Disampaikan dalam Webinar Imunisasi dan Stunting Dalam Rangka HAN Tahun 2023
25 Juli 2023
Umur Harapan Hidup Jepang & Indonesia (2019) Kesehatan Ibu & Anak
Prevalensi Stunting Balita
73.84
84,8
Jepang 10.96 40% 0.372
AKI
0
Diadaptasi dari IHME GBD
35% 0.308
189/100.000 KH
30% 0.2767
71,3
0.244
AKB
9
Indonesia 62.55 8.84 25% 0.216
16,8/1.000 KH
20%
Compare
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Umur Harapan Hidup (Total) dalam tahun
Sumber: BPS (2020) dan Kemkes
#2 372 63,17%
negara di dunia dengan dari 416 kab/kota yang capaian Imunisasi
Visualization
Sumber: BPS (2020) dan Kemkes
2
Arah Kebijakan & Sasaran RPJMN 2020-
2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi
Bayi usia 0-11 bulan yang mendapat 92,9 84,2 93,6 79,6 100 99,5 100 100 Data
Imunisasi Dasar Lengkap (%) Program
Kab/Kota yang mencapai 80% 401 289 431 264 452 413 471 488 Data
Imunisasi Dasar Lengkap anak usia Program
0-11 bulan (Kab/Kota)
Ket:
Data BPS menggunakan populasi anak usia 12-23 bulan karena kelengkapan IDL dapat diketahui setelah usia 1 tahun
Data Program Kemkes menggunakan data sasaran anak usia 0-11 bulan yang ditetapkan dan dihitung oleh Kemkes
4
CAPAIAN IDL NASIONAL DAN PROVINSI
Secara umum, terjadi tren kenaikan capaian IDL sejak 2017 Persentase imunisasi dasar lengkap meningkat di sebagian besar provinsi.
Capaian masih jauh dari target RPJMN 2024: 90% 29 Provinsi dengan capaian IDL diatas 50%
2 provinsi yang mengalami penurunan prevalensi IDL, yaitu:
Terjadi variasi yang cukup tinggi antar provinsi
1) Sumatera Barat dari 47,01% menjadi 39,25%
2) Nusa Tenggara Barat dari 73,33% menjadi 67,40%
66.44% 58.42%
39.25
63.17%
52.26% 61.09%
55.33% 57.17%
50.31%
Papua Barat
Sumatera Barat
Jawa Barat
Kalimantan Barat
Sulawesi Barat
Sulawesi Utara
Indonesia
Sumatera Utara
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Kalimantan Utara
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Jambi
Bali
Gorontalo
Aceh
Sumatera Selatan
Bengkulu
Kep. Riau
Jawa Tengah
Banten
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Riau
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Maluku
Papua
Ket:
Data BPS menggunakan populasi anak usia 12-23 bulan karena kelengkapan IDL dapat diketahui setelah usia 1 tahun
Data Program Kemkes menggunakan data sasaran anak usia 0-11 bulan yang ditetapkan dan dihitung oleh Kemkes
Sumber: Susenas, BPS; Profil Kesehatan Indonesia, Kemkes
5
JUMLAH BAYI YANG BELUM MENERIMA IDL
150,000
20.0%
100,000 2. Jika dilihat dari prevalensi bayi
50,000
10.0%
yang belum menerima IDL
0 0.0% 10 Provinsi terbesar:
at ah h au ua ra
t
tan ah ng bi ku au at at li ra
t lu
ar ce Ri Ri ar ar Ba ku
w
a B
aT
eng A P ap
tan
Ba
aS
ela
iT
eng
La
m
pu Ja
m
M
alu
an
pu
a B
es
i B
ra
Ba
Be
ng Aceh, Papua, Sulut, Papua Barat,
Ja w an ter es ulau Pa aw g ga
Ja
K
ali
m
S u m
a
S u law K
ep S ul
aT
en Malut, Sumbar, Riau, Kaltara,
us
N
Sulbar, Kalsel
Jumlah Bayi Yang Belum Menerima IDL Prevalensi Bayi yang Belum IDL
6
KAB/KOTA YANG MENCAPAI TARGET IMUNISASI RUTIN
7
TANTANGAN DAN KENDALA IMUNISASI
Penolakan
AKSES (vaccine hesitancy)
Keterbatasan akses terutama • Isu kehalalan vaksin di Aceh
• Hoax (misalnya imunisasi
pada daerah sulit dijangkau
menyebabkan anak menjadi
autism)
• Takut terjadinya efek samping
pasca imunisasi (demam)
• Takut terhadap pemberian
imunisasi ganda (suntikan ganda)
