Sumber Daya
Obat dan BMHP
Pengelolaan
Pelayanan
Obat dan
Farmasi Klinis
BMHP
Pemberdayaan Pengendalian
Masyarakat Mutu
Ketersediaan Obat dan BMHP
SDM
Perencanaan
Evaluasi Pengadaan
Pencatatan Penerimaan
Pelaporan Penyimpanan
Pengendalian Distribusi
Tujuan
• untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan
kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan
sistem informasi manajemen, dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan
Perencanaan Kebutuhan
TAHUNAN
Pusat
Provinsi
Kab./Kota
Puskesmas 1. TEPAT JENIS
DAN JUMLAH
2. EFISIEN
PERMINTAAN PERIODIK KE IFK 3. POR
TERLAKSANA
MENGGUNAKAN LPLPO
SUB UNIT
PUSKESMAS
3/5/2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 20
Penggunaan Obat
Metode Metode
morbiditas konsumsi
Pengendalian
• Suatu kegiatan untuk memastikan ketersediaan obat dan BMHP. Tujuan
pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat dan BMHP di
jaringan pelayanan puskesmas
Pencatatan Pelaporan
Monitoring dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk :
• mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga
dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
• memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai; dan
• memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.
Petunjuk Pengisian telah tercantum dalam Juknis Tata Laksana Indikator Kinerja Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan dan telah dibagikan ke seluruh Dinas Kesehatan
Pelayanan Farmasi
Klinik
- Pengkajian dan Pelayanan Resep
- Konseling
- Home Pharmacy
Manajemen Pelayanan Farmasi Klinik
Tujuan
Evaluasi Manfaat
Pelaksanaan SDM
SPA
Pengkajian & Pelayanan Resep
SPA
Resep, form kajian, software, ruangan, dsb
Pelayanan Informasi Obat
a.memberikan dan menyebarkan informasi
b.menjawab pertanyaan dari pasien/ nakes
c. membuat buletin, leaflet, poster dll
d.melakukan penyuluhan ke pasien & masyarakat.
e.pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga
f. mengkoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan
pelayanan kefarmasian
proses yang
memastikan bahwa
seorang pasien
Mendeteksi masalah yang terkait
mendapatkan terapi dengan Obat. Memberikan
Obat yang efektif, rekomendasi penyelesaian
terjangkau dengan masalah yang terkait dengan Obat
memaksimalkan efikasi
dan meminimalkan
efek samping.
34
3/5/2022
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
35
3/5/2022
Home Pharmacy Care
36
3/5/2022
Monitoring Efek Samping Obat
37
3/5/2022
Formulir Pelayanan Informasi Obat
H a ri/T g l :
PARAF PETUGAS
PARAF PASIEN
PENUNJANG
KONTRA INDIKASI
EFEK SAMPING
PENYIMPANAN
CARA PAKAI
NAMA OBAT
STABILITAS
INTERAKSI
NAMA
LAIN-LAIN
SEDIAAN
INDIKASI
NO UMUR POLI Dx
DOSIS
PASIEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
40
Pelaporan pemberian informasi merupakan
rekapitulasi pemberian informasi obat yang
Format Laporan
Pelayanan Kefarmasian dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan.
di Puskesmas Hasil rekapitulasi dilaporkan secara
berjenjang kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan tembusan Dinas
Kesehatan Provinsi dan Direktorat
Pelayanan Kefarmasian
3/5/2022 41
Format Laporan
Bulanan Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas
3/5/2022 42
POR dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Penggunaan Obat Rasional
MEDICATION
INDIKASI SAFETY PRACTICE
TEPAT
JENIS OBAT
Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Provinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………
a.
b.
1
c.
d.
a.
b.
2
c.
d.
a.
b.
3
c.
d.
Total Item Obat A B
Lama
Jumlah Item Injeksi Sesuai Pedoman
Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis Pemakaian
Obat Ya/Tidak Ya/Tidak
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) ( 9) ( 10 ) ( 11 )
a.
b.
1
c.
d.
a.
b.
2
c.
d.
a.
b.
3
c.
d.
a.
b.
4
c.
d.
a.
b.
dst
c.
d.
Total Item Obat A B
N= Rerata A/N
Persentase Injeksi B / N x 100 %
LAPORAN
INDIKATOR PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
DI PUSKESMAS
Puskesmas melakukan pencatatan dan pelaporan indikator POR secara berjenjang. Puskesmas membuat
rekapitulasi data indikator peresepan per triwulan, untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, paling
lambat tanggal 4.