintaan
Pengadaan
Dukungan
Manajemen Pembelian
Distribusi
Penyimpanan
Penerimaan
Kab./Kota
Puskesmas 1. TEPAT JENIS
DAN
JUMLAH
PERMINTAAN PERIODIK KE IFK 2. EFISIEN
3. POR
MENGGUNAKAN LPLPO TERLAKSANA
• MEMPERHITUNGKAN STOK OPTIMUM : LEAD TIME, BUFFER STOK,
KEKOSONGAN OBAT, PEMAKAIAN RATA-RATA PER HARI
• TREND KUNJUNGAN DAQN POLA PENYAKIT
Pengadaan
1) Obat risiko tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan (error) dapat mengakibatkan kem
atian atau kecacatan seperti insulin, atau obat antidiabetik oral.
2) Obat dengan nama, kemasan, label, penggunaan klinik tampak/kelihatan sama (look alike) da
n bunyi ucapan sama (sound alike) biasa disebut
LASA, atau disebut juga Nama Obat dan Rupa Ucapan Mirip (NORUM). Contohnya tetrasiklin dan
tetrakain.
3) Elektrolit konsentrat seperti natrium klorida dengan konsentrasi lebih dari 0,9% dan magnes
ium sulfat dengan konsentrasi 20%, 40% atau lebih.
METODA : PUSH/PULL
FREKWENSI DISTRIBUSI SARANA DISTRIBUSI:
MAMPU MENJAGA MUTU
OBAT
PERTIMBANGAN : PEMAKAIAN
RATA2, SISA STOK, POLA
PENYAKIT, JML KUNJUNGAN
SUB UNIT
PUSKESMAS
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia 10/23/2021 16
Penggunaan Obat
Metode Metode
morbiditas konsumsi
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merup
akan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan o
bat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas da
n/ atau unit pelayanan lainnya:
LPLPO
Ketersediaan Obat Indikator di Puskesmas
Laporan lain (Keuangan, BMD, dll)
Petunjuk Pengisian telah tercantum dalam Juknis Tata Laksana Indikator Kinerja Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan dan telah dibagikan ke seluruh Dinas Kesehatan
Evaluasi Pengelolaan Obat dan BMHP
Indikator Pengelolaan Obat di Puskesmas antara lain:
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium Nasional
2. Tingkat ketersediaan obat
3. Prosentase dan nilai obat rusak/kadaluarsa
4. Rata-rata bobot variasi persediaan
5. Rata-rata waktu kekosongan obat
6. Persentase obat tidak diresepkan
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Pelayanan - Konseling
Farmasi Klinik - Visite Pasien (Pusk dengan rawat inap)
1. Identitas Penanya
Nama ………………………………………………….. No. Telp. ………………………………
Status : Pasien/ Keluarga Pasien/ Petugas Kesehatan (………………………………………..)*
2. Data Pasien
Umur : …….tahun; Tinggi : ….... cm; Berat : ………kg; Jenis kelamin : Laki laki/
Perempuan )* Kehamilan : Ya (……minggu)/ Tidak )* Menyusui : Ya/ Tidak )*
3. Pertanyaan
Uraian Pertanyaan :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Jenis Pertanyaan:
4. Jawaban
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………......
5. Referensi
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR P ENCATATAN
PEMBERIAN INFORMAS I OBAT P AS IEN
P US KES MAS _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Ha ri/Tg l :
PARAF PETUG AS
P A R A F P A S IE N
K O N T R A IN D IK A S I
E F E K S A M P IN G
P E N Y IM P A N A N
P E NUNJANG
INFORMASI YANG DIBERIKAN
CARA PAKAI
NAM A OBAT
S T A B IL IT A S
IN T E R A K S I
L A I N -L A IN
IN D IK A S I
S E D IA A N
D O S IS
NAMA
NO UMUR POLI Dx
PASIEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ds t
29
Pelaporan pemberian informasi merupakan
rekapitulasi pemberian informasi obat yang
Format Laporan
Pelayanan Kefarmasian dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan.
di Puskesmas Hasil rekapitulasi dilaporkan secara
berjenjang kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan tembusan Dinas
Kesehatan Provinsi dan Direktorat
Pelayanan Kefarmasian
10/23/2021 30
Format Laporan Bulanan Pelaya
nan Kefarmasian di Puskesmas
10/23/2021 31
SUB POKOK BAHASAN 3
Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Provinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………
a.
b.
1
c.
d.
a.
b.
2
c.
d.
a.
b.
3
c.
d.
Total Item Obat A B
Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………
Lama
Jumlah Item Injeksi Sesuai Pedoman
Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis Pemakaian
Obat Ya/Tidak Ya/Tidak
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) ( 9) ( 10 ) ( 11 )
a.
b.
1
c.
d.
a.
b.
2
c.
d.
a.
b.
3
c.
d.
a.
b.
4
c.
d.
a.
b.
dst
c.
d.
Total Item Obat A B
N= Rerata A/N
Persentase Injeksi B / N x 100 %
LAPORAN a. Pemberdayaan Masyarakat melalui
INDIKATOR PENGGUNAAN OBAT RASIONAL GeMa CerMat
DI PUSKESMAS Penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu
langkah dalam upaya pembangunan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan di setiap
fasilitas pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu,
sehingga tercapai keselamatan pasien (patient safety).
Rerata Item / lembar Resep
Menurut WHO, penggunaan
obat dikatakan rasional
% Penggunaan
Antibiotikapabila
pada Diare pasien menerima obat yang sesuai dengan
NO % Penggunaan Antibiotik % Penggunaan Injeksi pada
pada ISPA Non-Pneumonia Myalgia
kebutuhan klinisnya, dalam dosis ISPA
Non-Spesifik
yang sesuaiDiaredengan Myalgia Rata-rata
(1)
kebutuhan,
(2)
dan dalam(3)
periode waktu
(4)
yang (5)adekuat. (6) (7)
Diperkirakan di seluruh dunia lebih dari 50 % obat
diresepkan dan digunakan secara tidak tepat, termasuk di
Indonesia. Sampai dengan tahun 2013, hasil pemantauan
dan evaluasi peresepan di fasilitas kesehatan dasar
(Puskesmas) menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik
Puskesmas melakukan pencatatan padadan pelaporan
penyakit ISPAindikator POR secara
Non Pneumonia danberjenjang.
Diare NonPuskesmas membuat
rekapitulasi data indikator peresepan per triwulan, untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, paling
Spesifik masih cukup tinggi, yaitu mendekati 50%.
lambat tanggal 4.
Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga kefarmasian yang melakukan proses. Aktivitas monitoring
perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh: monitoring pelayanan resep, monitoring penggunaan Obat, monitoring kinerja tenaga ke
farmasian.
Untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian, dilakukan evaluasi. Evaluas
i dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperoleh melalui metode berdasarkan waktu, car
a, dan teknik pengambilan data.
Evaluasi dilaksanakan melalui audit (contoh: audit pelaksanaan sistem manajemen mutu) dan Revie
w (pengkajian) (contoh: kajian penggunaan antibiotik).