8
Langkah ke Depan
9
PERCEPATAN PERURUNAN STUNTING
10
10
Lebih dari Separuh Kasus Stunting Nasional
(68% atau 3,2 juta balita) Terjadi di 12 Provinsi
900,000 40.0
801,233
800,000 35.3 35.0 35.0
34.6
32.7
700,000 31.2
30.0 30.0
27.8 28.2 27.7
27.2 26.9
600,000 26.1 26.1
25.2 25.0
532,460 24.6
506,185 23.9 23.8
500,000 20.2 22.1
20.8 21.1
20.5
19.2
20.0 19.8 20.0
18.6 18.5
400,000 18.0
17.0
16.4
15.2 15.4 15.0
14.8
300,000 284,144
218,905
204,124
190,787 10.0
200,000 159,543 158,497
147,598 8.0
129,102 124,723 122,234
108,800 108,597 106,281
100,000
90,248
78,940 73,702 72,158 5.0
60,396 54,341
46,312 46,306 43,604 39,289
34,966 33,145 30,408 28,989 25,532
22,965 22,823 14,014
- -
12 provinsi prioritas khusus*: NTT, Sulbar, Aceh, NTB, Sultra, Kalsel, Kalbar, Jabar, Jatim, Jateng, Banten, dan Sumut 11
Progress & Target Stunting dalam Perencanaan
Pembangunan Nasional
tahun 2022
27.5
Jawa dengan penduduk tertinggi cenderung mengalami penurunan 22.5
prevalensi
17.5
Prevalensi yang stagnan: Jateng; Prevalensi naik: Sulbar & NTB NTT Sulbar NTB Aceh Kalbar Sultra Kalsel Jabar Jatim Jaten Sumut Ban- IN-
g ten DONE
Prevalensi tertinggi: NTT; Prevalensi terendah: Jatim SIA
2021 37.8 33.8 31.4 33.2 29.8 30.2 30 24.5 23.5 20.9 25.8 24.5 24.4
Kelompok Sasaran
Remaja
Calon pengantin
Ibu hamil
Ibu menyusui
Anak berusia 0 – 59
bulan
Tujuan
Menurunkan prevalensi stunting
Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga
Menjamin pemenuhan asupan gizi
Memperbaiki pola asuh
Meningkatkan akses & mutu pelayanan kesehatan
Meningkatkan akses air minum & sanitasi
14
Konvergensi Intervensi Sensitif dan Spesifik
1. Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan 90% 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan. 70%
tambahan asupan gizi. 2. Kehamilan yang tidak diinginkan. 15,5%
2. Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 80% 3. Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh 90%
minimal 90 tablet selama masa kehamilan. pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah.
3. Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah 58% 4. Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di 100%
(TTD). kabupaten/kota lokasi prioritas.
4. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) 80% 5. Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah 90%
domestik) layak di kabupaten/kota lokasi prioritas.
eksklusif.
6. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan 112,9 juta
5. Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping 80% Nasional dari 40% penduduk berpendapatan terendah. penduduk
Air Susu Ibu (MP-ASI). 7. Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan. 90%
6. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang 90% 8. Keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai 10 juta keluarga
mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk. bersyarat.
9. Target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang 70%
7. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau 90% stunting di lokasi prioritas.
pertumbuhan dan perkembangannya. 10. Keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial 15.600.039
8. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang 90% pangan. keluarga
11. Desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan 90%
mendapat tambahan asupan gizi.
(BABS) atau Open Defecation Free (ODF).
9. Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap. 90%
17
Capaian Indikator Spesifik & Sensitif Kunci
90.00
90.00
90.00
90.00
90.00
90.00
89.71
89.11
87.11
84.46
89.7
80.00
80.00
80.00
78.30
belum mencapai target, seperti pemberian
69.81
77.9
66.40
63,17
58.00
46.44
52.5
61,09
48.2
makanan tambahan & konsumsi tablet
15.77
N/A N/A tambah darah serta balita mendapat
imunisasi dasar lengkap (IDL)
90
90
50.6
50.2
70
32
N/A
N/A Isu strategis:
Adanya potensi under-reporting sasaran karena berbasis pelaporan pada
fasilitas kesehatan, seperti pemantauan pertumbuhan balita
Cakupan program belum mencukupi target, misalnya pemberian makanan
tambahan, balita mendapat IDL
Diperlukan penguatan data rutin
Pendampingan keluarga belum berjalan optimal 18
Upaya penguatan: peningkatan kepatuhan intervensi di
sasaran prioritas
Peningkatan monev,
Pemenuhan seluruh Seluruh intervensi fokus Setiap keluarga 1.000 pemahaman data, &
intervensi spesifik & pada desa prioritas & HPK didampingi untuk surveilans untuk deteksi dini
sensitif sesuai target keluarga 1.000 HPK memastikan compliance masalah gizi di lapangan,
intervensi termasuk:
Pemenuhan alat ukur
terstandar di seluruh
posyandu
Peningkatan kualitas SDM
pengukur terstandar
19
TERIMA KASIH
20
PENCAPAIAN TARGET RPJMN KESEHATAN 2020-2024
Usia Pemberian
Jenis Imunisasi Bayi dan Baduta (bulan) Anak Usia Sekolah WUS
(15-39
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 18 1 SD 2 SD 5 SD 6 SD th)
Hepatitis B
BCG
DPT-HB-Hib
IDL
Polio Tetes (bOPV)
Polio Suntik (IPV)
Campak Rubela
Pneumococcal Conjugate
Vaccine (PCV)
Antigen
Baru Japannese Encephalitis
Rotavirus
Difteri Tetanus (DT)
Imunisasi Tetanus Difteri (Td)
Anak
Sekolah & Human Pappiloma Virus
Dewasa (HPV) Vaccine
22 22
JENIS ANTIGEN IMUNISASI
Pneumococcus (mencegah penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri pneumonia)
23
Prevalensi Stunting Balita per Provinsi (%), 2022
40.0
35.335.034.6
35.0 32.7
31.230.0
30.0 28.227.827.727.2
26.926.126.1
25.224.6
25.0 23.923.8
22.121.1
20.820.520.220.019.8
19.218.618.518.0
20.0 17.016.4
15.415.214.8
15.0
10.0 8.0
5.0
0.0
ur u a e h a h r a a h ku an al
o
ar
a
ar
a en ur g a u a u ta
m ap Ac ng ga ng al
u a t
nt t t n t i m un Ri Ri ar
T i
P e ng Se
l U U Ba T lit n a k
ra iT Te M r o a es
i a Be a J
e
an an Go er aw au
I
ga es iT t t a t
a w J ka l DK
ng l aw es a n a n
u m ul n g
ep
u
Te w S a
Su ul
a l im l im S B K
sa S K a K a p.
N
u Ke
≥30% (sangat tinggi) 20 - <30% (tinggi) 10 - <20% (sedang) 2,5 - <10% (rendah)
Pemantauan dan evaluasi kinerja dan anggaran K/L telah dilakukan secara i-Monev sebagai Pendukung Sistem Monev
rutin:
Tagging anggaran K/L di Krisna Renja
Capaian output K/L
Pelaporan kinerja & anggaran (semester & tahunan)